Metode Pemercontoan Pengukuran Topografi Penyelidikan lain Pengolahan Data Pengelolaan Perconto Geologi

Metoda pengumpulan dan pengolahan data diuraikan sesuai dengan tahapan eksplorasi. Isi pokok masing-masing metode tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

2.1. Persiapan

Subbab ini menjelaskan mengenai pengumpulan data sekunder dan penyediaan peralatan.

2.2. Eksplorasi Geologi

Subbab ini membahas metode yang digunakan dalam pemetaan geologi misalnya pengamatan singkapan, ubahan, pengambilan conto dan sebagainya. Batas wilayah dengan kelengkapan koordinat, skala peta dan luas harus dicantumkan. Harus dijelaskan juga mengenai cara pengambilan conto chip, grab, bulk, channel, dsb. Daftar conto memuat nomor urut, nomor conto, lokasi, koordinat, dan pemerian yang dibuat dalam bentuk tabel.

2.3. Eksplorasi Geokimia

Dalam subbab ini diuraikan mengenai penggunaan metode geokimia seperti endapan sungai, tanah, batuan, konsentrat serta pola, jumlah dan kerapatan pemercontoan yang sesuai dengan tahap eksplorasi. Lokasi conto, disertai koordinat, jenis conto, dan hasil analisisnya digambarkan dalam bentuk peta. Daftar conto memuat nomor urut, nomor conto, lokasi, koordinat, dibuat dalam bentuk tabel.

2.4. Eksplorasi Geofisika

Dalam subbab ini diuraikan mengenai penggunaan metode geofisika seperti polarisasi terimbas, potensial diri, seismik, gaya berat, radiometri, magnetik sesuai dengan maksud dan tujuan eksplorasi. Pola, jumlah dan kerapatan titik informasi serta pengukuran lintasan disesuaikan dengan tahap eksplorasi. Hasil pengamatan geofisika digambarkan dalam bentuk peta yang dilengkapi dengan hasil intepretasinya.

2.5. Metode Pemercontoan

Subbab ini menjelaskan tentang metode pemercontoan yang dilakukan dalam eksplorasi, antara lain dengan cara chip, grab, bulk, channel. Apabila dilakukan sumuran uji, paritan uji, dan pengeboran harus diuraikan dengan jelas antara lain pola, kerapatan lokasi, kedalaman, penampang dan pemerian yang digambarkan pada peta.

2.6. Pengukuran Topografi

Dalam subbab ini menjelaskan tentang pengukuran topografi, metode, peralatan ukur yang digunakan, luas daerah yang diukur, proses pengolahan data dan hasil pengukuran.

2.7. Penyelidikan lain

Penyelidikan lain yang harus dilaporkan pada tahap eksplorasi rinci adalah geoteknik, hidrogeologi, hidrologi, lingkungan, dan sebagainya.

2.8. Analisis Perconto di Laboratorium

Dalam subbab ini menjelaskan metode analisis perconto dan laboratorium pengujinya

2.8.1. Analisis Kimia

Harus dijelaskan mengenai metode analisis dan penggunaan kendali mutu analisis. Parameter dan jumlah perconto yang dianalisis hendaknya dibahas dengan disertai sertifikat hasil analisis.

2.8.2. Analisis Fisika

Harus dijelaskan mengenai metode analisis fisika, misalnya petrografi, mineragrafi, mineral berat dan lainnya, serta jumlah perconto yang dianalisis. Parameter dan jumlah perconto yang dianalisis hendaknya dibahas dengan disertai sertifikat hasil analisis.

2.9. Pengolahan Data

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 3 - 6 Subbab ini menjelaskan mengenai metode dan teknik pengolahan data untuk penentuan anomali geofisika dan geokimia termasuk estimasi sumber daya. Hasil pengolahan data digambarkan dalam bentuk peta isopachanomali geofisika, geokimia dan atau radioaktif.

2.10. Pengelolaan Perconto

Dalam subbab ini, selain metode pencontoan hendaknya juga dijelaskan mengenai pencontoan duplikat, cara preparasi, prosedur pengiriman dari lapangan ke laboratorium dan tempat penyimpanan. Selain itu agar dijelaskan pula mengenai pengarsipan perconto dan penyimpanannya. BAB 3. HASIL PENYELIDIKAN Bab ini menguraikan seluruh hasil kegiatan yang telah dilakukan, mulai dari pemetaan geologi, penyelidikan geokimia, penyelidikan geofisika dan metode lain yang dilakukan. Uraian dapat dipisahkan dalam bab, subbab atau alinea tersendiri. Hasil penyelidikan bukan hanya mengemukakan data tetapi harus disertai analisis berdasarkan acuan yang ada dan data infra struktur.

3.1. Geologi

Subbab ini menguraikan tentang geomorfologi, karakteristik litologi, struktur geologi, endapan bahan galian, mineralogi, ubahan batuan di daerah penyelidikan dan keterkaitannya satu sama lain, termasuk model pembentukan bahan galian. Selain itu model geologi bawah permukaan dan penarikan kesimpulan yang dilakukan berdasarkan model yang diuraikan. Sesuai dengan jenis komoditas dan tahap penyelidikannya, hasil penyelidikan geologi harus disertai peta-peta seperti peta geologi, peta ubahan, dan peta mineralisasi sebagai lampiran. Skala peta harus disesuaikan dengan tahap eksplorasi. Sedangkan penggambaran peta sejauh mungkin mengacu pada tata cara yang sudah baku SNI 13-4691-1998 dan SNI 13-4688-1998. Model dan penampang disajikan dalam gambar tersendiri atau disertakan dalam peta geologi. Dalam bab ini diterangkan pula tentang kondisi geologi endapan bahan galian lain mineral ikutan, keberadaannya terhadap bahan galian utama, dipetakan penyebarannya dengan sekala minimal sama dengan peta bahan galian utama, batas penyebaran yang dapat dikelompokkan dalam suatu satuan stratigrafi. Apabila bahan galian lain mineral ikutan keterdapatannya bersamaan dengan bahan galian utama dan terdata secara rinci pada kegiatan eksplorasi maka perlu disertakan data penampang hasil pemboran dan korelasinya.

3.2. Geokimia