Uji Stabilitas 1 Uji Sentrifugasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

e. Pemeriksaan Pola Penyemprotan

Sediaan disemprotkan pada selembar plastik yang sudah diukur beratnya dan sudah diberi nomor dengan jarak 3 cm, 5 cm, 10 cm, 15 cm, dan 20 cm kemudian diukur waktu mengering menggunakan stopwatch dan ditimbang setalah disemprotkan. Pengujian setiap jarak dilakukan secara triplo, pada uji ini yang diamati adalah pola pembentukan semprotan, diameter dari pola semprot yang terbentuk, dan banyaknya sediaan yang keluar gram setiap semprotnya dengan jarak yang sama.

f. Pengujian Daya Sebar Lekat

Uji ini dilakukan di kulit dengan cara disemprotkan pada bagian lengan atas dari jarak 30 mm atau 3 cm. Setelah disemprotkan dihitung selama 10 detik untuk melihat apakah sediaan menempel atau tetesan dari hasil semprot menetes ke bawah Kamishita T et al., 1992.

g. Uji Stabilitas 1 Uji Sentrifugasi

Sebanyak 10 gram sediaan ditimbang dan dimasukkan dalam tabung sentifuge kemudian dimasukkan ke dalam alat, diatur kecepatan 5000 rpm dalam waktu 30 menit Budiman, 2012. 2 Cycling Test Sediaan diletakkan pada suhu 4±2ºC selama 48 jam dilanjutkan dengan meletakkan sampel sediaan pada suhu 40±2ºC selama 48 jam 1 siklus. Pengujian dilakukan sebanyak 3 siklus dan diamati terjadinya perubahan fisik dari sediaan gel pada awal dan akhir siklus yang meliputi organoleptis, homogenitas, viskositas, dan pH Djajadisastra Jo shita., Abdul Mun’im, Dessy NP., 2009. 19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Formulasi Gel Semprot dengan Kombinasi Karbopol 940 dan HPMC

Dalam penelitian ini dilakukan formulasi gel semprot dengan kombinasi karbopol 940 dan HPMC sebagai pembentuk gel, trietanolamin sebagai pembasa, propilen glikol sebagai humektan, metil dan propil paraben sebagai pengawet, dan NaCl sebagai pengatur viskositas. Pada proses pengembangan karbopol dengan menggunakan trietanolamin, karbopol mengembang menjadi gel bening yang kaku, proses ini terjadi karena karbopol merupakan polimer anionik yang bersifat asam bebas dalam media air karbopol mula - mula terdispersi secara seragam kemudian gel dinetralkan dengan basa maka terjadi kerenggangan muatan negatif sepanjang rantai polimer dan menyebabkan polimer menjadi terurai lalu mengembang membentuk sediaan semipadat Mulyono, dan Tri Suseno, 2010 dan menjadi sedikit kaku Viota, Julia., Juan de Vicente, Maria M. Ramos-Tejada, dan Juan D.G. Dura´n, 2004. Ketika penambahan media air, baik itu aquadest maupun zat tambahan berupa larutan lainnya, ke dalam karbopol maka volume menjadi lebih banyak namun gel tetap mempertahankan konsistensinya. Hal ini karena karbopol mengandung jaringan dari rantai cross-linked ketika kontak dengan air dan terbongkar dalam pH netral, sehingga karbopol dapat mengembang hingga 1000 kali dari volumenya Hagerstöm, Helene., 2003 dan 10 kali dari diameter awal untuk membentuk sebuah gel Lee, Ji-seok., and Ki-Wong Song, 2011. Sediaan gel yang sudah ditambahkan zat - zat tambahan dalam formula kemudian ditambahkan larutan NaCl dan viskositas sediaan menurun. Hal ini karena penambahan elektrolit dapat menyebabkan penurunan viskositas sediaan gel karbopol Allen, 1997 dalam Tristiana, Erawati., 2005.