Uji Stasioneritas Uji Asumsi Dinamik

86 Apabila data level bersifat tidak stasioner atau non stasioner tetap dimasukkan kedalam model bisa menyebabkan kesimpulan yang lancung dan menyesatkan superious regression, untuk itu agar variabel tersebut dapat bersifat stasioner maka perlu dilakukan uji unit root test pada tingkat first difference.

2. Uji Derajat Integrasi

Uji derajat integrasi merupakan kelanjutan dari uji akar unit, apabila setelah dilakukan pengujian akar unit ternyata data belum stasioner, maka dilakukan pengujian ulang dan menggunakan data nilai first difference. Dalam uji derajat integrasi ini tetap menggunakan metode Augmented Dickey-Fuller. Hanya sekarang bukan lagi data level yang digunakan melainkan first difference. Apabila dengan data first difference belum juga stasioner maka selanjutnya dilakukan pengujian dengan data dari second difference dan seterusnya hingga data stasioner. Berdasarkan hasil pada uji ADF pada tingkat level, diketahui bahwa tidak semua variabel stasioner maka perlu dilakukan uji ADF pada tingkat first difference. Dan hasil pengolahan data diperoleh hasil uji akar unit pada tingkat first difference, dapat dilihat pada tabel ADF pada first difference berikut: TABEL 5.7 Hasil Uji Derajat Integrasi First Difference dengan Metode Augmented Dickey-Fuller Test Variabel ADF Nilai Kritis MacKinnon Ket 87 T-Statistic 1 5 10 PDRB -5.627779 -3.689194 -2.971853 -2.625121 Stasioner TP -12.17607 -3.689194 -2.971853 -2.625121 Stasioner JP -5.114380 -3.689194 -2.971853 -2.625121 Stasioner PP -3.445403 -3.689194 -2.971853 -2.625121 Stasioner Sumber: Hasil Olah Data Eviews 7 2017 Tabel 5.7 menunjukkan hasil uji akar unit pada tingkat first difference dengan menggunakan uji ADF, yang menunjukkan bahwa ke empat variabel sudah stasioner pada tingkat first difference, yaitu variabel laju PDRB, tingkat pendidikan, jumlah penduduk, dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, menurut uji ADF, dapat dikatakan semua data yang digunakan dalam penelitian ini terintegrasi pada first difference.

3. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi ini merupakan prosedur selanjutnya dari uji akar-akar unit atau derajat integrasi, maka untuk itu langkah berikutnya adalah melakukan uji validasi data runtun waktu yaitu melakukan uji kointegrasi. Uji kointegrasi Eagel-Granger digunakan untuk mengestimasi jangka panjang antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pendidikan, jumlah penduduk, dan pengeluaran pemerintah. Uji kointegrasi dilakukan dengan terlebih dahulu memastikan bahwa semua variabel yang digunakan dalam model memiliki derajat integrasi yang sama, yaitu berintegrasi. Oleh karena itu maka uji kointegrasi dapat dilakukan. Tahap awal dari uji kointegrasi Eagel- Granger adalah dengan meregresi persamaan OLS antara variabel dependen dan variabel independen. Kemudian setelah meregresi persamaan didapatkan residual dari persamaan tersebut. Persamaan regresi sebagai berikut: 88 � � = � + � �� + � �� + � �� + e ……………………...……… 5.1 Hasil persamaan uji kointegrasi Eagel-Granger sebagai berikut: � � = � + � �� + � �� + � �� Pdrb = 2786997 + . �� − . JP + 6.82E-07�� TABEL 5.8 Hasil Uji Kointegrasi Persamaan Jangka Panjang Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2772807. 483800.7 5.731301 0.0000 TP 11.55740 2.036702 5.674564 0.0000 JP -7.307911 1.044831 -6.994347 0.0000 PP 6.80E-07 1.56E-07 4.357457 0.0002 R-squared 0.975451 Mean dependent var 1118746. Adjusted R-squared 0.972618 S.D. dependent var 732311.1 S.E. of regression 121178.2 Akaike info criterion 26.37148 Sum squared resid 3.82E+11 Schwarz criterion 26.55830 Log likelihood -391.5722 Hannan-Quinn criter. 26.43125 F-statistic 344.3693 Durbin-Watson stat 2.664967 ProbF-statistic 0.000000 Sumber: Hasil Olah Data Eviews 7 2017 Berdasaran pada tabel 5.8 diatas, variabel Tingkat PendidikanTP, Jumlah PendudukanJP, Pengeluaran pemerintahPP memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan penduduk pada derajat 5. Nilai koefisien determinasi R-squared adalah sebesar 0,975451 yang berarti bahwa variasi variabel endogen dapat dijelaskan secara linear oleh variabel bebasnya di dalam persamaan sebesar 97 dan sisanya sebesar 3 dijelaskan oleh faktor-faktor diluar persamaan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi dan Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi

2 73 88

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penduduk, Pengeluaran Pemerintah Dan Investasi Terhadap PDRB Sumatera Utara

1 21 88

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Jumlah Tenaga Kerja, dan Tingkat Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Surakarta Tahun 1991 – 2013.

1 4 17

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Jumlah Tenaga Kerja, dan Tingkat Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Surakarta Tahun 1991 – 2013.

0 0 13

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Jumlah Penduduk, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota S

0 0 13

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK,TENAGA KERJA,TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGELUARAN Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk,Tenaga Kerja,Tingkat Pendidikan Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Grobogan Tahun 1990-2012.

0 1 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk,Tenaga Kerja,Tingkat Pendidikan Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Grobogan Tahun 1990-2012.

0 2 11

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk,Tenaga Kerja,Tingkat Pendidikan Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Grobogan Tahun 1990-201

0 2 16

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, INFLASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Inflasi Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 12

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, INFLASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Inflasi Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 2 14