Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai perwujudan kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia.

2. Subtansi kajian yang disebut pada butir c di bawah ini hendaknya dipadukan ke

dalam kegiatan penggunaan bahasa Indonesia melalui keterampilan berbahasa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dengan keterampilan menulis akademik sebagi fokus.

3. Subtansi kajian mata kuliah bahasa Indonesia difokuskan pada menulis akademik.

Secara umum struktur kajian terdiri atas: a. Kedudukan Bahasa Indonesia: 1 Sejarah Bahasa Indonesia 2 Bahasa Negara 3 Bahasa Persatuan 4 Bahasa Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni 5 Fungsi dan peran Bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa

b. Menulis: 1 Makalah

2 Rangkumanringkasan buku atau bab 3 Resensi Buku

c. Membaca untuk Menulis: 1 Membaca tulisanartikel ilmiah

2 Membaca tulisan populer 3 Mengakses informasi malalui internet

d. Bertbicara untuk Keperluan Akademik: 1 Presentasi

2 Seminar 3 Pidato dalam situasi formal

C. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berhubungan dan berkomunikasi dengan manusia lain. Media komuniukasi paling efektif yang dipakainya adalah bahasa. Dengan menggunakan bahasa, mereka bisa menyatakan maksud, ide, pikiran, dan gagasannya. Di sisi lain, maksud, ide, pikiran, dan gagasan tersebut agar terpahami dengan tepat makna oleh manusia lain. Dengan media bahasa kita bisa berkomunikasi dengan seluruh manusia dari berbagai penjuru dunia yang berbeda. Dengan media bahasa kita bisa menyampaikan maksud, pikiran, dan gagasan yang akan bisa dipahami oleh generasi ratusan tahun mendatang. Di sisi lain kita bisa melihat betapa pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari dua puluh empat jam, manusia tidak pernah terlepas dari penggunaan bahasa. Dari kita bangun tidur, beraktivitas sehari penuh, sampai tidur kembali, kita senantiasa menggunakan bahasa. Bahkan dalam tidur pun kita masih menggunakan bahasa dalam bermimpi. Bila kita cermati lebih jauh, kita bisa menemukan bahwa tidak ada satu profesi pun dalam kehidupan manusia ini yang tidak membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi. Mulai dari tukang sapu jalanan, karyawan, pegawai negeri sipil, direktur 201 4 4 Bahasa Indonesia Modul 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning Supriyadi, S.Pd., M.Pd. http:www.mercubuana.ac.id perusahaan, para politisi, para menteri, dan presiden pun sangat membutuhkan bahasa sebagai sarana komunikasi yang efektif. Sebagai pemimpin kita dituntut untuk menggunakan bahasa yang lebih efektif, lebih santun, lebih motivatif, dan lebih kreatif. Bagaimana seorang pemimpin membangun simpati orang lain, memberikan empati pada orang lain, membangkitkan motivasi para bawahannya, semua itu memerlukan keterampilan berbahasa yang tersendiri. Berkomunikasi adalah membangun pesan yang ditunjukan kepada seseorang untuk mendapatkan respon. Agar respon sesuai dengan harapan, bahasa harus disusun secara efektif dan komunikatif. Di sisi lain berkomunikasi adalah juga berhubungan manusiawi, maka kita harus menjaga perasaan serta memperhatikan lawan bicara. Sebagai komunikator kita harus memilih bahasa yang tepat disampaikan kepada komunikan. Setiap komunikasi yang berbeda perlu pilihan kata dan sikap bahasa yang berbeda pula. Sikap berbahasa kepada teman sebaya tidak boleh dipergunakan juga kepada orang tua, guru, dosen, atau para pejabat, demikian juga sebaliknya. Selain itu kita harus memperhatikan tempat, situasi, dan kondisi, berbahasa. Berkomunikasi dengan bahasa di pasar tentu saja tidak sama dengan di lingkungan formal seperti di sekolah, atau di lembaga pemerintahan.

D. Aspek-aspek Keterampilan Berbahasa