3.2. Pemodelan Sistem
Secara umum, sistem penentuan obat penyakit saluran cerna lambung-usus ini terdiri dari 2 proses, yaitu proses pelatihan inputan dan proses pengujian inputan. Pemodelan
kedua proses tersebut akan digambarkan melalui UML Unified Modelling Language yang mencakup use case diagram, activity diagran, dan sequence diagram.
Pemodelan sistem ini berfungsi untuk menggambarkan proses sistem dan bagaimana sistem bekerja dalam menentukan obat penyakit saluran cerna lambung-usus dengan
menggunakan perbandingan algoritma Bidirectional Associative Memory dan Learning Vector Quantization.
3.2.1. Use case diagram
Use case diagram menggambarkan interaksi yang ada pada sistem, baik antara sistem,
maupun pengguna sistem dengan eksternal sistem sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor pengguna.
Berikut adalah use case diagram dari sistem penentuan obat penyakit saluran cerna lambung-usus.
Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Penentu Obat Penyakit Saluran Cerna Lambung-Usus
Universitas Sumatera Utara
3.2.1.1.Use case pelatihan BAM Berikut adalah dokumentasi naratif dari pelatihan algoritma BAM.
Tabel 3.1 Dokumentasi Naratif Use Case Pelatihan BAM
Nama Use case Proses Pelatihan BAM
Aktor Pengguna
Deskripsi Use case
ini mendeskripsikan proses pelatihan untuk menentukan obat penyakit saluran cerna lambung-usus.
Prakondisi Sistem sudah masuk kedalam tampilan antarmuka
pelatihan dan sudah siap menerima masukan dari Jaringan Syaraf Tiruan.
Bidang Khas Aksi Aktor
Respon Sistem
1. Pengguna memilih tombol Menu
Algoritma BAM. 5. Sistem menunjukkan
pilihan Sub-Menu Algoritma BAM.
6. Pengguna memilih sub- menu Pelatihan.
7. Sistem menampilkan antarmuka pelatihan
BAM. 8.
Pengguna memasukkan data
gejala penyakit dengan mencontreng checkbox
dan mengetikkan nama penyakit kemudian
menekan tombol Simpan.
9. Sistem menyimpan data
kedalam file bam.xlsx , kemudian memunculkan
message box “data
berhasil disimpan ”.
10. Pengguna menekan tombol Latih BAM.
11. Sistem melakukan pelatihan dan
menampilkan hasil pelatihan.
Bidang Alternatif
12. Pengguna akan memilih tombol Reset.
13. Sistem akan menghapus data gejala umum
penyakit. 14. Pengguna akan
memilih tombol Keluar.
15. Sistem akan mengakhiri aplikasi.
Post-Kondisi Sistem akan menampilkan hasil pelatihan berupa waktu
pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
3.2.1.2.Use case pengujian BAM Berikut adalah dokumentasi naratif dari pengujian algoritma BAM.
Tabel 3.2 Dokumentasi Naratif Use Case Pengujian BAM Nama Use case
Proses Pengujian BAM Aktor
Pengguna Deskripsi
Use case ini mendeskripsikan proses Pengujian untuk
menentukan obat penyakit saluran cerna lambung-usus. Prakondisi
Sistem sudah masuk kedalam tampilan antarmuka dan sudah siap menerima masukan dari Jaringan Saraf Tiruan.
Bidang Khas Aksi Aktor
Respon Sistem
1. Pengguna memilih tombol Menu Algoritma
BAM. 2. Sistem menunjukkan pilihan
sub-menu Algoritma BAM. 3. Pengguna memilih sub-
menu Pengujian. 4. Sistem menampilkan
antarmuka pengujian BAM. 5. Pengguna memasukkan
data gejala penyakit dengan mencontreng
checkbox kemudian
menekan tombol Hasil. 6. Sistem menyimpan data
kedalam file bam.xlsx , kemudian memunculkan
hasil pengujian.
Bidang Alternatif
7. Pengguna akan memilih tombol Reset.
8. Sistem akan menghapus data gejala umum penyakit.
9. Pengguna akan memilih tombol Keluar.
10. Sistem akan mengakhiri aplikasi.
Post-Kondisi Sistem akan menampilkan hasil pengujian berupa nama
penyakit saluran cerna lambung-usus dan jenis obatnya.
Universitas Sumatera Utara
3.2.1.3.Use case pelatihan LVQ Berikut adalah dokumentasi naratif dari pelatihan algoritma LVQ.
Tabel 3.3 Dokumentasi Naratif Use Case Pelatihan LVQ Nama Use case
Proses Pelatihan LVQ Aktor
Pengguna Deskripsi
Use case ini mendeskripsikan proses pelatihan untuk
menentukan obat penyakit saluran cerna lambung-usus. Prakondisi
Sistem sudah masuk kedalam tampilan antarmuka pelatihan dan sudah siap menerima masukan dari
Jaringan Syaraf Tiruan.
Bidang Khas Aksi Aktor
Respon Sistem
1. Pengguna memilih tombol Menu
Algoritma LVQ. 2. Sistem menunjukkan
pilihan Sub-Menu Algoritma LVQ.
3. Pengguna memilih sub- menu Pelatihan.
4. Sistem menampilkan antarmuka pelatihan
LVQ. 5.
Pengguna memasukkan data gejala penyakit
dengan mencontreng checkbox
dan mengetikkan nama
penyakit kemudian menekan tombol
Simpan. 6.
Sistem menyimpan data kedalam file lvq.xlsx ,
kemudian memunculkan message box
“data berhasil disimpan
”.
7. Pengguna menekan tombol Latih LVQ.
8. Sistem melakukan pelatihan dan
menampilkan hasil pelatihan.
Bidang Alternatif
9. Pengguna akan memilih tombol Reset.
10. Sistem akan menghapus data gejala umum
penyakit.
11. Pengguna akan memilih tombol Keluar.
12. Sistem akan mengakhiri aplikasi.
Post-Kondisi Sistem akan menampilkan hasil waktu pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
3.2.1.4.Use case pengujian LVQ Berikut adalah dokumentasi naratif dari pengujian algoritma LVQ.
Tabel 3.4 Dokumentasi Naratif Use Case Pengujian LVQ Nama Use case
Proses Pengujian LVQ Aktor
Pengguna Deskripsi
Use case ini mendeskripsikan proses Pengujian untuk
menentukan obat penyakit saluran cerna lambung-usus. Prakondisi
Sistem sudah masuk kedalam tampilan antarmuka dan sudah siap menerima masukan dari Jaringan Syaraf Tiruan.
Bidang Khas Aksi Aktor
Respon Sistem
1. Pengguna memilih tombol Menu Algoritma
LVQ. 2. Sistem menunjukkan pilihan
sub-menu Algoritma LVQ. 3. Pengguna memilih sub-
menu Pengujian. 4. Sistem menampilkan
antarmuka pengujian LVQ. 5. Pengguna memasukkan
data gejala penyakit dengan mencontreng
checkbox kemudian
menekan tombol Hasil. 6. Sistem menyimpan data
kedalam file lvq.xlsx , memunculkan hasil
pengujian.
Bidang Alternatif
7. Pengguna akan memilih tombol Reset.
8. Sistem akan menghapus data gejala umum penyakit.
9. Pengguna akan memilih tombol Keluar.
10. Sistem akan mengakhiri aplikasi.
Post-Kondisi Sistem akan menampilkan hasil pengujian berupa nama
penyakit saluran cerna lambung-usus dan jenis obatnya.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Activity diagram
Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan aktivitas-aktivitas, objek, dan
alur aktivitas dari sebuah sistem. Dengan kata lain activity diagram menggambarkan alur logika dari use case dan langkah-langkah kerja sistem secara berurutan.
Berikut adalah activity diagram dari sistem penentuan obat penyakit saluran cerna lambung-usus.
3.2.2.1. Activity diagram proses pelatihan BAM Berikut adalah activity diagram dari prses pelatihan algoritma BAM.
Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Pelatihan BAM
Universitas Sumatera Utara
3.2.2.2. Activity diagram proses pengujian BAM
Berikut adalah activity diagram dari prses pengujian algoritma BAM.
Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Pengujian BAM
Universitas Sumatera Utara
3.2.2.3. Activity diagram proses pelatihan LVQ
Berikut adalah activity diagram dari prses pelatihan algoritma LVQ.
Gambar 3.5 Activity Diagram Proses Pelatihan LVQ
Universitas Sumatera Utara
3.2.2.4. Activity diagram proses pengujian LVQ Berikut adalah activity diagram dari prses pengujian algoritma LVQ.
Gambar 3.6 Activity Diagram Proses Pengujian LVQ
Universitas Sumatera Utara
3.2.3. Sequence diagram Sequence diagram
adalah diagram yang menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Dengan kata lain, sequence diagram adalah gambaran
tahap demi tahap, termasuk kronologi urutan perubahan secara logis dari sistem. Berikut adalah sequence diagram dari sistem penentuan obat penyakit saluran
cerna lambung-usus.
3.2.3.1. Sequence diagram proses pelatihan BAM
Gambar 3.7 Sequence Diagram Proses Pelatihan BAM
3.2.3.2. Sequence diagram proses pengujian BAM
Gambar 3.8 Sequence Diagram Proses Pengujian BAM
Universitas Sumatera Utara
3.2.3.3. Sequence diagram proses pelatihan LVQ
Gambar 3.9 Sequence Diagram Proses Pelatihan LVQ
3.2.3.4. Sequence diagram proses pengujian LVQ
Gambar 3.10 Sequence Diagram Proses Pengujian LVQ
Universitas Sumatera Utara
3.3. Pseudocode Program