Interaksi Obat Distribusi Obat Golongan Lain pada Pasien Skizofrenia

4 Berdasarkan tabel 2, gambaran peresepan obat-obat yang diterima pasien skizofrenia dewasa di instalasi rawat inap RSJD “X” lebih didominasi oleh obat-obat antipsikotik dan antikolinergik. Pada setiap resep terdapat 1 atau lebih obat antipsikotik yang di ikuti dengan peresepan obat-obat lain yang disesuaikan dengan kondisi pasien seperti antidepresan, antikolinergik, antidiabetik, antibiotik dan analgestik. Antipsikotik yang banyak digunakan adalah haloperidol yang diresepkan pada 42 pasien dengan persentase 61,8. Haloperidol merupakan obat yang paling utama pada penatalaksanaan semua tipe skizofrenia Tjay and Rahardja, 2007. Haloperidol bekerja dengan mengeblok reseptor dopaminergik D1 dan D2 mesolimbik postsinaptik diotak; menekan pelepasan hormon hipotalamus dan hipofiseal; dipercaya menekan aktivasi sistem retikular, yang mempengaruhi metabolisme basal, temperatur tubuh, dan emesis Fuller and Sajatoviv, 2002. Trifluoperazin diresepkan pada 29 pasien atau sebesar 42,6. chlorpromazin diresepkan pada 2 pasien atau sebesar 2,9. Trifluoperazin dan chlorpromazin merupakan antipsikotik golongan fenotiazin. Obat ini efektif pada pasien dengan gangguan skizofrenia yang menarik diri dari lingkungan dan apatis serta pada pasien dengan delusi dan halusinasi Goodman and Gilman, 2008. Clozapin diresepkan pada 2 pasien atau sebesar 2,9. Quetiapin diresepkan pada 4 pasien atau sebesar 5,8. Clozapin dan quetapin merupakan antipsikotik golongan dibenzodiazepin. Clozapin merupakan pengeblok yang lemah terhadap dopamin1 dan dopamin2 Fuller and Sajatoviv, 2002. Risperidon diresepkan pada 29 pasien atau sebesar 42,6. Aripiprazole diresepkan pada 2 pasien atau sebesar 2,9. Risperidon dan Aripiprazole merupakan antipsikotik golongan dibenzisozaxole. Antagonis campuran serotonin dan dopamin; berikatan dengan reseptor 5-HT2 di sistem syaraf pusat dan perifer dengan afinitas yangsangat tinggi; berikatan dengan reseptor dopamin D2dengan afinitas yang lemah Fuller and Sajatoviv, 2002. Diazepam diresepkan pada 20 pasien atau sebesar 29,4. Alprazolam diresepkan pada 22 pasien atau sebesar 32,3. Lorazepam diresepkan pada 4 pasien atau sebesar 5,8. Diazepam, Alprazolam, dan Lorazepam merupakan antipsikotik golongan benzodiazepine. Benzodiazepine merupakan akibat aksi gamma-aminobutyric acid GABA sebagai neurotransmitter penghambat di otak Fuller and Sajatoviv, 2002. Pada penelitian ini didapatkan antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah haloperidol yang diresepkan pada 42 pasien dengan persentase 61,8 dan risperidon yang diresepkan pada 29 pasien atau sebesar 42,6. Haloperidol lebih menguntungkan daripada risperidon. Haloperidol mampu mengakibatkan terjadinya penurunan yang signifikan dalam mengatasi agitasi, delusi, dan halusianasi pada pasien skizofrenia Marder et al., 2003.

2. Distribusi Obat Golongan Lain pada Pasien Skizofrenia

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa semua pasien skizofrenia menggunakan Trihexyfenidil didapatkan 66 pasien dengan persentase sebesar 97,0. Trihexyfenidil merupakan obat golongan antikolinergik. Metformin dan glimepirid digunakan sebanyak 3 pasien atau sebesar 4,4, serta acarbose digunakan sebanyak 1 pasien atau sebesar 1,4 sebagai antidiabetik. Sedangkan amoxicillin digunakan 1 pasien atau sebesar 1,4 sebagai antibiotik dan asam mefenamat digunakan 1 pasien atau sebesar 1,4 sebagai analgetik.

3.3 Interaksi Obat

Distribusi interaksi obat antipsikotik dengan obat lain berdasarkan mekanismenya dapat dilihat pada tabel 3. Interaksi obat berdasarkan mekanisme farmakodinamik didapatkan 194 kejadian atau sebesar 82,56. Interaksi obat berdasarkan mekanisme farmakokinetik didapatkan 41 kejadian atau sebesar 17,44. Tabel 3. Distribusi interaksi obat antipsikotik dengan obat lain berdasarkan mekanisme pada pasien di RSJD X Periode Oktober – Desember 2015 n=235 Mekanisme Obat A Obat B Rute No.Kasus Jumlah Persentase Farmakodinamik Haloperidol Trihexyfenidil Oral 1,2,3,4,6,10,11,12,15,16, 17,18,20,23,24,25,26,28, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37,39, 41,42,44,46,49,51,53, 56, 57, 58, 60,62,65, 66, 68 41 82,56 Trifluoperazine Oral 1,2,3,6,10,11,18,25,29,31, 37,41,46,49,56,62,66 17 Alprazolam Oral 4,8,9,10,13,14,16,22,33, 35,43,44,53,57,58,60,65 17 Lorazepam Oral 11,30,39 3 Quetiapin Oral 23,68 2 Chlorpromazin Oral 26 1 Clozapin Oral 51 1 Risperidon Oral 12,17,20,32,34,36,39,65 8 Diazepam Oral 3,6,22,28,29,31,56,60,65, 66 10 Trifluoperazin Fluoxetine Oral 2,41 2 Trihexyfenidil Oral 1,2,3,5,6,9,10,11,13,14, 18,19,21,22,25,27,31,33, 37,41,43,46 22 Diazepam Oral 3,6,19,29,31,56,61,66 8 Risperidon Oral 5,8,9,13,14,21,27,33,43, 52,61 11 Alprazolam Oral 5,10,19,52 4 Lorazepam Oral 11,13 2 Chlorpromazin Oral 19 1 Quetiapine Oral 19 1 5 Mekanisme Obat A Obat B Rute No.Kasus Jumlah Persentase Trihexyfenidil Chlorpromazin Oral 19,26 2 Quetiapin Oral 19,23,45,50,68 5 Risperidon Alprazolam Oral 5,40,45,47,52,59,63,65,67 9 Lorazepam Oral 13,39 2 Diazepam Oral 8,9,13,14,33,40,43,48,55,61,65,67 12 Aripiprazole Oral 38 1 Quetiapin Oral 45 1 Metformin Oral 45 1 Glimepiride Oral 45 1 Alprazolam Chlorpromazin Oral 19 1 Quetapin Oral 19,45 2 Aripripazole Oral 54 1 Quetapin Chlorpromazin Oral 19 1 Metformin Oral 45,50 2 Glimepirid Oral 45,50 2 Farmakokinetik Haloperidol Fluoxetin Oral 2,41 2 17,44 Trihexyfenidil Risperidone Oral 5,9,12,13,14,17,20,21,27, 32,33,34,36,39,40,43,45, 47,48,52, 55, 59, 61, 63,64, 65,67 28 Clozapin Oral 7,51 2 Diazepam Lorazepam Oral 13 1 Alprazolam Oral 19,22,40,60,65,67 6 Chlorpromazin Oral 19 1 Quetiapin Oral 19 1 Jumlah 235 100 Tabel 4 merupakan distribusi interaksi obat antipsikotik dengan obat lain berdasarkan level signifikansi. Tabel 4. Distribusi Interaksi Obat Antipsikotik dengan Obat Lain Berdasarkan Level Signifikansi pada Pasien di RSJD “X” Periode Oktober – Desember 2015. N=235 Level signifikansi Obat A Obat B Interaksi yang terjadi Medscape, 2016 Jumlah Persentase Signifikan Haloperidol Trihexyfenidil Peningkatan efek trihexyfenidil 41 91,07 Diazepam Peningkatan efek sedasi 10 Alprazolam Peningkatan efek sedasi 17 Lorazepam Peningkatan efek sedasi 3 Risperidon Peningkatan efek antidopaminergik 8 Quetiapin Peningkatan efek antidopaminergik 2 Clozapin Menyebabkan Neuroleptic Malignant Syndrome 1 Trifluoperazin Fluoxetin Menyebabkan ekstrapiramidal 2 Trihexyfenidil Menyebabkan konstipasi dan adynamic ileus 22 Diazepam Peningkatan efek sedasi 8 Risperidon Peningkatan QTc interval 11 Alprazolam Peningkatan efek sedasi 4 Lorazepam Peningkatan efek sedasi 2 Quetiapin Peningkatan efek antidopaminergik 1 Trihexyfenidil Risperidon Peningkatan efek trihexyfenidil 28 Clozapin Peningkatan efek trihexyfenidil 2 Chlorpromazin Menyebabkan konstipasi dan adynamic ileus 2 Quetiapin Peningkatan efek trihexyfenidil 5 Risperidon Alprazolam Peningkatan efek sedasi 9 Diazepam Peningkatan efek sedasi 12 Lorazepam Peningkatan efek sedasi 2 Aripiprazole Menyebabkan Neuroleptic Malignant Syndrome 1 Quetiapin Peningkatan efek antidopaminergik 1 Metformin Menyebabkan hiperglikemi 1 Glimepirid Menyebabkan hiperglikemi 1 Diazepam Lorazepam Peningkatan efek sedasi 1 Alprazolam Peningkatan efek sedasi 6 Chlorpromazin Peningkatan efek sedasi 1 Quetiapin Peningkatan efek sedasi 1 Alprazolam Chlorpromazin Peningkatan efek sedasi 1 Quetiapin Peningkatan efek sedasi 2 Aripiprazole Peningkatan efek sedasi 1 Quetiapin Chlorpromazin Peningkatan efek antidopaminergik 1 Metformin Menyebabkan hiperglikemi 2 Glimepirid Menyebabkan hiperglikemi 2 Serius Haloperidol Trifluoperazin Peningkatan QTc interval 17 8,93 Fluoxetin Peningkatan kadar haloperidol 2 Chlorpromazin Peningkatan QTc interval 1 Trifluoperazin Chlorpromazin Peningkatan QTc interval 1 Jumlah 235 100 Interaksi obat yang banyak terjadi adalah interaksi dengan level signifikansi signifikan sebanyak 214 kejadian atau sebesar 91,07. Kemudian interaksi berdasarkan level signifikansi serius sebanyak 21 kejadian atau sebesar 8,93. Rincian penjelasan mengenai interkasi obat tabel 4 sebagai berikut : Lanjutan Tabel 3. Distribusi interaksi obat antipsikotik dengan obat lain berdasarkan mekanisme pada pasien di RSJD X Periode Oktober – Desember 2015 n=235 6

1. Interaksi Obat Berdasarkan Level Serius

Dokumen yang terkait

POTENSI INTERAKSI OBAT ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP Potensi Interaksi Obat Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Dewasa Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Rm. Soedjarwadi Periode Oktober – Desember T

0 4 13

PENDAHULUAN Potensi Interaksi Obat Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Dewasa Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Rm. Soedjarwadi Periode Oktober – Desember Tahun 2015.

5 41 13

DAFTAR PUSTAKA Potensi Interaksi Obat Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Dewasa Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Rm. Soedjarwadi Periode Oktober – Desember Tahun 2015.

0 3 4

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

7 19 15

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

0 2 13

PENDAHULUAN Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

1 11 10

KAJIAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT DAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DEWASA KAJIAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT DAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2010.

0 2 17

PENDAHULUAN KAJIAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT DAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2010.

0 1 25

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. RM SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009.

0 1 16

KESESUAIANPENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PERIODE JANUARI-MARET 2015.

0 0 17