Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun langkah - langkah pembelajaran :
1. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat 2. Ketersediaan sumber belajar.
3. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Memilih dan menetapkan isi dan muatan bahan ajar
5. Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai.
1. Langkah-langkah pembelajaran:
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa”. Hasil akhirnya adalah peningkatan
dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik soft skills dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk
hidup secara layak hard skills dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Bagan 2. Ranah proses pembelajaran
31
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional C
Pelaksanaan pendekatan saintifikpendekatan berbasis proses keilmuan merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi
proses pembelajaran melaui:
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasimencoba;
4. Menalarmengasosiasi; dan
5. Mengomunikasikan.
Bagan 3. Pendekatan saintifik. Penerapan pendekatan sain Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran
langsung diharapkan dapat megembangkan kemampuan atau kompetensi peserta didik secara utuh, mecakup semua ranah kemampuan, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mewujudkan hal itu, pelaksanaan pembelajaran menganut pembelajaran langsung direct instructional dan tidak
langsung indirect instructional. Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar
yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung, yang disebut dengan dampak
pembelajaran instructional effect. Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring nurturant effect. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1dan KI-2. Hal ini berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam
32
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Profesional C
proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai
dan sikap sebagai prosespengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiapkegiatan yang terjadi di kelas, sekolah,
dan masyarakat. Sekolah merupakan tempat kedua pendidikan peserta didik yang dilakukan melalui program intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan melalui mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler
tidak terkait langsung dengan mata pelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif inductive reasoning dibandingkan dengan penalaran deduktif deductive reasoning. Penalaran deduktif melihat fenomena
umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik
simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti- bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya
menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik
investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.
Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan
prinsip-prinsip penalaran yang pesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau
ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
2. Prinsip Pembelajaran