lampiran Juklak Pendaftaran

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kesadaran masyarakat dunia akan kesehatan dan keamanan pangan yang semakin meningkat, menuntut seluruh pihak terkait dengan produksi pangan harus mengutamakan jaminan mutu (quality assurance) dan keamanan pangan (food safety) baik untuk produk ekspor maupun konsumsi domestik. Menyikapi hal tersebut, melalui Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan, antara lain mengamanatkan bahwa dalam usaha pembudidayaan ikan harus menerapkan cara berbudidaya yang baik dan benar. Untuk itu, melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.02/Men/2007 tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) ditetapkan kriteria dan standar yang harus dilakukan oleh pembudidaya dalam pemeliharaan ikan, termasuk dalam penggunaan pakan ikan.

Untuk menghasilkan produk ikan yang bermutu dan aman dikonsumsi melalui penerapan CBIB, tidak terlepas dari mutu pakan yang digunakan selama pemeliharaan ikan. Oleh karena itu guna mendukung sistem mutu dalam pembudidayaan ikan, telah diterbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.02/MEN/2010 tentang Pengadaan dan Peredaran Pakan Ikan.

Dalam Peraturan Menteri tersebut diatas, antara lain menetapkan bahwa pakan ikan yang beredar di wilayah Indonesia, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun impor wajib didaftarkan di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Pendaftaran Ikan dimaksudkan sebagai pedoman bagi para pihak dalam proses pendaftaran pakan ikan. Sedangkan tujuannya adalah untuk menjamin proses pendaftaran pakan ikan dapat dilakukan secara efektif dan efisien serta terdokumentasi dengan baik.

Lampiran : Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya

Nomor KEP. 20 /DJ-PB/2011

Tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Pendaftaran Pakan Ikan


(2)

BAB II

KETENTUAN UMUM

Dalam petunjuk pelaksanaan ini yang dimaksud dengan :

1. Pakan ikan adalah bahan makanan tunggal atau campuran baik yang diolah maupun tidak yang diberikan pada ikan untuk kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang biak;

2. Pakan buatan adalah campuran berbagai sumber bahan baku ikan yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang diformulasikan secara khusus berdasarkan komposisi nutrien dan energi yang dibutuhkan untuk dipergunakan sebagai pakan ikan;

3. Bahan baku pakan adalah bahan-bahan baik nabati maupun hewani yang layak dipergunakan sebagai bahan baku pakan baik yang telah diolah maupun yang belum diolah, vitamin dan mineral, serta bahan penunjang lain yang dipergunakan untuk melengkapi komposisi pakan;

4. Pelengkap pakan (feed supplement) adalah suatu zat yang secara alami sudah terkandung dalam pakan, tetapi jumlahnya perlu ditingkatkan dengan menambahkannya di dalam pakan;

5. Imbuhan pakan (feed additive) adalah suatu zat yang secara alami tidak terdapat dalam pakan, yang tujuan pemakaiannya terutama sebagai pemicu pertumbuhan ikan;

6. Persyaratan mutu/teknis adalah kesesuaian terhadap persyaratan minimal seperti pada Standar Nasional Indonensia (SNI) yang telah ditetapkan atau persyaratan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal;

7. Sampel atau contoh pakan adalah sejumlah kecil pakan yang diambil dari lokasi produsen/pabrik/perusahaan pakan yang mendaftarkan pakan untuk dilakukan pengujian laboratorium dengan tujuan melihat kesesuaian mutu pakan;

8. Standar Nasional Indonesia (SNI) Pakan Ikan adalah standar mutu pakan ikan yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang berlaku secara Nasional;

9. Sertifikat adalah Surat Keterangan Pendaftaran Pakan Ikan yang dikeluarkan oleh Direktrur Jenderal yang menyatakan bahwa pakan yang bersangkutan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dan layak edar;

10.Pemohon adalah setiap orang atau badan usaha yang melakukan pendaftaran pakan ikan;

11.Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi;

12.Korporasi adalah kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum;

13.Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perikanan Budidaya;

14.Dinas adalah Dinas Provinsi yang bertanggung jawab di bidang perikanan; 15.Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah Unit Pelaksana Teknis Direktorat


(3)

BAB III

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup petunjuk pelaksanaan Tata Cara Pendaftaran Pakan Ikan meliputi pengaturan mengenai persyaratan permohonan, proses pendaftaran, pengujian dan penilaian, penerbitan, perpanjangan dan pencabutan sertifikat pendaftaran, nomor pendaftaran, serta biaya pendaftaran pakan.

BAB IV

PERSYARATAN PERMOHONAN PENDAFTARAN

Permohonan Pendaftaran Pakan Ikan dilakukan oleh setiap orang atau badan usaha yang mengadakan pakan ikan di Wilayah Republik Indonesia dengan melengkapai persyaratan administrasi dan persyaratan teknis kepada Direktur Jenderal.

A. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Pemohon yang akan melakukan pendaftaran pakan ikan harus melengkapi dokumen persyaratan administrasi sebagai berikut :

a. Surat Keterangan atau Pengantar dari Dinas yang membidangi urusan Perikanan Provinsi, dengan menggunakan formulir FL 001/PB/PI/Rev.01; b. Fotokopi Surat Keterangan Domisili;

c. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggung jawab perorangan atau koorporasi;

d. Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya yang berbadan hukum;

e. Fotokopi Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP);

f. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

Untuk permohonan pendaftaran pakan ikanimpor wajib dilengkapi dengan : g. Fotokopi Angka Pengenal Importir (API) atau Angka Pengenal Impor

Terbatas (APIT);

h. Surat keterangan/publikasi dari pemerintah negara asal yang menyatakan bahwa pakan ikan tersebut sudah dan masih diperdagangkan di negara asal;

i. Surat penunjukan dari perusahaan produsen kepada importir dan/atau distributor, dikecualikan untuk tujuan penelitian dan pengembangan. Penunjukan dapat diberikan kepada institusi yang bersangkutan;

j. Surat keterangan dari pemerintah atau lembaga independen di luar negeri yang menyatakan bahwa pakan ikan tersebut mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan atau dapat meningkatkan pertumbuhan ikan secara optimal serta tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan;


(4)

B. PERSYARATAN TEKNIS

Di samping persyaratan administrasi sebagaimana butir 4.1. di atas, pemohon harus melengkapi dokumen persyaratan teknis sebagai berikut :

a. Nama dagang atau merek pakan, jenis pakan, kode pakan, peruntukkan pakan ikan dan kandungan gizi pakan dan persentasenya (Form A);

b. Bahan, dan volume kemasan (Form A);

c. Jenis bahan baku pakan dan persentasenya dalam formula pakan yang digunakan (Form B);

d. Campuran pelengkap pakan (feed-supplement) dan imbuhan pakan ( feed-additive) yang digunakan (Form B);

e. Surat Pernyataan mengenai bahan baku pakan yang dipergunakan untuk menyusun formula pakan tidak tercemari (terkontaminasi) oleh zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia, ikan dan lingkungan (Form C);

f. Melampirkan contoh atau konsep label pakan;

g. Bagi pakan ikan impor perlu dilengkapi Certificate of Analysis dari lembaga pemerintah/swasta yang berkompeten di negara asal, yang meliputi parameter : proksimat, logam berat (Pb, Hg, Cd), antibiotik (chlorampenicol, nitrofuran, oxytetrasicline), melamin, salmonela dan aflatoxin. Khusus untuk pakan ikan hias hanya meliputi parameter proximat;

BAB V

PROSES PENDAFTARAN

Pendaftaran pakan ikan meliputi proses : (i) permohonan pendaftaran,

(ii) pengujian dan penilaian, dan (iii) penerbitan, perpanjangan dan

pencabutan sertifikat nomor pendaftaran pakan. Secara diagram alir,

proses pendaftaran pakan ikan dapat diikuti pada Gambar 1.


(5)

Gambar 1. Bagan Alir Proses Pendaftaran Pakan A. PERMOHONAN PENDAFTARAN

Permohonan pendaftaran pakan ikan dilakukan sebagai berikut :

a. Produsen pakan dalam negeri, importir dan atau distributor yang ditunjuk produsen luar negeri mengajukan permohonan pendaftaran pakan kepada Direktur Jenderal dengan dilampiri persyaratan permohonan, dengan menggunakan formulir FL 002/PB/PI/Rev.01.

b. Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk, dalam jangka waktu 15 hari kerja memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan pendaftaran dan memberikan jawaban persetujuan, penangguhan atau penolakan.

1) Permohonan disetujui apabila dokumen persyaratan lengkap dan sah sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam butir 4.1 dan 4.2;

2) Permohonan ditangguhkan apabila dokumen persyaratan tidak lengkap dan atau tidak sah sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam butir 4.1 dan 4.2.

- Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk memberitahukan penangguhan permohonan kepada pemohon disertai alasan penangguhan secara tertulis dengan menggunakan formulir FL/003/PB/PI/Rev.01;

- Apabila permohonan ditangguhkan, dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya pemberitahuan, pemohon wajib melengkapi kekurangan persyaratan yang diperlukan. Apabila tidak dilengkapi permohonan dianggap batal; 3) Permohonan ditolak apabila pakan ikan mengandung zat antibiotika dan

atau zat aktif lain yang dilarang, atau tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk


(6)

memberitahukan kepada pemohon disertai alasan penolakan secara tertulis, dengan menggunakan formulir FL/004/PB/PI/Rev.01.

c. Permohonan pendaftaran pakan bagi pemohon yang telah dan dalam proses mendapatkan sertifikat pendaftaran pakan ikan untuk jenis pakan ikan sebelumnya tidak perlu melengkapi persyaratan admnistrasi, kecuali ada perubahan manajemen pemohon.

B. PENGUJIAN DAN PENILAIAN

1. Pengujian

Pengujian untuk proses pendaftaran pakan meliputi pengujian laboratorium dan atau pengujian lapang. Pengujian laboratorium dan pengujian lapang diberlakukan bagi pakan ikan yang belum mempunyai SNI. Sedangkan untuk pakan yang telah mempunyai SNI dan atau pakan ikan hias hanya dilakukan pengujian laboratorium.

a. Pengujian Laboratorium

1) Pengujian mutu pakan dilakukan oleh Lembaga Penguji milik Pemerintah atau Swasta di Indonesia yang telah terakreditasi, yang meliputi : proksimat, Nitrogen bebas, BETN, kestabilan dalam air, logam berat (Pb, Hg, Cd), antibiotik (chlorampenicol, nitrofuran, oxytetrasicline), melamin, cemaran mikroba (salmonela dan aflatoxin);

2) Khusus untuk pengujian pakan ikan hias dilakukan terhadap parameter sesuai dengan label;

3) Permohonan pengujian laboratorium diajukan secara tertulis oleh Direktur Jenderal kepada Laboratorium Penguji dengan tembusan

kepada Pemohon dengan menggunakan formulir

FL/005/PB/PI/Rev.01.

4) Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja sejak diterbitkannya surat permohonan pengujian, menerbitkan surat tugas kepada Petugas Pengambil Contoh untuk melakukan pengambilan contoh pakan

yang didaftarkan dengan menggunakan formulir

FL/006/PB/PI/Rev.01.

5) Petugas Pengambil Contoh selambat-lambatnya dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja sejak diterima penugasan melakukan pengambilan contoh pakan.

6) Contoh pakan dibungkus dengan baik menggunakan plastik seal berlabel DJPB, kemudian disegel.

7) Pengambilan sampel dilengkapi dengan Berita Acara seperti formulir FL/007/PB/PI/Rev.01.

8) Contoh pakan selanjutnya diserahkan kepada laboratorium penguji dengan menggunakan surat pengantar seperti FL/008/PB/PI/Rev.01. Pengiriman contoh pakan dapat dilakukan melalui jasa pengiriman


(7)

oleh pemohon selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak pengambilan contoh pakan.

9) Hasil pengujian laboratorium disampaikan oleh Laboratorium Penguji kepada Direktur Jenderal untuk dilakukan penilaian dengan menggunakan formulir FL/009/PB/PI/Rev.01.

b. Pengujian Lapang :

1) Pakan Ikan yang dinyatakan lulus uji laboratorium, selanjutnya dilakukan pengujian lapang bagi peruntukkan pakan yang belum ada SNI-nya dan atau pakan dengan kandungan proksimat di bawah SNI;

2) Pengujian lapang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Ditjen Perikanan Budidaya yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuk dengan surat penunjukan menggunakan formulir FL/010/PB/PI/Rev.01;

3) Lokasi pengujian lapang dapat dilakukan di Unit Pelaksana Teknis DJPB atau lokasi lain yang ditetapkan bersama antara UPT dan Pemohon dengan menggunakan surat perjanjian kerjasama sesuai formulir FL/011/PB/PI/Rev.01;

4) Pengujian lapang meliputi parameter tingkat kelulusan hidup, tingkat pertumbuhan dan konversi pakan. Khusus untuk larva konversi pakan tidak diperlukan, dan untuk artemia, parameter uji meliputi derajat penetasan dan kesesuaian label;

5) UPT pelaksana pengujian lapang yang ditunjuk membuat rancangan pengujian yang meliputi waktu, lokasi , metode, tim pelaksana dan biaya pelaksanaan dengan mengacu pada kaidah ilmiah dan memenuhi skala usaha minimal dengan menggunakan formulir FL/012/PB/PI/Rev.01.

6) Rancangan pengujian sebagaimana butir 5 diatas, harus dikonsultasikan dan mendapat persetujuan dari pemohon, selanjutnya disampaikan kepada pemohon dengan tembusan

kepada Direktur Jenderal menggunakan formulir

FL/013/PB/PI/Rev.01.

7) Penguji melaporkan hasil pengujian lapang kepada Direktur Jenderal untuk dilakukan penilaian selambat-lambatnya 7 hari kerja sejak selesainya uji lapang dengan menggunakan formulir FL/014/PB/PI/Rev.01.

2. Penilaian

a. Penilaian hasil pengujian pakan dilakukan Tim Penilai Pakan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja sejak diterimanya hasil pengujian laboratorium dan atau lapang pelaksana pengujian.

b. Tim Penilai Pakan ikan dibentuk oleh Direktur Jenderal.

c. Penilaian hasil pengujian laboratorium dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian terhadap persyaratan mutu SNI pakan ikan. Apabila pakan ikan yang diuji belum ditetapkan SNI-nya, analisis hasil pengujian


(8)

mutunya didasarkan pada referensi kebutuhan nutrisi ikan sejenis dan pendapat ahli.

d. Penilaian hasil pengujian lapang dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian terhadap kriteria SNI proses produksi ikan. Apabila pakan ikan yang diuji belum ditetapkan SNI proses produksi ikan yang diuji, analisis hasil pengujian didasarkan pada referensi ilmiah dan pendapat ahli. e. Apabila dipandang perlu, Direktur Jenderal dapat mengundang

narasumber yang mempunyai kemampuan di bidangnya untuk membantu melakukan penilaian terhadap hasil pengujian laboratorium dan atau pengujian lapang.

f. Apabila hasil penilaian pengujian dinyatakan tidak memenuhi persyaratan mutu, maka Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak dilakukan penilaian, memberitahukan hasil penilaian kepada pemohon dengan menggunakan formulir FL/015/PB/PI/Rev.01.

g. Hasil penilaian pakan ikan yang memenuhi persyaratan mutu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja dilaporkan oleh Direktur Produksi kepada Direktur Jenderal untuk penerbitan sertifikat dengan menggunakan formulir FL/016/PB/PI/Rev.01.

C. PENERBITAN, PERPANJANGAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKAT 1. Penerbitan Sertifikat

a. Pakan yang telah memenuhi persyaratan mutu, dinyatakan lulus uji oleh Direktur Jenderal yang ditetapkan dalam bentuk Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan dan diberikan Nomor Pendaftaran untuk setiap jenis/merk pakan menggunakan formulir FL/017/PB/PI/Rev.01 selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah diterimanya hasil penilaian.

b. Sertifikat disampaikan kepada Pemohon selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah sertifikat diterbitkan dengan menggunakan formulir FL/018/PB/PI/Rev.01.

c. Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan memuat : 1) Nomor pendaftaran pakan ikan

2) Nama pakan ikan 3) Merek pakan ikan 4) Jenis pakan ikan 5) Nama perusahaan 6) Alamat perusahaan 7) Nomor Izin usaha 8) Kandungan Nutrisi :

- Protein (%)

- Lemak (%)

- Air (%)

- Serat Kasar (%)

- Abu (%)


(9)

d. Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;

e. Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan berakhir karena :

a. Jangka waktu berlakunya habis dan tidak diperpanjang b. Atas permohonan dari pemegang sertifikat

c. Dicabut

2. Perpanjangan Sertifikat

a. Perpanjangan Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan dilakukan dengan cara mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal dengan menggunakan formulir FL/019/PB/PI/Rev.01;

b. Permohonan disampaikan oleh pemegang sertifikat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal berakhirnya Sertifikat Pakan Ikan. dengan dilengkapi persyaratan permohonan pendaftaran;

c. Pengujian mutu pakan ikan bagi permohonan perpanjangan sertifikat pakan ikan hanya dilakukan pengujian laboratorium.

3. Pencabutan Sertifikat

a. Pencabutan sertifikat dilakukan karena :

1) Pemegang sertifikat melakukan pelanggaran (nomor pendaftaran digunakan untuk pakan lain, habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang).

2) Pakan tidak sesuai dengan mutu (komposisi proksimat tidak sesuai dengan SNI atau mutu yang tertera dalam label tidak sesuai dengan hasil uji pada saat pendaftaran, atau mengandung bahan-bahan yang dilarang).

3) Pemegang sertifikat tidak melaporkan perkembangan produksi dan distribusi pakan ikan sesuai dengan ketentuan.

4) Pemegang sertifikat tidak mencantumkan nomor pendaftaran dalam jangka waktu yang telah ditetapkan

b. Pencabutan sertifikat dilaksanakan setelah diberikan sanksi administrasi berupa Peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut masing-masing dalam tenggang waktu 1 bulan oleh Direktur Jenderal kepada pemegang sertifikat dengan menggunakan formulir FL/020/PB/PI/Rev.01;

c. Pencabutan sertifikat dilakukan oleh Direktur Jenderal menggunakan formulir FL/021/PB/PI/Rev.01 disampaikan kepada pemegang sertifikat dan diumumkan kepada publik;

d. Apabila sertifikat pakan ikan dicabut, pemegang sertifikat wajib melakukan penghentian peredaran dan menarik kembali pakan yang telah beredar selambat-lambatnya 1 bulan sejak diterbitkannya surat pencabutan.


(10)

BAB VI

NOMOR PENDAFTARAN PAKAN IKAN

1. Nomor pendaftaran pakan ditulis dengan nomenklatur yang mencakup jenis peruntukan pakan, nomor urut pendaftaran, bulan, tahun, lokasi pabrik/impotir.

2. Nomor Pendaftaran pakan diberikan untuk setiap jenis dan merk pakan. 3. Untuk pakan impor yang diimpor/didistribusi oleh lebih dari 1 (satu)

perusahaan, maka nomor pendaftaran pakan diberikan kepada : a. Importir/Distributor Pertama; atau

b. Importir/Distributor Kedua dan selanjutnya dapat menggunakan nomor pendaftaran yang dimiliki oleh Importir/Distributor Pertama, dengan persetujuan produsen dan pemilik nomor pendaftaran Importir/Distributor Pertama;

c. Bila butir b tidak disetujui, Importir/Distributor Kedua dan selanjutnya mengajukan pendaftaran pakan sendiri.

4. Pakan Ikan yang telah mendapatkan nomor pendaftaran pakan ikan wajib mencantumkan pada wadah/kemasan (khusus untuk pakan udang) atau pada label (khusus untuk pakan ikan) paling lambat 3 (tiga) bulan sejak terbitnya sertifikat;

5. Pencantuman nomor pendaftaran pakan ikan disertai dengan keterangan sebagaimana pada Sertifikat Pendaftaran Pakan.

VII

LAPORAN PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI

Pemohon yang telah memperoleh sertfikat pendaftaran pakan ikan harus melaporkan perkembangan produksi dan atau distribusinya setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan menggunakan formulir FL/022/PB/PI/Rev.01.

VIII

BIAYA

Biaya dalam proses pendaftaran pakan ikan meliputi : biaya pengambilan sampel, pengiriman sampel, pengujian laboratorium, pengujian lapang dan penarikan pakan ikan yang beredar.

1. Biaya pengambilan sampel pakan untuk keperluan pengujian laboratorium dibebankan kepada pemerintah, sedangkan biaya pengiriman sampel ke laboratorium dibebankan kepada pemohon.


(11)

2. Biaya pengiriman pakan untuk keperluan pengujian lapang dibebankan kepada pemohon.

3. Biaya pengujian laboratorium dan pengujian lapang dibebankan kepada pemohon sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

4. Biaya penarikan pakan dari peredaran akibat pengenaan sanksi dibebankan kepada pemohon yang bersangkutan.

IX

PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Pendaftaran Pakan Ikan ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, serta masyarakat dalam rangka pelaksanaan pendaftaran pakan ikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 11 Februari 2011

Plt.DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

ttd. KETUT SUGAMA

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas


(1)

memberitahukan kepada pemohon disertai alasan penolakan secara tertulis, dengan menggunakan formulir FL/004/PB/PI/Rev.01.

c. Permohonan pendaftaran pakan bagi pemohon yang telah dan dalam proses mendapatkan sertifikat pendaftaran pakan ikan untuk jenis pakan ikan sebelumnya tidak perlu melengkapi persyaratan admnistrasi, kecuali ada perubahan manajemen pemohon.

B. PENGUJIAN DAN PENILAIAN

1. Pengujian

Pengujian untuk proses pendaftaran pakan meliputi pengujian laboratorium dan atau pengujian lapang. Pengujian laboratorium dan pengujian lapang diberlakukan bagi pakan ikan yang belum mempunyai SNI. Sedangkan untuk pakan yang telah mempunyai SNI dan atau pakan ikan hias hanya dilakukan pengujian laboratorium.

a. Pengujian Laboratorium

1) Pengujian mutu pakan dilakukan oleh Lembaga Penguji milik Pemerintah atau Swasta di Indonesia yang telah terakreditasi, yang meliputi : proksimat, Nitrogen bebas, BETN, kestabilan dalam air, logam berat (Pb, Hg, Cd), antibiotik (chlorampenicol, nitrofuran, oxytetrasicline), melamin, cemaran mikroba (salmonela dan aflatoxin);

2) Khusus untuk pengujian pakan ikan hias dilakukan terhadap parameter sesuai dengan label;

3) Permohonan pengujian laboratorium diajukan secara tertulis oleh Direktur Jenderal kepada Laboratorium Penguji dengan tembusan kepada Pemohon dengan menggunakan formulir FL/005/PB/PI/Rev.01.

4) Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja sejak diterbitkannya surat permohonan pengujian, menerbitkan surat tugas kepada Petugas Pengambil Contoh untuk melakukan pengambilan contoh pakan yang didaftarkan dengan menggunakan formulir FL/006/PB/PI/Rev.01.

5) Petugas Pengambil Contoh selambat-lambatnya dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja sejak diterima penugasan melakukan pengambilan contoh pakan.

6) Contoh pakan dibungkus dengan baik menggunakan plastik seal berlabel DJPB, kemudian disegel.

7) Pengambilan sampel dilengkapi dengan Berita Acara seperti formulir FL/007/PB/PI/Rev.01.

8) Contoh pakan selanjutnya diserahkan kepada laboratorium penguji dengan menggunakan surat pengantar seperti FL/008/PB/PI/Rev.01. Pengiriman contoh pakan dapat dilakukan melalui jasa pengiriman


(2)

oleh pemohon selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak pengambilan contoh pakan.

9) Hasil pengujian laboratorium disampaikan oleh Laboratorium Penguji kepada Direktur Jenderal untuk dilakukan penilaian dengan menggunakan formulir FL/009/PB/PI/Rev.01.

b. Pengujian Lapang :

1) Pakan Ikan yang dinyatakan lulus uji laboratorium, selanjutnya dilakukan pengujian lapang bagi peruntukkan pakan yang belum ada SNI-nya dan atau pakan dengan kandungan proksimat di bawah SNI;

2) Pengujian lapang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Ditjen Perikanan Budidaya yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuk dengan surat penunjukan menggunakan formulir FL/010/PB/PI/Rev.01;

3) Lokasi pengujian lapang dapat dilakukan di Unit Pelaksana Teknis DJPB atau lokasi lain yang ditetapkan bersama antara UPT dan Pemohon dengan menggunakan surat perjanjian kerjasama sesuai formulir FL/011/PB/PI/Rev.01;

4) Pengujian lapang meliputi parameter tingkat kelulusan hidup, tingkat pertumbuhan dan konversi pakan. Khusus untuk larva konversi pakan tidak diperlukan, dan untuk artemia, parameter uji meliputi derajat penetasan dan kesesuaian label;

5) UPT pelaksana pengujian lapang yang ditunjuk membuat rancangan pengujian yang meliputi waktu, lokasi , metode, tim pelaksana dan biaya pelaksanaan dengan mengacu pada kaidah ilmiah dan memenuhi skala usaha minimal dengan menggunakan formulir FL/012/PB/PI/Rev.01.

6) Rancangan pengujian sebagaimana butir 5 diatas, harus dikonsultasikan dan mendapat persetujuan dari pemohon, selanjutnya disampaikan kepada pemohon dengan tembusan kepada Direktur Jenderal menggunakan formulir FL/013/PB/PI/Rev.01.

7) Penguji melaporkan hasil pengujian lapang kepada Direktur Jenderal untuk dilakukan penilaian selambat-lambatnya 7 hari kerja sejak selesainya uji lapang dengan menggunakan formulir FL/014/PB/PI/Rev.01.

2. Penilaian

a. Penilaian hasil pengujian pakan dilakukan Tim Penilai Pakan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja sejak diterimanya hasil pengujian laboratorium dan atau lapang pelaksana pengujian.

b. Tim Penilai Pakan ikan dibentuk oleh Direktur Jenderal.

c. Penilaian hasil pengujian laboratorium dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian terhadap persyaratan mutu SNI pakan ikan. Apabila pakan ikan yang diuji belum ditetapkan SNI-nya, analisis hasil pengujian


(3)

mutunya didasarkan pada referensi kebutuhan nutrisi ikan sejenis dan pendapat ahli.

d. Penilaian hasil pengujian lapang dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian terhadap kriteria SNI proses produksi ikan. Apabila pakan ikan yang diuji belum ditetapkan SNI proses produksi ikan yang diuji, analisis hasil pengujian didasarkan pada referensi ilmiah dan pendapat ahli. e. Apabila dipandang perlu, Direktur Jenderal dapat mengundang

narasumber yang mempunyai kemampuan di bidangnya untuk membantu melakukan penilaian terhadap hasil pengujian laboratorium dan atau pengujian lapang.

f. Apabila hasil penilaian pengujian dinyatakan tidak memenuhi persyaratan mutu, maka Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak dilakukan penilaian, memberitahukan hasil penilaian kepada pemohon dengan menggunakan formulir FL/015/PB/PI/Rev.01.

g. Hasil penilaian pakan ikan yang memenuhi persyaratan mutu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja dilaporkan oleh Direktur Produksi kepada Direktur Jenderal untuk penerbitan sertifikat dengan menggunakan formulir FL/016/PB/PI/Rev.01.

C. PENERBITAN, PERPANJANGAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKAT 1. Penerbitan Sertifikat

a. Pakan yang telah memenuhi persyaratan mutu, dinyatakan lulus uji oleh Direktur Jenderal yang ditetapkan dalam bentuk Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan dan diberikan Nomor Pendaftaran untuk setiap jenis/merk pakan menggunakan formulir FL/017/PB/PI/Rev.01 selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah diterimanya hasil penilaian.

b. Sertifikat disampaikan kepada Pemohon selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah sertifikat diterbitkan dengan menggunakan formulir FL/018/PB/PI/Rev.01.

c. Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan memuat : 1) Nomor pendaftaran pakan ikan

2) Nama pakan ikan 3) Merek pakan ikan 4) Jenis pakan ikan 5) Nama perusahaan 6) Alamat perusahaan 7) Nomor Izin usaha 8) Kandungan Nutrisi :

- Protein (%) - Lemak (%) - Air (%)

- Serat Kasar (%) - Abu (%)


(4)

d. Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;

e. Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan berakhir karena :

a. Jangka waktu berlakunya habis dan tidak diperpanjang b. Atas permohonan dari pemegang sertifikat

c. Dicabut

2. Perpanjangan Sertifikat

a. Perpanjangan Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan dilakukan dengan cara mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal dengan menggunakan formulir FL/019/PB/PI/Rev.01;

b. Permohonan disampaikan oleh pemegang sertifikat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal berakhirnya Sertifikat Pakan Ikan. dengan dilengkapi persyaratan permohonan pendaftaran;

c. Pengujian mutu pakan ikan bagi permohonan perpanjangan sertifikat pakan ikan hanya dilakukan pengujian laboratorium.

3. Pencabutan Sertifikat

a. Pencabutan sertifikat dilakukan karena :

1) Pemegang sertifikat melakukan pelanggaran (nomor pendaftaran digunakan untuk pakan lain, habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang).

2) Pakan tidak sesuai dengan mutu (komposisi proksimat tidak sesuai dengan SNI atau mutu yang tertera dalam label tidak sesuai dengan hasil uji pada saat pendaftaran, atau mengandung bahan-bahan yang dilarang).

3) Pemegang sertifikat tidak melaporkan perkembangan produksi dan distribusi pakan ikan sesuai dengan ketentuan.

4) Pemegang sertifikat tidak mencantumkan nomor pendaftaran dalam jangka waktu yang telah ditetapkan

b. Pencabutan sertifikat dilaksanakan setelah diberikan sanksi administrasi berupa Peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut masing-masing dalam tenggang waktu 1 bulan oleh Direktur Jenderal kepada pemegang sertifikat dengan menggunakan formulir FL/020/PB/PI/Rev.01;

c. Pencabutan sertifikat dilakukan oleh Direktur Jenderal menggunakan formulir FL/021/PB/PI/Rev.01 disampaikan kepada pemegang sertifikat dan diumumkan kepada publik;

d. Apabila sertifikat pakan ikan dicabut, pemegang sertifikat wajib melakukan penghentian peredaran dan menarik kembali pakan yang telah beredar selambat-lambatnya 1 bulan sejak diterbitkannya surat pencabutan.


(5)

BAB VI

NOMOR PENDAFTARAN PAKAN IKAN

1. Nomor pendaftaran pakan ditulis dengan nomenklatur yang mencakup jenis peruntukan pakan, nomor urut pendaftaran, bulan, tahun, lokasi pabrik/impotir.

2. Nomor Pendaftaran pakan diberikan untuk setiap jenis dan merk pakan. 3. Untuk pakan impor yang diimpor/didistribusi oleh lebih dari 1 (satu)

perusahaan, maka nomor pendaftaran pakan diberikan kepada : a. Importir/Distributor Pertama; atau

b. Importir/Distributor Kedua dan selanjutnya dapat menggunakan nomor pendaftaran yang dimiliki oleh Importir/Distributor Pertama, dengan persetujuan produsen dan pemilik nomor pendaftaran Importir/Distributor Pertama;

c. Bila butir b tidak disetujui, Importir/Distributor Kedua dan selanjutnya mengajukan pendaftaran pakan sendiri.

4. Pakan Ikan yang telah mendapatkan nomor pendaftaran pakan ikan wajib mencantumkan pada wadah/kemasan (khusus untuk pakan udang) atau pada label (khusus untuk pakan ikan) paling lambat 3 (tiga) bulan sejak terbitnya sertifikat;

5. Pencantuman nomor pendaftaran pakan ikan disertai dengan keterangan sebagaimana pada Sertifikat Pendaftaran Pakan.

VII

LAPORAN PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI

Pemohon yang telah memperoleh sertfikat pendaftaran pakan ikan harus melaporkan perkembangan produksi dan atau distribusinya setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan menggunakan formulir FL/022/PB/PI/Rev.01.

VIII

BIAYA

Biaya dalam proses pendaftaran pakan ikan meliputi : biaya pengambilan sampel, pengiriman sampel, pengujian laboratorium, pengujian lapang dan penarikan pakan ikan yang beredar.

1. Biaya pengambilan sampel pakan untuk keperluan pengujian laboratorium dibebankan kepada pemerintah, sedangkan biaya pengiriman sampel ke laboratorium dibebankan kepada pemohon.


(6)

2. Biaya pengiriman pakan untuk keperluan pengujian lapang dibebankan kepada pemohon.

3. Biaya pengujian laboratorium dan pengujian lapang dibebankan kepada pemohon sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

4. Biaya penarikan pakan dari peredaran akibat pengenaan sanksi dibebankan kepada pemohon yang bersangkutan.

IX

PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Pendaftaran Pakan Ikan ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, serta masyarakat dalam rangka pelaksanaan pendaftaran pakan ikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 11 Februari 2011

Plt. DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

ttd. KETUT SUGAMA

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas