17
7. Berani mengambil resiko yang diperhitungkan yaitu suka pada tantangan dan berani mengambil resiko walau dalam situasi dan kondisi yang tidak menentu.
Resiko yang dipilih tentunya dengan perhitungan yang matang.Tanggap pada saran dan kritik, yaitu peduli dan peka terhadap kritik sebagai dorongan untuk
berbuat lebih baik.
2.2.4. Proses Kewirausahaan
Proses wirausaha tidaklah sesederhana dan semudah yang digambarkan dalam definisi. Tantangan terbesar adalah pada tahap memulai wirausaha tersebut.
Tahap ini dimulai dengan mendirikan usaha dan menjaga keberlangsungan hidupnya pada tiga tahun pertama Banfe, dalam Ifham 2012. Pada masa ini
semua yang indah-indah yang melekat dalam gambaran wirausaha yang sukses belum lagi diraih. Proses pendirian dituntut kepercayaan diri yang tinggi dan
determinasi yang kuat. Tekanan psikologis yang datang pada tahap ini juga sangat besar. Semua itu membutuhkan kematangan pribadi pada diri wirausahawan agar
mampu melewati saat-saat krisis ini dengan baik Hidayat, dalam Ifham, 2012.
Proses wirausaha selanjutnya tidak kalah beratnya.
Tantangan persaingan dan perubahan yang terjadi di masyarakat senantiasa menghantui kelancaran usaha. Menurut Hidayat dalam Ifham, 2012, hal itu
menciptakan berbagai tekanan psikologis yang berat, terus menuntut wiausahawan untuk mampu menghadapinya dengan baik. Kemampuan dalam membangun
jaringan, berkomunikasi dan meyakinkan orang lain, kecermatan dalam membaca peluang usaha adalah kapasitas-kapasitas yang dibutuhkan oleh seorang
wirausahawan.
Universitas Sumatera Utara
18
Motivasi berprestasi yang tinggi dan determinasi diri yang disertai kemampuan komunikasi dan kemampuan interpersonal lainnya serta kemampuan
manajerial sangat memegang peranan pada tahap ini. Tahap ini terasa lebih mudah karena wirausahawan mulai mendapatkan masukan dari masyarakat yang
menggunakan jasa atau produknya. Masukan ini berupa uang dan penerimaan masyarakat yang memadai. Semakin besar masukan yang diperoleh, semakin
besar kecenderungan untuk mengelola dan mengembangkan dan melembagakan usahanya.
2.2.5. Bidang-Bidang Kewirausahaan
Banyak orang menyangka bahwa kewirausahaan adalah hanya di dalam bidang usaha ekonomi saja. Akibatnya apabila mereka mendengar istilah
kewirausahaan, maka bayangan mereka tertuju kepada soal-soal produksi, jasa dan niaga serta moneter. Sesungguhnya, kewirausahaan itu terdapat pada
bermacam-macam bidang Soemanto, 1984, yaitu : 1. Kewirausahaan dalam bidang usaha ekonomi
Untuk mencapai keberhasilan dalam aktivitas ekonomi memerlukan kualitas pribadi yang kuat untuk berusaha. Para pengusaha perlu memiliki sikap
dan kemauan yang kuat untuk bekerja demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi pribadi dan masyarakat, memiliki semangat berpetualang dengan berani
berspekulasi dan menghadapi persaingan, serta mampu mendayagunakan setiap sumber yang ada, bai material, personal, maupun finansial.
Universitas Sumatera Utara
19
Kegiatan wirausaha di bidang usaha ekonomi bergerak dan bernaung dalam lembaga-lembaga ekonomi yang berupa perusahaan atau perseroan yang
bergerak dalam bidang-bidang produksi dan jasa. 2. Kewirausahaan dalam bidang karir dan jabatan
Bidang karir dan jabatan ini berupa pegawai negeri dan swasta. Dalam karir mereka juga dilanda dengan persaingan. Faktor yang menentukan dalam
pengembangan karir mereka adalah prestasi kerja. Untuk mencapai itu maka orang tersebut harus memiliki jiwa kewirausahaan, yaitu kepribadian yang kuat,
sikap mental dan pribadi yang dinamis. 3. Kewirausahaan dalam bidang pendidikan
Untuk memajukan semua aspek kehidupan maka pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang. Kenyataan yang ada bahwa pelajar dan mahasiswa kurang
berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar mereka; dalam meningkatkan prestasi belajar bersikap tergantung, kurang percaya diri dan pesimis. Salah satu
akibatnya, mereka terpaksa melihat catatan kecil sewaktu ujian. Kenyataan ini menunjukkan bahwa banyak pelajar dan mahasiswa belum memiliki ciri-ciri
kepribadian manusia wirausaha. Adapun inti kewirausahaan di bidang pendidikan adalah terletak dalam hal belajar mandiri yang dilandasi oleh sikap mental
wirausaha. 4. Multi bidang kewirausahaan
Suatu bayangan yang ideal ialah adanya kondisi, dimana masing-masing orang dapat bergerak dan berkembang dalam satu bidang atau jenis kegiatan
wirausaha. Tentu saja hal ini dapat terwujud apabila di dalam masyarakat terdapat
Universitas Sumatera Utara
20
stabilitas segala aspek kehidupan manusia. Namun fakta di dalam kenyataan ternyata tidak demikian. Kehidupan manusia dihadapkan pada berbagai
permasalahan dalam segala aspek kehidupan. Untuk menghadapi hal tersebut, manusia harus mengembangka diri melalui berbagai bidang kewirausahaan.
Sebagai contoh seorang pengusaha harus berwirausaha dalam bidang usaha ekonomi, pendidikan, dan karir. Hal ini terpaksa dilakukan untuk menyesuaikan
diri dalam kehidupan yang penuh tantangan dan permasalahan Soemanto, 1984.
2.3. Teori Minat Berwirausaha