partisipatif, sehingga sumberdaya hutan dan lahan berfungsi optimal untuk menjamin keseimbangan lingkungan dan tata air DAS, serta memberikan
manfaat sosial ekonomi yang nyata bagi masyarakat. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan perlunya pengelolaan DAS secara
terpadu yang harus melibatkan pemangku kepentingan pengelolaan sumberdaya alam yang terdiri dari unsur–unsur masyarakat, dunia usaha,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah dengan prinsip-prinsip keterpaduan, kesetaraan dan berkomitmen untuk menerapkan penyelenggaraan pengelolaan
sumberdaya alam yang adil, efektif, efisien dan berkelanjutan. Dalam penyelenggaraan pengelolaan DAS terpadu tersebut diperlukan perencanaan
yang komprehensif yang mengakomodasikan berbagai pemangku kepentingan stakeholders dalam suatu DAS. Untuk itu perlu adanya pedoman penyusunan
Rencana Pengelolaan DAS Terpadu yang dapat dijadikan acuan bagi stakeholders.
Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.26 Menhut-I I 2006 tanggal 11 Mei 2006
dipandang memerlukan penyesuaian sebagai akibat terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten kota. Selain itu juga telah terjadi perubahan paradigma
pemerintahan, pembangunan ekonomi dan pemanfaatan sumberdaya alam, sehingga pedoman tersebut perlu disempurnakan dengan mempertimbangkan
perkembangan yang terjadi saat ini.
B. Maksud dan Tujuan
Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu ini dimaksudkan untuk memberikan arahan bagi
stakeholders dalam Menyusun Rencana Pengelolaan DAS Terpadu dalam satuan wilayah perencanaan Daerah Aliran
2
Sungai DAS, Satuan Wlayah Pengelolaan DAS SWP DAS, atau wilayah pulau-pulau kecil.
Tujuan disusunnya pedoman ini adalah tersusunnya Rencana Pengelolaan DAS Terpadu di DAS-DAS Prioritas yang memenuhi standar. Rencana tersebut
diharapkan dapat menjadi panduan, masukan atau pertimbangan bagi para pemangku kepentingan dalam menyusun rencana teknis yang lebih detil.
Dengan tersusunnya rencana pengelolaan DAS Terpadu diharapkan pengelolaan sumberdaya alam di DAS dapat berjalan lebih baik.
C. Dasar Hukum
Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS merupakan bagian dari penyelenggaraan pengelolaan DAS
yang antara lain didasarkan pada : 1.
Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 33 ayat 3; 2.
Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
3. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup; 4.
Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
5. Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air;
6. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional; 7.
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008; 8.
Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 9.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
3
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2008; 12.
Peraturan Pemerintah Nomor 76 tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan;
13. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Kawasan Lindung.
D. Kerangka I si Pedoman