Berdasarkan berbagai definisi di atas, dapatlah diketahui bahwa nilai adalah: “ keyakinan
yang terbentuk dari seperangkat ide-ide atau konsep-konsep, yang dijadikan sebagai sumber rujukan dan standar keyakinan bagi seseorang patokan normatif bagi sekelompok orang,
dalam berpikir, bersikap dan berperilaku, yang essensial dan khas, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk membedakan dengan orang atau kelompok lain, terutama pada saat
menentukan pilihan tentang cara yang akan digunakan, atau pun dalam menentukan tujuan antara dan tujuan akhir”.
Nilai, bukanlah entitas yang bersifat tunggal. Nilai memiliki derivasi dan hierarki, yang dapat diklasifikasian sebagai berikut:
a. Nilai Dasar
Nilai dasar dasar ontologis merupakan hakekat, esensi, intisari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar ini bersifat universal karena menyangkut hakikat -kodrati
dari kenyataan obyektif segala sesuatu, yang kemudian terekspresi dalam beragam klasifikasi sebagai hak-hak dasar dari segala kenyataan obyektif tersebut.
304
Selain merujuk pada hal-hal yang bersifat hakekat-kodrati, nilai dasar ini juga mendasarkan pada hakikat sesuatu benda, kuantitas, kualitas, aksi, relasi, ruang maupun waktu. Hal ini
kemudian menyebabkan nilai-nilai dasar ditempatkan sebagai sumber rujukan normatif, yang kemudian akan direalisasikan dalam berbagai hal yang bersifat praksis. Dengan
demikian meskipun dalam tataran praksisnya nilai acapkali eksis dengan cara yang beragam, akan tetapi pada dasarnya merujuk pada suatu nilai dasar yang sama.
305
b. Nilai I nstrumental
Nilai instrumental pada dasarnya merupakan formula, parameter atau ukuran, yang digunakan untuk melihat dan mengetahui bagaimana nilai-nilai dasar terealisasi. Dengan
perkataan lain, nilai instrumental adalah eksplisitasi dari nilai dasar. Dengan demikian nilai instrumental berujud sebuah pedoman yang dapat diukur dan dapat diarahkan. Bila
berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari maka nilai instrumental terujud dalam suatu norma moral, sedangkan bila berkaitan dengan organisasi atau negara,
maka nilai-nilai instrumental terlihat dalam arahan, kebijaksanaan atau strategi yang bersumber pada nilai dasar.
306
c. Nilai Praksis
Nilai praksis pada hakikatnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatu kehidupan yang nyata. Sehingga nilai praksis merupakan perwujudan dari nilai
instrumental. Dapat juga dimungkinkan berbeda-beda wujudnya, namun demikian tidak bisa menyimpang atau bahkan tidak dapat bertentangan. Oleh karena nilai dasar, nilai
instrumental, dan nilai praksis merupakan suatu sistem, sehingga perwujudannya tidak boleh menyimpang dari sistem tersebut.
307
Nilai praksis adalah nilai yang sesungguhnya di laksanakan dalam kenyataan dalam perilaku seseorang.
d. Nilai Terminal