Pemahaman konsep bioteknologi siswa : sebuah penelitian eksperimen tentang pengaruh metode pembelajaran ceramah diskusi dan discoveri di smu darusalam ciputat

40[&·

PEMAHAMAN KONSEP BIOTEKNOLOGI SISWA
Sebuah Penelitian Eksperimen Tentang Pengaruh Metode Pembelajaran
(Ceramah, Diskusi, dan Discoveri) di SMU Darussalam Ciputat)

OJeh
YULI D\VI ASTUTIK

9916015907

PROGRAM STUD! PENDIDlKAN BIOLOGI
ruRUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IIIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2006

IfA


t

LEMBAR I'ERSETU.JUAN

PEMAHAMAN KONSEP BIOTEKNOLOGI SISWA
(Scbuah Pcnclitian Ekspcrimcn Tcntllng Pcngllrllh Mctodc Pcmbclajaran
(Ccramah, DiskllSi, dan Discovcri) di SMU I)arllssalam Ciputat)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syaratsyarat Mencapai Gelar s。セゥョ
Ilmu Pendidikan

Oleh:
YULT DWI ASTUTIK
NIM:99160 I5907

Di Bawah Bimbingan
Pembimbing

r


Pcmbimbing

AAA1&
II'. Mahmlld M. Sircgar M.Si
NIP. ISO 222 933

Drs. Alima!! Sofyan M.PtI
NIl'. 150231502

JUIWSAN PENDIDIKAN II'A (BIOLOGI)
FAKULTAS ILMU TARlllY All DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
. 2006

PENGESAHAN PENITIA U.HAN

Skripsi yang bCljudul "PEMAHAMAN KONSEP IHOTEKNOLOGI, (Sdmah
I'cnclitian Ekspcrimen Tentang Pengaruh Metode Pembelajanm (Ceramah,
Dislmsi, dan Discoveri) di SMU Darussalam Ciputat)" telah diajukan dalam

sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negcri
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 November 2006. Skripsi ini telah
diterima sebagai s'lla1l satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata
Satu (81) pada Jurusan Hmu Pengetal1wcn Alam (IPA) Program Studi Biologi.

Jakarta, 18 November 2006

Sidang Munaqasyah
Dekan/

Pudek Bidang Akademik/

Ketlla Merangkap Anggota

Sekretaris Merangkap Anggota

l.vr.H.Aziz1 3,15 and 6,29> 3,15 and 25,54 >
3,15.
The results of research prove that discovery method can give positive impact
to student in learning process.

The results of this research can be made upon which idea to all educator to be
more using many correct method to increase the quality of learning process which is
expected.

iii

ABSTRAK
Yuli Dwi Astutik. Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi Siswa, (Sebuah
Penelitian Eksperimen tentang Pengaruh Metode Pembelajaran (Ceramah, Diskusi,
dan Discoveri) di SMU Darussalam Ciputat). Skripsi Jurusan Pendidikan IImu
Pengetahuan Alam (IPA), Program Study Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatuIlah Jakarta, Juli 2006.
Metode discovery adalah merupakan metode yang lebih menekankan pada
pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan
proses dari pada hasil belajar, Metode ini merupakan komponen dari praktek
pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif,
berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri, dan reflektif. Karena
itu dengan memberikan bekal pengajaran dengan metode ini di SMU, diharapkan
siswa dapat menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan
atau diceramahkan saja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh metode
pembelajaran ceramah, diskusi, dan discoveri terhadap pemahaman konsep-konsep
bioteknologi siswa SMU Darussalam Ciputat, penelitian ini dilakukan di SMU
Darussalam Ciputat pada bulan April sampai dengan Mei 2006. Metode yang
digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu dengan sample
berjumlah 20 siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah (kelompok
A), 20 siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode diskusi (kelompok B), dan
20 siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode discoveri (kelompok C).
Instrumen yang digunakan adalah berupa tes pilihan ganda sebanyak 40 soal dengan
4 altematifjawaban dengan penskoran antara 0-1.
Perhitungan hasil penelitian menggunakan taraf signifikan 0,05 ini
memperlihatkan secara signifikan bahwa siswa yang diajarkan dengan metode
discoveri lebih tinggi pemahaman konsep-konsep bioteknologinya dari pada siswa
yang diajarkan dengan metode ceramah atau diskusi. Hal ini dapat dilihat dari harga
F-hitung> Ftabel yaitu 33,09 > 3,15 dan 6,29 > 3,15 dan 25,54> 3,15
Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode discovery dapat
memberikan dampak positifbagi siswa dalam proses belajar mengajar.
HasH penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran kepada para
pendidik untuk lebih banyak menggunakan metode yang tepat untuk meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar yang diharapkan.


iv

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah menjadi
tauladan bagi seluruh manusia.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mcmenuhi salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar kesarjanaan .lurusan I'endidikan Ilmu I'cngctahuan Alam (lPA)
dari Fakultas IImu Tarbiyah dan

Kcguruan

Universitas Islam Negeri Syarif

I-1idayatullah Jakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis sampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:


l. Bapak Dr. Dede Rosyada, MA,selaku Dckan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif I-1idayatullah .lakarta.
2. Bapak Ir. Mahmud Siregar. M.Si .. sclaku Ketua .lurusan IPA, Dosen
Penasehat Akademik, dan Dosen Pembimbing I yang telah dengan penuh
kesabaran memberikan bimbingan, petunjuk. dan saran dalam menyelesaikan
skripsi inL
3. Bapak Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan kritik. saran. bimbingan, dan petunjuk untuk penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.

v

4. Para dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan karyawan
civitas akademika Fakultas Tarbiyah atas bantuannya selama perkuliahan
sehingga penulis menyelesaikan studio

5. Pimpinan staf perpustakaan Fakultas Tarbiyah, perpustakaan utama UIN,
UNJ, dan British Council yang telah membantu melengkapi literatur yang
diperlukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Marui Wa'id, kepala sekolah SMU Darussalam Ciputat yang telah
memberikan izin kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
7. Ibunda Sumarmi dan Ayahanda Suharso tereinta, yang telah memberikan

dorongan moril maupun materil, do'a, serta motivasi. Penulis tidak akan
pernah melupakan ketulusan, pengertian, dan segalanya yang telah kalian
berikan demi kebaikan ananda. Dan maaf atas keterlambatan kelulusan
ananda kali ini.
8. Suamiku tereinta, Eko Syuhel Hadi P. yang telah dengan sabar menunggu dan
rela ditinggalkan di hari ke-lima pernikahan demi dta sang istri yang sempat
tertunda. Makasih juga atas motivasi, doa, dan SOSnya di saat-saat yang
paling genting.

9. Kakak-kakakku tereinta mas Hery dan mba Inggrid. Makasih atas dorongan,
sind iran, dan nasehat-nasehat kalian dalam memandang hidup ini. Juga my
little angel ponakanku tereinta Asya Cecillia Sharon Haryanto, adanya dirimu
memberiku energi disaat aku lelah dan pemberi keeeriaan disaat aku stress
dengan tawa dan eelotehanmu yang lueu.
vi


10. Adik-adikku yang rnanis Ucup dan Farid. Cup, Karnu juga bisa wujudin
keinginanrnu, asal karnu telaten dan ga ernosi. Sernangat ya ! Dan Farid, aku
rnernang tertinggal jauh darirnu. Tapi aku tidak rnau kalah dengan karnu.
Kalian berdua bukan sekedar adik buatku. Tapi kalian adalah sahabat
ternpatku berbagi cerita dan selalu rnernberiku rnasukan disaat aku berjalan di
ternpat yang salah.
II. Ternan-ternan dan anak-anakku di MTs dan MA NHA dan MTs Soebono
Mantofani. Pedeku rnuncul sejak mengenal kalian.
12. Ternan-ternanku di kost-an, Teni, Tia, Chorns, Ntan dan Anah. Thanks
rnotivasinya yach. Kalian sudah seperti saudara bagiku walau tanpa ikatan
darah. Makasih juga untuk Hafsoh (choms friend) atas SOSnya di saat yang
genting. Kita jadi lulus bareng yech.
13. Ternan-ternan Jurusan IPA Biologi 99, terutarna Iva, Ziza, Opah, Maryatul
dan ternen-ternan lain yang tidak bisa disebut namanya disini, yang telah
rnernberikan bantuan dan dorongan semangat selarna rnenyelesaikan skripsi
ini. Dari kalian aku rnengenal indahnya persahabatan.
Akhimya, dengan segala keterbatasan, penulis hanya dapat rnengernbalikan
segalanya kepada Allah SWT, untuk mernbalas kebaikan rnereka, sernoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pernbaca pada urnurnnya.


Jakarta, 5 Oktober 2006
Penulis
vii

DAFTAR lSI

LEMBAR PRRSETUJUAN SKRIPSI..

i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.

11

ABSTRAK

111

KATA PENGANTAR


v

DAFTAR ISI..

VIII

DAFTAR TABEL

.

DAFTAR GAMBAR

.Xl

.

...\!1

BAB I. PENDAHULUAN

BAB

A. Latar BeIakang MasaIah

1

B. Identifikasi Masalah

9

C. Pembatasim Masalah

\0

D. Perumusan Masalah

10

E. Man faat PeneI itian

10

F. Sistematika PenuIisan

\\

II.

DESKRIPSI

TEORETIS,

KERANGKA

BERFIKIR,

DAN

PERUMUSAN HlPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis
I. Metode Pembelajaran

, .. 13

2. Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi
VIII

41

B. Kerangka Berfikir.

.43

C. Perumusan Hipotesis

4e;i£

.

45

..-BAB III. METODOLOGI PENELITlAN

;: 0·

/

.

Tujuan p e n e , i 9 · ·

........................................... 46

d

.............................................. 46

8. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Metode Penelitian

. .......

. .46

D. Variabel Penelilian .....

................................... 47

.

E. Populasi dan Sampe!.

50

.......................................... 5\

F. Teknik Pengumpulan Data.
G. Prosedur Penelitian

54

H. Hipotesis Statistik

54

I.

Taknik Analisis Data

. ............................................. 55

BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data

57

I.Nilai Pemahaman Konsep-konsep 8ioteknologi Siswa SMU Yang
Belajar Dengan Metode Pembelajaran Ceramah (Kelompok A)

:57

2.Nilai Pemahaman Konsep-konsep 8ioleknologi Siswa SMU Yang
Belajar Dengan Metode Pembelajaran Diskusi (Kelompok B)

59

3.Nilai Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi Siswa SMU Yang
Belajar Dengan Metode Pembelajaran Discovery (Kelompok C)

IX

61

13. Pcngujian Korclasi antara Skor Tcs Awal dan Skor Tcs Akhir.

63

C. Uji Kcsamaan Variansi

64

D. Pcnglciian Hipotcsis

65

E. Pcmbahasan Hasil Pcnclitian

6g

F. Kclcmahan dan Kctcrbatasan Pcnclitian

69

BAB V. PENUTUP

/\. Kcsimpulan

7\

B. Saran

72

DAFTAR l'USTAKA

74

LAMPIRAN

78

x

DAFTAR TABEL

No.

Hal

I. Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi

.53

2. Distribusi frekuensi pemahaman konsep-kosep bioteknologi dengan metode
ceramah

,

57

3. Distribusi frekuensi pemahaman konsep-kosep bioteknologi dengan 'melode
diskusi

,

59

. 4. Distribusi frekuensi pemahaman konsep-kosep bioteknologi dengan melode
dicovery

6'1

5. Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Skor Tes Awal dan Skor Tes Akhir kelompok
A, B, C

63

6. 1·lasil Pengujian Kesamaan Variansi Kelompok A, B dan C dengan uji Bartlett..64
7. Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis Nol dengan Uji-F Melalui Anava Satu
lalan

66

8. Analisis Komparasi Multipel dengan Teknik Tukey

XI

66

DAFTAR GAMBAR

Hal

No.

I. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Konsep-konsep Bioleknologi

58

Siswa SMU yang Belajar dengan Metode Ceramah
2.

Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Konsep-konsep Bioleknologi
Siswa SMU yang Belajar dengan Metode Diskusi

60

3. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Konsep-konsep l3iolcknologi
Siswa SMU yang Belajar dengan Metode Discovery

xii

..

.. 62

BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Bclakang Masalah
Tantangan era global dan perkembangan IPTEK menuntut sumber
daya manusia yang lebih produktif serta memiliki daya sdng yang tinggi.
Hanya tenaga kerja yang berkualitas tinggi yang dapat survive dalam era
tersebut. Dengan demikian pangambangan program-program studi yang lebill
berorientasi pada penciptaan tenaga professional sangat diperlukan antara lain
melalui jalur pendidikan professional.'
Salah satu bentuk dari perkembangan IPTEK adalah maraknya
penggunaan

bioteknologi

sebagai

alternative yang ditawarkan

untuk

memenuhi keblltuhan sandang dan pangan yang samakin menipis. Hal itu
disebabkan karena terjadinya pertambahan penduduk yang sangat pesat di
dunia. Tidak bisa kita bayangkan, berapa banyaknya jumlah manusia yang
mati kelaparan akibat kekurangan makanan, karena kita semakin hari semakin
kekurangan lahan untuk bertani.
Seiring

dengan

pertambahan

jumlah

penduduk

juga

terjadi

peningkatan kebutllhan lahan untuk pemukiman dan aktivitas industri.
Keadaan ini memaksa manusia hams memanfaatkan lahan-Iahan marjinal. Di
lain pihak, kebutuhan akan bahan sandang dan pangan hams dapat dipenuhi

I Sri harijati, Model Kolaborasi Penyelenggaraan Praklikum Dalam Sis/em Pendidikan
Tinggi JarakJauh, Jurnal PTJJ Vol. 2.1, hltp://202.159.18.43/ptiil21 harLhtm

2

melalui peningkatan hasil panen. Guna memenuhi kebutuhan pangan
penduduk dunia yang diproyeksikan terus meningkat ini, produksi rata-rata
tanaman seralia harus meningkat 80 persen antara tahun 2002 hinga tahun
2025. Untuk mencapai peningkatan ini, bioteknologi menawarkan alternative
yang dapat ditempuh?
Bioteknologi adalah penerapan teknologi yang memanfaatkan system
hayati,

untuk

hidup

atau

turunan/derivatnya

untuk

membuat

atau

memodifikasi suatu produk atau proses untuk penggunaan tertentu. 3
Bioteknologi merupakan cabang teknologi yang berkesan dan bertanggung
jawab terhadap berlakunya revolusi biologi yang dapat kita saksikan hari ini. 4
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alcohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang danjasa. 5
Bioteknologi memberikan kontribusi yang sangat besar di bidang
pertanian, petemakan, kedokterandan farmasi. Di bidang pertanian, melalui
pendekatan integrasi gen tertentu ke dalam genom tanaman, telah dihasilkan
jagung, kapas, tomat, dan kedelai transgenik. Di bidang peternakan,
bioteknologi telah menghasilkan sapi, babi, kelinci, kambing, dan domba
2NN, Seminar Nasional Bioteknologi. Peranan Biotekn%gi Dalam Menunjang RevitaUsasi
Pembangunan Perlanian, (Jambi:SEAMEO BIOTROP, 2006), haI.l
3 loar Ichsana Ishak, Pengesahan Cartagena Protocol On Biosafe/y To The Convention On
Biological Diversity, (Jakarta:KLH,2004), pasal 3
4 Happis Basha, Biosefti Bukan Pengholang, Yadim Malaysia edisi 22 Februari 2006
, hltp://id.wikipedia.orglwiki/Bioleknologi

3

yang terintegrasi puluhan gen penyendi berbagai protein. Sementara itu,
manfaat bioteknologi di bidang kedokteran dan farmasi antara lain
dihasilkannya insulin lewat penyisipan gen penyendi insulin pada genom
plasmid bakteri yang selanjutnya diperbanyak secara cepat di dalam sel
Escherechia coli. 6
Era bioteknologi mulai berkembang tahun 1970-an dimulai dengan
pemanfaatan teknologi untuk industri farmasi ......Indonesia yang dikenal
sebagai Negara kaya sumber daya alam hayati, telah mengembangkan
bioteknologi sejak 1980-an, tak berpaut lama dari dimulainya revolusi
bioteknologi itu sendiri. Sektor aplikasi yang mendapat curahan perhatian
besar adalah pertanian. Bioteknologi adalah teknologi yang bergantung
sepenuhnya terhadap sumber daya genetic makhluk hidup dari jasad renik /
mikroba sampai organisme sempurna, manusia. Sehingga sangat logis kalau
Indonesia perlu terus mengembagkan bioteknologi untuk memanfaatkan
kekayaan alamnya sendiri itu, supaya tidak tertinggal gelombang ekonomi
baru berikutnya. Di lain pihak ada kekhawatiran apakah Indonesia, nagara
yang berkembang yang kaya sumber daya alam tetapi lemah ekonomi ini
dapat bersaing dengan Negara maju dalam mengembangkan teknologi seperti
bioteknologi ?7

60p .c it
7

hal.l

AriefB.Witarlo, Bioleknologi. Sebuah Gelombang Bam Ekonomi, (Jakarla:BPPT,2006),

4

Realita ini memaksa para guru pengajar biologi untuk turut
memberikan kontribusi dalam pemanfaalan bioteknologi di Indonesia kcpada
anak didiknya. Hal ini penting karena pengetahuan bioteknologi harus sudah
diketahui dan memasyarakat kepada siswa-siswa sekolah sebagai generasi
penerus yang diharapkan kelak akan mengembangkan bioteknologi. Dan tentu
saja ini bisa dilakukan dengan mengajarkan materi tentang biotcknologi
kepada anak didik di sekolah dengan baik.
Pendidikan
mempunyai

matematika dan

potensi

besar

untuk

IImu

Pcngetahuan Alam (MIPA)

memainkan

peran

strategis

dalam

menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi era industrialisasi dan
globalisasi. Potensi ini dapat terwujud jika pendidikan MIPA mampu
melahirkan siswa yang cakap dalam MIPA dan berhasil menumbuhkan
kemampuan berfikir logis, bersifat kritis, kreatif, inisiatif dan adaptif terhadap
perubahan dan perkembangan. Kualitas sumber daya manusia seperti ini
menjamin keberhasilan upaya penguasaan teknologi untuk pembangunan di
Indonesia. 8
Penggunaan bioteknologi telah diakui sebagai teknologi yang dapal
memberi manfaat khususnya terhadap hal-hal yeng berkaitan denngan
pertanian. Akan tetapi penggunaan bioteknologi mesti dibarcngi dengan

8 Rusmansyah dan Yudha Irhasyarua, Prospek Penerapan Pendekatan Sains-TeknologiMasyarakat (STM) Dalam Pembelajaran Kimia di Kalimantan Selatan, (Jakarta:Depdiknas,200 I J,
hal.1

5

biosefti untuk memastikan produk bioteknologi tidak akan membahayakan
kehidupan manusia.
Hal inilah yang menuntut pengajaran tentang bioteknologi di sekolahsekolah harus dibarengi dengan pengetahuan tentang danpak negative
bioteknologi beserta cara penangglilangannya. Sangat sesuai dengan tlljuan
pendidikan Nasional yang tertera dalam Undang-undang RI No.20 tahun 2003
tentang

SISDIKNAS,

yang

berbunyi:"Pendidikan

nasional

berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentllk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertlljuan
lIntuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manllsia yang
beriman dan bertakwa kepada Tlihan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, !'ehat,
berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggllngjawab. 9
Undang-lindang tersebut menllnjllkkan bahwa pada intinya, tlljllan
guru dalam mengajarkan materi bioteknologi adalah untuk meningkatkan
pemahaman para peserta didiknya tentang bioteknologi, dengan tetap
mengedepankan moral dan etika serta keamanan dalam ber-biotek.
Siswa sebagai subjek belajar mempllnyai potensi lIntuk tllmbllh dan
bekembang dengan baik. Siswa dalam kehidllpannya dan kegiatan belajar
memiliki permasalahan, baik yang menyangkllt dirinya sendiri maupun pihak

9 UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, (bandung:Fokusmedia,2003), BAB II
Pasal 3, Cet.!, hal.6

6

lain. Kelebihan dan kekurangan siswa harus dipahami secara tepat dan cepat
serta mendalam. Pemahaman tersebut dapat dipergunakan sebagai dasar untuk
memberikan layanan bantuan kepada siswa.
Salah satu cara untuk dapat menciptakan sumber daya manusia
berkualitas, guru dalam mengajar dapat menggunakan beberapa metode dan
pendekatan.lODalam proses pembelajaran, sangat diperlukan penggunaan
suatu metode pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu
dan kualitas pendidikan, terutama pada pelajaran IPA yang di dalarnnya
mencakup materi tentang bioteknlogi. "Kualitas pembelajaran IPA masih
merupakan isu yang hangat dibicarakan di berbagai forum i1miah,karena
prestasi belajar IPA siswa masih jauh dari harapan. Salah satu penyebab
rnerosotnya mutu pendidikan IPA adalah masih dominannya penerapan
metode

konvensional.

Pengajaran

konvensional

kurang

memberikan

kesempatan bagi siswa untuk membangun sendiri struktur kognitifnya, serta
untuk menumbuhkembangkan minat dan sikap ilmiahnya. Hal ini membawa
dampak pada rendahnya hasil belajar IPA yang dicapai siswa.,,11
Oleh karena itu, dalam upaya memenuhi tuntutan dan mengatasi
problema-problema tersebut, diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang
menumbuhkan minat siswa dan mengajak mereka untuk mencintai serta
10 Prayekti, Pendekalan Sains Teknologi Masyarakallenlang Konsep Pesawal Sederhana
dalam Pembelajaran IPA di Kelas 5 Sekolah Dasar, Editorial Jumal Pendidikan dan Kebidayaan Edisi
39, hal. 2
II lB. Putu Mardana, Intensifikasi Pelaksanaan Kegialan Laboralorium Dalam Pembelajaran
IPA Sebagai Upaya Meningkalkan Minai, Sikap Ilmiab, Dan Preslasi Balajar Siso.va Kelas II SLT?
Negeri Singaraja, (Singaraja:ANEKA WIOIA, 2000), Edisi Juli, hal.l48

7

meIUadikan suatu kebutuhan baginya akan IPA, khususnya pengetahuan akan
bioteknologi, lebih-Iebih dalam menghadapi isu-isu sosial dampak penerapan
IPTEK. 12
Metode mengajar adalah cara mengajarkan atau menyampaikan materi
pada siswa-siswi dalam suatu tempat tertentu. Metode mengajar mempunyai
peranan cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang
diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian
penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Jadi, semakin sesuai
suatu metode pengajaran yang digunakan, maka semakin tinggi tingkat
keberhasilan yang akan dicapai.
Dewasa ini, pembelajaran IPA masih didominasi oleh penggunaan
metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada guru. Aktivitas siswa
dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hasi/··
hasil yang dianggap penting. Guru menjelaskan IPA hanya sebatas produk
dan sedikit proses. 13
Pada dasarnya yang menjadi pokok permasalahan dalam memahami
konsep-konsep bioteknologi adalah metode yang bagaimana supaya biologi
dapat diterima oleh anak didik dengan mudah, menyenangkan, dan efeb:tif.
Metode mengajar adalah cara yang tepat dan serasi dengan sebaik-baiknya,

12 Rusmansyah dan Yudha Irhasyuarna, Prospek Pendekatan Sains-Tekn%gi-Masyarakat
(STM) da/am Pembe/ajaran Kimia di Kalimantan Se/atan, Editorial Jumal Pendidikan dan
Kebudayaan Edisi 40, hal.2
13 Prayekti, Loc. Cil

8

agar guru berhasil dalam mengajar, agar mengajar mencapai tujuannya atau
mengenai sasarannya.
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, koselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelengarakan pendidikan. 14 Seorang guru bukan hanya sekedar pemberi
i1mu pengetahuan kepada murid-muridnya atau menurut Supardjo Adikusumo
"mengecer informasi dengan menjajakannya" (1984:4) di depan kelas. Akan
tetapi dia seorang yang protessional yang dapat menjadikan murid-muridnya
mampu merencanakan, menganalisis dan menyimpulkan masalah yang
dihadapi. Dengan demikian seorang guru hendaklah bercita-cita tinggi,
berpendidikan luas, berkepribadian kuat dan tegar serta berkemanusiaan yang
mendalam. 15
Dalam proses pembelajaran biasanya tidak hanya guru yang berpcran
di dalamnya, akan tetapi dibutuhkan adanya interaksi antara guru dengan
murid. Selama bertahun-tahun metode mengajar biologi di sekolah-sekolah
adalah metode mengajar secara informative, yaitu guru bercerita dan siswa
mendengarkan dan mencatat sehingga siswa cenderung akan bersifat pasif.
Dan model pembelajaran seperti ini sudah diangap kurang efektif, karena
semua kemampuan yang ada pada diri siswa akan tercurahakan dalam proses
UU RI No. 20 Tahun 2003. op.cit. Hal. 3-4
" Saffrudin Nurdin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesionol dan Implementasi Kurikulum,
(Jakarta:Ciputat Pers,2002), hal.8
14

9

belajar mengajar tersebut sehingga tujllan yang semliia ingin dicapaipun
semakin sllkar lIntlik diwujudkan. Proses belajar mengajar akan lebih efektif
apabila siswa aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Maka
jelaslah dengan mengetahui dan memahami metode-metode mengajar,
seorang guru dapat mengajar dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan pemikiran di atas, penulis melihat bahwa model atall
metode mengajar merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi

pemahaman siswa tentang bioteknologi. Oleh karena itu, dalam skripsi ini
penlilis ingin meneliti dan membuktikan pengaruh metode pembelajaran
(ceramah, diskusi, dan discovery) terhadap pemahaman konsep-konsep
bioteknologi siswa. Dalam hal ini penulis mengambil judlll : Pemahaman
Konsep Bioteknologi Siswa, (Sebllah penelitian Eksperimen Tentang
Pengaruh Metode Pembelajaran (Ceramah, Diskusi, dan Discoveri) di SMU
Darussalam Ciputat).

B. Identifikasi Masalah

I. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pemahaman siswa mengenal
konsep bioteknologi?
2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata pemahaman antara siswa yang belajar
dengan metode pembelajaran ceramah, diskllSi, dan discoveri ?

10

3. Seberapa besar pengaruh dari metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan
discoveri dalam meningkatkan rata-rata pemahaman siswa mengenai
konsep-konsep bioteknologi ?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dalam metode pembelajaran dan
keterbatasan kemampuan yang dimiliki, maka masalah hanya dibatasi pada
hal yang berhubungan dengan pengaruh metode pembelajaran (ceramah,
diskusi, dan discoveri) terhadap rata-rata pemahaman konsep bioteknologi
siswa di SMU Darussalam Ciputal.

D. Perumnsan Masalah
Apakah

terdapat

perbedaan

pengaruh

metode

pembelajaran

(ceramah,diskusi, dan discovery) terhadap rata-rata pemahaman konsep
bioteknologi siswa SMU ?

E. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran
(ceramah, diskusi, dan discovery) terhadap pemahaman konsep-konsep
bioteknologi siswa, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
berikut:

1I

I. Sebagai informasi bagi pihak yang terkait dalam memilih metode

pembel!\iaran yang tepat sesuai dengan kemampuan anak didiknya dan
situasi serta keadaan lingkungannya, khllsusnya dalam meningkatkan
rata-rata

pemahaman

peserta

didik

mengenai

konsep-konsep

bioteknologi.
2. FITK UIN sebagai lembaga pendidikan bagi calon guru, hasH penelitian
ini diharapkan dapat menjadi masllkan dalam upaya meningkatkan
kualitas para luillsannya.

F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dalam lima bab. Setiap bab-nya diperinci menjadi
sub bab dengan sistematika penlliisan sebagai berikut:
BAB I Merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Deskripsi teoretis, kerangka berfikir, dan perumusan hipotesis. Bab
ini terdiri dari deskripsi teoretis yang meliputi; metode pembelajaran
dan pemahaman konsep-konsep bioteknologi. Kerangka berfikir dan
perumusan hipotesis.
BAB III Metodologi Penelitian. Bab ini terdiri dari: tujuan penelitian, tempat
dan waktu penelitian, metode penelitian, variabel penelitian,

12

populasi dan sample, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,
hipotesis statistik, dan teknik analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian. Bab ini terdiri dari: Deskrisi data yang meliputi
nilai-nilai pemehaman konsep-konsep bioteknologi siswa SMU yang
belajar dengan metode pembelajaran ceramah (kelompok A), nilai
pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa SMU yang belajar
dengan metode pembelajaran diskusi (kelompok B), dan nilai
pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa SMU yang belajar
dengan metode pembelajaran discovery (kelompok C). Persyaratan
pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian, dan kelemahan
dan keterbatasan penelitian.
BAB V Penutup. Bab ini meliputi kesimpulan dan saran

BAB II
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PERUMUSAN
HIPOTESIS
A. Dcskripsi Tcorctis

1. Mctodc Pcmbclajaran
Secara khusus istilah "model" diartikan sebagai kerangka konseptual
1

yang digunakan scbagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Atas dasar
pemikiran terscbut. maka yang dimaksud dengan "model pembelajaran" adalah
kcrangka

konscptual

yang

melukiskan

prosedur

yang

sistematis

dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembalajaran dan para
pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan
demikian aktivitas pembelajaran benar-benar kegiatan bertujuan yang tertata
secara sistematis. 2
Setiap pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu,
apakah berkenaan dengan penguasaan pengetahuan, pengembangan pribadi,
kemampuan social, ataupun kemampuan kerja. Untuk menyampaikan bahan
pelajaran ataupun mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan
metode penyampaian serta alat-alat bantu tertentu 3

I Udin S. Mode/-model Pembelajaran Inova/if. (Jakarla:Depdiknas.200 I), hal. 3
, Ibid
:t Hamdani Mu'in. Strategi Pengemhangan Kuriklilum di Era Olonam; Pendidikan, (Jakarta,
INOV ASI Kurikulum. Edi,;'I. 'ahun 2003). hal.41

13

14

Model pembelajaran dalam kelas perlu diwamai multieultural, yaitu
dengan

menggunakan

berbagai

pendekatan

berbeda-beda 4

Berdasarkan

pengamatan selama ini, proses belajar di sekolah lebih ditandai oleh proses
mengajar guru melalui ceramah dan proses belajar siswa melalui menghafal 5
Istilah model pembelajaran atau model of leaching digunakan untuk
menunjukkan sosok utuh konseptuaI dari aktivitas pembelajaran secara keilmuan
dapat diterima dan secara operasional dapat dilakukan. "Karena itu dalam model
selalu terdapat tujuan dan asumsi, sintakmatik, system social, system pendukung,
dan dampak' instruksional dan pengiring. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran inti atau jantungnya dari strategi mengajar.,,6
Walaupun secara teoritik tersedia cukup banyak model pembelajaran
yang dapat dipakai oleh pengajar, di dalam pelaksanaan pembelajaran seyogyanya
memilih model mana yang dianggap atau diperkirakan paling efektif. 7

a. Metode Ceramah
1) Persepsi tentang Metode Pembelajaran Ceramah
Ceramah merupakan metode yangpaling umum digunakan dalam
pembelajaran. Pada metode ini, guru menyajikan bahan melalui penuturan atau
penjelasan Iisan seeara langsung terhadap peserta didik. 8

, M. Khorul M., Menggagas Kurikulum Berbasis Multikl'itural, (Jakarta: INOVAS]
Kurikulum, Edisi IV, Tahun 2003), hal. I7
5 Faisal Madani. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompelensi do/am Era Desentralisasi
Pendidikan, (Jakarta: !NOVAS I Kurikulum, Edisi IV, Tahun 2003), haI.38
6 Ibid, hal.82
7 Ibid

15

Seperti kita ketahui, dalam rangka menyampaikan ilmupengetahuan
ketrampilan serta sikap dari suatu disiplin ilmu, setiap guru selalu mempersiapkan
metode. Metode cara yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Masalahnya, metode yangdipakai sering terjebak pada yangklasik,
seperti cara pembelajarannya yang klasik. Yakni siswa duduk manis dan guru
berdiri, sebagai tokoh sentral di depan kelas yangpaling banyak digunakan adalah
metode ceramah 9
Metode ceramah / kuliah / penuturan merupakan metode mengajar yang
konvensional, karena metode ini sudah sejak dulu digunakan sebagai alat
komunikasi pengajaran antara guru dengan siswa. Meskipun metode ini banyak
menuntut keaktifan' guru dari pada siswa, namun metode ini tetap tidak bisa
ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi pada sekolahsekolah yang fasilitasnya kurang dan sekolah di daerah terpencil (pedalaman).'o
Metode

ceramah

merupakan

cara

menyampaikan

materi

ilmu

pengctahuan dan agama kepada anak didik dilakukan secara lisan. Yang periu
diperhatikan, hendaknya ceramah mudah diterima, isinya mudah dipahami serta

8

E. Mulyas1, Metifadi Guru Profesiona/, (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA. 2006).

hal.l14
9 Lilis Gartika, Film Dokumenter Suatu Me/ode Pembelajaran, Pikiran rakyat cyber media.
edisi senin, 9 Mei 2005
10 Falah Y, Mode/-mode/ da/am Pengajaran Un/uk Membua/ Pe/ajar Be/ajar Mandiri di SMK
Neger; Y Samarinda,Google News Oktober 2005, hal 2

16

mampu menstimulasi pendengar (anak didik) untuk melakukan hal-hal yang baik
dan benar dari isi ceramah yang disampaikan ."
Metode ceramah adalah metode yang paling disukai oleh kebanyakan
guru. Karena paling mudah mengatur kelas maupun organsasinya. Bila guru
dalam menyampaikan pesan (dalam hal ini materi pelajaran) dilakukan secara
lisan kepada siswa, maka guru tersebut telah dikatakan memberi ceramah.
Dalam praktiknya, guru dalam mengajar tidak bisa hanya menggunakan
metode ceramah saja, tapi dikombinasikan dengan metode-metode mengajar
lainnya. Misalnya metode ceramah biasanya dikombinasikan dengan tanya jawab
dan penugasan, sedangkan untuk metode latihan dikombinasi dengan ceramah
dan demonstrasi. 12
Memberi ceramah sarna halnya mengadakan komunikasi dalam bentuk
lisan dengan siswa. Ada tiga komponen yang membentuknya:
a) Komunikator yang dalam hal ini adalah guru (pemberi pesan)
b) Komunikan yang dalam hal ini adalah siswa
c) Pesan yang disampaikan yang berupa materi pelajaran
Seperti halnya yang dikemukakan oleh Winarno Surachmad M.Ed, yang
dimaksud dengan ceramah sebagai metode mengajaran ialah penerangan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya. Selama berlangsungnya
ceramah, guru bisa menggunakan alat-alat pembantu seperti gam bar-gambar
11

Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2006).

12

Ibid, hal. 3

hal.137

17

bagan, agar uraiannya menjadi jelas. Tetapi metode utama dalam perhubungan
guru dengan murid-murid adalah berbicara. '3
Di dalam proses belajar mengajar di kelas apabila dilakukan bentuk
komunikasi lisan (ceramah). Maka tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan,
agar apa yang dimiliki oleh komunikator (guru) dapat beralih menjadi milik
komunikan (siswa) paling mendekati 100%. Masalah yang muncul pada proses
penyampaian pesan adalah adanya gangguan atau distorsi, misalnya: suara bising
baik di luar kelas maupun di dalam kelas, media komunikasi tidak ada, tidak ada
perhatian siswa. komunikasinya sangat membosankan sehingga pesan yang
disampaikan jauh dari 100%. Agar pesan tersebut dapat sampai kepada siswa
mendekati

100%

maka

disamping

harus

menghilangkan

gangguan,

komunikasinya harus berbentuk multi arah, yaitu tidak hanya dating dari guru
kepada siswa, tetapi juga dating dari siswa kepada guru, maupun antar siswa.
Dalam lingkungan pendidikan yang modem, ceramah sebagai metode
mengajar telah menjadi salah satu soal yang cukup sering diperdebatkan.
Sebagian orang menolak sarna sekali denga alasan bahwa ceramah sebagai
metode mengajar kurang efisien dan bertentangan dengan dalih bahwa ceramah
telah dipakai sejak dulu dan dalam setiap pertemuan di kelas guru tidak mungkin
meminggalkan ceramah walaupun sekedar kata pengantar atau uraian saja.

J)

ha1.165

B. Suryosubroto. Proses Be/ajar Mengajar di Seko/ah, (Jakarta:Rineka Cipta, 1997),

18

Kalau kita teliti sejenak, sebenarnya alasan-alasan tersebut tidaklah
salah sama sekali, tetapi juga tidak benar sama sekali. Hal yang sebenarnya
adalah bahwa dalam situasi-situasi tertentu, metode ceramah merupakan metode
yang paling baik, tetapi dalam situasi lain sangat tidak efisien. Guru yang
bijaksana senantiasa menyadari jenis-jenis kondisi yang berhubungan dengan
situasi pengajaran yang dihadapi sehingga ia dapat menetapkan apakah metode
ceramah

sewajarnya

digunakan

atau

tidak.

Tidak jarang seorang

guru

menampakkan kelemahannya karena dia hanya mengenal satu atau dua macam
metode saja dan karenanya dia selalu saja mempergunakan salah satu sebab
mengapa metode ceramah dikritik orang, dan sering dikaitkan dengan sifat verbal.
Jelaslah pada metode ini aktivitas ditekankan pada guru, maka guru
harus pandai memilih kata-kata sedemikian rupa sehingga dengan suara yang
cukup terang dapat dimengerti dan menarik perhatian murid. Adapun murid disini
pasif, mendengarkan dengan teliti dan

mencatat, agar dapat mengambil

kesimpulan, tanpa memikirkan bahwa ada masalah dalam kelas itu.
Metode caramah ini bertolak bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran
pengetahuan dikontrol dan ditentukan guru. Hakikat mengajar metode ini adalah
menyampaikan i1mu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang sebagai objek
yang menerima apa yang diberikan oleh guru. Biasanya guru menyampaikan
informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan dan penuturan
secara lisan.

19

Dalam metode ini siswa diharapkan dapat menangkap dan megingat
infonnasi yang telah diberikan oleh guru serta mengungkapkan kembali apa yang
telah dimilikinya melalui respon yang diberikannya pada saat diberi pertanyaan
oleh guru. Komuikasi yang digunakan oleh guru dalam interaksinya dengan siswa
adalah komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Oleh sebab itu.
kegiatan belajar siswa kurang optial sebab terbatas pada mendengarkan uraian
guru, mencatat, sekali-kali bertanya kepada guru. Guru yang krearif biasanya
dalam memberikan infonnasi dan penjelasan kepada siswa menggunakan alar
Bantu

seperti

gam bar,

bagan,

grafik,

dan

lain-lain

disamping

memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan.

2) Keunggulan dan Kelemahan Me/ode Pembelajaran Ceramah
Sebagai metode pembelajaran cara berceramah memberi keuntungan
dalam hal sebagai berikut:
a) Guru mudah menguasai kelas.
b) Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas
c) Dapat diikuti oleh jumlah siswa besar
d) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
e) Guru mudah menerangkan peilljaran dengan baik.'4
Sedangkan kelemahan dari metode ini dipandang dari segi kepentingan
belajar rnurid-murid adalah:
a. Mudah menjadi verbalitas (pengertian kata-kata)
14

Falah Y., Op.Cit, hal. 3

20

b. Yang visual menjadi rugi, yang auditif(mendengar) lebih besar menerimanya
c.

Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan

d. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini
sukar sekali
e.

Menyebabkan siswa menjadi pasif. 1S

3) Langkah-/angkah un/uk meflgfek/ijkafl Me/ode Ceramah
Apabila metode caramah masih harus dipakai, maka harus diambil
langkah-Iangkah dan usaha-usaha bagaimana agar hasilnya nanti sebagai metode
pengajaran tidak mengecewakan. Langkah-Iangkah itu adalah:
a. Terlebih dulu harus diketahui jelas dan dirumuskan sekhusus-khususnya
mengenai tujuan pembicaraan atau hal yang hendak dipelajari oleh muridmurid.
b. Bahan ceramah kemudian disusun sedemikian rupa hingga:
dapat dimengerti dengan jelas
menarik perhatian murid-murid
memperlihatkan pada murid-murid bahwa bahan pelajaran yang mereka
peroleh berguna bagi penghidupan mereka.
e.

Menanamkan pengertian yang jelas dimulai dengan suatu ukhtisar ringkas
tentang pokok-pokok yang akan diuraikan. Kemudian menyusul bagian utama
penguraian dan penjelasan pokok-pokok tersebut. Pada akhima disimpulkan

\5

Ibid

21

kembali pokok-pokok penting yang telah dibicarakan. Dapar pula ilengkapi
gam bar-gam bar, bagan-bagan dan sebagainya.

4) Rencana Persiapan Mengajar dengan Me/ode Ceramah
Di dalam buku Metodologi Pengajaran oleh DR. Winarno Surachmad
dikemukakan suatu contoh pola atau rangka dari rencana persiapan mengajar
dengan metode ceramah sebagai berikut: 16
I. Pokok lsi:
lalah hal atau bahan pelajaran yang hendak diajarakan pada anak-anak.
2. Tujuan pengajaran:
lalah apa yang hendak dicapai dari pada pelajaran tersebut.
3. Alat-alat pengajaran:
Alat-alat yang dipergunakan untuk membantu proses pengajaran.
4. Metode mengajar:
Dengan metode caramah.
5. Prosedur:
Adalah pelaksanaan dari pengajaran di dalam kelas yang bersangkutan.
Prosedur dari metode caramah ini sebagai berikut:
a) Guru mempersiapkan alat-alat peraga dan alat-alat lain yang perlu,
sebelum pelajaran dimulai.
b) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai bahan aperseps1, guru'
mengungkapkan pelajaran yang lalu.
16

Ibid. hal.176

22

c) Guru berceramah (mengadakan uraian-uraian, keterangan-keterangan)
mengenai bagan pokok. Oi sini pihak murid hanya mendengarkan
baik-baik.
d) Mengontrol pemahaman murid dengan pertanyaan-pertanyaan, tugastugas dan sebagainya.
e) Mencatat ikhisar pelajaran, gam bar-gam bar, untuk supaya dipelajari di
rumah.

b. Metode Diskusi
I) Persepsi Tentang Metode Pembelajaran Diskusi
Oiskusi ialah percakapan yang responsive berisikan pertukaran pendapat
yang dijalin dengan pertanaan-pertanyaan problematic pemunculan ide-ide dan
pengujian ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang
tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan
masalahnya dan untuk mencari kebenaran. 17
Metode diskusi diartikan sebagai percakapan responsive yang dijalin
oleh pertanyaan-pertanaan problematic yang diarahkan untuk memperoleh
pemecahan masalah. 18 Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang
berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang
masing-masing mengajukan arumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Untuk mendapatkan hal yang disepakati, tentunya masing-masing menghilangkan

17

18

Syaiful Sagala,Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung:ALFABETA,2005), hal.20B
E. Mulyasa, Loc.Cit, hal.l 16

23

perasaan subjektivitas dan emisionalitas yang akan mengurangi bobot piker dan
19
. bangan a ka I yang semestmya.
.
pertlm

Diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar informasi, pendapat, dan
pengalaman untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
tentang sesuatu. Metode diskusi bertujuan untuk: (I) melatih peserta didik
mengembangkan

ketrampilan

bertanya,

berkomunikasi,

menafsirkan

dan

menyimpulkan bahasan; (2) melatih dan membentuk kastabilan sosio-emosional;
(3) mengembangkan kamampuan berpikir sendiri dalam memecahkan masalah
sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif; (4) menembangkan keberhasilan
peserta didik dalam menemukan pendapat; (5) mengembangkan sikap terhadap
isu-isu controversial; dan (6) melatih peserta didik untuk berani berpendapat
tentang sesuatu masalah. 20
Metode diskusi bermanfaat untuk melatih kemampuan memecahkan
masalah secara verbal, dan memupuk sikap demokratis. Diskusi dilakukan
bertolak dari adanya masalah. "Pertanyaan yang layak diskusikan mempunyai ciri
sebagai berikut:,,21
I. Menarik minat siswa yang sesuai dengan tarafnya

2. Mempunyai kemungkinan jawaban yang lebih dari sebuah yang dapat
dipertahankan kebenarannya

Abdul Majid. Loc.Cit, haJ.141
Ibid. hal 142
" Falah Y., Loc.Cit, hal.4
H

20

24

3. Pada umumnya tidak menyatakan mana jawaban yang benar, tetapi lebih
banyak mengutamakan hal mempertimbangkan dan membandingkan.
Metode diskusi

mempunyai

kadar CBSA

cukup tinggi.

Namun

demikian, diskusi dapat berjalan dengan baik dan efektif bila siswa sudah mampu
berfikir dan menggunakan penalaran. 22
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang tergahung
dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang sesuatu masalah
atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran alas
suatu masal ah 23
Metode diskusi adalah suatu penyajian bahan palajaran dimana guru
memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk
mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat. membuat
kesimpulan atau menyusun berbagai alternative atas sesuatu masalah.

24

Forum diskusi dapat diikuti oleh semua siswa di dalam kelas dapat pula
dibentuk kelompok-kelompok yang lebih keci!. Yang perlu mendapat perhatian
ialah hendaknya para siswa dapat berpartisipasi secara aktif di dalam setiap forum
diskusi. Semakin banyak siswa terlibat dan menyumbangkan fikirannya, semakin
banyak pula yang dapat mereka pelajari. Perlu diperhatikan masalah peranan

23

Ibid
B. Suryosubroto, Proses Be/ajar Mengajar di Seko/ah, (Jakarta:Rineka Cipta, 1997), hal.

24

Ibid

22

179

25

guru. Terlalu banyak "campur tangan" dan "main perintah" dari guru niscaya
siswa tidak akan dapat belajar banyak.
Dalam diskusi selalu ada suatu pokok yang dibicarakan. Dalam
percakapan itu diharapkan para pembicara tidak menyimpang dari pokok
pembicaraan. Mereka harus selalu senantiasa kembali kepada pokok masalahnya.
Pada hakikatnya diskusi berbeda dengan percakapan. situasi lebih santai kadang
diselingi humor. Dalam diskusi. sernua anggota turut berfikir dan diperlukan
disiplin ketat 25
Teknik diskusi sebagai metode belajar rnengajar lebih cocok dan
diperlukan apabila kita (guru) hendak:
a. Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh para siswa.
b. Memberikan

kesempatan

kepada

para

siswa

untuk

menyalurkan

kemampuan masing-masing.
c.

Memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang
telah dirumuskan telah dicapai.

d. Membantu para siswa berfikir teoretis dan praktis lewat berbagai mata
palajaran dankegiatan sekolah.
e. Membantu

para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri

sendiri maupun teman-temannya (orang lain).

" Syaiful Sagala. op.Cit

26

f.

Membantu para siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai
masalah yang dilihat baik dari pengalaman sendiri maupun dari palajaran
sekolah.

g. Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.

2) Keunggulan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Diskusi
Manfaat diskusi antara lain adalah sebagai berikut: (I) peserta didik
memperoleh kesempatan untuk berfikir; (2) peserta didik mendapat palatihan
mengeluarkan pendapat. sikap dan aspirasinya secara bebas; (3) peserta didik
helajar

bersikap

toleran

terhadap

teman-temannya;

(4)

diskusi

dapat

menumbuhkan partisipasi aktif di kalangan peserta didik; (5) diskusi dapat
mengmbangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat orang lain; dan (6)
dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat. Diskusi
selalu dipakai dalam pergaulan sehari-hari, dan karenanya merupakan sebagian
dari kehidupan sehari-hari?6
Disamping manfaat menggunakan metode diskusi, tentu terdapat
kelemahan-kelemahannya. Adapun kelemahan-kelemahannya itu antara lain
adalah sebagai berikut: (I) diskusi terlampau menyerap waktu. Kadang-kadang
diskusi larut dalam keasikannya dan dapat mengganggu pelajaran lain; (2) pada
umumnya peserta didik tidak berlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan
waktu diskusi denganhaik, maka kecenderungannya mereka tidak' sanggup
berdiskusi; dan (3) kadang-kadang guru tidak memahami cara-