Rumusan Masalah Tujuan Makalah Kebijakan Ekspor-Impor

perdagangan langsung direct trade antara Indonesia dengan Eropa maupun dengan Amerika Serikat. Namun jalur perdagangan tidak langsung indirect trade Indonesia dengan Eropa dan Amerika akan terpengaruh melalui China dan India. China yang merupakan importer terbesar barang Indonesia diperkirakan akan mengurangi impornya disebabkan permintaan negara-negara maju menurun terhadap barang China. Sehingga kedalaman krisis ekonomi dan krisis keuangan Eropa yang menjadi krisis global dikhawatirkan akan memberi dampak negatif yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Dari deskripsi singkat krisis ekonomi eropa di atas, penulis dalam pembuatan makalah mengangkat tentang bagaimanakah perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi eropa?

B. Rumusan Masalah

Agar pembahasan mengenai permasalahan umum yang dikemukakan yaitu bagaimanakah perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi eropa, tidak terlalu luas dan menjadi focus maka penulis membatasi atau membagi permasalahan menjadi 3 sub masalah yaitu sebagai berikut: 1. Seperti apakah Kebijakan pemerintah Indonesia dalam menghadapi krisis ekonomi dan krisis financial Eropa? 2. Bagaimanakah kondisi perekonomian Indonesia di sector Perdagangan terutama perdagangan internasinal ekspor dan impor? 3. Bagaimanakah kondisi perekonomian Indonesia di sector financial seperti, aliran modal dan perbankan ?

C. Tujuan Makalah

Makalah ini bertujuan secara umum untuk mendeskripsikan perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi dari negara-negara Eropa dan secara khusus menggambarkan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mengatasi dampak krisis ekonomi eropa, baik dari sector perdagangan atau sector financial.

D. Kerangka Teori A. Sistem Ekonomi

1. Pengertian Sistem Ekonomi

2 Setiap negara mempunyai sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi selain oleh ideologi suatu bangsa juga dikarenakan perbedaan budaya dan pandangan politik di setiap negara. Sistem perekonomian yang dianut bangsa Indonesia berbeda dengan sistem perekonomian yang dianut negara Malaysia, Thailand, Australia, Inggris, Italia dan negara-negara di Afrika. Perbedaan-perbedaan sistem ekonomi tersebut, pada dasarnya mengarah pada tujuan-tujuan yang sama berikut ini. 1. Mencapai tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. 2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 3. Mencapai kestabilan ekonomi dengan kesempatan kerja yang luas. 4. Mengurangi jumlah pengangguran. 5. Pemerataan pendapatan di antara berbagai golongan dan lapisan masyarakat. Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya . Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah . Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut. Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana planned economies memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar market economic, pasar lah yang mengatur faktor- faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan . 2. Macam-Macam Sistem Ekonomi Sistem ekonomi yang dianut berbagai negara merupakan hasil perkembangan sejarah serta tanggapan suatu bangsa atas pergolakan zaman. Secara umum sistem ekonomi dalam perekonomian suatu negara dapat dibedakan menjadi 3 tiga macam, yaitu sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran.

a. Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi laissez faire. Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Filsafat atau ideologi yang menjadi landasan kepada sistem ekonomi liberal adalah bahwa setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya, maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga. b . Sistem Ekonomi Sosialis Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat. Mengapa disebut terpusat? Karena segala sesuatunya harus diatur oleh negara, dan dikomandokan dari pusat. Pemerintahlah yang menguasai seluruh kegiatan ekonomi. Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Oleh karena itu hal tersebut mengakibatkan potensi dan daya kreasi masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi sosialis adalah ajaran Karl Marx, di mana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya. 4 c . Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Masalah-masalah pokok ekonomi mengenai barang apa yang akan diproduksi, bagaimana barang itu dihasilkan, dan untuk siapa barang itu dihasilkan, akan diatasi bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta masyarakat masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah bertujuan untuk menghindari akibat- akibat yang kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara lain terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber daya ekonomi. Apabila kita cermati sebagian besar negara di dunia tidak ada lagi yang menggunakan salah satu sistem ekonomi. Mereka kebanyakan mengombinasikan dari sistem-sistem yang ada sesuai dengan situasi dan tradisi negara yang bersangkutan. Misalnya saja Amerika Serikat yang sangat terkenal dengan sistem ekonomi liberalnya. Meskipun sistem ekonomi yang mereka tetapkan berpaham liberal, namun pada kenyataannya masih ada campur tangan pemerintah, misalnya dalam hal pembuatan undang-undang antimonopoli.

B. Sistem Ekonomi Indonesia

`Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat ataupun negara- negara lainnya. Pada awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis. 5 Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Berikut ini bentuk sistem ekonomi di Indonesia dari masa Orde Baru hingga sekarang.

1. Sistem Ekonomi Demokrasi

Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan masyarakat dan negara harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian yang ada di Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disusun untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut sistem ekonomi demokrasi. Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. 6

2. Sistem Ekonomi Kerakyatan

Sistem ekonomi kerakyatan berlaku di Indonesia sejak terjadinya Reformasi di Indonesia pada tahun 1998. Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IVMPR1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakat memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.

3. Pelaku Utama dalam Sistem Perekonomian Indonesia

Sistem ekonomi kerakyatan sendi utamanya adalah UUD 1945 pasal 33 ayat 1, 2, dan 3. Bentuk usaha yang sesuai dengan ayat 1 adalah koperasi, dan bentuk usaha yang sesuai dengan ayat 2 dan 3 adalah perusahaan negara. Adapun dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi “hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh di tangan seorang”. Hal itu berarti perusahaan swasta juga mempunyai andil di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di Indonesia, yaitu perusahaan negara pemerintah, perusahaan swasta, dan koperasi.

1. Pemerintah BUMN a. Pemerintah sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi

1 Kegiatan produksi Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi, mendirikan perusahaan negara atau sering dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Negara BUMN. Sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. 2 Kegiatan konsumsi Pemerintah juga membutuhkan barang dan jasa untuk menjalankan tugasnya. Seperti halnya ketika menjalankan tugasnya dalam rangka melayani masyarakat, yaitu mengadakan pembangunan gedung-gedung 7 sekolah, rumah sakit, atau jalan raya. Tentunya pemerintah akan membutuhkan bahan-bahan bangunan seperti semen, pasir, aspal, dan sebagainya. Semua barang-barang tersebut harus dikonsumsi pemerintah untuk menjalankan tugasnya. Contoh-contoh mengenai kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah masih banyak, seperti membeli barang-barang untuk administrasi pemerintahan, menggaji pegawai-pegawai pemerintah, dan sebagainya. 3 Kegiatan distribusi Selain kegiatan konsumsi dan produksi, pemerintah juga melakukan kegiatan distribusi. Kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah dalam rangka menyalurkan barang-barang yang telah diproduksi oleh perusahaanperusahaan negara kepada masyarakat. Misalnya pemerintah menyalurkan sembilan bahan pokok kepada masyarakat-masyarakat miskin melalui BULOG. Penyaluran sembako kepada masyarakat dimaksudkan untuk membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh pemerintah harus lancar. Apabila kegiatan distribusi tidak lancar akan memengaruhi banyak faktor seperti terjadinya kelangkaan barang, harga barang-barang tinggi, dan pemerataan pembangunan kurang berhasil. Oleh karena itu, peran kegiatan distribusi sangat penting. b . Pemerintah sebagai Pengatur Kegiatan Ekonomi Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi tidak hanya berperan sebagai salah satu pelaku ekonomi, akan tetapi pemerintah juga berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan terhadap jalannya roda perekonomian demi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Dalam rangka melaksanakan peranannya tersebut pemerintah menempuh kebijaksanaan-kebijaksanaan berikut ini. 1 Kebijaksanaan dalam dunia usaha Usaha untuk mendorong dan memajukan dunia usaha, pemerintah melakukan kebijaksanaan- kebijaksanaan 2 Kebijaksanaan di bidang perdagangan Di bidang perdagangan, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan berupa kebijaksanaan ekspor dan kebijaksanaan impor. Pemerintah menetapkan 8 kebijakan ekspor dengan tujuan untuk memperluas pasar di luar negeri dan meningkatkan daya saing terhadap barang-barang luar negeri. Adapun kebijakan impor dimaksudkan untuk menyediakan barang- barang yang tidak bisa diproduksi dalam negeri, pengendalian impor, dan meningkatkan daya saing. 3 Kebijaksanaan dalam mendorong kegiatan masyarakat Kebijaksanaan pemerintah dalam mendorong kegiatan masyarakat.

2. Swasta BUMS

BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS merupakan badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan BUMS adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. BUMS didirikan dalam rangka ikut mengelola sumber daya alam Indonesia, namun dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah dan UUD 1945. BUMS dalam melakukan perannya mengandalkan kekuatan pemilikan modal. Perkembangan usaha BUMS terus didorong pemerintah dengan berbagai kebijaksanaan

3. Koperasi

Keberadaan koperasi di Indonesia berlandaskan pada pasal 33 UUD 1945 dan UU No. 25 Tahun 1992. Pada penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat 1, koperasi berkedudukan sebagai “soko guru perekonomian nasional” dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Adapun penjelasan dalam UU No. 25 Tahun 1992, menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Berdasarkan pada pengertian koperasi di atas, menunjukkan bahwa koperasi di Indonesia tidak semata-mata dipandang sebagai bentuk perusahaan yang mempunyai asas dan prinsip yang khas, namun koperasi juga dipandang sebagai alat untuk membangun sistem perekonomian Indonesia. Koperasi diharapkan dapat mengembangkan 9 potensi ekonomi rakyat dan mewujudkan demokrasi ekonomi yang sesuai dengan yang diamanatkan dalam UUD 1945.

C. Krisis Ekonomi

”Resesi ekonomi terjadi ketika seluruh permintaan melempem, dan output pertumbuhan barang dan jasa gagal meningkat. Secara teknis, kondisi resesi terjadi saat suatu perekonomian menunjukkan gejala ini selama lebih dari dua kuartal fiscal secara berturut-turut, dan diikuti dengan kemerosotan dalam ketenagakerjaan. Resesi adalah kemunduran ekonomi dan dalam situasi yang keras dan panjang, resesi dapat diperlunak dan dapat dengan mudah dikoreksi oleh campur tangan bankir-bankir sentral pemerintah dan perusahaan swasta.” Kecenderungan di suatu ekonomi akan berdampak pada mitra dangangnya di manapun, karena penurunan daya beli dan kemampuan memproduksi akan menjalar dari satu Negara ke Negara lain atau kawasan lain. Dalam menganalisis penyebab terjadinya krisis ekonomi yang terjadi di Uni Eropa, ada teori yang dapat digunakan sebagai kacamata analisis, yaitu:

1. Teori contagion

Teori ini menjelaskan dampak krisis ekonomi yang menimbulkan adanya contagion effect yaitu menularnya dengan amat cepat dari satu Negara ke negara lain. Hal ini jelas terlihat pada kasus krisis yang melanda Uni Eropa yang diawali terlebih dahulu oleh Yunani.

2. Teori business cycle konjungtur

Teori ini menjadi salah satu yang bisa digunakan untuk menganalisis krisis yang melanda di Uni Eropa karena proses ekonomi berdasarkan mekanisme pasar ekonomi kapitalis selalu menunjukkan gelombang pasang surut dalam bentuk naik turunnya variabel-variabel makro

D. Kebijakan Ekspor-Impor

10 Perekonomian barat memiliki pendekatan yang agresif baik untuk ekspor maupun impor berdasarkan prinsip pertumbuhan dapat difasilitasi dengan baik dengan adanya pertukaran daripada mengakumulasi karakteristik uang dari perekonomian merkantilis. Mengejar keseimbangan bukan surplus atau defisit adalah ideal bagi mereka. Adanya pilihan atau tidak adanya pilihan, atas perdagangan telah sangat mempengaruhi status dari setiap pemain di pasar global. Ternyata tidak ada ‘tangan ajaib’ Adam Smith yang dapat menentukan terbentuknya blok kebijakan perdagangan. Hal ini hanya oleh badan internasional. Strategi kebijakan perdagangan, dipilih oleh sebagian dan ditinggalkan seluruhnya, ditetapkan oleh pemerintah dengan bantuan formulasi pemimpin bisnis dan bahkan militer. Tarif ekspor ditetapkan agar barang dan jasa yang penting tidak meninggalkan batas Negara. Tarif seperti itu juga ditetapkan dalam pasar tenaga kerja yang murah untuk menarik pajak atas produser asing yang mengekspor barang dan jasa bernilai tambah untuk meningkatkan keuntungan. Hal ini merupakan isu domestik walaupun pengaruhnya dapat berlaku massif secara global. Denganmemerintahkan atau mengancam untuk memerintahkan unruk memberlakukan tarif yang lebih besar atau total, maka sebuah Negara dapat memaksa pesaing ekonominya untuk menurunkan tarif mereka. Pemerintah secara teratur menetapkan tarif impor atas produk asing yang juga diproduksi di dalam negeri. Disamping menghasilkan pendapatan pajak, tarif bertujuan untuk mempertahankan pasar ekslusif bagi bisnis domestik atau menawarkan proteksi kompetitif bagi manufaktur asing yang efisien atau jasa yang diberikan.

E. Konsep Industri Berdaya Saing