Sistem ketenagaan Pengembangan Staff

Bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan structural, dan jabatan fungsional. 2. Kepala urusan tata usaha Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan. 3. Unit I Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi. 4. Unit II Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana. 5. Unit III Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula. 6. Unit IV Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya. 7. Unit V Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat dan penyuluhankesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat. 8. Unit VI Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap 9. Unit VII Melaksanakan kegiatan kefarmasian.

3. ACTUATING

a. Sistem ketenagaan

Juster 1984 menyatakan bahwa pendidikan merupakan faktor yang penting dalam seorang pekerja. Melalui pendidikan akan menghasilkan perubahan keseluruhan cara hidup seseorang. Pearlin dan Kohn 1966 menyatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi mempunyai keinginan untuk mengembangkan dirinya sedangkan mereka yang berasal dari tingkat pendidikan rendah cenderung untuk emmpertahnkan kondisi yang telah ada. Sistem ketenagaan yang ada di puskesmas dilaksanakan sesuai program yang dikembangkan serta kemampuan dana dengan diketahui oleh DKK, kuantitas tenaga didasarkan pada kebutuhan priorotas layanan kesehatan dan pendayagunaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan layanan kesehatan dan profesionalisme pekerjaan. Sesuai PP RI No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan yang seharusnya ada adalah tenaga medis, kesehatan masyarakat penyuluh kesehatan, sanitarian, tenaga gizi, tenaga keperawatan, farmasi, dan teknisi medis analis dan perawat gigi.

b. Pengembangan Staff

Tujuan : kegiatan pengembangan staff ditujukan untuk meningkatkan produktifitas organisasi. Jenis – jenis pengembangan staff : 1. Pelatihan induksi Merupakan indoktrinasi standart dan singkat bagi filosofi unit kerja, tujuan, program, kebijaksanaan dan peraturan yang diberikan kepada masing – masing pekerja selam atiga hari pertama kerja untuk memastikan identifikasi dengan filosofi unit kerja,tujuan dan norma – norma. 2. Orientasi Merupakan pelatihan perseorangan yang dipakai untuk mengakrabkan pegawai baru dengan tanggungjawab pekerjaan, tempat kerja, pelangan dan rekan kerja. 3. Kelanjutan pendidikan Hal ini termasuk kegiatan pembelajaran yang direncanakandibalik program pendidikan dasar keperawatan dan dirancang untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap bagi peningkatan praktek keperawatan.

c. Konsep – konsep pengembangan staff