LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pelayanan Publik Berbasis Web Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
RANCANG BANGUN APLIKASI PELAYANAN PUBLIK
BERBASIS WEB PADA DINAS KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
IKHSAN PRATAMA WAHYUDI
09410100288
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2015
(2)
xiii
Halaman
ABSTRAK ... .. ix
KATA PENGANTAR ... ...xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... . xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 5
2.1 Profil Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur ... 5
2.2 Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur ... 5
2.3 Struktur Organisasi ... 6
2.4 Tugas dan Fungsi Kerja ... 8
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ... 11
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 11
3.2 Analisis dan Perancangan Sistem ... 11
(3)
3.4 System Flow ...15
3.5 Data Flow Diagram ...16
3.6 Entity Relationship Diagram ...18
3.7 Database ...19
3.8 Informasi Publik ...21
BAB IV METODE PENELITIAN ...25
4.1 Analisis Sistem ...25
4.2 Pembahasan Masalah ...27
4.3 Desain Sistem ...38
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ...57
5.1 Penjelasan Penggunaan Program ...57
DAFTAR PUSTAKA ...72
(4)
1
1.1. Latar Belakang Masalah
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Dinas Komunikasi dan
Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur (PPID Kominfo Jatim) merupakan
pejabat yang bertanggung jawab dalam penyimpanan, pendokumentasian,
penyediaan dan/atau pelayanan informasi publik. Dalam melayani permintaan
informasi publik, PPID Kominfo Jatim belum menerapkan sepenuhnya fasilitas
internet yang telah tersedia.
Permohonan/permintaan atas informasi yang masyarakat butuhkan masih
memerlukan proses yang cukup rumit. Pemohon masih harus datang ke kantor
dengan membawa formulir permohonan informasi dan memberikan petugas
layanan informasi disertai dengan beberapa persyaratan seperti data diri pemohon
atau foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). PPID juga masih melakukan
pencatatan dan pengarsipan permohonan secara tertulis dan manual yang bisa
mempersulit dalam pencarian arsip.
Namun di sisi lain, PPID Kominfo Jatim juga memiliki permasalahan
yang sedang dihadapi. Dikarenakan PPID melayani publik dalam menyediakan
informasi yang dibutuhkan, tidak jarang informasi yang diminta tidak sesuai
dengan kapasitas PPID, informasi yang sensitif, maupun jumlah yang diminta
cukup banyak.
Oleh karena itu, PPID memerlukan adanya perbaikan dalam pelayanan
(5)
dengan kapasitas PPID. Perbaikan pelayanan seperti formulir yang bisa diisi
langsung di website tanpa harus datang untuk menyerahkan ke kantor. Diharapkan
juga aplikasi mampu mencatat secara rapi dan detil berbagai macam permohonan
informasi. Atas dasar itulah perlu dibuat website PPID Kominfo Jatim yang
informatif, mudah penggunaannya, dan bisa diakses melalui perangkat lain, serta
memiliki kemampuan mengelola permohonan informasi.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan,
yaitu:
1. Membangun website yang informatif, mudah digunakan, dan bisa digunakan
di perangkat lain sehingga membantu pemohon informasi dalam mengajukan
informasi publik yang diinginkan.
2. Membangun website yang mampu mengelola permohonan informasi
1.3. Batasan Masalah
Implementasi kerja praktik ini dalam pembuatan website PPID Kominfo
Jatim memiliki batasan antara lain:
1. Website PPID Kominfo Jatim tidak membahas database pegawai, keuangan,
dan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pelayanan informasi publik.
2. Website PPID Kominfo Jatim tidak melayani keberatan dalam pelayanan
informasi publik.
3. Website PPID Kominfo Jatim hanya melayani masyarakat dalam lingkungan
(6)
1.4. Tujuan
Aplikasi website yang dibangun, diharapkan memiliki kegunaan bagi
penggunanya antara lain:
1. Masyarakat umum mudah memperoleh informasi secara terbuka, baik
informasi yang telah disediakan maupun melalui permohonan informasi
publik.
2. Masyarakat umum mampu mengakses website PPID Kominfo Jatim dari
perangkat manapun secara jelas, mudah dan informatif.
3. Petugas PPID Kominfo Jatim mampu mengelola permohonan informasi
publik dan menyediakan jawaban dengan cepat.
1.5. Manfaat Bagi Badan Usaha
Diharapkan website PPID Kominfo Jatim mampu menyajikan pelayanan
informasi publik dengan sempurna sehingga meningkatkan kepuasan masyarakat
dan mampu memudahkan pejabat PPID untuk mengelola permohonan informasi
publik.
1.6. Sistematika Penulisan
Di dalam penulisan laporan kerja praktik ini secara sistematika diatur dan
disusun dalam enam bab, di mana masing-masing bab terdiri dari beberapa sub
bab. Adapun urutan dari bab pertama hingga bab keenam yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang dari permasalahan, perumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan kerja praktik, kontribusi kerja praktik bagi
(7)
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
Bab ini berisi penjelasan tentang sejarah, visi dan misi, struktur
organisasi, dan pembagian tugas pada masing–masing bagian dalam badan usaha/instansi.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam pembuatan
website PPID Kominfo Jatim.
BAB IV METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan pada saat
kerja praktik, yaitu metodologi penelitian, analisa sistem, pembahasan
masalah berupa system flow, data flow diagram, entity relationship
diagram, struktur tabel dan implementasi berupa tampilan website saat digunakan.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan hasil dari metode penelitian pada bab sebelumnya.
Hasil pembahasan dapat berupa screen capture aplikasi dan panduan
mengenai penggunaan aplikasi.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari pelaksanaan Kerja Praktik dan
(8)
5
2.1. Profil Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur
(Kominfo Jatim) beralamat di Jalan Ahmad Yani 242-244 Surabaya Jawa
Timur, merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dibentuk oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membantu Gubernur dan Wakil Gubernur
dalam menjalankan pemerintahan daerah. Kominfo Jatim memiliki kewenangan
untuk menyusun kebijakan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan dimana salah
satu kebijakannya adalah meningkatkan layanan informasi bagi publik yang
membutuhkan.
Kominfo Jatim memiliki perangkat kerja yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55 Tahun 2011 yaitu Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID) Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa
Timur. Pejabat PPID Kominfo Jatim merupakan pejabat yang bertanggung jawab
dalam penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan/atau pelayanan
informasi publik.
2.2. Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
2.2.1. Visi
Dinas Kominfo Jatim memiliki visi yaitu “Terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang mandiri dan beretika melalui komunikasi dan informatika.”
(9)
2.2.2. Misi
Untuk mencapai visi, Kominfo Jatim memiliki misi-misi yang harus
diemban, antara lain:
1. Meningkatkan kapasitas layanan informasi, memberdayakan potensi
masyarakat dan kerja sama lembaga komunikasi dan informatika.
2. Meningkatkan profesionalisme aparatur bidang komunikasi dan informatika
dan e-literacy masyarakat.
3. Mengembangkan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
melalui pengembangan aplikasi, muatan layanan publik, standarisasi dan
pemanfaatan jaringan TIK dalam rangka peningkatan pelayanan publik.
4. Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pengusahaan, penyelenggaraan jasa pos, dan telekomunikasi.
2.3. Struktur Organisasi
Layanan informasi publik merupakan inti dari tugas Bidang Diseminasi
Informasi Seksi Layanan Informasi Publik. Petugas inilah yang menangani segala
permohonan informasi publik. Untuk menjalankan perintah Gubernur Jawa
Timur, Dinas Kominfo Jatim membentuk susunan PPID yang diambil dari
petugas Dinas Kominfo Jatim, sehingga beberapa petugas Dinas Kominfo Jatim
memiliki fungsi ganda yaitu petugas Dinas Kominfo Jatim dan PPID. Struktur
organisasi Dinas Kominfo Jatim dpat dilihat pada gambar 2.1. dan struktur
(10)
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
Kepala SKPD Dinas Kominfo Jatim
Ketua PPID Dinas Kominfo Jatim
Sekretaris Kasubag/Kabag
SKPD
Bidang Pelayanan dan Dokumentasi Informasi
Pejabat Struktural/Fungsional/Staf yang ditunjuk Kepala SKPD
Bidang Pengolah Data dan Klasifikasi Informasi
Pejabat Struktural/Fungsional/Staf yang ditunjuk Kepala SKPD
Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi Pejabat Struktural/Fungsional/Staf yang
ditunjuk Kepala SKPD
Anggota Semua Bidang/Bagian
pada SKPD
(11)
2.4. Tugas dan Fungsi Kerja
Dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55 Tahun 2011 telah
ditetapkan dan dijelaskan tugas dan fungsi masing-masing pejabat PPID Kominfo
Jatim adalah:
A. Tugas dan fungsi PPID Kominfo Jatim
1) Tugas PPID Kominfo Jatim yaitu mengelola dan melayani informasi publik
serta dokumentasi pada SKPD terkait.
2) Fungsi PPID Kominfo Jatim yaitu:
a. Pengidentifikasian dan pengumpulan data dan informasi publik di Dinas
Kominfo Jatim.
b. Pengolahan, penataan dan penyimpanan data dan/atau informasi publik yang
diperoleh.
c. Penyeleksian dan pengujian data dan informasi publik yang termasuk dalam
kategori dikecualikan dari informasi yang dibuka untuk publik yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
d. Pengujian aksesibilitas atas suatu informasi publik.
e. Penyelesaian sengketa pelayanan informasi.
f. Pelaksanaan koordinasi dengan PPID pusat dalam pengelolaan dan
pelayanan informasi publik serta dokumentasi.
B. Tugas dan fungsi Sekretaris
1) Tugas sekretaris PPID Kominfo Jatim yaitu merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan pengumpulan informasi,
pendokumentasian informasi, dan pelayanan informasi dari bidang-bidang
(12)
2) Fungsi sekretaris PPID Kominfo Jatim adalah:
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program pengelolaan informasi dan
dokumentasi.
b. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas masing-masing bidang.
c. Pelaksanaan koordinasi dan konsolidasi dalam rangka pengumpulan
informasi dan dokumentasi.
d. Pelaksanaan adminstrasi pelayanan informasi dan dokumentasi.
e. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyediaan dan pelayanan informasi
publik melalui media cetak atau online.
f. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka pemberian pelayanan informasi dan
dokumentasi.
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pengelolaan
informasi dan dokumentasi.
C. Tugas dan fungsi Bidang Pelayanan dan Dokumentasi Informasi
1) Tugas Bidang Pelayanan dan Dokumentasi Informasi yaitu menyimpan,
mendokumentasikan, menyediakan, dan/atau memberikan pelayanan
informasi kepada publik.
2) Fungsi Bidang Pelayanan dan Dokumentasi Informasi yaitu:
a. Pelaksanaan perencanaan program di Bidang Pelayanan dan Dokumentasi
Informasi.
b. Pelaksanaan pelayanan informasi dan dokumentasi.
c. Pengelolaan dan pengembangan di bidang informasi dan dokumentasi publik.
(13)
e. Penyediaan informasi dan dokumentasi dalam rangka pelayanan informasi
publik.
f. Penyimpanan dan pemeliharaan dokumentasi dan informasi publik.
D. Tugas dan fungsi Bidang Pengolahan Data dan Klasifikasi Informasi
1) Tugas Bidang Pengolahan Data dan Klasifikasi Informasi adalah mengolah
dan memberi pelayanan konsultasi klasifikasi informasi dan dokumentasi.
2) Fungsi Bidang Pengolahan Data dan Klasifikasi Informasi antara lain:
a. Pelaksanaan perencanaan program di Bidang Pengolahan Data dan
Klasifikasi Informasi.
b. Pelaksanaan konsultasi klasifikasi informasi publik.
c. Inventarisasi pengklasifikasian informasi dan dokumentasi.
d. Penyusunan pertimbangan tertulisa atas setiap kebijakan dalam rangka
memenuhi permohonan informasi.
E. Tugas dan fungsi Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi
1) Tugas Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi yaitu melaksanakan advokasi
penyelesaian sengketa informasi publik.
2) Fungsi Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi adalah:
a. Pelaksanaan perencanaan program Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi.
b. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penanganan penyelesaian sengketa
informasi.
c. Pelaksanaan verifikasi, laporan, dan rekomendasi atas pengaduan atau
sengketa informasi.
(14)
11
3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhu-bungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2001). Informasi adalah
data yang diolah mejadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat
bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. (Jogiyanto, 2001).
Konsep dasar sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian dan
mendukung operasi, baik bersifat manajerial maupun kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan. (Leitch dan Davis, 1983).
3.2. Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
ham-batan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto, 2001). Berdasarkan
penje-lasan di atas, analisa sistem adalah sebuah tahap yang paling penting dalam suatu
(15)
kendala-kendala yang dihadapi. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap
perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem atau perancangan sistem.
Di dalam tahap anlisis sistem terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh seorang analis sistem, yaitu :
1. Identify, merupakan langkah awal yang dilakukan dalam analisis sistem.
Mendefinisikan masalah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak tercapai
yang kemudian untuk dipecahkan.
2. Understand, memahami kerja dari sistem yang ada dengan cara mempelajari
secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi sebelum mencoba untuk
menganalisi permasalahan, kelemahan, dan kebutuhan dari pemakai sistem
untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya.
3. Analyze, langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari
hasil penelitian yang telah dilakukan.
4. Report, laporan ini dibuat sebagai dasar untuk pemecahan masalah dan
pencarian solusi dari permasalahan yang ada.
Perancangan adalah proses merancang atau menyusun atau
mengembangkan sistem informasi yang lama menjadi sistem informasi yang baru.
Dalam tahap ini dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem
informasi dapat dipenuhi. Seluruh sistem yang dirancang harus sesuai dengan
kebutuhan pengguna untuk mendapatkan informasi.
3.3. Document Flow
Document flow adalah suatu bagan yang menunjukkan flow atau alir di dalam program/prosedur sistem secara logika, disebut juga sebagai bagan alir
(16)
formulir/dokumen atau paperwork flowchart. Berikut adalah simbol–simbol yang digunakan dalam penggambaran document flow:
1. Dokumen, menggambarkan data–data berupa dokumen. Dalam simbol ini
akan dituliskan nama dokumen yang dimaksudkan.
Gambar 3.1 Simbol Dokumen
2. Proses Manual, menggambarkan proses–proses yang dilakukan secara manual.
Gambar 3.2 Simbol Proses Manual
3. Proses Komputer, semua proses yang telah terkomputerisasi.
Gambar 3.3 Simbol Proses Komputer
4. Flow (garis alir), menunjukkan arah data itu berjalan.
(17)
5. Multi Dokumen, digunakan untuk menggambarkan dokumen yang sama
dengan jumlah lebih dari satu.
Gambar 3.5 Simbol Multi Dokumen
6. Simpanan Offline, menunjukkan penyimpanan data atau dokumen.
Gambar 3.6 Simbol Simpanan Offline
7. Descision, sebagai penunjuk bahwa terdapat decision, prasyarat atau kondisi.
Gambar 3.7 Simbol Decision
8. Connector, simbol untuk menyambungkan bagian flow yang satu dengan
bagian yang lain.
(18)
9. Off-page Connector, simbol untuk penghubung antar halaman apabila flow
atau aliran lebih dari satu halaman.
Gambar 3.9 Simbol Off-page Connector
10. Terminator, untuk memulai dan mengakhiri suatu flow.
Gambar 3.10 Simbol Terminator
3.4. System Flow
System flow hampir sama dengan document flow. Dalam system flow, proses yang digambarkan berdasarkan document flow yang telah diubah menjadi
proses-proses yang terkomputerisasi. Simbol-simbol yang digunakan pada system
flow adalah sebagai berikut:
1 Proses Komputer, semua proses yang telah terkomputerisasi
(19)
2 Penyimpanan Data, menunjukkan penyimpanan yang terkomputerisasi
Gambar 3.12 Simbol Penyimpanan Data
3 Input, dilakukan dengan menggunakan alat yang terhubung dengan sistem.
Gambar 3.13 Simbol Input
4 Display , menampilkan hasil tampilan yang dilakukan oleh sistem.
Gambar 3.14 Simbol Display
3.5. Data Flow Diagram
Data flow diagram (DFD) merupakan teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari
tahap pemasukan data hingga tahap keluaran. Penggambaran DFD didasari dari
analisa system flow yang ada. DFD pada umumnya menggunakan 4 notasi, yaitu:
1. External Entity. Entitas Luar dapat berupa orang, bagian lain dalam organisasi,
atau sistem lain yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem.
(20)
Gambar 3.15 Simbol External Entity
2. Data Flow. Data flow menunjukkan perpindahan data dari satu titik ke titik
yang lainnya, dengan tanda panah mengarah ke tujuan data. Data flow
diidentifikasi dengan kata benda, karena mengandung sekumpulan data.
[Identitas Konsumen]
Gambar 3.16 Simbol Data Flow
3. Process. Proses menunjukkan tranformasi atau perubahan data dari satu
bentuk ke bentuk yang lain.
4 Membuat Nota
Konsumen
Gambar 3.17 Simbol Process
4. Data store. Data store mengambarkan data yang disimpan dalam sistem.
Penamaan data store diberikan dengan nama benda yang sesuai data apa yang
(21)
1 Konsumen
Gambar 3.18 Simbol Data Store
3.6. Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk mengin-terpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan sistem pemrosesan
database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Pembuatan ERD dimulai dengan menggambarkan
konsep struktur tabel dan relasinya melalui Conceptual Data Model atau CDM.
Setelah CDM dipastikan sudah benar, maka penggambaran diteruskan menuju
Physical Data Model atau PDM. Notasi yang umum digunakan pada CDM dan PDM antara lain:
1. Entity dilambangkan dengan persegi panjang dan berisikan atribut atau kolom
yang akan digunakan beserta dengan tipe data yang diberikan.
Gambar 3.19 Simbol Entity
2. Relationship. Hubungan atau relasi digambarkan dengan garis lurus dengan
notasi tambahan pada ujung di setiap relasi. Beberapa jenis relasi yang ada
(22)
Gambar 3.20 Simbol Relationship
3.7. Database
Dalam database terdapat 5 objek yaitu table, view, sequence, index, dan
jenis data. Berikut adalah keterangan mengenai 5 objek tersebut
1. Tabel adalah suatu unit dasar penyimpanan data. Data disimpan dalam suatu
baris dan kolom, untuk mengidentifikasikan suatu tabel harus diberikan nama
pada tabel tersebut, tabel merupakan objek database yang paling penting dan
sering digunakan. Secara fisik ukuran tabel akan terus berubah sesuai dengan
jumlah data yang dikandungnya.
2. View adalah objek database seperti tabel namun secara fisik view tidak
memiliki data. Isi data dari view merupakan hasil query dari sebuah atau
beberapa tabel. View bisa disebut juga virtual tabel. View berfungsi sebagai
jendela untuk melihat data dan menyederhanakan kompleksitas tampilan dari
(23)
3. Sequence adalah objek database untuk membuat nilai bilangan bulat sesuai
aturan saat objek ini dibuat. Sequence seringkali digunakan untuk membuat
penomoran otomatis seperti nilai untuk primary key. Nilai suatu kolom dapat
diisi secara otomatis menggunakan objek sequence sehingga tidak perlu
memasukkan secara manual atau mengingat nomor yang bisa digunakan.
4. Index digunakan untuk mempercepat pencarian data dalam database terutama
database yang berukuran besar. Index dapat terbentuk secara manual maupun
secara otomatis. Secara manual index terbentuk melalui perintah create index,
secara otomatis index terbentuk pada saat membuat constraint primary key dan
unique pada tabel. Index dapat juga digunakan untuk mengendalikan nilai
suatu kolom agar unique.
5. Jenis Data dalam mendefinisikan suatu kolom dalam tabel, maka harus
didefinisikan nama tabel, jenis data, dan lebar karakter. Berikut ini adalah
beberapa jenis data yang sering digunakan.
Tabel 3.1 Beberapa jenis data dalam basis data
Jenis data Deskripsi
VARCHAR Jenis data karakter dengan panjang maksimal 4000
karakter.
CHAR Jenis data karakter berukuran tetap dengan panjang
maksimal 2000 bytes.
NUMBER Jenis data numeric.
DATE Jenis data tanggal.
RAW Jenis data binary hingga ukuran 2000 bytes.
LONG Jenis data teks hingga ukuran 2 GB.
LONG RAW Jenis data binary dengan ukuran hingga 2 GB.
(24)
Jenis data Deskripsi table.
BLOB Jenis data binary dengan ukuran hingga 4 GB.
CLOB Jenis data karakter dengan ukuran hingga 4 GB.
BFILE Jenis data eksternal binary file, ukurannya dibatasi
oleh sistem operasi.
3.8. Informasi Publik
Setiap masyarakat berhak memperoleh informasi yang diinginkan.
Melalui keterbukaan informasi publik, masyarakat dapat menikmati pemerintahan
yang demokrasi dan terbuka sehingga menjadi negara yang sehat dan baik.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), informasi adalah keterangan,
pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan
baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca
yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik.
Dalam UU KIP, yang dimaksud informasi publik adalah informasi yang
dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik
yang berkaitan dengan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan
undang-undang serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
Sehingga dapat disimpulkan informasi publik adalah informasi dari badan publik
yang diberikan untuk kepentingan publik yang penyajiannya dalam berbagai
(25)
Badan publik tidak serta merta memberikan informasi yang diminta oleh
publik. Ada beberapa hal yang menjadikan badan publik berhak menolak untuk
memberikan informasi yang dikecualikan menurut undang-undang, antara lain:
1. Informasi yang dapat membahayakan negara.
2. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari
persaingan usaha tidak sehat.
3. Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi.
4. Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan.
5. Informasi publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.
Ada beberapa klasifikasi informasi menurut UU KIP, antara lain:
A.Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan
a. Informasi yang wajib diumumkan secara berkala paling singkat enam
bulan sekali. Informasi yang dimaksud antara lain:
1. Informasi yang berkaitan dengan badan publik.
2. Informasi mengenai kegiatan dan kinerja badan publik terkait.
3. Informasi mengenai laporan keuangan.
4. Informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
b. Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta apabila informasi
yang dimaksud dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan
ketertiban umum.
c. Informasi yang wajib tersedia setiap saat, seperti:
1. Daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah badan
publik kecuali informasi yang dikecualikan.
(26)
3. Seluruh kebijakan yang ada beserta dokumen pendukungnya.
4. Rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan
pengeluaran tahunan badan publik.
5. Perjanjian badan publik dengan pihak ketiga.
6. Informasi dan kebijakan yang disampaikan pejabat publik dalam
pertemuan yang terbuka untuk umum.
7. Prosedur kerja pegawai badan publik yang berkaitan dengan
pelayanan masyarakat.
8. Laporan mengenai pelayanan akses informasi publik.
B.Informasi yang dikecualikan
a. Informasi publik apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon
informasi dapat menghambat proses penegakan hukum, seperti
menghambat proses penyelidikan pidana, mengungkap identitas pihak
terkait pidana, mengungkap data intelijen kriminal, membahayakan
keselamatan penegak hukum, atau membahayakan sarana dan prasarana
penegak hukum.
b. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon
dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan
intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat.
c. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon
dapat membahayan pertahanan dan keamanan negara, seperti informasi
intelijen, dokumen strategi, dan sebagainya.
d. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon
(27)
e. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon
dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional.
f. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon
dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri.
g. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon
dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan wasiat
seseorang.
h. Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon
dapat mengungkap rahasia pribadi seseorang.
i. Memorandum atau surat-surat antar badan publik yang sifatnya
dirahasiakan, kecuali atas putusan pengadilan.
(28)
25
4.1 Analisis Sistem
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Agus Dwi Muhanan, Kepala
Seksi Layanan Informasi Publik Dinas Kominfo Jatim, didapatkan poin-poin hasil
wawancara sebagai berikut:
1. PPID Kominfo dibentuk lebih cepat setelah Undang-Undang (UU) tentang
Keterbukaan Informasi Publik (KIP) diterbitkan, tetapi setelah melalui
revisi-revisi dari Peraturan Menteri Dalam Negeri, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Gubernur, dan beberapa regulasi lainnya, baru menjadi sebuah struktur
organisasi pada 2010.
2. Secara urut susunan struktur organisasi PPID Kominfo Jatim adalah Kepala
SKPD, Ketua PPID SKPD, Sekretaris, Bidang Pelayanan dan Dokumentasi
Informasi, Bidang Pengolah Data dan Klasifikasi Informasi, Bidang
Penyelesaian Sengketa Informasi, dan anggota.
3. Secara umum, tim PPID Kominfo memliki Front Office (meja layanan
langsung dan layanan via media) serta Back Office (Bidang-bidang).
4. Dalam peraturan dan perundangan telah dijelaskan klasifikasi dari informasi,
yaitu:
A. Informasi bersifat publik, yaitu:
1) Informasi bersifat terbuka.
2) Informasi serta merta.
(29)
B. Informasi dikecualikan (UU KIP pasal 17 dan 18).
5. Setiap pemohon informasi diwajibkan mengisi formulir yang bisa diambil di
meja layanan atau download di website, ditandatangani dengan disertai KTP
saat pengembalian formulir.
6. Menurut peraturan perundangan, selambat-lambatnya dalam waktu 10 hari
kerja setelah penerimaan formulir, badan publik wajib memberi
pemberitahuan kepada pemohon mengenai status informasi yang diminta.
Badan publik dapat memperpanjang pemberitahuan selama 7 hari kerja
disertai dengan alasan keterlambatan.
7. PPID Kominfo dapat melayani permohonan informasi untuk SKPD lain
(fasilitator). Permohonan informasi akan diteruskan kepada PPID SKPD lain
yang bersangkutan dengan topik informasi yang diminta.
8. Apabila pemohon informasi tidak puas atas informasi yang diberikan atau
layanan yang didapatkan, dapat mengajukan keberatan dan penyelesaian
sengketa kepada Komisi Informasi apabila jalur musyawarah tidak berhasil.
(UU no. 14 Thn. 2008 Pasal 35).
9. Diharapkan PPID Kominfo Jatim memiliki website sendiri dan menjadi sub
domain dari website Kominfo Jatim. Dengan adanya website PPID yang
berdiri sendiri, diharapkan mampu memacu SKPD lain untuk membentuk
website PPID yang sama di institusinya.
10.Permasalahan yang sedang dialami saat ini adalah:
a. Tidak seringnya update informasi secara berkala, seperti laporan mengenai
(30)
b. Banyaknya pemohon yang tidak serius dalam melakukan pemohonan
informasi.
c. Jumlah permohonan informasi yang cukup banyak, mencapai 15 permohonan
dalam kurun waktu 5 hari kerja.
Melalui pengamatan langsung, ada beberapa poin-poin tambahan yang
dimasukkan menjadi analisa tambahan mengenai kebutuhan sistem, antara lain:
1. Tampilan website yang ada saat ini tidak mendukung tampilan pada layar
dengan dimensi yang berbeda, seperti pada smartphone.
2. Penggunaan icon, penempatan menu, dan tata letak konten website yang masih
membingungkan pengguna.
Dari poin-poin hasil wawancara dan pengamatan maka dapat
disimpulkan bahwa PPID Kominfo Jatim membutuhkan website yang berdiri
sendiri, berisikan konten yang informatif, mudah penggunaannya, dapat diakses
melalui berbagai macam perangkat, serta mampu menyaring permintaan
permohonan informasi.
Untuk memenuhi kebutuhan sistem, digunakanlah HTML5 dan CSS3
yang merupakan penyempurnaan dari HTML dan CSS. Penggunaan HTML5 dan
CSS3 dimaksudkan untuk menghasilkan website yang lebih adaptif dan tidak
terkunci pada satu jenis ukuran tampilan browser saja, sehingga bisa digunakan
pada tampilan yang ukurannya lebih kecil seperti pada smartphone.
4.2 Pembahasan Masalah
Sesuai dengan kebutuhan yang dijelaskan sebelumnya, maka perlu
(31)
melalui pembuatan document flow dan disusun system flow untuk
menggambarkan alur sistem yang akan dibuat nanti.
4.2.1 Diagram Alir Pelayanan Informasi Publik
Menurut Standard Operating Procedure (SOP) Pelayanan Informasi
Publik yang diterbitkan Kominfo Jatim, urutan yang harus dilalui dalam
melakukan permohonan informasi publik dapat dilihat pada gambar 4.1.
Mulai
Mengisi formulir permohonan
Mencatat register permohonan
Menyerahkan bukti permohonan
Apakah informasi dikecualikan?
Membuat penolakan
Ya
Menyalin informasi
Tidak
Menyerahkan pemberitahuan
Mencatat register permohonan
Menyimpan permohonan
Menyusun laporan
Selesai
(32)
4.2.2 Document Flow Permohonan Informasi Publik
Dari diagram alir permohonan informasi publik, dapat diberikan
gambaran mengenai alur dokumen yang terjadi di dalamnya. Sebelumnya
ditentukan terlebih dahulu pihak-pihak/entitas yang terlibat di dalamnya.
Berdasarkan wawancara diketahui entitas yang ada adalah:
1. Pemohon informasi publik.
2. Petugas front office atau sekretariat.
3. Petugas Bidang Pelayanan dan Dokumentasi Informasi PPID Kominfo Jatim.
Seperti tampak pada gambar 4.2, terdapat dua entitas yang menjadi inti
dari aliran dokumen, yaitu Front Office/Sekretariat dan Bidang Pelayanan dan
Dokumentasi Informasi PPID. Kedua entitas tersebut akan menjadi lebih efektif
kinerjanya apabila ada sistem yang membantu dalam melakukan pelayanan
terhadap publik/masyarakat. Masyarakat yang ingin memohon informasi dapat
mengisi formulir permohonan yang terdapat di meja sekretariat PPID dengan
menyertakan data diri sesuai KTP. Setelah itu sekretariat mencatat permohonan ke
dalam buku register permohonan dan memberikan tanda bukti permohonan untuk
dipegang oleh masyarakat. Kemudian permohonan tersebut diklarifikasi apakah
termasuk informasi yang dikecualikan apa tidak. Jika dikecualikan, maka petugas
memberikan jawaban penolakan atas pemberian informasi yang diminta. Jika
tidak dikecualikan, maka petugas mempersiapkan materi informasi yang diminta
dan meneruskan kepada sekretariat untuk menghubungi pemohon bahwa
(33)
Gambar 4.2 Document Flow Permohonan Informasi Publik
Melalui pembuatan aplikasi website PPID Kominfo Jatim, ada beberapa
proses yang tadinya masih dilakukan secara manual dapat dikerjakan secara cepat
oleh website, seperti pemohon tidak perlu mendatangi kantor untuk mengisi
formulir permohonan, cukup membuka website PPID Kominfo Jatim lalu mengisi
langsung sesuai dengan kotak isian yang telah disediakan. Sistem secara langsung Pemohon Informasi
Publik Front Office/Sekretariat
Bidang Pelayanan dan Dokumentasi Informasi PPID Pembantu Mulai Form permohonan informasi publik Mengisi formulir permohona n informasi publik Form permohonan informasi publik Menandatangani dan menyerahkan tanda bukti penerimaan permohonan informasi publik Buku register pemohonan Tanda bukti penerimaan permohonan Tanda bukti penerimaan permohonan Memeriksa status informasi publik yang diminta Apakah dikecualikan ? Membuat surat penolakan Ya Surat Penolakan Permohonan Informasi Membuat salinan atas informasi yang diminta sesuai dengan format yang diinginkan Tidak Membuat surat pemberitahuan atas informasi yang dimohon
Arsip Permohonan Informasi Publik Informasi Yang Diinginkan Informasi Yang Diinginkan Surat pemberitahuan atas informasi yang
dimohon
Buku register pemohonan Surat
pemberitahuan atas informasi yang
dimohon
Surat Penolakan Permohonan
Informasi
(34)
dapat memberikan nomor pendaftaran dan file dengan format Portable Document
Format atau PDF yang bisa diunduh langsung dan dicetak sebagai bukti permohonan. Dari contoh tersebut dapat terlihat beberapa penghematan dalam
melakukan permohonan informasi yang tentunya sangat membantu kinerja PPID
Kominfo Jatim.
4.2.3 System Flow
Diagram alir sistem atau system flow merupakan aliran dari cara kerja
sistem yang berinteraksi dengan penggunanya. Dari hasil analisa, dapat diketahui
user/pengguna yang terlibat dengan sistem yang akan dibuat, yaitu:
1. Masyarakat/publik.
2. Petugas PPID Kominfo Jatim Bidang Pelayanan dan Dokumentasi Informasi
PPID Kominfo Jatim.
3. Sekretaris PPID Kominfo Jatim.
Diagram alir sistem/system flow berikut dijelaskan sesuai dengan proses
yang terjadi. Adapun proses yang dimaksud adalah:
A. Proses memasukkan dan menampilkan informasi publik.
B. Proses permohonan informasi.
C. Proses laporan permohonan informasi.
D. Proses Pemeriksaan Permohonan Informasi
A. System Flow Proses Memasukkan dan Menampilkan Informasi Publik
Pada system flow proses memasukkan dan menampilkan informasi
(35)
mendapatkan dokumen informasi publik yang sesuai dengan kategorinya.
Informasi-informasi yang ditampilkan dapat berupa dokumen, atau tautan menuju
halaman lain yang merupakan isi dari informasi yang dimaksud. Untuk
mengetahui gambaran mengenai alur sistem dapat melihat gambar 4.3.
Bidang Pelayanan dan
Dokumentasi Informasi Sistem
Mulai Menampilkan tampilan website Tampilan website Alamat website PPID Login username dan password Mencari dan mencocokkan username dan password User Cocok? Menampilkan halaman Kontributor Ya Menampilkan pesan error Tidak Tampilan pesan error Tampilan halaman kontributor Data dan informasi publik yang sesuai Menyimpan informasi publik yang akan ditampilkan Informasi Publik A A Menampilkan informasi publik pada konten website Menu
I for asi Publik Tampilan informasi publik pada konten website Selesai
(36)
Untuk memasukkan informasi publik, petugas dimulai dengan membuka
browser dan memasukkan alamat halaman kontributor PPID Kominfo Jatim. Jika berjalan normal, maka browser akan menampilkan halaman utama. Petugas
memilih untuk melakukan login kontributor informasi dengan memasukkan
username dan password. Jika username dan password sesuai, maka akan diteruskan menuju tampilan halaman kontributor informasi publik. Jika tidak
sesuai, maka akan kembali ke tampilan utama halaman PPID Kominfo Jatim.
Setelah masuk pada halaman kontributor, maka petugas memasukkan dokumen
informasi publik, baik dengan mengetik ulang maupun memasukkan file yang bisa
diunduh oleh publik. Setelah selesai memasukkan dan menyimpan informasi
publik, sistem secara otomatis menampilkan isi informasi publik pada halaman
untuk publik. Setelah itu petugas dapat keluar/logout dari halaman kontributor.
B. System Flow Proses Permohonan Informasi
Pada proses permohonan informasi, pihak yang terlibat adalah publik
atau masyarakat umum yang menginginkan informasi. Proses dimulai dari
memasukkan alamat website PPID Kominfo Jatim pada browser yang digunakan.
Jika berjalan normal, maka tampilan awal website akan muncul. Langkah berikutnya yaitu memilih menu “Permohonan Informasi Publik”. Dikarenakan sebelumnya pengisian formulir harus dilakukan secara manual, maka untuk kali
ini pengisian formulir bisa dilakukan secara langsung di website tanpa harus
mengunduh file formulir terlebih dahulu. Masyarakat diharapkan mengisi kotak
isian yang sesuai dengan benar tanpa kekurangan satu pun untuk kelancaran
pemeriksaan. Apabila ada kotak isian yang masih kosong atau salah pengisian,
(37)
pemohon untuk mengisi kembali dengan benar. Jika pemohon mengisi dengan
benar, maka sistem akan memberikan pesan pada layar bahwa permohonan
informasi publik telah diterima sistem disertai dengan file formulir berformat PDF
yang telah terisi data-data pemohon untuk dapat dicetak kembali. Untuk lebih
jelas dapat melihat gambar 4.4.
Masyarakat/Publik Sistem Mulai Menampilkan tampilan website Alamat website PPID Selesai Informasi Publik Tampilan website Menu
Per oho a
Informasi
Publik
Menu terpilih
Per oho a I for asi Publik
Menampilkan tampilan laman
Per oho a I for asi Publik
Tampilan laman
Per oho a I for asi Publik
Data diri, dan data permohonan
informasi yang diinginkan
Memastikan semua field terisi dengan jelas dan
benar.
Terisi dengan jelas dan benar?
Memberikan peringatan kesalahan dan menunjukkan field yang salah Tidak B B Menyimpan ke database permohonan informasi Ya Permohonan Informasi Memberikan konfirmasi nomor pendaftaran permohonan informasi berupa file PDF Menampilkan pesan permohonan sudah diterima sistem Pesan permohonan informasi sudah diterima sistem
(38)
C. System Flow Proses Laporan Permohonan Informasi
Proses pelaporan sangat berguna untuk membantu sekretaris PPID dalam
mengetahui perkembangan dan menyampaikan hasil permohonan informasi.
Tampilan laporan dibentuk dalam berbagai grafik yang sesuai dan disusun dengan
format dashboard. Untuk mengetahui alur sistem pelaporan dapat melihat gambar
4.5.
Sekretaris PPID Kominfo
Jatim Sistem Mulai Menampilkan tampilan website Tampilan website Alamat website PPID
Login username dan password Mencari dan mencocokkan username dan password User Cocok? Menampilkan halaman Laporan Permohonan Informasi Ya Menampilkan pesan error Tidak Tampilan pesan error Tampilan halaman Laporan Permohonan Informasi Periode laporan yang diinginkan Mencari jumlah laporan yang terdapat pada database pada periode tertentu Permohonan Informasi Menampilkan
jumlah laporan dan detail laporan Tampilan laporan permohonan informasi A A
Me u Lapora
Permohonan
I for asi
Selesai
(39)
Proses laporan permohonan informasi dilakukan oleh Sekretaris PPID
Kominfo Jatim dimana dalam pelaksanaan sesuai aturan laporan tersebut akan
diberikan kepada Ketua PPID Kominfo Jatim. Namun yang berinteraksi langsung
dengan sistem adalah Sekretaris PPID Kominfo Jatim sehingga terjadi pertukaran
informasi dalam prosesnya. Dimulai dengan memasukkan alamat kontributor
website PPID dan melakukan login untuk mengakses halaman pelaporan informasi publik. Setelah berhasil masuk, pengguna memilih jenis laporan dan
periode yang diinginkan lalu sistem akan memproses permintaan dengan
mengakses database permohonan informasi dan mencari periode yang sesuai
untuk ditampilkan.
D. System Flow Proses Pemeriksaan Permohonan Informasi
Proses pemeriksaan permohonan informasi berfungsi sebagai pemberian
status dan keterangan status atas permohonan yang diajukan, dan pencarian status
dari suatu permohonan. Pengguna dalam system flow ini yaitu Petugas PPID
Bidang Pelayanan dan Dokumentasi Informasi serta Masyarakat atau Publik.
Untuk pemberian status permohonan, petugas harus melakukan login
pada halaman website admin dan kotributor dan memilih menu tiket permohonan
yang berisikan daftar permohonan. Kemudian petugas memberikan status dan
keterangan status pada permohonan yang dikehendaki dan menyimpannya. Bagi
masyarakat yang ingin mengetahui status permohonannya, cukup memasukkan
nomer pendaftaran dan nama lengkap pada halaman utama website PPID. Apabila
(40)
ditemukan, maka aplikasi akan menampilkan peringatan. Untuk lebih jelas, dapat
dilihat pada gambar 4.6.
Masyarakat/Publik Sistem Bidang Pelayanan dan Dokumentasi Informasi Mulai Menampilkan tampilan website Tampilan website admin Alamat website admin dan kontributor PPID Login username dan password Mencari dan mencocokkan username dan password User Cocok? Menampilkan halaman Kontributor Menampilkan pesan error Tampilan pesan error Tampilan halaman kontributor A A Alamat website PPID Tampilan website Informasi Publik Tidak Ya Menu Tiket Permohonan Menampilkan daftar permohonan Permohonan Informasi Tampilan daftar permohonan Status dan Keterangan Status Permohonan Menyimpan status permohonan No pendaftaran dan nama lengkap Mencari data permohonan Data ditemukan? Menampilkan peringatan data tidak ditemukan Tidak Tampilan peringatan data tidak ditemukan A A Menampilkan informasi dan status permohonan Ya Permohonan Informasi Tampilan informasi dan status permohonan Selesai
(41)
4.3 Desain Sistem
4.3.1 Data Flow Diagram (DFD) A.D Context Diagram
Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian DFD yang menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dalam suatu sistem
informasi. Seperti yang tampak pada gambar 4.7, diagram konteks memberikan
gambaran mengenai entitas-entitas yang terlibat dalam aplikasi ini. Dalam
diagram konteks dapat dilihat entitas yang terlibat adalah Publik, Bidang
Pelayanan Informasi dan Dokumentasi, dan Sekretaris PPID Kominfo Jatim.
Gambar 4.7 Context Diagram Aplikasi Informasi Publik
Entitas Publik memberikan data berupa Daftar Informasi Yang
Diinginkan, Data Diri Pemohon, Berkas Scanner KTP, dan No Pendaftaran.
Status dan Keterang an Status Status Permohonan
No Pendaftaran
Daftar Permohonan Informasi Publik Password Sekretaris
Username Sekretaris Laporan Permohonan Informasi
Periode Laporan Jenis Laporan Informasi Publik Yang Ditampilkan
Berkas Formulir Pendaftaran
Konfirmasi Nomor Pendaftaran
Password Data Username
Informasi Publik Yang Wajib Disediakan dan Diumumkan Daftar Informasi Yang Diing inkan
Berkas Scanner KTP
Data Diri Pemohon
0
Website PPID Kominfo Jatim
+ Publik
Bidang Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Sekretaris PPID Kominfo
(42)
Entitas Publik menerima data berupa Konfirmasi Nomor Pendaftaran, Berkas
Formulir Pendaftaran, Informasi Publik Yang Ditampilkan, dan Status
Permohonan.
Entitas Bidang Pelayanan Informasi dan Dokumentasi memberikan data
berupa Username dan Password sebagai otentikasi sebelum masuk ke dalam
aplikasi. Setelah tahap otentikasi diterima, petugas memberikan data berupa
Informasi Publik Yang Wajib Disediakan dan Diumumkan, serta Status dan
Keterangan Status Permohonan sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat.
Petugas Bidang Pelayanan Informasi dan Dokumentasi juga memperoleh data
berupa Daftar Permohonan Informasi Publik yang berasal dari Publik yang telah
disimpan dalam database untuk mengetahui permohonan apa saja yang masuk
pada periode tertentu.
Entitas Sekretaris PPID Kominfo Jatim merupakan entitas yang setingkat
manajemen sehingga data yang masuk bukan data yang bersifat operasional.
Namun data yang sudah diolah hingga menjadi sebuah informasi atau laporan.
Entitas ini memberikan data berupa Username dan Password sebagai otentikasi
dengan hak akses sebagai manajemen. Setelah otentikasi diterima, Sekretaris
PPID Kominfo Jatim memberikan data Jenis Laporan yang diinginkan dan
Periode Laporan. Entitas ini mendapatkan Laporan Permohonan Informasi seperti
Jumlah Permohonan, Jumlah Permohonan Yang Telah Diselesaikan, Jumlah
Permohonan Yang Ditolak, dan Jumlah Permohonan Yang Belum Ditangani.
B.A DFD Level 0
DFD level 0 adalah merupakan dekomposisi dari context diagram yang
(43)
dibuat. Penggambaran proses, pihak-pihak yang terlibat dan aliran data
disesuaikan dengan diagram system flow dan diagram konteks. Dengan mengikuti
penamaan yang ada, dapat mempermudah dalam pembuatan database nantinya.
Seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.8 bahwa DFD Level 0
merupakan turunan dari diagram konteks yang ditunjukkan pada gambar 4.7.
Adapun data yang mengalir juga mengalami penambahan karena terdapat 4 proses
yang terjadi di dalam sistem dan terdapat 3 datastore. Secara umum tidak ada
perbedaan isi dalam data terhadap perbedaan penamaan aliran data. Namun
perbedaan penamaan ini dikarenakan adanya aturan penamaan yang tidak boleh
sama di antara aliran data.
Terdapat empat proses utama yang terjadi dalam DFD Level 0 ini, yaitu
Proses Memasukkan dan Menampilkan Informasi Publik, Proses Memohon
Informasi Publik, Menyusun Laporan Permohonan Informasi, dan Memeriksa
Permohonan Informasi. Masing-masing proses tersebut akan diturunkan
(decompose) menuju level terendah yang bisa dicapai. Proses decompose ini
bertujuan untuk mengetahui alur data dan proses yang lebih jelas.
Selain proses-proses yang ada dalam DFD level 0, notasi datastore juga
terdapat dalam DFD ini. Di dalam datastore ini terdapat kolom-kolom layaknya
sebuah tabel. Untuk penamaan kolom dan tabel akan dibahas lebih rinci saat
pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD). Di dalam DFD Level 0 ini
datastore yang ada yaitu User, Informasi Publik, dan Permohonan Informasi. Datastore User memiliki fungsi sebagai penyimpanan data pengguna sistem. Pada umumnya datastore ini menyimpan Nama Pengguna, Kata Sandi Pengguna, dan
(44)
Informasi Publik terdapat Kategori Informasi, Judul Informasi, dan Isi dari
informasi publik yang ditampilkan. Untuk Datastore Permohonan Informasi
berisikan Nomor Pendaftaran, Data Diri Pemohon, dan Informasi Yang
Diinginkan.
Gambar 4.8 DFD Level 0 Aplikasi Informasi Publik
Data Status Permohonan
Status dan Keterang an Permohonan No Permohonan Informasi
[Status dan Keterangan Status] [No Pendaftaran]
[Status Permohonan]
[Daftar Permohonan Informasi Publik]
Periode Laporan Terpilih Jenis Laporan Terpilih
Konfirmasi Pendaftaran
Data Permohonan Informasi
Pass Sekretaris User Sekretaris [Periode Laporan]
[Laporan Permohonan Informasi] [Username Sekretaris]
[Password Sekretaris] [Jenis Laporan]
Tampilan Informasi Publik
Daftar Informasi Pemohon KTP Pemohon
Data Diri Pemohon Informasi
[Informasi Publik Yang Ditampilkan] [Berkas Formulir Pendaftaran] [Konfirmasi Nomor Pendaftaran] [Daftar Informasi Yang Diinginkan]
[Berkas Scanner KTP] [Data Diri Pemohon]
Informasi Publik Yang Akan Ditampilkan User Password
User Name
[Password] [Informasi Publik Yang Wajib Disediakan dan Diumumkan]
[Data Username]
Publik
Bidang Pelayanan Informasi dan Dokumentasi
Sekretaris PPID Kominfo Jatim 1 Memasukkan dan menampilkan informasi publik + 1 User
2 Informasi Publik
2 Memohon Informasi Publik + 3 Permohonan Informasi 3 Menyusun Laporan Permohonan Informasi + 4 Memeriksa Permohonan Informasi +
3 Permohonan Informasi
Bidang Pelayanan Informasi dan
(45)
C.F DFD Level 1 Proses Memasukkan dan Menampilkan Informasi Publik
Dari DFD Level 0, dilakukan breakdown menuju level yang lebih dalam
sehingga memperjelas alur data dan proses yang terjadi dalam sistem. Dalam DFD
Level 0 seperti yang tampak pada gambar 4.8 terdapat tiga proses utama yang
terjadi dalam sistem. Berikutnya setiap proses dalam level 0 akan dijabarkan
melalui DFD level 1. Untuk penjabaran lebih dalam pada proses memasukkan dan
menampilkan informasi publik dapat dilihat pada gambar 4.9.
Pada DFD Level 1 Proses Memasukkan dan Menampilkan Informasi
Publik terdapat 1 entitas, 2 proses, dan 2 datastore. Entitas yang terlibat pada
proses ini hanya entitas Bidang Pelayanan Informasi dan Dokumentasi. Proses
yang terjadi di DFD Level 1 Memasukkan dan Menampilkan Informasi Publik
adalah proses Memverifikasi User dan Memasukkan Informasi Publik. Datastore
yang terdapat pada DFD ini adalah Datastore User dan Datastore Informasi
Publik.
Gambar 4.9 DFD Level 1 Memasukkan dan Menampilkan Informasi Publik
[Informasi Publik Yang Akan Ditampilkan]
[Informasi Publik Yang Wajib Disediakan dan Diumumkan]
[User Password] [User Name]
[Password] [Data Username] Bidang
Pelayanan Informasi dan
Dokumentasi
1 User
2 Informasi Publik 1.1
Memverifikasi User
1.2
Memasukkan informasi publik
(46)
Proses yang pertama terjadi adalah Memverifikasi user apakah petugas
Bidang Pelayanan Informasi dan Dokumentasi sudah memberikan Username dan
Password yang sesuai dengan yang terdaftar pada database. Selanjutnya proses yang terjadi adalah Memasukkan Informasi Publik dimana entitas Bidang
Pelayanan Informasi dan Dokumentasi memberikan data berupa Informasi Publik
Yang Wajib Disediakan dan Diumumkan ke dalam datastore Informasi Publik
dan menentukan informasi apa yang perlu ditampilkan.
D.F DFD Level 1 Proses Memohon Informasi Publik
Proses berikutnya yang diturunkan dari DFD Level 0 menuju Level 1
adalah Proses Memohon Informasi Publik. Seperti yang dapat dilihat pada gambar
4.10, terdapat 2 entitas, 4 proses, dan 2 datastore yang terlibat di dalam DFD
Level 1 Proses Memohon Informasi Publik. Entitas-entitas yang berperan di
dalam DFD ini adalah Publik dan Bidang Pelayanan Informasi dan Dokumentasi.
Sedangkan proses-proses yang terjadi adalah Menampilkan Informasi Publik
Yang Telah Tersedia, Mendaftarkan Permohonan Informasi Publik, Memberikan
Konfirmasi Pendaftaran Permohonan, Melihat Daftar Permohonan Informasi.
Datastore yang terlibat di dalamnya adalah Informasi Publik dan Permohonan Informasi.
(47)
Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses Memohon Informasi Publik.
E.F DFD Level 1 Proses Menyusun Laporan Permohonan Informasi
Proses berikutnya yang diturunkan dari DFD Level 0 menuju Level 1
adalah Proses Menyusun Laporan Permohonan Informasi. Seperti yang dapat
dilihat pada gambar 4.11, terdapat 1 entitas, 3 proses, dan 2 datastore yang terlibat
di dalam DFD Level 1 Proses Menyusun Laporan Permohonan Informasi. Entitas
yang berperan di dalam DFD ini adalah Sekretaris PPID. Sedangkan
proses-proses yang terjadi adalah Memverifikasi Sekertaris PPID, Memilih Jenis dan
Periode Laporan, dan Menampilkan Laporan. Datastore yang terlibat di dalamnya
adalah User dan Permohonan Informasi.
Daftar Permohonan
[Daftar Permohonan Informasi Publik]
[Berkas Formulir Pendaftaran] [Konfirmasi Nomor Pendaftaran]
[Konfirmasi Pendaftaran]
[KTP Pemohon]
[Daftar Informasi Pemohon] [Data Diri Pemohon Informasi]
[Berkas Scanner KTP]
[Daftar Informasi Yang Diinginkan] [Data Diri Pemohon]
[Informasi Publik Yang Ditampilkan] [Tampilan Informasi Publik]
Publik
3 Permohonan Informasi
2 Informasi Publik 2.1
Menampilkan Informasi Publik Yang Telah Tersedia
2.2 Mendaftarkan Permohonan Informasi Publik 2.3 Memberikan Konfirmasi Pendaftaran Permohonan
Bidang Pelayanan Informasi dan
Dokumentasi 2.4
Melihat Daftar Permohonan Informasi
(48)
Gambar 4.11 DFD Level 1 Proses Menyusun Laporan Permohonan Informasi.
F.F DFD Level 1 Proses Memeriksa Permohonan Informasi
Proses berikutnya yang diturunkan dari DFD Level 0 menuju Level 1
adalah Proses Memeriksa Permohonan Informasi. Seperti yang dapat dilihat pada
gambar 4.12, terdapat 2 entitas, 3 proses, dan 1 datastore yang terlibat di dalam
DFD Level 1 Proses Memeriksa Permhonan Informasi. Entitas yang berperan di
dalam DFD ini adalah Bidang Pelayanan Informasi dan Dokumentasi serta Publik.
Sedangkan proses-proses yang terjadi adalah Menetapkan Status dan Keterangan
Status Permohonan, Mencari Status Permohonan, dan Menampilkan Status dan
Keterangan Permohonan. Datastore yang terlibat di dalamnya adalah Permohonan
Informasi.
[Laporan Permohonan Informas i] [Data Permohonan Informasi] [Jenis Laporan Terpilih]
[Periode Laporan Terpilih]
[Periode Laporan] [Jenis Laporan]
[Pass Sekretaris]
[User Sekretaris] [Password Sekretaris ]
[Username Sekretaris] Sekretaris
PPID Kominfo Jatim
1 User
3.1
Memverifikas i Sekretaris PPID
3.2
Memilih Jenis dan Periode Laporan
3 Permohonan Informasi
3.3 Menampilkan
(49)
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memeriksa Permohonan Informasi.
4.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan basis data yang ada pada aplikasi informasi publik ini. ERD dalam pengelolaan ini akan dibagi
menjadi 2, yakni Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model
(PDM).
A.k CDM (Contextual Data Model)
Pada CDM aplikasi informasi publik terdapat empat tabel yang terlibat.
Tabel-tabel tersebut antara lain Kategori Informasi, Informasi Publik, User, dan
Permohonan Informasi. Gambar mengenai CDM dapat dilihat pada Gambar 4.13.
[Status Permohonan]
[Data Status Permohonan] [No Permohonan Informasi]
[No Pendaftaran]
[Status dan Keterangan Permohonan] [Status dan Keterangan Status]
Publik Bidang Pelayanan Informasi dan
Dokumentasi
3 Permohonan Informasi 4.1
Menetapkan Status dan Keterang an Status Permohonan
4.2
Mencari Status Permohonan
4.3 Menampilkan Status
dan Keterang an Permohonan
(50)
Gambar 4.13 CDM Aplikasi Informasi Publik
B.LPDM (Physical Data Model)
Setelah melalui generate dari CDM ke PDM, dalam PDM menghasilkan
lima tabel, dikarenakan pada CDM terdapat relasi yang berjenis many-to-many,
yaitu tabel Log Informasi. Untuk lebih jelas mengenai PDM aplikasi informasi
publik, dapat dilihat gambar 4.14.
Merespon Log Inf ormasi
Memiliki Kategori Kateg ori Informasi
ID Kateg ori Nama Kateg ori
Informas i Publik ID Informasi Nama Informasi Isi Informasi
User Nama Us er Pass word Nama Level Akses Email No Telp Status
Permohonan Informas i ID Permohonan Nama Pemohon KTP Pemohon Ormas Alamat Provinsi KotaKabupaten Kecamatan Kelurahan Informas i 1 Informas i 2 Informas i 3 Tujuan
Cara M emperoleh Informasi Cara M endapatkan Salinan Email
Status Informasi Keterangan Status Tang g al Permohonan
(51)
Gambar 4.14 PDM Aplikasi Informasi Publik
4.3.3 Struktur Tabel
Struktur tabel merupakan penjabaran dan penjelasan dari suatu database.
Dalam struktur tabel dijelaskan fungsi dari masing-masing tabel hingga fungsi
masing-masing field yang ada di dalam tabel. Selain itu juga terdapat tipe data
dari masing-masing field beserta constraint-nya.
NAMA_USER = NAMA_USER I D_I NFO RMASI = I D_I NFO RMASI
NAMA_USER = NAMA_USER I D_KATEG O RI = I D_KATEGO RI
KAT EGORI_INFORMASI ID_KAT EGORI int NAMA_KAT EGORI varchar(30)
INFORMASI_PUBLIK
ID_INFORMASI int
ID_KAT EGORI int
NAMA_INFORMASI varchar(30) ISI_INFORMASI text USER NAMA_USER varchar(20) PASSWORD varchar(30) NAMA VARCHAR(50)
LEVEL_AKSES INT EGER
EMAIL VARCHAR(20)
NO_TELP VARCHAR(25)
STAT US VARCHAR(15)
PERMOHONAN_INFORMASI ID_PERMOHONAN int NAMA_PEMOHON varchar(30) KTP_PEMOHON varchar(20) ORMAS varchar(30) ALAMAT varchar(20) PROVINSI varchar(40)
KOT AKABUPATEN varchar(50)
KECAMAT AN varchar(50)
KELURAHAN varchar(50)
T UJ UAN varchar(200)
CARA_MEMPEROLEH_INFORMASI varchar(20) CARA_MENDAPATKAN_SALINAN varchar(20) EMAIL varchar(20) NAMA_USER VARCHAR(20) INFORMASI_1 VARCHAR(100) INFORMASI_2 VARCHAR(100) INFORMASI_3 VARCHAR(100)
STAT US_INFORMASI VARCHAR(20)
T ANGGAL_PERMOHONAN DAT E
KET ERANGAN_STAT US VARCHAR(100)
LOG_INFORMASI ID_INFORMASI int
(52)
A. Tabel Kategori Informasi
Nama Tabel : KATEGORI_INFORMASI
Primary Key : ID_KATEGORI
Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan data jenis kategori informasi.
Tabel 4.1 KATEGORI_INFORMASI
No Field Tipe Data Length Const
1. ID_KATEGORI Integer - PK
2. NAMA_KATEGORI Varchar 30 -
B. Tabel Informasi Publik
Nama Tabel : INFORMASI_PUBLIK
Primary Key : ID_INFORMASI
Foreign Key : ID_KATEGORI
Fungsi : Untuk menyimpan data informasi publik
Tabel 4.2 INFORMASI_PUBLIK
No Field Tipe Data Length Const
1. ID_INFORMASI Integer - PK
2. ID_KATEGORI Integer - FK
3. NAMA_INFORMASI Varchar 30 -
4. ISI_INFORMASI Text - -
C. Tabel Log Informasi
Nama Tabel : LOG_INFORMASI
Primary Key : ID_INFORMASI, NAMA_USER
Foreign Key : -
(53)
Tabel 4.3 LOG_INFORMASI
No Field Tipe Data Length Const
1. ID_INFORMASI Integer - PK
2. NAMA_USER Varchar 20 PK
D. Tabel User
Nama Tabel : USER
Primary Key : NAMA_USER
Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan data user
Tabel 4.4 USER
No Field Tipe Data Length Const
1. NAMA_USER Varchar 20 PK
2. PASSWORD Varchar 30 -
3. NAMA Varchar 50 -
4. LEVEL_AKSES Integer - -
5. EMAIL Varchar 20 -
6. NO_TELP Varchar 25 -
7. STATUS Varchar 15 -
E. Tabel Permohonan Informasi
Nama Tabel : PERMOHONAN_INFORMASI
Primary Key : ID_PERMOHONAN
Foreign Key : NAMA_USER
Fungsi : Untuk menyimpan data permohonan informasi.
Tabel 4.5 PERMOHONAN_INFORMASI
No Field Tipe Data Length Const
1. ID_PERMOHONAN Integer - PK
2. NAMA_PEMOHON Varchar 30 -
3. KTP_PEMOHON Varchar 20 -
4. ORMAS Varchar 30 -
5. ALAMAT Varchar 20 -
(54)
No Field Tipe Data Length Const
7. KOTAKABUPATEN Varchar 50 -
8. KECAMATAN Varchar 50 -
9. KELURAHAN Varchar 50 -
10. INFORMASI_1 Varchar 100
11. INFORMASI_2 Varchar 100
12. INFORMASI_3 Varchar 100
13. TUJUAN Varchar 200 -
14. CARA_MEMPEROLEH_INFORMASI Varchar 20 -
15. CARA_MENDAPATKAN_SALINAN Varchar 20 -
16. EMAIL Varchar 20 -
17. TANGGAL Date - -
18. STATUS Varchar 20 -
19. KETERANGAN_STATUS Varchar 100 -
20. TANGGAL Date - -
4.3.4 Perancangan User Interface
Tampilan halaman antarmuka pengguna (user interface) sangat
dibutuhkan untuk menjembatani pengguna dengan aplikasi/sistem yang berjalan.
Dengan menggunakan tampilan yang mudah dipahami, akan sangat membantu
pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
A. Rancangan Tampilan Utama Halaman Website PPID Kominfo Jatim
Tampilan utama beranda atau home dari website PPID Kominfo Jatim
dibentuk seringkas mungkin agar pengguna tidak bingung dalam menjalankan
aplikasi ini. Terdapat beberapa menu yang tersedia di dalamnya, yaitu Beranda,
Klasifikasi Informasi, Prosedur Permohonan Informasi, dan Regulasi.
(55)
PPID KOMINFO JATIM
Prosedur Permohonan Informasi Klasifikasi Informasi
Beranda
Informasi Yang Tersedia Setiap Saat Informasi Diumumkan Serta Merta Informasi Diumumkan Berkala
Informasi Dikecualikan
Regulasi
Formulir Permohonan Informasi Alur Permohonan Informasi
Gambar 4.15 Tampilan halaman utama website
B. Rancangan Tampilan Pengisian Form Permohonan Online Form Permohonan Informasi Online PPID KOMINFO JATIM
Prosedur Permohonan Informasi Klasifikasi Informasi Beranda Regulasi Data Diri Nama Lengkap No. KTP Ormas Alamat Provinsi Kota/Kabupaten Kecamatan Kelurahan No. Telp Email Data Informasi Yang Diminta
Informasi 1 Informasi 2 Informasi 3 Tujuan Informasi Cara Memperoleh Informasi Cara Mendapatkan Salinan
Saya telah mengisi formulir sesuai dengan data yang berlaku SUBMIT
(56)
Tampilan halaman pengisian formulir permohonan informasi secara
online berisikan kotak isian yang wajib atau tidak wajib diisi. Setiap pengisian
yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan menghasilkan peringatan bahwa
pemohon harus mengisi dengan benar dan sesuai.
C. Rancangan Tampilan Halaman Login Untuk Petugas PPID
Tampilan login untuk petugas PPID berisikan field untuk pengisian nama
pengguna dan kata sandi (password) yang sesuai dalam database. Apabila
pengguna memasukkan nama dan password yang sesuai, website akan
menampilkan halaman untuk petugas PPID.
Halaman Admin dan Kontributor - PPID KOMINFO JATIM
Halaman Login
Nama User
Password
Login
(57)
D. Rancangan Tampilan Halaman Admin Petugas PPID
Tampilan halaman untuk kontributor dan petugas PPID berisikan
menu-menu yang berfungsi untuk mengedit isi dari informasi yang dimunculkan di
halaman untuk publik, seperti menu untuk mengedit isi dari Informasi Yang
Diumumkan Serta Merta. Ada penambahan menu dalam halaman admin petugas
PPID, yaitu menu Tiket Permohonan dan User. Pada menu Tiket Permohonan,
aplikasi akan memunculkan tabel yang berisikan daftar permohonan informasi
yang diisi secara online oleh publik yang diurutkan dari yang terbaru. Sedangkan
pada menu User, pengguna dapat melakukan logout untuk keluar dari aplikasi.
PPID KOMINFO JATIM
Edit Prosedur Edit Klasifikasi
Edit Beranda
Edit Informasi Yang Tersedia Setiap Saat Edit Informasi Diumumkan Serta Merta Edit Informasi Diumumkan Berkala
Edit Informasi Dikecualikan
Edit Regulasi
Edit Formulir Permohonan Informasi Edit Alur Permohonan Informasi
Tiket Permohonan User Daftar Permohonan Informasi
Gambar 4.18 Tampilan halaman admin petugas PPID
E. Rancangan Tampilan Halaman Editor Informasi Publik
Tampilan halaman editor informasi publik memiliki fasilitas untuk
mengubah dan menyimpan isi dari halaman website PPID. Petugas dapat
(58)
perubahannya. Contoh halaman editor untuk salah satu konten website dapat
dilihat pada gambar 4.19.
PPID KOMINFO JATIM
Edit Prosedur Edit Klasifikasi
Edit Beranda
Edit Informasi Yang Tersedia Setiap Saat Edit Informasi Diumumkan Serta Merta Edit Informasi Diumumkan Berkala
Edit Informasi Dikecualikan
Edit Regulasi Tiket Permohonan User
Edit Informasi Diumumkan Berkala
Simpan Lihat Halaman
Gambar 4.19 Tampilan halaman editor informasi publik
F. Rancangan Tampilan Halaman Tiket Permohonan Informasi Publik
Tampilan halaman tiket permohonan informasi publik berisikan daftar
permohonan hingga saat ini dalam bentuk tabel yang disortir dari yang terbaru.
Petugas dapat mengubah status permohonan langsung pada tabel dan aksi yang
tersedia. Contoh tampilan halaman tiket permohonan informasi publik dapat
(59)
PPID KOMINFO JATIM
Edit Prosedur Edit Klasifikasi
Edit Beranda Edit Regulasi Tiket Permohonan User Daftar Permohonan Informasi
Daftar Permohonan Informasi
No. Nama
Pemohon Ormas Alamat
Informasi Yang Diminta Tujuan
Tanggal
Permohonan Status
1 xxx xxx xxxx xxxx xx xx-xx-xx xxx
2 xxx xxx xxxx xxxx xx xx-xx-xx xxx
3 xxx xxx xxxx xxxx xx xx-xx-xx xxx
4 xxx xxx xxxx xxxx xx xx-xx-xx xxx
Halaman 1|
Gambar 4.20 Tampilan halaman tiket permohonan informasi publik
G. Rancangan Tampilan Halaman Dashboard
Tampilan halaman dashboard bagi petugas sekretaris PPID berisikan
grafik dari jumlah permohonan yang dibagi berdasarkan status yang ada. Contoh
tampilah halaman dashboard dapat dilihat pada gambar 4.21.
PPID KOMINFO JATIM
Dashboard User
Dashboard Permohonan Informasi
0 20 40 60
Baru Proses Dialihkan
(60)
57
5.1. Penjelasan Penggunaan Program
Untuk membantu pengguna dalam menjalankan website PPID Kominfo
Jatim, selanjutnya adalah penjelasan penggunaan program. Dalam penggunaan
program, akan dijelaskan maksud dan fungsi masing-masing tampilan dari website
PPID Kominfo Jatim.
5.1.1. Tampilan Utama Halaman Website PPID Kominfo Jatim
Untuk menampilkan halaman utama website PPID Kominfo Jatim,
pengguna harus memasukkan alamat website yang benar. Dalam hal ini alamat
website contoh yang dimaksud adalah http://ppid.ikhsanpratama.com. Apabila pengguna memasukkan alamat dengan benar, maka akan muncul tampilan utama
website. Pada tampilan utama halaman website PPID Kominfo Jatim, terdapat menu-menu yang dapat diakses. Di bagian bawah terdapat penjelasan mengenai
PPID Kominfor Jatim. Dan di sisi kanan terdapat konten yang terhubung ke
halaman pengisian formulir permohonan secara online dan pemeriksaan status
permohonan. Contoh tampilan utama website dapat dilihat pada gambar 5.1.
Apabila halaman website dibuka melalui perangkat mobile seperti smartphone,
(61)
Gambar 5.1 Tampilan halaman utama atau beranda
(62)
5.1.2. Tampilan Klasifikasi Informasi PPID Kominfo Jatim
Apabila pengguna ingin melihat informasi-informasi apa saja yang
ditampilkan dalam website, pengguna cukup mengarahkan cursor pada
menu-menu yang tersedia. Beberapa menu-menu terdapat sub-menu-menu yang dapat diakses.
Tampilan klasifikasi informasi PPID Kominfo Jatim berisikan informasi yang
ditampilkan berdasarkan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Di
dalam masing-masing klasifikasi informasi terdapat tautan halaman yang dapat
diakses atau dokumen-dokumen yang dapat diunduh. Salah satu contoh tampilan
klasifikasi informasi dapat dilihat pada gambar 5.3.
Gambar 5.3 Tampilan klasifikasi informasi
Tampilan website pada perangkat smartphone juga mengalami perubahan
dari segi bentuk tetapi dengan fungsi yang tetap sama. Untuk mengetahui
tampilan klasifikasi informasi pada perangkat smartphone dapat dilihat pada
(63)
Gambar 5.4 Tampilan klasifikasi informasi pada perangkat smartphone
5.1.3. Tampilan Formulir Permohonan Informasi Secara Online
Pengguna yang ingin memohon informasi yang diinginkan, dapat
mengakses formulir permohonan online. Pada halaman pengisian formulir
terdapat kotak isian yang dapat diisi. Untuk beberapa kotak isian yang diberi tanda
bintang (*), pengguna mewajibkan mengisi dan mengisi dengan format yang
benar. Seperti nama yang harus diisi dan email yang wajib diisi dengan format
(64)
Telp/HP, Email, Informasi Yang Diinginkan (1), Cara Memperoleh Informasi, dan
Cara Mendapatkan Salinan Informasi. Dapat dilihat bahwa kotak isian yang harus
tersisi ditandai dengan warna bingkai merah. Apabila pengisian sudah benar,
warna akan berubah menjadi biru. Setelah pengguna mengisi kotak isian dengan
benar, pengguna harus memastikan pemberian tanda cek pada “Saya telah mengisi formulir ini sesuai dengan data yang berlaku” untuk mengaktifkan tombol “Kirim”. Hal ini bertujuan untuk meyakinkan pengguna mengenai data yang diisi dan mencegah terkirim dengan tidak sengaja. Apabila berhasil, akan muncul
pemberitahuan untuk menyimpan dokumen permohonan dengan format PDF.
Apabila masih terdapat kotak isian yang kurang atau salah, maka akan kembali ke
tampilan formulir online dengan peringatan kotak isian mana yang masih terdapat
kesalahan. Tampilan pengisian formulir permohonan informasi secara online
dapat dilihat pada gambar 5.5.
(65)
Halaman formulir permohonan informasi secara online apabila dibuka
pada perangkat smartphone juga akan mengalami perubahan posisi. Tampilan
pada smartphone dapat dilihat pada gambar 5.6.
Gambar 5.6 Tampilan pengisian formulir permohonan informasi pada perangkat
smartphone
Pengguna yang berhasil mengisi dengan benar, aplikasi akan
menampilkan dokumen dengan format PDF yang berisikan data-data yang telah
diisi sebelumnya dan nomor pendaftaran permohonan untuk dicocokkan saat
(66)
dokumen bukti pendaftaran akan secara otomatis diunduh oleh aplikasi. Pengguna
diwajibkan untuk menyimpan atau mengunduh dokumen ini segera setelah
aplikasi memunculkannya. Bentuk dokumen pendaftaran permohonan dapat
dilihat pada gambar 5.7.
Gambar 5.7 Tampilan formulir permohonan informasi yang diterima pengguna
dalam bentuk PDF
5.1.4. Tampilan Halaman Login Admin dan Petugas PPID
Pengguna dengan peran sebagai petugas PPID dan sekretaris PPID dapat
mengakses backoffice dari website. Fungsi dari halaman admin dan kontributor
adalah untuk membantu memasukkan informasi yang dipublikasikan dan
mengelola permohonan informasi secara komputerisasi. Pengguna cukup
memasukkan Nama dan Password dan menekan tombol Login untuk mengakses
halaman ini. Apabila pengguna salah memasukkan Nama dan Password atau
(67)
Tampilan halaman login bagi admin dan kontributor dapat dilihat pada gambar
5.8.
Gambar 5.8 Tampilan halaman login
5.1.5. Tampilan Halaman Editor Informasi
Apabila pengguna melakukan login sebagai petugas, maka aplikasi akan
memunculkan tampilan awal untuk halaman petugas. Contoh halaman utama
dapat dilihat pada gambar 5.9. Pada halaman utama kontributor muncul beberapa
menu yang dapat diakses dan informasi mengenai log update informasi. Log
update informasi berfungsi untuk mengetahui pengguna siapa yang terakhir kali mengubah isi dari informasi yang ditampilkan. Tampilan log update informasi
(68)
Gambar 5.9 Tampilan halaman utama kontributor
Untuk memulai memasukkan atau meng-update informasi yang
diiinginkan, pengguna tinggal memilih menu berdasarkan kategori informasi yang
ingin diubah. Contoh pada gambar 5.10 adalah halaman editor untuk informasi
dengan kategori informasi diumumkan berkala. Pada saat pertama kali mengakses
halaman editor, pengguna akan diberikan tampilan berupa informasi mengenai
siapa dan kapan yang terakhir kali mengubah isi dari informasi tersebut. Untuk
memberikan isi informasi, pengguna tinggal mengetikkan isi informasi pada kotak
editor dan diberikan tools yang membantu dalam pengisian informasi.
Apabila selesai dalam melakukan pengisian informasi, pengguna harus
menyimpan hasil tersebut melalui tombol “Simpan Informasi”. Tombol tersebut
berfungsi untuk menyimpan hasil pengisian ke dalam database yang akan muncul
dalam halaman PPID. Apabila pengguna ingin melihat hasil, pengguna dapat
(69)
penyimpanan hasil pengisian, aplikasi akan memunculkan informasi bahwa isi
informasi telah berhasil disimpan.
Gambar 5.10 Tampilan edit informasi
5.1.6. Tampilan Tiket Permohonan Informasi
Tiket permohonan informasi adalah menu untuk melihat daftar
permohonan yang telah dikirim melalui formulir permohonan secara online. Pada
halaman tiket permohonan informasi, pengguna diberikan tampilan berupa kotak
isian pencarian dan tabel daftar permohonan informasi. Isi tabel permohonan
informasi diurutkan berdasarkan dari permohonan yang terbaru. Apabila
pengguna ingin mencari permohonan seseorang, pengguna cukup memasukkan ID
Permohonan yang terdapat pada bukti pendaftaran permohonan. Atau
memasukkan nama pemohon yang dimaksud disertai dengan menekan tombol
(70)
status dari permohonan yang diminta dan menekan tombol “Ubah Status”. Pilihan dari status yang tersedia adalah “Baru”, “Diterima”, ‘Proses”, “Dialihkan”, dan ‘Ditolak”. Pengguna hanya bisa mengubah status untuk satu permohonan. Apabila
pengguna ingin menampilkan semua daftar, pengguna cukup menekan tombol
“Tampilkan Semua”. Tampilan halaman tiket permohonan informasi informasi dapat dilihat pada gambar 5.11.
Gambar 5.11 Tampilan tiket permohonan informasi
5.1.7. Tampilan Dashboard
Dashboard berguna untuk menggambarkan dalam bentuk grafik laporan mengenai layanan permohonan informasi. Tampilan ini hanya muncul pada menu
apabila pengguna melakukan login dengan tingkat sekretaris PPID. Pengguna
dapat memilih tahun untuk menampilkan grafik yang sesuai. Apabila pengguna
ingin mencetak keseluruhan halaman dashboard, pengguna cukup menekan
(71)
pengguna ingin mencetak atau mengambil salah satu grafik, pengguna cukup
menekan gambar panah yang mengarah ke bawah yang terdapat pada ujung kanan
atas di setiap kotak grafik dan menyimpan dalam format yang diinginkan.
Tampilan halaman dashboard untuk petugas sekretaris PPID dapat dilihat pada
gambar 5.12.
Gambar 5.12 Tampilan halaman dashboard
5.1.8. Tampilan Pemeriksaan Status Permohonan
Pemeriksaan status permohonan berguna bagi publik atau masyarakat
mengetahui status atas permohonan yang telah diajukan. Pengguna cukup mengisi
nomor pendaftaran dan nama pemohon yang sesuai kemudian menekan tombol
“Cek”. Apabila data ditemukan, pengguna akan diberikan tampilan berupa tabel
(72)
permohonan. Apabila data tidak ditemukan atau tidak cocok antara nomor
pendaftaran dengan nama pemohon, maka akan muncul peringatan bahwa data
tidak ditemukan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 5.13, 5.14, dan 5.15.
Gambar 5.13 Tampilan Pengisian Cek Status Permohonan
(1)
status dari permohonan yang diminta dan menekan tombol “Ubah Status”. Pilihan dari status yang tersedia adalah “Baru”, “Diterima”, ‘Proses”, “Dialihkan”, dan ‘Ditolak”. Pengguna hanya bisa mengubah status untuk satu permohonan. Apabila pengguna ingin menampilkan semua daftar, pengguna cukup menekan tombol “Tampilkan Semua”. Tampilan halaman tiket permohonan informasi informasi dapat dilihat pada gambar 5.11.
Gambar 5.11 Tampilan tiket permohonan informasi 5.1.7. Tampilan Dashboard
Dashboard berguna untuk menggambarkan dalam bentuk grafik laporan mengenai layanan permohonan informasi. Tampilan ini hanya muncul pada menu apabila pengguna melakukan login dengan tingkat sekretaris PPID. Pengguna dapat memilih tahun untuk menampilkan grafik yang sesuai. Apabila pengguna ingin mencetak keseluruhan halaman dashboard, pengguna cukup menekan tombol “Cetak” maka keseluruhan halaman dapat dicetak. Namun apabila
(2)
68
pengguna ingin mencetak atau mengambil salah satu grafik, pengguna cukup menekan gambar panah yang mengarah ke bawah yang terdapat pada ujung kanan atas di setiap kotak grafik dan menyimpan dalam format yang diinginkan. Tampilan halaman dashboard untuk petugas sekretaris PPID dapat dilihat pada gambar 5.12.
Gambar 5.12 Tampilan halaman dashboard 5.1.8. Tampilan Pemeriksaan Status Permohonan
Pemeriksaan status permohonan berguna bagi publik atau masyarakat mengetahui status atas permohonan yang telah diajukan. Pengguna cukup mengisi nomor pendaftaran dan nama pemohon yang sesuai kemudian menekan tombol “Cek”. Apabila data ditemukan, pengguna akan diberikan tampilan berupa tabel yang berisikan data permohonan dan status serta keterangan dari status
(3)
permohonan. Apabila data tidak ditemukan atau tidak cocok antara nomor pendaftaran dengan nama pemohon, maka akan muncul peringatan bahwa data tidak ditemukan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 5.13, 5.14, dan 5.15.
Gambar 5.13 Tampilan Pengisian Cek Status Permohonan
(4)
70
(5)
72
Jogiyanto. 2001. Analisis Dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.
Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP Edisi Revisi. Yogyakarta: ANDI.
Kosmo. 2012. Adaptive and Responsive Web Design. Tersedia: http://www.stoepy.com/adaptive-dan-responsive-web-design. Diakses: 19 Maret 2015.
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 2011. Surabaya: Diperbanyak oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. 2010. Surabaya: Diperbanyak oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. 2010. Surabaya: Diperbanyak oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur.
(6)
73
Sardi, Irawan. 2004. Manajemen, Desain, dan Pengembangan Situs Web Dengan Macromedia Dreamweaver Dan Adobe Photoshop 7.0. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Standar Operasional Prosedur Pelayanan Informasi Publik. 2012. Surabaya: Diperbanyak oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik. 2008. Surabaya: Diperbanyak oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur.
World Wide Web Consortium. HTML, CSS, JavaScript, and PHP. Tersedia: http://www.w3.org/standards. Diakses: 19 Maret 2015.