PENDAHULUAN Suwawa Makalah Geokimia

GEOKIMIA DAERAH PANAS BUMI SUWAWA KAB. BONE BOLANGO - GORONTALO Oleh: Bangbang Sulaeman, Asngari SUB DIT. PANAS BUMI S A R I Daerah penyelidikan geokimia panas bumi Suwawa secara administrative termasuk Wilayah Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Luas daerah penyelidikan mencapai ± 15,0 X 20,0 kilometer 2 dan berada pada posisi geografis di antara 123 o 57’ 16’’- 123 o 05’24” BT dan 0 o 30’21” – 0 o 42’ 00” LU, atau koordinat X= 495.000 – 510.000 m BT dan Y= 56.000 – 77.000 m LS. Kenampakan langsung di lapangan menunjukkan adanya pemunculan mata air panas serta dijumpai adanya endapan air panas sinter berwarna ke-putih putihan, oksida besi berwarna kecoklatan Karakteristik mata air panas daerah Suwawa relatif bersifat netral pH = 7.40 – 7.90 yang sebagian besar bertipe air klorida-sulfat seperti diperlihatkan pada mata air panas Libungo dan Pangi sedangkan bertipe air sulfat di perlihatkan pada mata air panas Lombongo dengan temperatur yang relatif cukup tinggi terutama di Libungo 81.0 – 82.6 ° C dan debit antara 1.20 – 4.50 liter menit dan temperatur mata air panas di Lombongo dan Pangi 41.4 – 52.6 ° C dengan debit antara 1.20 – 6.20 liter menit dan berada di daerah “ immature waters”. , dapat diperkirakan bahwa sistem air panas yang muncul di daerah panas bumi Suwawa seperti Libungo, Lombongo dan Pangi dan terletak pada zona “upflow” dengan suhu bawah permukaan sebesar 150-188 º C dan merupakan sistem reservoar dominasi air panas “water heated reservoir”. sedangkan dari data Isotop Oksigen-18 dan Deuterium mengindikasikan bahwa mata air panas tersebut kemungkinan adanya pengaruh oleh air meteoric relatif sangat kecil. Konsentrasi cukup tinggi untuk kandungan Hg dalam tanah di atas nilai background 259 ppb dan CO 2 di atas nilai background 0.80 di jumpai pada lokasi titik amat daerah Suwawa terutama di sekitar lokasi daerah manifestasi panasbumi Libungo, Lombongo , Pangi dan diperkirakan berhubungan dengan adanya pola struktur geologi yang muncul didaerah penyelidikan yang dicerminkan oleh bentuk depresi, dinding tebing patahan,kelurusan sungai, bukit dan topografi dan serta pemunculan manifestasi panas bumi berupa kelompok mata air panas dan tanah panas. Dari peta kontur sebaran Hg dan C0 2 didapatkan luas daerah prospek di Suwawa ± 2,5 km 2 dan dengan penghitungan Potensi Cadangan Hipotesis di daerah Suwawa adalah sebesar ± 18 Mwe30 tahun.

1. PENDAHULUAN

Gorontalo sebagai salah satu daerah Provinsi yang relatif baru dan masih muda terletak di bagian tengah tangan utara P. Sulawesi. Provinsi ini tidak mempunyai sumber energi fosil seperti minyak bumi, gas dan batubara sehingga untuk konsumsi energi di daerahnya harus dipasok bahan bakar dari daerah lain yang menyebabkan nilai subsidi yang diberikan akan menjadi lebih mahal. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin hari semakin meningkat, perlu diusahakan sumber energi yang bisa dihasilkan dari daerah sendiri. Salah satu energi alternatif yang bisa dimanfaatkan dan berasal dari daerah sendiri yaitu energi panas bumi. Dalam rangka pengupayaan dan pemanfaatan energi panas bumi perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan guna mengetahui besarnya potensi sumber daya cadangan panas bumi secara hipotesis yang terkandung di Provinsi Gorontalo yang mungkin bisa dikembangkan sebagai salah satu energi alternatif yang bersifat ramah lingkungan, dapat diperbaharui dan relatif murah, serta. sumbernya berasal dari kedalaman di bawah bumi Provinsi Gorontalo. Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005 13 - 1 Daerah penyelidikan panas bumi Suwawa secara administrative termasuk Wilayah Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Luas daerah penyelidikan mencapai ± 15,0 X 20,0 kilometer 2 dan berada pada posisi geografis di antara 123 o 57’ 16’’- 123 o 05’24” BT dan o 30’21” – 0 o 42’ 00” LU, atau koordinat X= 495.000 – 510.000 m BT dan Y= 56.000 – 77.000 m LS. yang termasuk dalam Peta Rupa Bumi Indonesia Bakosurtanal skala 1 : 50.000 edisi I tahun 1991, lembar peta Gorontalo, Modulio, Bilungala dan lembar peta Taludaa 2216 yang keempat lembar peta tersebut masuk dalam zone 51 N. Untuk pencapaian ke lokasi kerja dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat udara dari Jakarta - Bandung – Makasar Balikpappan – Manado - Gorontalo selama 2 hari.. Kalau dengan menggunakan kapal Laut dari Surabaya – Makasar - Palu – Manado - Gorontalo akan memakan waktu sekitar 4-5 hari. Sedangkan dari Gorontalo ke Kecamatan-Kecamatan di wilayah Kabupaten Bone Bolango dapat ditempuh dengan mengunakan kendaraan roda empat atau kendaraan roda dua hingga ke lokasi- lokasi mata air panas di Libungo Desa Buata, Lombongo Kampung, Desa Lombongo, Pangi Kampung Dumaya Bubu dan Hungoyono Desa Talabula Kecamatan Suwawa. Sedangkan pencapaian ke beberapa lokasi yang terletak di pedalaman untuk dan pengambilan sample geokimia harus memakai kendaraan ojek dan berjalan kaki. Maksud dilakukannya penyelidikan ini adalah untuk menperoleh suatu gambaran secara ilmu geokimia yang berkaitan dengan pemunculan gejala panas bumi di permukaan. Di samping itu untuk mengetahui karasteristik dari: sifat fisika maupun sifat kimia air panas atau gas dan kandungan serta luas sebaran merkuri tanah Hg soil dan karbon dioksida udara tanah CO 2 udara soil yang terbentuk didaerah ini pada kedalaman ± 1,0 m yang berhubungan dengan perangkap sistim panas bumi. Adapun tujuannya adalah untuk melokalisir luasnya daerah pemunculan manifestasi panas bumi dan untuk mengetahui temperatur fluida panas bumi di bawah permukaan yang berkaitan dengan kegiatan manifestasi panas di permukaan. Hasil penyelidikan ini akan dapat memberikan gambaran mengenai: tipe panas bumi, sistim panas bumi, perangkap panas bumi serta jumlah potensi sumber daya hipotesis dari kelompok manifestasi yang ada di daerah Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut.

2. METODA PENYELIDIKAN Beberapa parameter dan metoda yang