10
f. Memberikan sanksi kepada kelompok danatau anggota kelompok yang melakukan pelanggaran peraturan daerah dan peraturan internal
kelompok.
Pasal 18
1 Pemegang Izin yang memperoleh hak pengelolaan HKm dari Pemberi Izin dilarang,memindahtangankan, memperjualbelikan,mengagunkan menjamin
kan dan merubah status serta fungsi kawasan hutan. 2 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak berlaku untuk
peralihan hak karena pemegang hak kelola meninggal dunia. 3 Peralihan hak sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diatur dalam aturan
internal kelompoklembaga pemegang izin.
BAB VII PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 19
1 Pembinaan dalam pengelolaan HKm dilakukan oleh Bupati. 2 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat didelegasikan
kepada Kepala Dinas. 3 Pembinaan dapat dilakukan oleh instansi terkait dan berkoordinasi
dengan Dinas. 4 Pembinaan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas
masyarakat agar lebih menjamin terwujudnya hutan lestari masyarakat sejahtera.
5 Pembinaan dalam pengelolaan HKm sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk;
a. pemberian pedoman tentang pelaksanaan pengelolaan HKm; b. pelatihan
untuk meningkatkan
kapasitas masyarakat
dalam pengelolaan HKm;
c. bimbingan teknis berkaitan dengan pengelolaan HKm; atau d. supervisi terhadap terselenggaranya pengelolaan HKm.
e. pengembangan kelembagaan; f. pengajuan permohonan ijin;
g. penyusunan Rencana Kerja HKm; h. teknologi budidaya hutan dan pengolahan hasil hutan;
i. pendidikan dan latihan; j. akses terhadap pasar dan modal, dan;
k. pengembangan usaha. 6 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 dapat diberikan oleh :
a. Pemerintah dan Pemerintah Provinsi b. Perguruan Tinggi
c. Lembaga Swadaya Masyarakat
11
d. Lembaga Keuangan e. KoperasiYayasan
f. BUMNBUMDBUMS
Pasal 20
1 Selain pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal
19, pembinaan
dapat dilakukan
oleh lembagapihak lain
2 Pembinaan yang dilakukan oleh lembagapihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus berkoordinasi dengan Dinas
Pasal 21
1 Pengendalian dalam pengelolaan HKm bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan HKm.
2 Pengendalian dalam pengelolaan HKm sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dalam bentuk :
a. monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara partisipatif untuk mengetahui dan meningkatkan kemajuanperkembangan pencapaian
pengelolaan HKm. b. prinsip-prinsip dalam pengendalian meliputi; transparansiketerbukaan
sesuai dengan fakta-fakta di lapangan; timbal balik; partisipatif; demokratis; keterpaduan, dan berkelanjutan
c. evaluasi terhadap pengelolaan HKm dilakukan dengan tahapan yang direncanakan dan disepakati oleh para pihak.
d. tata cara ketentuan pelaksanaan monitoring dan evaluasi mekanisme, tim monitoring waktu diatur dalam Peraturan Bupati.
Pasal 22
1 Evaluasi kegiatan pengelolaan HKm dilaksanakan setiap 5 lima tahun sekali.
2 Evaluasi dilaksanakan oleh tim yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 3 Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada
Bupati sebagai bahan peninjauan kembali terhadap izin yang telah diberikan
BAB VIII PEMBIAYAAN