2 Jika angka tolerance di bawah 0,1 dan VIF 10 dikatakan terdapat gejala multikolinearitas.
c. Uji heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke residual satu pengamatan yang lain. Jika residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut heterokedastisitas.
Untuk menguji ada tidaknya heterokedastisitas, penelitian ini menggunakan metode Glejser. Dalam uji ini, apabila hasil sig
0.05, maka akan terdapat gejala heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Analisis Regresi Linear Berganda
Teknik analisis regresi berganda digunakan untu mengetahui secara langsung mengenai masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Adapun bentuk persamaan regresi
berganda dalam penelitian ini: KIN= a+
+
Keterangan: KIN : Kinerja SKPD
: Koefisien regresi variable independen
DES: desentralisasi SPI: sistem pengendalian intern pemerintah
KOM: komitmen organisasi e: error
2. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh secara parsial antara
variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan variabel lain dianggap konstan, dengan asumsi bahwa jika signifikan nilai t hitung
yang dapat dilihat dari analisa regresi menunjukkan kecil dari α = 5, berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Dengan tingkat kepercayaan untuk pengujian hipotesis adalah 95 atau α = 0.05 5. Dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika tingkat signifikansi α 0,05 dan koefisien regresi β positif
maka hipotesis diterima atau tersedia bukti untuk menerima hipotesis.
b. Jika tingkat signifikansi 0,05 dan koefisien regresi β negatif
maka hipotesis ditolak dan berarti tidak tersedia cukup bukti untuk menerima Hipotesis.
c. Jika tingkat signifikansi α 0,05 dan koefisien regresi β positif
maka hipotesis ditolak yang berarti tidak tersedia cukup bukti untuk menerima hipotesis.
3. Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas
dalam model berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Selain itu, uji F dapat digunakan untuk melihat model regresi
yang digunakan sudah signifikan atau belum, dengan ketentuan bahwa jika p value α= 0,05 dan f hitung f tabel, berarti model tersebut
signifikan dan bisa digunakan untuk menguji hipotesis. Dengan tingkat kepercayaan untuk pengujian hipotesis adalah 95 atau α = 5
0.05. Uji F dilakukan dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel. Kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Bila f hitung f tabel, variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel independen.
b. Bila f hitung f tabel, variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadap variabel independen.
4. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu. Apabila nilai
semakin kecil, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen rendah.
Apabila nilai mendekati satu, maka variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN