1. Tahap Rehabilitasi Sosial
Merupakan tahap dalam memulihkan kembali rasa harga diri, kecintaan kerja dan kesadaran serta tanggung jawab terhadap masa depan diri, keluarga maupun
masyarakat dalam lingkungan sosialnya serta memulihkan kembali kemauan dan kemampuan untuk dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Tahap
rehabilitasi sosial dilaksanakan dengan kegiatan:
Pendekatan awal
1. Orientasi dan konsultasi, bertujuan untuk mendapatkan dukungan serta
kemudahan kemudahan bagi kelancaran pelaksanaan rehabilitasi sosial di dalam panti, melalui pengumpulan data rehabilitasi sosial, resosialisasi,
bimbingan lanjut dan pelayanan jarak jauh serta penggalian sumber- sumber masyarakat.
2. Identifikasi, bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas
tentang permasalahan calon penerima manfaat. 3.
Motivasi, untuk menumbuhkan kemauan calon penerima manfaat hasil identifikasi untuk mengikuti program pelayanan dan rehabilitasi social.
4. Seleksi, untuk menetapkan calon penerima manfaat yang sesuai dengan
persyaratan, seleksi dilakukan dengan penelaahan persyaratan secara administratif dan teknis.
Bimbingan Sosial dan Bimbingan Ketrampilan.
Bimbingan fisik dan mental, bertujuan untuk membina keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan penerima manfaat,
menumbuhkan kemaunan dan kemampuan penerima manfaat agar dapat memulihkan harga diri, kepercayaan diri serta menstabilkan emosi dalam rangka
menciptakan kematangan pribadi, mendorong kemauan dan kemampuan melaksanakan program pelayanan rehabilitasi sosial, melalui kegiatan kegiatan :
- Pemeliharaan kesehatan diri - Pemeliharaan lingkungan
- Bimbingan olah raga - Bimbingan agama
- Bimbingan pengetahuan umum dan kecerdasan - Bimbingan kedisiplinan dan budi pekerti
Bimbingan Sosial, untuk membina kesadaran dan tanggung jawab penerima manfaat dan meningkatkan adaptasi dengan lingkungan sosialnya, melalui
kegiatan bimbingan sosial individu, kelompok dan bimbingan sosial kemasyarakat serta pembinaan hubungan antara penerima manfaat dengan keluarga.
Bimbingan Keterampilan kerja atau usaha, bertujuan agar penerima manfaat memiliki keterampilan kerja dan usaha untuk menjamin kemandiriannya.
2. Penilaian kecacatan assessment