PSAP 01 - 18 1
I I
n n
f f
o o
r r
m m
a a
s s
i i
y y
a a
n n
g g
D D
i i
s s
a a
j j
i i
k k
a a
n n
d d
a a
l l
a a
m m
N N
e e
r r
a a
c c
a a
a a
t t
a a
u u
2
d d
a a
l l
a a
m m
C C
a a
t t
a a
t t
a a
n n
a a
t t
a a
s s
L L
a a
p p
o o
r r
a a
n n
K K
e e
u u
a a
n n
g g
a a
n n
3
86. Suatu entitas pelaporan mengungkapkan, baik dalam
4
Neraca maupun dalam Catatan atas Laporan Keuangan subklasifikasi
5
pos-pos yang disajikan, diklasifikasikan dengan cara yang sesuai dengan 6
operasi entitas yang bersangkutan. Suatu pos disubklasifikasikan lebih
7
lanjut, bilamana perlu, sesuai dengan sifatnya.
8 87. Rincian yang tercakup dalam subklasifikasi di Neraca atau di
9 Catatan atas Laporan Keuangan tergantung pada persyaratan dari
10 Standar Akuntansi Pemerintahan dan materialitas jumlah pos yang
11 bersangkutan. Faktor-faktor yang disebutkan dalam paragraf 84 dapat
12 digunakan dalam menentukan dasar bagi subklasifikasi.
13 88. Pengungkapan akan bervariasi untuk setiap pos, misalnya:
14 a piutang dirinci menurut jumlah piutang pajak, retribusi, penjualan,
15 fihak terkait, uang muka, dan jumlah lainnya; piutang transfer dirinci
16 menurut sumbernya;
17 b persediaan dirinci lebih lanjut sesuai dengan standar yang mengatur
18 akuntansi untuk persediaan;
19 c aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kelompok sesuai dengan
20 standar yang mengatur tentang aset tetap;
21 d utang transfer dianalisis menurut entitas penerimanya;
22 e dana cadangan diklasifikasikan sesuai dengan peruntukannya;
23 f pengungkapan
kepentingan pemerintah
dalam perusahaan
24 negaradaerahlainnya adalah jumlah penyertaan yang diberikan,
25 tingkat pengendalian dan metode penilaian.
26 27
L L
a a
p p
o o
r r
a a
n n
A A
r r
u u
s s
K K
a a
s s
28 89. Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber,
29 penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode
30 akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.
31
90. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan
32
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan nonanggaran.
33 91. Penyajian Laporan Arus Kas dan pengungkapan yang
34 berhubungan dengan arus kas diatur dalam Pernyataan Standar
35 Akuntansi Pemerintahan Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas.
36 37
L L
a a
p p
o o
r r
a a
n n
O O
p p
e e
r r
a a
s s
i i
o o
n n
a a
l l
38
92. Laporan keuangan mencakup laporan operasional yang
39
sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos sebagai berikut:
40
PSAP 01 - 19
a Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;
1
b Beban dari kegiatan operasional ;
2
c Surplusdefisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada;
3
d Pos luar biasa, bila ada;
4
e Surplusdefisit-LO.
5
Penambahan pos-pos, judul dan subtotal disajikan dalam laporan 6
operasional jika standar ini mensyaratkannya, atau jika diperlukan untuk
7
menyajikan dengan wajar hasil operasi suatu entitas pelaporan.
8 93. Dalam hubungannya dengan laporan operasional, kegiatan
9 operasional suatu entitas pelaporan dapat dianalisis menurut klasifikasi
10 ekonomi atau klasifikasi fungsiprogram untuk mencapai tujuan yang
11 telah ditetapkan.
12 94. Penambahan pos-pos pada laporan operasional dan
13 deskripsi yang digunakan serta susunan pos-pos dapat diubah apabila
14 diperlukan untuk menjelaskan operasi dimaksud. Faktor-faktor yang perlu
15 dipertimbangkan meliputi materialitas dan sifat serta fungsi komponen
16 pendapatan-LO dan beban.
17 95. Dalam laporan operasional yang dianalisis menurut suatu
18 klasifikasi beban, beban-beban dikelompokkan menurut klasifikasi
19 ekonomi sebagai contoh beban penyusutanamortisasi, beban alat tulis
20 kantor, beban transportasi, dan beban gaji dan tunjangan pegawai, dan
21 tidak direalokasikan pada berbagai fungsi dalam suatu entitas pelaporan.
22 Metode ini sederhana untuk diaplikasikan dalam kebanyakan entitas kecil
23 karena tidak memerlukan alokasi beban operasional pada berbagai
24 fungsi.
25 96. Dalam laporan operasional yang dianalisis menurut klasifikasi
26 fungsi, beban-beban dikelompokkan menurut program atau yang
27 dimaksudkannya. Penyajian laporan ini memberikan informasi yang lebih
28 relevan bagi pemakai dibandingkan dengan laporan menurut klasifikasi
29 ekonomi, walau dalam hal ini pengalokasian beban ke fungsi-fungsi
30 adakalanya bersifat arbitrer dan atas dasar pertimbangan tertentu.
31 97. Entitas pelaporan yang mengelompokkan beban menurut
32 klasifikasi fungsi mengungkapkan pula tambahan informasi beban
33 menurut klasifikasi ekonomi, a.l. meliputi beban penyusutanamortisasi,
34 beban gaji dan tunjangan pegawai, dan beban bunga pinjaman.
35 98. Untuk memilih metode klasifikasi ekonomi atau klasifikasi
36 fungsi tergantung pada faktor historis dan peraturan perundang-
37 undangan, serta hakikat organisasi. Kedua metode ini dapat memberikan
38 indikasi beban yang mungkin, baik langsung maupun tidak langsung,
39 berbeda dengan output entitas pelaporan bersangkutan. Karena
40 penerapan masing-masing metode pada entitas yang berbeda
41 mempunyai kelebihan tersendiri, maka standar ini memperbolehkan
42 entitas pelaporan memilih salah satu metode yang dipandang dapat
43 menyajikan unsur operasi secara layak.
44
PSAP 01 - 20 99. Dalam Laporan Operasional, surplusdefisit penjualan aset
1 nonlancar dan pendapatanbeban luar biasa dikelompokkan dalam
2 kelompok tersendiri.
3 100. Laporan Operasional disajikan dalam bentuk perbandingan
4 dengan tahun sebelumnya, yang formatnya dapat dilihat pada contoh
5 lampiran PSAP 12 A dan 12 B.
6 7
L L
a a
p p
o o
r r
a a
n n
P P
e e
r r
u u
b b
a a
h h
a a
n n
E E
k k
u u
i i
t t
a a
s s
8
101. Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-