Teori Belajar dan Pembelajaran
masalah, dengan demikian perkembangan kognitif anak mensyaratkan sistem komunikasi budaya dan belajar bagaimana menggunakan sistem-sistem ini untuk
menyesuaikan proses berfikir diri sendiri di dalam membangun pengetahuannya. Jadi interaksi sosial individu dengan lingkungannya sangat mempengaruhi
perkembangan belajar seseorang, sehingga perkembangan sifat-sifat dan jenis manusia akan dipengaruhi oleh kedua unsur tersebut
http:riantinas.blogspot.com201206teori-belajar-konstruktivisme.html.
Ciri-ciri Konstruktivisme
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali hanya dengan keaktifan siswa sendiri untuk menalar.
3. Siswa aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah
4. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi berjalan lancar.
5. Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan
Jadi pada teori konstruktivisme guru tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa . tetapi siswa harus membangun pengetahuan didalam
benaknya sendiri. Seorang guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan
bagi siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan
menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga kepada siswa yang mana tangga itu nantinya dimaksudkan
dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi , tetapi harus diupayakan agar siswa itu sendiri yang memanjatnya.
http:edukasi.kompasiana.com20111024teori-belajar-konstruktivisme- 406224.html
.
Kelebihan dan Kekurangan Konstruktivisme
a. Kelebihan
Siswa berpikir untuk menyelesaikan masalah, menemukan ide dan membuat
keputusan. Paham, karena siswa terlibat secara langsung dalam membina
pengetahuan baru, mereka akan lebih paham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi. Selain itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan
ingat lebih lama semua konsep. Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan rekan dan guru dalam membina pengetahuan baru. Adanya motivasi untuk
siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri
pertanyaannya. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap. Mengembangkan kemampuan siswa untuk
menjadi pemikir yang mandiri serta lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
b.Kekurangan
Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang
begitu mendukung, selain itu siswa berbeda persepsi satu dengan yang lainnya.
Pendekatan konstruktivisme dalam proses pembelajaran didasari oleh kenyataan bahwa tiap individu memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi kembali
pengalaman atau pengetahuan yang telah dimilikinya.
Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa pembelajaran konstruktivisme merupakan satu teknik pembelajaran yang melibatkan siswa untuk membina sendiri secara
aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah ada dalam diri mereka masing-masing. Siswa akan mengkaitkan materi pembelajaran baru
dengan materi pembelajaran lama yang telah ada. Teori belajar konstruktivisme berangkat dari asumsi bahwa siswa memiliki kemampuan untuk membangun
pengetahuan yang baru berdasarkan pengetahuan yang telah dikuasainya sebelumnya. Menurut teori belajar konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari pikiran guru kepikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental untuk membangun sendiri struktur pengetahuannya
berdasarkan kematangan serta pengalaman kognitif yang ada atau dimilikinya. http:www.slideshare.netmutiarawiduriteori-belajar-konstruktivisme.