Alur Tema dan Amanat
46
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia V
a. Sejak kapan Bapak berjualan tanaman hias ini?
b. Tanaman hias apa saja yang ada di kebun bunga Bapak ini?
c. Mengapa Bapak memilih usaha seperti ini?
d. Berapa pendapatan rata-rata dari penjualan tanaman hias ini setiap hari?
Contoh pertanyaan di atas baru pokok-pokoknya. Kamu dapat mengembangkan pertanyaan itu sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan tempat berwawancara.
Sebagai gambaran, simaklah wawancara antara Diana D sebagai pewawancara dengan Pak Kharim K, orang yang memiliki usaha perdagangan tanaman hias,
sebagai narasumber atau yang diwawancarai
D : ”Selamat pagi, Pak Kharim
K : ”Oh, Nak Diana . . . selamat pagi.
Ada keperluan apa, pagi-pagi sudah kemari? Mendapat tugas
dari sekolah, ya?”
D : ”Betul Pak, seperti yang saya
sampaikan kepada Bapak dua hari yang lalu.”
K : ”Apa yang dapat Bapak bantu,
Nak?” D :
”Begini Pak, sejak kapan Bapak membuka usaha tanaman hias ini?” K :
”Kurang lebih empat tahun yang lalu.” D :
”Lantas, sekarang ini apa saja tanaman yang ada di sini, Pak?” K :
”Wah, banyak sekali, Nak. Saya sampai tidak hafal nama-namanya. Mungkin ada sekitar 100 jenis.”
D : ”Mengapa Bapak memilih usaha seperti ini?”
K : ”Pertama, Bapak suka tanaman hias. Kedua, usaha ini mudah dijalankan dan
tidak pernah merugi. Kebetulan, Bapak punya lahan di pinggir jalan raya. D :
”O . . . begitu. Berapa pendapatan rata-rata setiap harinya, Pak?” K :
”Ya, kira-kira 1–1,5 juta. Namun, pernah juga sebatang saja laku 25 juta lebih.”
D : ”Wah, besar juga, ya. Baiklah, Pak Kharim, terima kasih atas informasi
yang telah Bapak berikan. Saya mohon maaf karena telah mengganggu Bapak bekerja. Saya mohon pamit, Pak.”
K : ”Oh ya, Bapak juga mengucapkan terima kasih. Hati-hati kalau pulang,
jalannya ramai.” D :
”Baik, Pak . . . selamat siang”
Gambar 3.5 Berwawancara dengan narasumber.
47
Usaha