yang ditetapkan setelah pembelajaran Deep Dialog diterapkan Sumber: http: library.um.ac.idptkindex.php?mod=detailid=43489
2.2 Kerangka Berpikir
Prestasi belajar kosakata bahasa Lampung dipengaruhi oleh berbagai faktor, di an- taranya adalah minat belajar dan strategi pembelajaran yang digunakan. Minat
belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang di- lakukan seseorang. Minat belajar yang tinggi akan menimbulkan usaha yang gigih
dan tidak mudah putusasa dalam menghadapi tantangan. Jika mahasiswa me- miliki minat belajar tinggi, diduga prestasi belajar kosakatanya akan tinggi pula.
Pembelajaran Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Indonesia membuat ke- terlibatan mahasiswa dalam menggunakan bahasa Lampung menjadi kurang mak-
simal. Sebaliknya, pembelajaran Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Lampung membuat keterlibatan mahasiswa dalam menggunakan bahasa Lampung
bisa maksimal. Diduga prestasi belajar kosakata bahasa Lampung yang dalam pembelajarannya menggunakan Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Lam-
pung akan lebih baik.
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dirumuskan hipotesis penelitian sbb. 1 Ada interaksi antara minat belajar dan pembelajaran DDCT yang digunakan
terhadap prestasi belajar kosakata bahasa Lampung mahasiswa.
2 Prestasi belajar kosakata bahasa Lampung mahasiswa yang dalam pembelajar- annya menggunakan Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Lampung
lebih tinggi daripada prestasi belajar kosakata bahasa Lampung mahasiswa yang dalam pembelajarannya menggunakan Deep DialogueCritical Thinking
berbahasa Indonesia.
3 Prestasi belajar kosakata bahasa Lampung mahasiswa yang memiliki minat tinggi dalam pembelajaran Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Lam-
pung lebih tinggi daripada prestasi belajar kosakata bahasa Lampung maha- siswa yang memiliki minat tinggi dalam pembelajaran Deep DialogueCritical
Thinking berbahasa Indonesia.
4 Prestasi belajar kosakata bahasa Lampung mahasiswa yang memiliki minat rendah dalam pembelajaran Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Indo-
nesia lebih rendah daripada prestasi belajar kosakata bahasa Lampung maha- siswa yang memiliki minat rendah dalam pembelajaran Deep DialogueCritical
Thinking berbahasa Lampung.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar kosakata bahasa Lampung mahasiswa yang dalam pem-
belajarannya menggunakan Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Lampung X
1
dan prestasi belajar kosakata bahasa Lampung mahasiswa yang dalam pem- belajarannya menggunakan Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Indonesia
X
2
serta memperhatikan minat belajar bahasa Lampung tinggi X
3
dan minat belajar bahasa Lampung rendah X
4
. Desain penelitian yang digunakan adalah desain faktorial 2 x 2 seperti dikemukakan pada Tabel 1.
Tabel 1 Desain Faktorial 2 x 2
Pembelajaran DDCT Minat Belajar
Berbahasa Lampung X
1
Berbahasa Indonesia X
2
Tinggi X
3
X
1
X
3
X
2
X
3
Rendah X
4
X
1
X
4
X
2
X
4
Keterangan: X
1
X
3
Kelompok mahasiswa yang dalam pembelajarannya menggunakan Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Lampung dan minat belajar bahasa
Lampungnya tinggi. X
2
X
3
Kelompok mahasiswa yang dalam pembelajarannya menggunakan Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Indonesia dan minat belajar bahasa
Lampungnya tinggi.
X
1
X
4
Kelompok mahasiswa yang dalam pembelajarannya menggunakan Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Lampung dan minat belajar bahasa
Lampungnya rendah. X
2
X
4
Kelompok mahasiswa yang dalam pembelajarannya menggunakan Deep DialogueCritical Thinking berbahasa Indonesia dan minat belajar bahasa
Lampungnya rendah. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lam- pung pada semester ganjil tahun akademik 20122013.
3.3 Populasi dan Sampel