Water Injection Brown Gas

dan industri kimia. Hidrogen diperkirakan akan menjadi pemasok energi utama untuk pembangkitan listrik dengan sel bahan bakar, sebagai bahan bakar mesin kendaraan dan untuk penggunaan-penggunaan lainnya di abad ke-21 karena ramah lingkungan dan kemudahannya dikonversi menjadi energi. Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar sama sekali tidak memberi kontribusi terhadap efek rumah kaca, hujan asam, dan kerusakan lapisan ozon. Jadi, penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar tidak mempunyai kontribusi terhadap kerusakan lingkungan Mulyono, 2009.

2. Water Injection

Temperatur yang tinggi pada mesin dapat menyebabkan kerusakan pada mesin sehingga performansi mesin menurun. Mesin yang menggunakan turbo atau Supercharger temperatur pada ruang bakar meningkat bisa mencapai 1100°C. Water injection disingkat Wa-i, yaitu menginjeksi air ke dalam ruang bakar mesin. Wa-i bekerja dengan cara menurunkan temperatur ruang bakar. Air yang bercampur dengan bensin dan udara di ruang bakar dapat menurunkan temperatur yang tinggi hasil kompresi piston mesin sehingga dapat memperlambat terbakarnya bensin Saftari, 2006. Keuntungan menggunakan Wa-i : 1. Memungkinkan untuk menyetel campuran bahan bakar seirit mungkin. 2. Memungkinkan untuk menyetel timing pengapian lebih maju untuk mendapatkan torsi lebih besar. 3. Menjaga ruang bakar tetap bersih, karena selalu terbilas oleh uap air. 4. Mencegah penumpukan karbon di ruang bakar. 5. Menjaga stabilitas suhu mesin. 6. Mencegah terjadinya knockingpinging ngelitik. 7. Menurunkan kadar polusi NO x karena suhu ruang bakar tidak tinggi. 8. Bisa menggunakan premium tanpa gejala ngelitik. 9. Dapat dicampur dengan alkoholmethanol untuk mendapatkan nilai oktan yang lebih tinggi. Kerugian menggunakan Wa-i antara lain : 1. Karena tidak terjadi knockingpinging ngelitik, menjadi susah bagi kita untuk mendeteksi kualitas bahan bakar. 2. Knalpot relatif perlu perhatian dari kemungkinan berkarat. 3. Bisa membatalkan kontrak servis bagi mobil baru yang masih dalam garansi servis. 4. Ada kerja ekstra untuk selalu memantau kondisi tangki air Saftari, 2006.

3. Brown Gas

Brown gas adalah campuran gas hidrogen-hidrogen-oksigen HHO yang dipe- roleh dari peroses penguraian atau elektrolisis air H 2 O. Dimana gas tersebut dapat digunakan untuk menggerakkan mesin kendaraan. Pada tahun 1980 sampai 1998, Stanley Meyer seorang Amerika yang berasal dari kota Ohio juga telah mengembangkan bahan bakar gas yang dihasilkan dari proses elektrolisis air yang digunakan untuk menggerakkan mesin kendaraan. Gas brown merupakan campuran dari hidrogen yang eksplosif dan oksigen yang sangat dibutuhkan dalam setiap proses pembakaran. Jadi sebetulnya terdapat dua proses untuk memanfaatkan air sebagai bahan bakar. Yang pertama tentunya proses penguraian air menjadi gas brown. Kemudian yang kedua adalah pembakaran gas brown itu sendiri yang menghasilkan energi. Selain dari energi, hasil pembakaran gas brown juga menghasilkan uap air dan tidak memproduksi gas-gas polutan berbasis karbon Meyer dalam Pradana, 2009. Untuk menghasilkan brown gas dibutuhkan sebuah generator. Dan untuk membuat generator brown gas yang sesuai dengan teknik dasar penemunya Yull Brown dibutuhkan biaya yang besar dan keahlian khusus. Namun hal itu dapat disiasati dengan adanya inovasi dan implementasi dalam hal penentuan rangkaian mekanisme pembuatan generator brown gas sederhana dengan bahan-bahan lokal yang mudah diperoleh. Generator brown gas sederhana tersebut disebut elektroliser. Keuntungan dari penggunaan elektroliser adalah tidak perlu adanya perubahan pada komponen mesin dan biaya perakitan alatnya sangat murah dan mudah didapat.

G. Katalisator

Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi yang mempunyai tujuan memperbesar kecepatan reaksi. Dalam proses elektrolisis, katalisator yang dapat dipakai antara adalah kalium hidroksida KOH, asam sulfat H 2 SO 4 , soda kue, dan lain-lain. Katalisator yang digunakan dalam proses elektrolisis nantinya dapat mempermudah penguraian air menjadi hidrogen H 2 dan oksigen O 2 . Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksi mempercepat reaksi dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KATALIS PADA PERANGKAT BROWN GAS SEDERHANA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI SEPEDA MOTOR 4- LANGKAH

1 36 82

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ADSORBEN PADA SALURAN GAS BUANG TERHADAP PRESTASI DAN KONSENTRASI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

2 9 74

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ADSORBEN PADA SALURAN GAS BUANG TERHADAP PRESTASI DAN KONSENTRASI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

0 7 11

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010.

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER DENGAN VARIASI DIAMETER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP DAYA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA- X 125D TAHUN 2007.

0 1 1

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER DENGAN VARIASI DIAMETER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI JENIS LARUTAN TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125D TAHUN 2007.

1 5 112

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP TORSI DAN DAYA SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010.

0 0 18

Pengaruh penggunaan tipe elektroliser dan jenis larutan pada hydrogen eco booster terhadap emisi gas buang sepeda motor 4 tak Jurnal

0 2 13

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP TORSI DAN DAYA SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010 | Cahyono | Jurnal Nosel 2691 6058 1 SM

0 2 10

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010 | Kusumaningrum | Jurnal Nosel 2692 6060 1 SM

1 3 9