Tahapan Pembangunan Aplikasi Metode Penelitian

b. Pengujian data entri masukan dan validasi – validasi yang terdapat dalam sistem, apakah valid atau tidak. c. Pengujian semua fitur – fitur yang telah dibuat, apakah sesuai dengan fungsinya atau tidak. Tujuan dari tahap transisi ini yaitu memastikan bahwa sistem yang dibuat telah memenuhi requirement yang diperlukan dan sesuai dengan kebutuhan. ` 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara umum sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab ini dijelaskan mengenai landasan konsep beserta teori yang mendukung pembuatan Aplikasi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Mutasi Pegawai dengan mengunakan Metode Simple Additive Weighting pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan aplikasi ini dan saran tentang aplikasi ini untuk masa yang akan datang. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profile Instansi

2.1.1 Sejarah Instansi

Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri. Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama Tumenggung Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten bandung hingga tahun 1681. Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak sekarang Dayeuhkolot kira-kira 11 kilometer ke arah selatan dari pusat Kota Bandung sekarang. Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah II 1794-1829 yang dijuluki Dalem Kaum I, kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan Hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama Herman Willem Daendels 1808-1811. Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos Groote Postweg dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa timur kira-kira 1000 km. Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing. Di daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan Raya pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan