Kesimpulan Saran Spermatozoa Identifikasi Kesuburan Pria Melalui Kelainan Sperma Berdasarkan Morfologi (Teratospermia) Menggunakan Metode Invariant Moment

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas tentang kesimpulan dari metode yang diajukan untuk mengidentifikasi kesuburan pria pada bagian 5.1, serta pada bagian 5.2. akan dibahas saran-saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pengujian sistem identifikasi kesuburan pria menggunakan invariant moment adalah sebagai berikut: 1. Metode invariant moment dapat digunakan untuk identifikasi kesuburan pria melalui kelainan sperma berdasarkan morfologi sperma teratospermia. 2. Proses identifikasi kesuburan pria melalui kelainan sperma berdasarkan morfologi sperma teratospermia memiliki tingkat akurasi 80,77 . 3. Penggunaan waktu untuk proses identifikasi kesuburan pria melalui kelainan sperma berdasarkan morfologi sperma teratospermia selama 0,4369 detik.

5.2. Saran

Berikut adalah hal-hal yang menjadi saran dari penelitian ini untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya menggunakan metode invariant moment, diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan metode hough transform untuk ekstraksi fitur bentuk. Universitas Sumatera Utara 2. Penelitian ini hanya menggunakan euclidean distance, diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan metode backpropagation untuk klasifikasi kesuburan pria. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penerapan metode invariant moment untuk mengidentifikasi kesuburan pria melalui kelaianan sperma berdasarkan bentuk sperma teratospermia.

2.1. Spermatozoa

Spermatozoa merupakan sel yang dihasilkan oleh fungsi reproduksi pria. Sel tersebut memiliki bentuk yaitu kepala, badan, dan ekor. Spermatozoa merupakan sel hasil epitel germinal yang disebut spermatogonia. Spermatogonia terletak dalam dua sampai tiga lapisan sepanjang batas luar epitel tubulus, Proses perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa disebut spermatogenesis. Kepala spermatozoa terdiri atas sel berinti padat dengan hanya sedikit sitoplasma dan lapisan membran sel di sekitar permukaannya. Ekor spermatozoa yang disebut flagellum, memiliki tiga komponen utama yaitu: rangka pusat, membran sel, dan sekolompok mitokondria yang terdapat dalam proksimal dari ekor.

2.2. Pembuahan Fertilisasi