23
II.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas
Penelitian tentang produktivitas telah banyak dilakukan, diantaranya dilakukan di Singapura oleh Low pada tahun 1992. Low menyimpulkan bahwa
produktivitas konstruksi dipengaruhi oleh tujuh faktor, yaitu : buildability, structure of industry, training, mechanisation and automation, foreign labour,
standardisation, building control. Di Indonesia penelitian serupa dilakukan oleh Kaming pada tahun 1997.
Faktor yang mempengaruhi produktivitas proyek diklasifikasikan menjadi empat kategori utama, yaitu :
a
Metoda dan teknologi, yang terdiri dari faktor: desain rekayasa, metoda konstruksi, urutan kerja, pengukuran kerja.
b
Manajemen lapangan, yang terdiri dari faktor: perencanaan dan penjadwalan, tata letak lapangan, komunikasi lapangan, manajemen
material, manajemen peralatan, manajemen tenaga kerja.
c
Lingkungan kerja, yang terdiri dari faktor: keselamatan kerja, lingkungan fisik, kualitas pengawasan, keamanan kerja, latihan kerja, partisipasi.
d
Faktor tenaga kerja, yang terdiri dari faktor: tingkat upah pekerja, kepuasan kerja, insentif, pembagian keuntungan, hubungan kerja mandor-
pekerja, hubungan kerja antar sejawat, kemangkiran.
Universitas Sumatera Utara
24
II.4 Produktivitas Tenaga Kerja
Cepat lambatnya pengerjaan suatu proyek akan sangat bergantung pada produktivitas tenaga kerja proyek tersebut. Ada berbagai macam faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas dalam proyek konstruksi, dimana salah satunya adalah faktor tenaga kerja yang berkaitan langsung dalam pembangunan
konstruksi di lapangan. Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu unsur utama dalam
menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi, tetapi seringkali penggunaan tenaga kerja tidak efektif, seperti menganggur, mengobrol, makan,
minum ataupun merokok di luar jam istirahat. Untuk itu, manajemen harus dapat mengetahui cara-cara untuk mengukur produktivitas tenaga kerja sebelum
melakukan upaya peningkatan produktifitas. Jika membicarakan masalah produktivitas muncullah satu situasi yang
produktivitas muncullah satu situasi yang paradoksial bertentangan, karena belum ada kesepakatan umum tentang maksud pengertian produktivitas serta
kriterianya dalam mengukur petunjuk-petunjuk produktivitas. Dan tak ada konsepsi, metode penerapan maupun cara pengukuran yang bebas dari kritik
Sinungan, Muchdarsyah, 1995. Para ahli tidak memberikan rumusan produktivitas yang sama, karena itu masih ditemukan pengertian produktivitas
dalam berbagai cara, namun pada prinsipnya mempunyai kesamaan.
Universitas Sumatera Utara
25
Handoko 1984 menyatakan bahwa peningkatan produktifitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara pendekatan, antara lain :
a pendekatan melalui sistem ketenagakerjaan yang dipakai, seperti:
- peningkatan atau pengurangan jumlah tenaga kerja
- pengadaan sistem kerja lembur
b Melalui pendekatan manajemen, seperti:
- perbaikan metode operasi secara keseluruhan
- peningkatan, penyederhanaan atau pengurangan variasi produk
untuk masing-masing tenaga kerja -
perbaikan organisasi, perencanaan dan pengawasan.
II.5 Perhitungan Produktivitas dengan Metode Studi Waktu Time Study