Analisis data kuantitatif keterampilan berfikir Kritis

3.8.2. Analisis data Indeks Gain

Analisis data indeks gain bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran sosiologi Perhitungan indek gain digunakan apabila rata-rata post tes kelas eksperimen berbeda. Adapun rumus N – gain yang digunakan adalah : g = Keterangan : g = Gain = Skor pretes = Skor post tes = Skor maksimal Kriteria tingkat gain menurut Hake yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 13 Kriteria Tingkat Gain G Keterangan g 0,7 Tinggi 0,3 g ≤ 0,7 Sedang g ≤ 0,3 Rendah Sumber :Hake dalam Loranz 1991: 1 119

V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan pustaka, hasil penelitian, analisis hasil penelitian, dan mengacu pada perumusan masalah, serta pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berfikir kritis siswa pada pelajaran sosiologi yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dibandingkan dengan pembelajaran yang menerapkan model ekspositori. Berdasarkan perhitungan pada tabel uji T untuk kedua kelas, diperoleh Sig. 0,000 0,05 dan t hitung t tabel , yaitu t- test. t hitung 6,624 dan t tabel 1,68385 sehingga Ho ditolak yang berarti Ha diterima karena t hitung t tabel. Artinya,hasil keterampilan berpikir kritis sosiologi siswa melalui kedua model pembelajaran tipe PBM, dan ekspositori berbeda. Hal ini menunjukkan ada perbedaan hasil keterampilan berpikir kritis antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol yang tanpa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Berdasarkan hasil uji efec size terhadap kelas eksperimen menunjukkan bahwa cohen sebesar 1,50 dan efec size sebesar 0,60 sehingga efeknya adalah besar. 120 120 2. Efektivitas pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran sosiologi dilihat dari uji N Gain. Hasil penelitian di kelas XI IPS menunjukan bahwa perhitungan nilai N-Gain kelas eksperimen diperoleh angka 0,59, sedangkan kelas kontrol 0,45. Hal ini menunjukan bahwa nilai N-Gain dalam kategori sedang atau efektif. Artinya bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah efektif untuk meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas XI IPS.

5.2 Implikasi

Implikasi yang dapat disampaikan oleh peneliti dalam upaya meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran Sosiologi di sekolah Menengah Atas adalah berikut.

5.2.1 ImplikasiTeoritis

Hasil penelitian diketahui bahwa pada kompetensi dasar menganalisis potensi- potensi terjadinya konflik dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat yang beragam serta penyelesaiannya pada kelas XI IPS yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi keterampilan berfikir kritisnya dibandingkan yang diberi perlakuan model ekspositori. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan keterampilan berfikir kritis kelas XI SMA dapat 121 121 memilih dan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah khususnya dalam pembelajaran sosiologi. Dalam pembelajaran Sosiologi di kelas XI SMA, model pembelajaran berbasis masalah lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model ekspositori yang selama ini diterapkan. Secara teoritis, hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk mengembangkan model pembelajaran berbasis masalah PBM pada pembelajaran IPS, khusunya pada mata pelajaran sosiologi pada kompetensi dasar menganalisis potensi-potensi terjadinya konflik dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat yang beragam serta penyelesaiannya.

5.2.2 Implikasi Empiris

Hasil penelitian pada kelas XI IPS di SMA Al Kautsar Bandar Lampung menunjukkan bahwa model PBM lebih efektif diterapkan untuk meningkatan keterampilan berfikir kritis siswa . Oleh karena itu, semua pihak terkait dapat mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam rangka meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa kelas XI SMA, khususnya di SMA Al Kautsar Bandar Lampung. Implementasinya, pembelajaran Sosiologi di kelas XI SMA Al Kautsar akan berlangsung lebih baik jika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, terutama untuk Kompetensi Dasar Menganalisis potensi-potensi

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH I PALEMBANG

1 5 115

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 4 KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 36

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI DI SMA AL KAUTSAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 16 112

PEMBELAJARAN TEKS SYAIR PADA SEKOLAH DASAR AL KAUTSAR BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 9 120

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 12 104

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI DI MAN 1 KOTA MAGELANG TAHUN AJARAN 2015

0 6 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 1 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IIS 2

0 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

0 1 11