Aflatoksokosis pada unggas
AFLATOKSIKOSIS PADA UNGGAS
SKRIPSI
oleh
NUNING DWI ESTill
B. 16.0105
F AKUL TAS
INSTITUT
KEDOKTERAN
PERTANIAN
1965
HEWAN
BOGOR
\
RINGKASAN
NUNING DWI ESTITI. Aflatoksikosis Pad a Unggas (Dibawah bim
bingan Pursani Paridjo, Harnowo Permadi dan Bambang Kirana
di) •
Aflatoksikosis pada unggas sudah dideteksi sejak tahun 1952 di Indonesia, dan penyakit yang disebabkan oleh
kapang Asuergillus ini terus saja berkembang hingga saat
ini sejalan dengan pesatnya perkembangan peter.akan unggas.
Penyebaran Aflatoksi:,osis berlangsung dalam w')ktll begi tu
singkat k8rena beberapa faktor penentu yang secar3. alamiah
dimiliki oleh
セ。ーョァ@
'lsperp:illus dan keadaan iklim di IndQ.
nesia dengan suhu d.qn kelembabgn Y"ng relati f tinggi. Faktor pendukung adalah kondisi pertanian secara umum di nega
ra berkembang dimanA pengelolaan pasca panen merupakan ran
tai poling lemahdalam proses pengadaan makanan ternak.
Tulisan ini bermaksud untuk
G[セ・ョケ。ェゥォ@
beberapa data
peneli tian aflatoksikosis, baik mengenai sumber aflatoksin
i tu sendiri, si ft.t-sifat aflatoksin menyang!:ut si f"a t fisik,
toksisitasnya serta daya mucagen relatif yang dimiliki
エ・セ@
hadap mikroba·tertentu, dan lebih jauh lagi mengenai target
primer perusakan aflatoksin. Diharapkan dari data tersebut
dapat bermanfaat sebagai dasar ilmiah dqlam penelitian lebih detail. Hengingat juga behwa pengobatan aflatoksikosis
pad3 unggas hingga saat ini belum ditemukan, sehingga usaha pencegahan cenderung lebih diutamakan.
AFLATOK5IKOSIS PAD A UNGGAS
Oleh
NUNING DWI ESTITI
B. 16. 0105
Karya tulis ini sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar
Dokter Hewan
pad a
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
FAKULTAS KEDOKT'CRAN HEV/AN
INSTITUT PERTANI ''iN
Bog
0
1 9 8 5
r
BOGOR
AFLATOKSIKOSIS PADA UNGGAS
SKRIPSI
01eh
NUNING DWI ESTITI
B. 16. 0105
Te1ah diperiksa dan disetujui
oleh
セG@
(
(Drh. Pursani Paridjo)
Pembimbing
(Drs. Harnowo Perrnadi)
Pembimbing
(Drs. Bambang Kiranadi MSc.)
Pembimbing
Tangga1 Zセス@
fセG@
ii cU-
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Purworejo, Jawa Tengah tepatnya pada tanggal 16 Juni 1960, sebagai anak kedua
dari
enam bersaudara keluarga ibunda Martiningsih dan ayahanda
Widayat Reksodihardjo Calm). Pnda tahun 1965 penulis masuk
Taman Kcmak-knnak Seruni I di Purwore jo dan tahun 1967 masuk Sekolah Dasar Kristen Pangen di Purworejo kemudian lulus tahun 1972 dari SD yang sarna. Melanjutkan sekolah di
SI>1P Negeri I Purworejo dan lulus pada tahun 1975. Lulus d§.
ri SW'l Negeri pada kota yang sarna pOlda pertengahOln tahun
1979.
Tahun 1979 penulis melanjutkan pelajaran di
iョウエゥセ@
Pertanian Bogor. Satu b.hun kemudian diterimC\ sebagai mah§.
siswa Fakultas Kedokteran Bewan IPB. Hemperoleh gelar Sarjana Kedokteran Bew:1n pada tahun 1983.
KATA PENGANTAR
Penu1isan naskah ini disusun berdasarkan te1aah pustaka dan data sekunder dari beberapa hasi1
Maセ・ョQゥエ。N@
salah ycmg dipe1ajari ada1ah af1atoksikosis pad a unggas
、セ@
ngan sedikit 1atar belakangnya, seperti penyebarannya di
berr;agai negara dan 1ingkungan pendukung serta beberapa s1
fat af1atoksin itu sendiri.
Da1am kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang menda1am kepad? orang tUa, khususnya ibunda
tercinta, atas segenap kasih sayangnya. Untuk Oom dan Tall
te atas sega1a dorongan mori1 dan
juga
セ・ョァッイ「。ケ@
ウ。セ@
dara-saudaraku.
Rasa terimakasih yang menda1am juga kepada segenap
guru yang pernah mendidik penu1is, terutama Drh. Pursani
Paridjo, Drs. Harnowo Permadi dan Drs. Rambang Kiranadi MSc.
a tas sega1a bimbingan, saran dan kri tik sCl.mpai terwujudnya
tu1isan ini.
Akhir kata penu1is dengan rendah hati menyadari sepenuhnya bahwa tu1isan ini masih jauh dari sempurna, namun
demikian penu1is berharap semoga bermanfaat.
Bogor, Januari 1985
Pen u 1 i s
DAFTAR lSI
Ha1aman
DAFTAR TABEL
D.\FTAR
gaセュr@
I.. PEND \HULU L\N ........................................................
1
II. Surv,BER AFLl\.TOKSIN .••.••••••••••..••••••
5
1. AsperGillus .................................................
5
2. Biosintesa Aflatoksin ••••••••..•••••
7
3. Struktur dan Sifat Aflatoksin •••••••
9
3.1. Aflatoksin Induk •••••••••••••••
9
3.2. Af1atoksin LRinnya ••••.••••••••
10
3.3. Sif'lt-sif·,t Aflatoksin •••••••••
13
III. TOK.3ISITlS ,lFLATOKSIN PAD A UNGGAS ••••••
18
1. Efek Biokimia Aflatoksin ••••••••••••
18
1.1. Gangguan Fungsi Mi tokondria ••••
18
1. 2. Gangguan Sintes8 Lem'1k •••••••••
18
1.3. G8ngguan Aktivitas Enzym •••••••
19
1.4. Gangguan Terhedap Jaringan d'3.n
Komposisi Darah •••••••.•..•••••
1. 5. Gangguan Terhadap Daya Immunitas
20
.........................................
20
2. Gangguan Sintesa Makromo1elm1 •••••••
21
2.1. Pengaruh
セヲQ。エッォウゥョ@
t・イィ。、セー@
Sintesa RNA ••••••••••••••.•.••.
21
2.2. Pengaruh Aflatoksin Terhad"p
Sintesa DNA .. " ................ '.' .. .. .. .. .. .... .. .
22
3. Gangguan Fisiologi ......................................
22
4. Metabolisme Distri busi dan Ekskresi ••
26
5. Gejala Klinis ................................................
26
5.1. Pada Kalkun •........•......••••.
27
5.2. Pada Itik ..............................................
27
5.3. Pada Ayam .................................... " ........
27
6. Patologi-Anatomi .................. " ........ " .... " .. " ..
28
6.1. Pada Kalkun ...... " .............. " ...... " ........ ..
28
.................. " .............. " .. " .... .
28
6.3. Pada Ayam .... " " " .................. " .. " ...... " . "
28
7.. Histopatologi ...... " .. ".. " ................. ""..........
29
7" 1. Pads. Kalkun ...... " ................ """" .... " .. ,,
29
6.2. Pada Itik
7.2. Pada Itik .... " ............ " ................
"
.... " "
29
7.3. Pada
...... " "
30
I V. ISOMSI DAN IDENTIFJKASI AFL,lTOKSIN •••••
33
1. Metoda Eks traksi .................... " .............. ,,"..
33
........................ " ..
33
.
34
pel Standart Aflatoksin ••••••••••••••
34
セ。ュ@
" .. "
.... " " .... " .. " .. " ..
2. Pemurnian Ekstrak Kasar
"""
3. Identifikasi Aflatoksin .. . .. .. . .. .. . .. .. . . ..
4. Mempersiapkan d,m Verifikasi Sam•••••••••••••••
36
1. Perlakuan Fisik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . •
36
1.1. Pengaruh Radiasi . . . . . . . . . . . . . . . •
36
1.2. Pengaruh Pan:Cls ••••••••••••••••••
37
1. 3. Ekstraksi Aflatoksin ••••••••••••
38
V. PENGOMTAN DAN ーセZイQcegahn@
2. Perlakuan Kimiawi ...........................
38
2.1. Pe,·:t;A.ruh Oksidasi .. ......... .....
38
2.2. Perlakuan denGan Asam ••••.•.••••
39
2.3. PengA.ruh b。ウNセ@
.........................
40
3. Perusokan Aflatoksin Secars Biologik •
42
VI. KES iャセpulQn@
DAN S.\Rt'lN ................................... .
DAFTAR PUSTAKA
...................................
44
47
DJlFTAR T イセb@
セl@
Ralaman
Nomor
1.
k。ーョァMォセ@
penghasil Aflatoksin dan Aflatoksin yang Dihasilkan.
(Goldblett, 1969) •.•
9
2. Potensi Mutagen Relatif dari Aflatoksin dan
Metaboli tnya terhadap Sc)lmonelln typhimurium
(Stoloff, 1980) ••..•........................
15
3. Beberapa Sifat Fisika Aflatoksin y,-,ng pen
ting. (Aibara dan /fayaki, 1969) .............
17
4. Barbagai Hacam )·likroba dan Pengaruhnya terhi!
dap Aflatoksin.
Hャセ。イエィ@
d,.n Doyle, 1979) •••••
43
D,(FTAR GAl-'lB\R
'HalAman
Nomor
1. Kapang Asnerr.;ill us.
(Davis d"'lam Paul, 1972) ••
2. Rangkaian Biosintesa Aflatoksin serte Beberapa Zat セ・、ゥ。ョケN@
(Moss d81qm Smith, 1977)
...
6
8
3. Struktur Ulatoksin-aflatoksin Induk. (De troy, .§.t £1.1, 1971) •.........................•• 10
4. Struktur Aflatoksin Turunan. (Goldblett,
1969 ) ........................................ 12
5. Pembentukan Aflatoksin B -2,3 Epoksida dnri
l
セヲャ。エッォウゥョ@
Bl • (Hayes, 1976) ••••...•..••...••• 14
6. Interkonversi Aflatoksin Bl denBan Aflotoksikol. (Shieh dan Wong, 1978) ••••••..••••..••• 15
7. Efek セヲャ。エッォウゥョ@
terhad2p Beret 「。、セョ@
セケ。ュ@
Broiler. (Gardiner dalam Diener, 1983) •••••••. 24
8. Efek セヲャ・エッォウゥョ@
エセイィ、Bー@
Haemoglobin, Jumlah 5el Der8h dAn Eritrosit. (Tung, 1975) .••.• 25
9. Penampakan Klinis Aflatoksikosis ーセ、。@
Kalkun. (Wyllie セエ@
£1..1, 1978) ••••••••••...••.••.•• 31
10. Histopatologi Hati pada Aflatoksikosis
Itik. (Nyllie セエ@
£1..1, 1978) ....... '," ........... 32
12. Stru),tur dugaan PerubRhrm AflCltoksin Bl dst
ngan Ammonium I-lidroksida. (Lee dalam Rodri.ck
1975) ......................................... 41
13. Type Kurva Aflatoksin Bl dan Gl dibawah Ultra Violet. (Bartik dan ?iskac, 1981) •.•••••••• 35
1. PENDAHULUAN
Aflatoksiicosis pad 0. bangsa burune; menurut Bold dan
Meyer (1973), telah dikenal pad a abad 18, kemudian oleh
Virchow pada tahun 1856 berhasil diisolasi di Perancis,
dan sekitar tahun 1900 dilaporkan di Jerman, Inggris, Itali
Ame.rika Utara dan Amerika Selatan. Sehingga p'3.da akhir abad 19, penyakit yang disebahkan oloh genus Asnergillus
ini dikaji secara intensif. Pade" tahun 1962, berhasil dipuhlikasikan hi hliografi jamur pada hangs.o hurung dan tel:
dapat lebih dari 700 jenj.s jamur patogen. Dari ke 700 jenis
tersebut, genus Asnorgillus yang paling pato.:.;en.
Laporan oleh Ainsworth d[m Bold (1973), mengatakan
bahwa ki'SllS aspergillosis mayori tRS -Lerd"pat pad" mamalia
ー。、セ@
abad 19, d"n kasus tersebut te18h
p。、セ@
hewan piara dan jenis newan kesay"ngan, hanY9 terjadi
sec セイ。@
。セGN@
sejak abed 12.
sporod.ik.
AfL; to ksin terutam't diproduksi oleh genus As,' er"illus
kemudian oleh Foro;acs dan Wyat t
det
genus Peni cillium
(1975), di temukan pula pa-
dan Rhj.z;nus
yang telah mellgkonta-
minasi maluman ternak. iJienurut Scott §.t .sal dalam Goldblatt
HQYVセIL@
aflatoksin Jidapatkan Dada Asnerpillus niger,
fl. ostL:mus
fl.
Wehmer, 1\.. ochraceus,
wentji, Penicillium citri,;um,
rulum 'Bainev, P.
カセゥ。「ャ・L@
/1. oryzae, /1. ruber,
£. freguentans. £. pube
dan Rhizopus.
Di aiam AsperGillus hidup di bo1'1::o.sai tempat, dengan
2
ー。エッセ・ョ@
terhadop tanaman, seuert pndi-padian dan buah-buah
an,
juga bebernpa jenis serangga, bangsa Durung serta he -
Vlan piara (Goldblatt, 1969, 'IIyl1ie ,ian Morehouse d,a1am Wyl
11e,1978). Itik dan kalkun meru
G。セョ@
jenis ternak yang sa-
ngat peke terhndap aflatoksikosis, tetapi angsa muda dan
Durung Pheas',nt mud," lebih peka 1agi,
(Edss, 1973, Goldb1at
1969, Huller ,£t ,Si1, 1970 dalRm Loveland, 1982).
Aflatoksil;osis
ー。、セ@
unggas pad;; umumnya ter jadi da1am
bentuk akut, dengan morbiditas dan morta1itas tinggi pada
、・セァ。ョ@
umur muds.• Bent uk kron:i s biasa
Zセッイ「ゥ、エ。@
[セ}・ョケイGャァ@
umur deViasa
ーセ、GL@
dan ',ortalitas rendah,
(Paul,£t
セQL@
1972).
I(f1atoksikosis di untuk s8tiap j,,·nis. l:Fm;:ungn .cflatoksin di
dalam ransum ternak,
h"d'p セ・ェBャG@
ynng 、Qエゥュ「オャォセョN@
l-'m'nya sert.? umur, bCY'penGaruh ter-
27
5.1. Pad a Kalkun
Kematian tanpa gejala spesifik dilaporkan pada beberapa kasus. Pada umumnya tampak kelesuan umum, sayap terkg
lai dan akhirnya kematian ter jadi 3 minggu setelah terlihat
ge jala tersebut (Steyn dal.?m Paul, 1972). Ge jala syaraf ataksia, epistotomus biasanya be"akhir dengan konvulsi. j
SKRIPSI
oleh
NUNING DWI ESTill
B. 16.0105
F AKUL TAS
INSTITUT
KEDOKTERAN
PERTANIAN
1965
HEWAN
BOGOR
\
RINGKASAN
NUNING DWI ESTITI. Aflatoksikosis Pad a Unggas (Dibawah bim
bingan Pursani Paridjo, Harnowo Permadi dan Bambang Kirana
di) •
Aflatoksikosis pada unggas sudah dideteksi sejak tahun 1952 di Indonesia, dan penyakit yang disebabkan oleh
kapang Asuergillus ini terus saja berkembang hingga saat
ini sejalan dengan pesatnya perkembangan peter.akan unggas.
Penyebaran Aflatoksi:,osis berlangsung dalam w')ktll begi tu
singkat k8rena beberapa faktor penentu yang secar3. alamiah
dimiliki oleh
セ。ーョァ@
'lsperp:illus dan keadaan iklim di IndQ.
nesia dengan suhu d.qn kelembabgn Y"ng relati f tinggi. Faktor pendukung adalah kondisi pertanian secara umum di nega
ra berkembang dimanA pengelolaan pasca panen merupakan ran
tai poling lemahdalam proses pengadaan makanan ternak.
Tulisan ini bermaksud untuk
G[セ・ョケ。ェゥォ@
beberapa data
peneli tian aflatoksikosis, baik mengenai sumber aflatoksin
i tu sendiri, si ft.t-sifat aflatoksin menyang!:ut si f"a t fisik,
toksisitasnya serta daya mucagen relatif yang dimiliki
エ・セ@
hadap mikroba·tertentu, dan lebih jauh lagi mengenai target
primer perusakan aflatoksin. Diharapkan dari data tersebut
dapat bermanfaat sebagai dasar ilmiah dqlam penelitian lebih detail. Hengingat juga behwa pengobatan aflatoksikosis
pad3 unggas hingga saat ini belum ditemukan, sehingga usaha pencegahan cenderung lebih diutamakan.
AFLATOK5IKOSIS PAD A UNGGAS
Oleh
NUNING DWI ESTITI
B. 16. 0105
Karya tulis ini sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar
Dokter Hewan
pad a
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
FAKULTAS KEDOKT'CRAN HEV/AN
INSTITUT PERTANI ''iN
Bog
0
1 9 8 5
r
BOGOR
AFLATOKSIKOSIS PADA UNGGAS
SKRIPSI
01eh
NUNING DWI ESTITI
B. 16. 0105
Te1ah diperiksa dan disetujui
oleh
セG@
(
(Drh. Pursani Paridjo)
Pembimbing
(Drs. Harnowo Perrnadi)
Pembimbing
(Drs. Bambang Kiranadi MSc.)
Pembimbing
Tangga1 Zセス@
fセG@
ii cU-
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Purworejo, Jawa Tengah tepatnya pada tanggal 16 Juni 1960, sebagai anak kedua
dari
enam bersaudara keluarga ibunda Martiningsih dan ayahanda
Widayat Reksodihardjo Calm). Pnda tahun 1965 penulis masuk
Taman Kcmak-knnak Seruni I di Purwore jo dan tahun 1967 masuk Sekolah Dasar Kristen Pangen di Purworejo kemudian lulus tahun 1972 dari SD yang sarna. Melanjutkan sekolah di
SI>1P Negeri I Purworejo dan lulus pada tahun 1975. Lulus d§.
ri SW'l Negeri pada kota yang sarna pOlda pertengahOln tahun
1979.
Tahun 1979 penulis melanjutkan pelajaran di
iョウエゥセ@
Pertanian Bogor. Satu b.hun kemudian diterimC\ sebagai mah§.
siswa Fakultas Kedokteran Bewan IPB. Hemperoleh gelar Sarjana Kedokteran Bew:1n pada tahun 1983.
KATA PENGANTAR
Penu1isan naskah ini disusun berdasarkan te1aah pustaka dan data sekunder dari beberapa hasi1
Maセ・ョQゥエ。N@
salah ycmg dipe1ajari ada1ah af1atoksikosis pad a unggas
、セ@
ngan sedikit 1atar belakangnya, seperti penyebarannya di
berr;agai negara dan 1ingkungan pendukung serta beberapa s1
fat af1atoksin itu sendiri.
Da1am kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang menda1am kepad? orang tUa, khususnya ibunda
tercinta, atas segenap kasih sayangnya. Untuk Oom dan Tall
te atas sega1a dorongan mori1 dan
juga
セ・ョァッイ「。ケ@
ウ。セ@
dara-saudaraku.
Rasa terimakasih yang menda1am juga kepada segenap
guru yang pernah mendidik penu1is, terutama Drh. Pursani
Paridjo, Drs. Harnowo Permadi dan Drs. Rambang Kiranadi MSc.
a tas sega1a bimbingan, saran dan kri tik sCl.mpai terwujudnya
tu1isan ini.
Akhir kata penu1is dengan rendah hati menyadari sepenuhnya bahwa tu1isan ini masih jauh dari sempurna, namun
demikian penu1is berharap semoga bermanfaat.
Bogor, Januari 1985
Pen u 1 i s
DAFTAR lSI
Ha1aman
DAFTAR TABEL
D.\FTAR
gaセュr@
I.. PEND \HULU L\N ........................................................
1
II. Surv,BER AFLl\.TOKSIN .••.••••••••••..••••••
5
1. AsperGillus .................................................
5
2. Biosintesa Aflatoksin ••••••••..•••••
7
3. Struktur dan Sifat Aflatoksin •••••••
9
3.1. Aflatoksin Induk •••••••••••••••
9
3.2. Af1atoksin LRinnya ••••.••••••••
10
3.3. Sif'lt-sif·,t Aflatoksin •••••••••
13
III. TOK.3ISITlS ,lFLATOKSIN PAD A UNGGAS ••••••
18
1. Efek Biokimia Aflatoksin ••••••••••••
18
1.1. Gangguan Fungsi Mi tokondria ••••
18
1. 2. Gangguan Sintes8 Lem'1k •••••••••
18
1.3. G8ngguan Aktivitas Enzym •••••••
19
1.4. Gangguan Terhedap Jaringan d'3.n
Komposisi Darah •••••••.•..•••••
1. 5. Gangguan Terhadap Daya Immunitas
20
.........................................
20
2. Gangguan Sintesa Makromo1elm1 •••••••
21
2.1. Pengaruh
セヲQ。エッォウゥョ@
t・イィ。、セー@
Sintesa RNA ••••••••••••••.•.••.
21
2.2. Pengaruh Aflatoksin Terhad"p
Sintesa DNA .. " ................ '.' .. .. .. .. .. .... .. .
22
3. Gangguan Fisiologi ......................................
22
4. Metabolisme Distri busi dan Ekskresi ••
26
5. Gejala Klinis ................................................
26
5.1. Pada Kalkun •........•......••••.
27
5.2. Pada Itik ..............................................
27
5.3. Pada Ayam .................................... " ........
27
6. Patologi-Anatomi .................. " ........ " .... " .. " ..
28
6.1. Pada Kalkun ...... " .............. " ...... " ........ ..
28
.................. " .............. " .. " .... .
28
6.3. Pada Ayam .... " " " .................. " .. " ...... " . "
28
7.. Histopatologi ...... " .. ".. " ................. ""..........
29
7" 1. Pads. Kalkun ...... " ................ """" .... " .. ,,
29
6.2. Pada Itik
7.2. Pada Itik .... " ............ " ................
"
.... " "
29
7.3. Pada
...... " "
30
I V. ISOMSI DAN IDENTIFJKASI AFL,lTOKSIN •••••
33
1. Metoda Eks traksi .................... " .............. ,,"..
33
........................ " ..
33
.
34
pel Standart Aflatoksin ••••••••••••••
34
セ。ュ@
" .. "
.... " " .... " .. " .. " ..
2. Pemurnian Ekstrak Kasar
"""
3. Identifikasi Aflatoksin .. . .. .. . .. .. . .. .. . . ..
4. Mempersiapkan d,m Verifikasi Sam•••••••••••••••
36
1. Perlakuan Fisik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . •
36
1.1. Pengaruh Radiasi . . . . . . . . . . . . . . . •
36
1.2. Pengaruh Pan:Cls ••••••••••••••••••
37
1. 3. Ekstraksi Aflatoksin ••••••••••••
38
V. PENGOMTAN DAN ーセZイQcegahn@
2. Perlakuan Kimiawi ...........................
38
2.1. Pe,·:t;A.ruh Oksidasi .. ......... .....
38
2.2. Perlakuan denGan Asam ••••.•.••••
39
2.3. PengA.ruh b。ウNセ@
.........................
40
3. Perusokan Aflatoksin Secars Biologik •
42
VI. KES iャセpulQn@
DAN S.\Rt'lN ................................... .
DAFTAR PUSTAKA
...................................
44
47
DJlFTAR T イセb@
セl@
Ralaman
Nomor
1.
k。ーョァMォセ@
penghasil Aflatoksin dan Aflatoksin yang Dihasilkan.
(Goldblett, 1969) •.•
9
2. Potensi Mutagen Relatif dari Aflatoksin dan
Metaboli tnya terhadap Sc)lmonelln typhimurium
(Stoloff, 1980) ••..•........................
15
3. Beberapa Sifat Fisika Aflatoksin y,-,ng pen
ting. (Aibara dan /fayaki, 1969) .............
17
4. Barbagai Hacam )·likroba dan Pengaruhnya terhi!
dap Aflatoksin.
Hャセ。イエィ@
d,.n Doyle, 1979) •••••
43
D,(FTAR GAl-'lB\R
'HalAman
Nomor
1. Kapang Asnerr.;ill us.
(Davis d"'lam Paul, 1972) ••
2. Rangkaian Biosintesa Aflatoksin serte Beberapa Zat セ・、ゥ。ョケN@
(Moss d81qm Smith, 1977)
...
6
8
3. Struktur Ulatoksin-aflatoksin Induk. (De troy, .§.t £1.1, 1971) •.........................•• 10
4. Struktur Aflatoksin Turunan. (Goldblett,
1969 ) ........................................ 12
5. Pembentukan Aflatoksin B -2,3 Epoksida dnri
l
セヲャ。エッォウゥョ@
Bl • (Hayes, 1976) ••••...•..••...••• 14
6. Interkonversi Aflatoksin Bl denBan Aflotoksikol. (Shieh dan Wong, 1978) ••••••..••••..••• 15
7. Efek セヲャ。エッォウゥョ@
terhad2p Beret 「。、セョ@
セケ。ュ@
Broiler. (Gardiner dalam Diener, 1983) •••••••. 24
8. Efek セヲャ・エッォウゥョ@
エセイィ、Bー@
Haemoglobin, Jumlah 5el Der8h dAn Eritrosit. (Tung, 1975) .••.• 25
9. Penampakan Klinis Aflatoksikosis ーセ、。@
Kalkun. (Wyllie セエ@
£1..1, 1978) ••••••••••...••.••.•• 31
10. Histopatologi Hati pada Aflatoksikosis
Itik. (Nyllie セエ@
£1..1, 1978) ....... '," ........... 32
12. Stru),tur dugaan PerubRhrm AflCltoksin Bl dst
ngan Ammonium I-lidroksida. (Lee dalam Rodri.ck
1975) ......................................... 41
13. Type Kurva Aflatoksin Bl dan Gl dibawah Ultra Violet. (Bartik dan ?iskac, 1981) •.•••••••• 35
1. PENDAHULUAN
Aflatoksiicosis pad 0. bangsa burune; menurut Bold dan
Meyer (1973), telah dikenal pad a abad 18, kemudian oleh
Virchow pada tahun 1856 berhasil diisolasi di Perancis,
dan sekitar tahun 1900 dilaporkan di Jerman, Inggris, Itali
Ame.rika Utara dan Amerika Selatan. Sehingga p'3.da akhir abad 19, penyakit yang disebahkan oloh genus Asnergillus
ini dikaji secara intensif. Pade" tahun 1962, berhasil dipuhlikasikan hi hliografi jamur pada hangs.o hurung dan tel:
dapat lebih dari 700 jenj.s jamur patogen. Dari ke 700 jenis
tersebut, genus Asnorgillus yang paling pato.:.;en.
Laporan oleh Ainsworth d[m Bold (1973), mengatakan
bahwa ki'SllS aspergillosis mayori tRS -Lerd"pat pad" mamalia
ー。、セ@
abad 19, d"n kasus tersebut te18h
p。、セ@
hewan piara dan jenis newan kesay"ngan, hanY9 terjadi
sec セイ。@
。セGN@
sejak abed 12.
sporod.ik.
AfL; to ksin terutam't diproduksi oleh genus As,' er"illus
kemudian oleh Foro;acs dan Wyat t
det
genus Peni cillium
(1975), di temukan pula pa-
dan Rhj.z;nus
yang telah mellgkonta-
minasi maluman ternak. iJienurut Scott §.t .sal dalam Goldblatt
HQYVセIL@
aflatoksin Jidapatkan Dada Asnerpillus niger,
fl. ostL:mus
fl.
Wehmer, 1\.. ochraceus,
wentji, Penicillium citri,;um,
rulum 'Bainev, P.
カセゥ。「ャ・L@
/1. oryzae, /1. ruber,
£. freguentans. £. pube
dan Rhizopus.
Di aiam AsperGillus hidup di bo1'1::o.sai tempat, dengan
2
ー。エッセ・ョ@
terhadop tanaman, seuert pndi-padian dan buah-buah
an,
juga bebernpa jenis serangga, bangsa Durung serta he -
Vlan piara (Goldblatt, 1969, 'IIyl1ie ,ian Morehouse d,a1am Wyl
11e,1978). Itik dan kalkun meru
G。セョ@
jenis ternak yang sa-
ngat peke terhndap aflatoksikosis, tetapi angsa muda dan
Durung Pheas',nt mud," lebih peka 1agi,
(Edss, 1973, Goldb1at
1969, Huller ,£t ,Si1, 1970 dalRm Loveland, 1982).
Aflatoksil;osis
ー。、セ@
unggas pad;; umumnya ter jadi da1am
bentuk akut, dengan morbiditas dan morta1itas tinggi pada
、・セァ。ョ@
umur muds.• Bent uk kron:i s biasa
Zセッイ「ゥ、エ。@
[セ}・ョケイGャァ@
umur deViasa
ーセ、GL@
dan ',ortalitas rendah,
(Paul,£t
セQL@
1972).
I(f1atoksikosis di untuk s8tiap j,,·nis. l:Fm;:ungn .cflatoksin di
dalam ransum ternak,
h"d'p セ・ェBャG@
ynng 、Qエゥュ「オャォセョN@
l-'m'nya sert.? umur, bCY'penGaruh ter-
27
5.1. Pad a Kalkun
Kematian tanpa gejala spesifik dilaporkan pada beberapa kasus. Pada umumnya tampak kelesuan umum, sayap terkg
lai dan akhirnya kematian ter jadi 3 minggu setelah terlihat
ge jala tersebut (Steyn dal.?m Paul, 1972). Ge jala syaraf ataksia, epistotomus biasanya be"akhir dengan konvulsi. j