7. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134PMK.062005 tentang pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN;
8. Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 02MPXI2005 tentang Biaya Kajian Perumusan dan Evaluasi Kebijakan dan Pembiayaan
Sistem Insentif di Lingkungan Kementerian Negara Risetr dan Teknologi; 9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66PB2005
tentang Mekanisme Pembayaran Anggaran atas Beban APBN.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN
TEKNOLOGI TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
PENGELOLAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN DIPA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN
TEKNOLOGI.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Sekretaris Menteri negara Riset dan Teknologi ini, yang dimaksud dengan :
1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disebut APBN adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang masa berlakunya dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember
tahun anggaran tersebut.
2 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA atau dokumen lain
yang dipersamakan dengan DIPA adalah suatu dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh MenteriPimpinan Lembaga atau Satuan Kerja Satker serta disahkan oleh Direktur
Jenderal Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dokumen pelaksanaan pembiayaan
kegiatan.
3 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disebut KPKN adalah
instansi vertical Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Cantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
4 Bendahara Pengeluaran adalah prang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatasusahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantorsatker Kementerian
NegaraLembaga.
5 Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PAKuasa PA
adalah MenteriPimpinan Lembaga atau kuasanya yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian NegaraLembaga yang bersangkutan.
6 Rekening Kas Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara ditentukan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara atau pejabat yang ditunjuk, untuk menampung seluruh penerimaan negara dan atau membayar seluruh pengeluaran negara
pada BankSentral Giro yang ditunjuk.
7 Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah suatu dokumen yang
dibuatditerbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
2
disampaikan kepada Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada pejabat penerbit SPM
yang bersangkutan.
8 Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut SPM adalah dokumen yang
diterbitkan oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang
dipersamakan.
9 Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang
diterbitkan oleh KPKN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.
10Uang Persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka kerja dengan jumlah
tertentu yang bersifat daur ulang revolving, diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari yang tidak dapat dilakukan dengan
pembayaran langsung.
11Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-UP adalah uang yang
diberikan kepada Satker untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam satu bulan melebihi pagu UP yang ditetapkan.
12Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-UP adalah
surat perintah membayar yang diterbitkan oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk karena kebutuhan dananya melebihi pagu uang
persediaan dan membebani MK transito.
13Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-
TUP adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk, dengan membebani DIPA, yang
dananya dipergunakan untuk menggantikan uang persediaan yang telah dipakai.
14Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan yang selanjutnya disebut
SPM-GUP adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk, dengan membebani
DIPA, yang dananya dipergunakan untuk menggantikan uang persediaan yang telah dipakai.
15Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah surat
perintah membayar langsung kepada kepada pihak ketiga yang diterbitkan oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk, atas dasar perjanjian
kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya.
16Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan Nihil yang selanjutnya disebut
SPM-GUP Nihil adalah surat perintah membayar penggantian uang persediaan nihil yang diterbitkan oleh Pengguna AnggaranKuasa pengguna Anggaran atau pejabat lain yang
ditunjuk, untuk selanjutnya disahkan oleh KPPN.
17Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja yang selanjutnya disebut SPTB adalah
pernyataan tanggung jawab belanja yang dibuat oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk, atas transaksi belanja sampai dengan jumlah
tertentu.
18Pemegang Uang Muka yang selanjutnya disebut PUM adalah pejabat pembantu bendahara
pengeluaran
19Mata Anggaran Keluaran yang selanjutnya disebut MAK adalah merupakan rincian
pengeluaran untuk suatu kegiatan.
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
3
BAB II PEJABAT PENGELOLA ANGGARAN