BAB III. TEORI DASAR
3.1. Seismik Refleksi
Pengertian secara spesifik tentang inversi seismik dapat didefinisikan sebagai
suatu teknik pembuatan model bawah permukaan dengan menggunakan data seismik sebagai input dan data sumur sebagai kontrol Sukmono, 2000. Definisi
tersebut menjelaskan bahwa metode inversi merupakan kebalikan dari pemodelan dengan metode ke depan forward modeling yang berhubungan dengan
pembuatan seismogram sintetik berdasarkan model bumi membagi metode inversi seismik dalam dua kelompok, yaitu inversi pre-stack dan inversi post-stack.
Inversi post-stack terdiri dari inversi rekursif Bandlimited, inversi berbasis model Model Based dan inversi Sparse Spike. Inversi pre-stack terdiri atas
inversi amplitudo AVO = Amplitude Versus Offset dan inversi waktu penjalaran traveltime atau tomografi Russell, 1996.
Metode seismik refleksi merupakan metode yang sering digunakan untuk mencari hidrokarbon. Kelebihan metode seismik dibanding metode yang lain adalah
resolusi horisontalnya yang lebih baik.
Refleksi seismik terjadi ketika ada perubahan impedansi akustik sebagai fungsi dari kecepatan dan densitas pada kedudukan sinar datang yang tegak lurus, yaitu
ketika garis sinar mengenai bidang refleksi pada sudut yang tegak lurus, persamaan dasar dari koefesien refleksi adalah:
i i
i i
i i
i i
i i
i i
Z Z
Kr Z
Z V
V V
V
1 1
1 1
1 1
1 dimana,
i adalah densitas lapisan ke-i, Vi adalah kecepatan lapisan ke-i, dan Zi adalah Impedansi Akustik ke-i. Dengan mengetahui harga reflektifitas suatu
media, maka dapat diperkirakan sifat fisik dari batuan bawah permukaan. Trace seismik dibuat dengan mengkonvolusikan wavelet sumber dengan deret
koefesien refleksi reflektor bumi. Konvolusi merupakan operasi matematis yang menggabungkan dua fungsi dalam domain waktu untuk mendapatkan fungsi
ketiga. Model satu dimensi seismik trace paling sederhana merupakan hasil konvolusi antara reflektivitas bumi dengan suatu fungsi sumber seismik dengan
tambahan komponen bising dan secara matematis dirumuskan sebagai Russel, 1996:
S
t
= W
t
r
t
2
dengan, S
t
adalah seismogram seismik, W
t
adalah wavelet seismik, dan r
t
adalah reflektivitas lapisan bumi. Persamaan 2 dilakukan penyederhanaan dengan
mengasumsi komponen bising nol. Seismogam sintetik dibuat berdasarkan wavelet yang digunakan pada persamaan diatas.