TA : Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Barang Daerah Berbasis Web Pada Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI MANAJEMEN BARANG

DAERAH BERBASIS WEB PADA DINAS PENDAPATAN

PROVINSI JAWA TIMUR

TUGAS AKHIR

Program Studi SI Sistem Informasi

Oleh:

Akhmad Yogie 09.41011.0012

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

x

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Barang Milik Daerah ... 6

2.2 Manajemen Aset ... 6

2.3 Siklus Manajemen Aset ... 6

2.4 Pencatatan ... 8

2.5 Pemeliharaan ... 8

2.6 Pemindah tanganan ... 9

2.7 Penghapusan Aset ... 9


(3)

xi

2.11 System Development Life Cycle (SDLC) ... 13

2.12 Blackbox Testing ... 16

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 18

3.1 Analisis Sistem ... 18

3.1.1 Identifikasi Masalah ... 18

3.1.2 Document Flow ... 20

3.1.3 Analisa Kebutuhan Sistem... 25

3.2 Perancangan Sistem ... 26

3.2.1 Blok Diagram ... 27

3.2.2 System Flowchart ... 31

3.2.3 Diagram Berjenjang ... 37

3.2.4 Context Diagram ... 38

3.2.5 Data Flow Diagram ... 39

3.2.6 Entity Relationsip Diagram ... 44

3.2.7 Struktur Table ... 47

3.2.8 Desain Input dan Output ... 52

3.3 Pembuatan Program ... 69

3.4 Desain Uji Coba ... 69

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ... 82

4.1 Implementasi Sistem ... 82


(4)

xii

4.2.1 Uji Coba Fungsi Aplikasi ... 102

BAB V. PENUTUP ... 145

5.1 Kesimpulan ... 145

5.2 Saran ... 145

DAFTAR PUSTAKA ... 146


(5)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Dinas Pendapatan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur adalah kantor

pemerintah provinsi Jawa Timur yang bergerak dalam pelaksanaan penghimpunan

pajak daerah dan retribusi daerah. Dengan wilayah kerja yang luas, Dinas

Pendapatan memiliki wilayah kerja dengan diperbantukan oleh 38 Unit Pelaksana

Teknis (UPT) dan 42 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT)

yang tersebar di Jawa Timur. UPT dan SAMSAT mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas di bidang teknis operasional pemungutan pendapatan

daerah, ketatausahaan serta pelayanan masyarakat.

Dalam pencatatan data barang daerah yang ada di dinas, UPT maupun

SAMSAT, saat ini dinas memiliki Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah

(SIMBADA) yang berbasis dekstop dengan pemograman Delphi dan Sql Server

2000 sebagai database. Aplikasi yang ada belum terintegrasi antara komputer satu

dengan komputer lain. Proses membuat laporan data barang daerah yang ada

dilakukan secara per triwulan dan per semester. Untuk mengetahui data barang

daerah yang tersebar, dinas memerlukan integrasi data dengan yang dimiliki UPT

dan SAMSAT. Tiap UPT dan SAMSAT memiliki bagian pengurus barang

pembantu yang bertugas menyerahkan data barang daerah kepada dinas dengan

menggunakan flashdisk. Penyerahan data barang daerah diharuskan setiap saat

setelah terjadi transaksi ditujukan agar pelaporan terhadap dokumen anggaran


(6)

Dalam hal ini menyebabkan bagian perlengkapan dinas kesusahan dalam

membuat laporan rekap data barang daerah, yang meliputi data barang

keseluruhan, data barang mutasi hingga barang penghapusan. Pembuatan laporan

menjadi lambat dikarenakan menunggu pengurus dari tiap UPT dan SAMSAT

untuk memberikan data tersebut. Belum adanya tenggat waktu dalam penyerahan

data dari tiap-tiap petugas menjadi kendala bagi dinas. Penyerahan data oleh

petugas pembantu, memakan waktu dan biaya. Hal ini menjadi pengeluaran tiap

tahun bagi dinas. Karena tidak ada tenggat waktu dalam penyerahan data barang

daerah dari masing-masing bagian, apabila terjadi kesalahan ataupun kekurangan

input data maka akan menyebabkan terjadi ketidaksesuaian. Pelaporan dokumen

anggaran dipertanggungjawabkan kepada Badan Pengawas Keuangan dan Aset

Daerah (BPKAD) dan gubernur, apabila target realisasi dalam alokasi anggaran

tidak sesuai dengan yang ada, maka dinas yang bersangkutan mendapat surat

teguran dari gubernur kepada dinas yang bersangkutan dikarenakan target

pencapaian kinerja dianggap tidak optimal.

Dalam pemanfaatan sistem informasi yang ada di dinas saat ini, dinas

mengelami kesusahan dalam pengumpulan data barang daerah keseluruhan dari

tiap-tiap UPT dan SAMSAT yang tersebar di Jawa Timur. Oleh karena itu bagian

perlengkapan Dinas Pendapatan menginginkan adanya suatu aplikasi yang

terintegritas dari dinas ke setiap UPT dan SAMSAT, dimana dalam pengumpulan

informasi dan data barang daerah yang diperoleh secara cepat dan hampir

bersamaan diinputkan ke dalam sistem untuk mengurangi keterlambatan dan

kekurangan data. Aplikasi ini dapat membantu bagian perlengkapan dinas


(7)

daerah yang dimutasi setiap saat oleh dinas dan dapat membantu sebagi dasar

penetapan kebijakan atau pengembilan keputusan dalam melakukan pengaadaan

barang daerah. Kemudian data-data yang ada diolah dan pada akhirnya akan

menghasilkan laporan yang lebih akurat dan cepat.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka

dapat dirumuskan permasalahan yang sedang dihadapi Dinas Pendapatan saat ini,

yaitu bagaimana merancang bangun aplikasi manajemen barang daerah berbasis

web pada Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Timur yang dapat membantu bagian

perlengkapan dalam melakukan pencatatan, memantau barang daerah secara cepat

dan membantu pelaporkan kepada kepala dinas.

1.3Batasan Masalah

Batasan-batasan dari aplikasi yang dibahas adalah sebagai berikut :

1. Data barang daerah yang digunakan adalah data barang daerah golongan

peralatan dan mesin.

2. Aplikasi ini berbasis Web dan mySQL.

3. Aplikasi tidak membahas masalah keamanan sistem.

4. Aplikasi tidak membahas penjadwalan pemeliharaan, proses pengadaan dan

pelaporan keuangan.

5. Uji aplikasi ini hanya membatasi untuk wilayah kerja Kota Surabaya dengan 4


(8)

1.4Tujuan

Berdasarkan dari perumusan masalah, maka tujuan pembuatan sistem ini

adalah menghasilkan rancang bangun aplikasi manajemen barang daerah berbasis

web pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur sehingga dapat

mengelola dan memantau barang daerah secara menyeluruh tiap UPT dan

SAMSAT di Kota Surabaya dan mampu memberikan laporan barang daerah yang

cepat yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan untuk dinas.

1.5Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini dibagi

menjadi beberapa Bab dan Sub-Bab. Adapun pembagian Bab ini sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mengutamakan perumusan dan penjelasan masalah

umum dari manajemen barang daerah, sehingga diperoleh

gambaran umum mengenai seluruh penelitian yang

dilakukan oleh penulis. Bab ini menyangkut beberapa

masalah yang diliputi: Latar Belakang Masalah, Perumusan

Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan dilanjutkan dengan

Sistematika Penulisan Tugas Akhir.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini memberikan uraian tentang teori yang digunakan

dalam penyusunan tugas akhir. Menjelaskan tentang

Barang Milik Daerah, Manajemen Aset, Pencatatan,

Pemeliharaan, Pemindah Tanganan, Penghapusan, Aplikasi,


(9)

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisi tentang permasalah yang ada dan solusi yang

diajukan daam pembuatan aplikasi. Dalam bab ini juga

membahas Document Flow, System Flow, DFD, ERD dan

rancang antar muka.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi kebutuhan dari

Aplikasi Manejemen Barang Daerah, implementasi sistem,

uji coba dan analisis hasil uji coba dari implementasi

Aplikasi Manajemen daerah.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab yang berisi tentang kesimpulan

dan saran perancangan dan pembuatan aplikasi. Saran yang

dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi

yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik

Tugas Akhir ini. Tujuannya adalah agar pihak lain yang

meneruskan topik ini dapat menyempurnakan aplikasi


(10)

6

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Barang Milik Daerah

Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007, Barang Milik Daerah (BMD)

adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan

dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

1. Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis.

2. Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak.

3. Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang.

4. Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap.

2.2 Manajemen Aset

Manajemen aset adalah metodologi untuk secara efisien dan adil

mengalokasikan sumber daya di antara tujuan dan sasaran yang valid dan bersaing

(hidayat, 2011). Menurut Siregar (2004), dalam buku Manajemen Aset dijelaskan

pengertian tentang “aset” berdasarkan perspektif pembangunan berkelanjutan,

yakni berdasarkan tiga aspek pokoknya: sumber daya alam, sumber daya manusia,

dan infrastruktur.

2.3 Siklus Manajemen Aset

Dalam organisasi publik, siklus hidup fisik dari suatu aset atau kelompok

aset memiliki tiga fase berbeda, yakni pengadaan (aquisition), operasi, dan


(11)

yang merupakan proses lanjutan dimana output informasidari setiap fase

digunakan sebagai input untuk perencanaan.

Fakta bahwa aset memiliki siklus hidup membedakannya dari input

sumber daya lainnya. Secara khusus, tanggung jawab untuk keputusan pengadaan

(dan biaya) dalam suatu organisasi, berbeda dengan tanggung jawab untuk

operasi; dan pemeliharaan aset dan kedua tanggung jawab tadi berbeda dengan

tanggung jawab untuk penghapusan. Masalah mungkin dapat timbul dari

pemisahan tanggung jawab manajemen selama masa siklus hidup aset. Gambar

dibawah menunjukan siklus hidup aset.

OPERASI (OPERATION)

PERENCANAAN (PLANNING)

PENGHAPUSAN (DISPOSAL) PENGADAAN

(ACQUISITION)

Gambar 2.1 Siklus Hidup Aset

Fase – fase yang dilalui suatu aset selama siklus hidupnya antara lain: 1. Identifikasi kebutuhan (Planning), yaitu ketika permintaan atas aset

direncakan dan dibuat.

2. Fase pengadaan(Acquisition), yaitu ketika aset dibeli, dibangun atau dibuat.

3. Fase pengoperasian dan pemeliharaan (Operation), yaitu ketika aset digunakan


(12)

pembaruan atau perbaikan besar – besaran secara periodik, penggantian atas aset yang rusak dalam periode penggunaan.

4. Fase penghapusan (disposal), yaitu ketika umur ekonomis suatu aset telah

habis atau ketika kebutuhan atas pelayanan yang disediakan aset tersebut telah

hilang.

2.4 Pencatatan

Pencatatan sangat perlu dilakukan pada setiap kegiatan yang akan dan

telah dilakukan untuk merekam dalam bentuk tulisan secara rinci rencana kegiatan

yang akan dilakukan dan merekam hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Menurut Simamora (2004) mengemukakan bahwa pencatatan adalah pembuatan

suatu catatan pembukuan, kronologis kejadian yang terjadi, terukur melalui suatu

cara yang sistematis dan teratur. Menurut Mulyadi (2008) mengemukakan bahwa

pencatatan adalah suatu urutan ketiga klerikal biasanya melibatkan beberapa orang

dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan

secara seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Dari

beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pencatatan adalah suatu

kegiatan penghimpunan data dengan cara mencatat yang mampu memberikan satu

kesatuan informasi.

2.5 Pemeliharaan

Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya merawat,

menjaga dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai

tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau


(13)

pemeliharaan menurut Setiawan (2008), lebih jelas adalah tindakan merawat

mesin atau peralatan dengan memperbarui umur masa pakai dan

kegagalan/kerusakan mesin. Dalam hal ini penggabungan dari dua

istilah perawatan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan dan perbaikan

sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan. Arti perbaikan di sini, reparasi

(repair) dimaksudkan untuk semua bentuk aktifitas perawatan yang bertujuan

untuk memperbaiki kualitas.

2.6 Pemindah Tanganan

Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah

kepada pihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual,

dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah (hidayat,

2011). Barang milik daerah dapat dimanfaatkan atau dipindahtangankan apabila

tidak digunakan untuk penyelenggaraan pemerintah daerah, dalam kontek

pemindahtanganan akan terjadi peralihan kepemilikan atas barang milik daerah

dari pemerintah kepada pihak lain.

2.7 Penghapusan Aset

Aset tetap yang digunakan perusahaan suatu saat akan dihapuskan dari

pembukuan perusahaan. Perusahaan akan menghapus aset tetap dari

pembukuannya dengan pertimbangan-pertimbangan antara lain aset tetap yang

lama dinyatakan rusak dan tidak dapat dipakai lagi serta aset tetap tersebut tidak


(14)

Menurut Warren, dkk (2005) ada beberapa cara penghapusan aset tetap

yaitu :

a. Penjualan

Nilai buku aset dihitung kemudian dibandingkan dengan hasil penjualan yang

diterima. Selisih yang diperoleh merupakan keuntungan atau kerugian karena

penjualan aset.

b. Pertukaran

Pertukaran dapat dilakukan dengan aset yang sejenis ataupun tidak sejenis.

Selisih antara nilai tukar dan nilai buku dapat menimbulkan keuntungan atau

kerugian. Pada pertukaran sejenis, keuntungan yang diperoleh akan

dikurangkan pada harga aset yang baru. Sedangkan kerugian dibebankan pada

ahun berjalan. Pada pertukaran aset yang tidak sejenis, keuntungan dan

kerugiaannya dibebankan pada periode berjalan.

c. Penghapusan

Aset yang tidak digunakan lagi oleh perusahaan dapat dihapuskan. Apabila

belum disusutkan penuh maka terjadi kerugian sebesar nilai bukunya. Menurut

Ikatan Akuntan Indonesia mengenai penghapusan aset tetap adalah jumlah aset

tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat

ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya

(Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007)

2.8 Aplikasi

Menurut Jogiyanto (2005), aplikasi adalah penggunaan dalam suatu

komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun


(15)

Menurut Hasan (2005), aplikasi adalah penerapan dari rancang system untuk

mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman

tertentu. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah suatu

program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas

khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan atau perintah untuk

dieksekusi oleh komputer.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan

software yang ditransformasikan ke komputer yang berisikan perintah-perintah

yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas

tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data.

2.9 Database

Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi di

organisasi dan di simpan dengan cara yang memudahkan pengambilannya

kembali. Tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan

data dan mencapai indepedensi. Pengulagan data adalah duplikasi data yang

artinya data yang sama disimpan dalam beberapa file. Indepedensi data adalam

kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktu data tanpa membuat

perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program

memproses data. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data. Perubahan

pada struktur data hanya dilakukan sekali, yaitu dalam tabel. File-file tersendiri

dapat tetap ada, mewakili komponen-komponen utama dari database namun


(16)

Tipe-tipe database :

1. Operational Database

Menyimpan data detail yang dibutuhkan untuk mendukung operasi dari entire

organization.

2. Analytical Database

Menyimpan data dan Information extrateted dari operasional yang diseleksi

dan external database. Meliputi data dan informasi yang banyak dibutuhkan

oleh manajer organisasi dan end user.

3. Data Warehouse

Merupakan pusat data sentral yang ditampilkan dan di ientegrasikan sehingga

dapat digunakan oleh manajer dan user professional untuk macam-macam

analisis bisnis.

4. Distributed Database

Merupakan suatu basis data yang berada di bawah kendali sistem manajemen

basis data (DBMS) terpusat dengan peranti penyimpanan (storage database)

yang terpisah-pisah satu dari yang lainnya.

Berikut ini merupakan beberapa manfaat database yaitu :

1. Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena

merupakan dasar dalam menyediakan informasi.

2. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan shingga

informasi yang disajikan tidak kadarluasa.

3. Mengatasi pengulangan data.


(17)

2.10 Web

Menurut Shelly (2010), Web adalah koleksi dokumen elektronik milik

semua orang di dunia yang mengaksesnya melalui internet menggunakan web

browser. Menurut simamarta (2010), Aplikasi web adalah sebuah sistem

informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antarmuka berbasis web.

Fitur-fitur aplikasi web biasanya berupa data persistence, mendukung transaksi

dan komposisi halaman web dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai

hibridasi, antara hipermedia dan sistem informasi.

Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh

browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk pengeksekusian

proses bisnis. Interaksi web menurut Simamarta (2010), dibagi dalam tiga

langkah utama, yaitu:

1. Permintaan

Pengguna mengirimkan permintaan ke server web, melalui halaman web yang

ditampilkan pada browser web.

2. Pemrosesan

Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh pengguna, kemudian

memproses permintaan tersebut.

3. Jawaban

Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser.

2.11 System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Kendall & Kendall (2006), SDLC adalah pendekatan bertahap

untuk melakukan analisa dan membangun rancangan sistem dengan menggunakan


(18)

Langkah yang digunakan meliputi: melakukan survei dan menilai kelayakan

proyek pengembangan sistem informasi, mempelajari dan menganalisis sistem

informasi yang sedang berjalan, menentukan permintaan pemakai sistem

informasi, memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik, menentukan

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), merancang sistem

informasi baru, membangun sistem informasi baru, mengkomunikasikan dan

mengimplementasikan sistem informasi baru, memelihara dan melakukan

perbaikan / peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan.

SDLC adalah sebuah proses memahami bagaimana Sistem Informasi dapat

mendukung kebutuhan bisnis, merancang sistem, membangun sistem, dan

memberikannya kepada pengguna. Sama halnya dengan empat tahapan dasar yang

meliputi : perncanaan, analisa, desain, dan implementasi. Disetiap proyek

mempunyai kekuatan penekanan perbedaan pada tahapan dasar di SDLC atau

mendekati tahapan SDLC dijalur yang berbeda, tetapi disemua proyek harus

mempunyai elemen dari empat tahapan tersebut. Ada dua poin utama yang harus

diketahui pada SDLC. Pertama, harus mendapatkan pengertian umum dari fase

dan langkah-langkah dimana proyek sistem informasi bergerak dan beberapa

teknik yang menghasilkan pencapaian tertentu. Kedua, sangat penting untuk

memahami bahwa SDLC adalah proses perbaikan bertahap. Pencapaian

dihasilkan dalam tahap analisa yang memberikan gambaran umum tentang bentuk

sistem baru. pencapaian ini digunakan sebagai masukan untuk tahap desain, yang

kemudian diperbaiki untuk menghasilkan satu set pencapaian yang

menggambarkan lebih detail bagaimana persisnya sistem akan dibangun.


(19)

menghasilkan sistem yang sebenernya. Setiap fase memperbaiki dan

menyempurnakan pada pekerjaan yang dilakukan sebelumnya.

Berdasarkan pada penjelasan diatas maka SDLC dapat disimpulkan

sebagai sebuah siklus untuk membangun sistem dan memberikannya kepada

pengguna melalui tahapan perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi

dengan cara memahami dan menyeleksi keadaan dan proses yang dilakukan

pengguna untuk dapat mendukung kebutuhan pengguna. Untuk menggunakan

SDLC maka dibutuhkan sumber data awal dari pengguna yang dijadikan acuan

dalam perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi. Penggunaan acuan

ini dimaksudkan agar sistem yang dibangun bisa menjembatani kebutuhan

pengguna dari permasalahan yang dihadapinya.

a. Perencanaan

Sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem harus

dibangun. Pada fase ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau

melakukan proses information gathering kepada pengguna.

b. Analisa

Analisa sistem dapat didefinisikan sebuah proses investigasi terhadap

sistem yang sedang berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai

pengguna sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan sistem. Dari proses

analisa ini akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru.

c. Rancangan

Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam


(20)

program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi

sistem.

d. Implementasi

Fase implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian sistem,

instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem.

Metode waterfall merupakan salah satu metode dalam SDLC yang

mempunyai ciri khas pengerjaan setiap fase dalam watefall harus diselesaikan

terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase selanjutnya. Artinya fokus terhadap

masing-masing fase dapat dilakukan maksimal karena tidak adanya pengerjaan

yang sifatnya paralel. Metode waterfall digambarkan pada gambar 2.2 sebagai

berikut :

Gambar 2.2 Metode Waterfall

2.12 Blackbox Testing

Blackbox testing dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal dari

sistem atau komponen yang dites yang juga disebut sebagai behavioral testing,


(21)

testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada

spesifikasi kebutuhan dari software. Blackbox testing merupakan perekayasa

software yang dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat

secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan fungsional pada suatu program.

Blackbox testing merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup

error dengan kelas yang berbeda. Kategori error yang akan diketahui melalui

blackbox testing yaitu:

1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.

2. Error dari antar-muka.

3. Error dari struktur data atau akses eksternal database.


(22)

18

3.1 Analisis Sistem

Langkah-langkah pelaksanaan analisis dan perancangan aplikasi

manajemen barang daerah pada Dinas Pendapatan Jawa Timur ini akan

menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC), karena merupakan

metode pengembangan yang terstruktur dan digunakan oleh sebagian besar

perusahaan saat ini, seperti yang telah dikemukakan oleh Turban, dkk (2003).

Adapun diagram yang menggambarkan langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada

Gambar 3.1.

Manajemen Barang Daerah

1. Identifikasi

Masalah

2. Analisis

Sistem

3. Perancangan

Sistem

4. Pembuatan

Program

5. Desain Uji Coba

6. Impelementasi

7. Evaluasi

Gambar 3.1 Diagram Pelaksanaan Manajemen Barang Daerah

3.1.1 Identifikasi Masalah

Dalam pengumpulan data sebagai penyusunan laporan dan penyelesaian

masalah dalam Tugas Akhir ini, dilakukan dengan survei dan wawancara pada

bagian perlengkapan di Dinas Pendapatan Jawa Timur. Kegiatan survei dan

wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan


(23)

Dari hasil pengamatan, permasalahan manajemen barang daerah yang

ditemui antara lain, proses penyerahan data barang daerah dari UPT dan samsat

masih menggunakan flash drive kepada bagian perlengkapan di Dinas Pendapatan.

Bagian perlengkapan dinas kesusahan dalam membuat laporan rekap data barang

daerah, yang meliputi data barang keseluruhan, data barang mutasi hingga barang

penghapusan. Pembuatan laporan menjadi lambat dikarenakan menunggu pengurus

dari tiap UPT dan SAMSAT untuk memberikan data tersebut. Belum adanya

tenggat waktu dalam penyerahan data dari tiap-tiap petugas menjadi kendala bagi

dinas. Penyerahan data oleh petugas pembantu, memakan waktu dan biaya. Hal ini

menjadi pengeluaran tiap tahun bagi dinas.

Karena tidak ada tenggat waktu dalam penyerahan data barang daerah dari

masing-masing bagian, apabila terjadi kesalahan ataupun kekurangan input data

maka akan menyebabkan terjadi ketidaksesuaian. Pelaporan dokumen anggaran

dipertanggungjawabkan kepada Badan Pengawas Keuangan dan Aset Daerah

(BPKAD) dan gubernur, apabila target realisasi dalam alokasi anggaran tidak

sesuai dengan yang ada, maka dinas yang bersangkutan mendapat surat teguran dari

gubernur kepada dinas yang bersangkutan dikarenakan target pencapaian kinerja

dianggap tidak optimal.

Aset yang dibahas pada Tugas Akhir ini adalah semua barang daerah yang

dimiliki oleh Dinas Pendapatan. Adapun penggolongan barang daerah yang

terdapat di Dinas Pendapatan yaitu golongan gedung dan bangunan, golongan

peralatan dan mesin, golongan tanah, golongan barang daerah lainnya, golongan


(24)

3.1.2 Document Flow

Berikut ini adalah gambaran proses bisnis dari hasil identifikasi yang ada,

digambarkan dalam document flow berikut ini.

A. Document Flow Pengadaan Barang Daerah

Pada proses pengadaan barang daerah dimulai dari bagian unit UPT dan

SAMSAT melakukan proses permintaan pengadaan yang dituangkan dalam RKBU

dan RKPBU, dari proses tersebut menghasilkan Rencana Kerja Anggaran (RKA).

Dokumen tersebut diserahkan kepada tim RKA PEMPROV untuk dilakukan

penelitian. Tim RKA PEMPROV menenerbitkan Dokumen Pelaksana Anggaran

(DPA) yang akan diserahkan kepada bagian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK)

yang akan diserahkan kepada pihak pejabat pengadaan, yang akan dilanjutkan

untuk mencari pihak untuk ditunjuk melakukan pembelian. Document Flow

pengadaan barang Dinas Pendapatan dapat dilihat pada Gambar 3.2.

SKPD Bag. perlengkapan

Mulai

Melakukan Pendataan Barang unit

TIM PEMPROV PPK

Selesai Penyusunan kebutuhan Barang unit RKBU RKBURKBU Rencana Kerja Anggaran (RKA)Rencana Kerja

Anggaran (RKA) Rencana Kerja Anggaran (RKA) Menerbitkan DPA Dokumen Pelaksana Anggaran Membuat Surat Perintah Kerja Pejabat Pengadaan Surat Perintah Kerja Menunjuk mitra pengadaan Surat Perintah Kerja Surat Perintah Kerja Dokumen Pelaksana Anggaran


(25)

B. Document Flow Penerimaan Barang Daerah

Pada proses penerimaan, bagian perlengkapan dinas menerima barang

beserta Surat Perintah Kerja (SPK) dari bagian pengadaan. Setelah diterima bagian

perlengkapan melakukan proses pembuatan berita acara penerimaan barang daerah,

dari proses pembuatan berita acara akan menghasilkan berita acara penerimaan

barang daerah. Dokumen berita acara penerimaan digunakan bagian perlengkapan

untuk proses pembuatan laporan barang daerah. Proses tersebut menghasilkan

laporan berita acara penerimaan barang dan laporan barang daerah dan diserahkan

kepada kepala dinas. Document flow penerimaan barang daerah dapat dilihat pada

Gambar 3.3.

Bagian Pengadaan Bag. perlengkapan

Mulai

Surat Perintah Kerja

Surat Perintah Kerja

Membuat berita acara penerimaan Berita Acara Penerimaan Barang Daerah

Selesai

Pencatatan Barang daerah

Pimpinan

Laporan Barang Daerah

Laporan Barang Daerah


(26)

C. Document Flow Mutasi Barang Daerah

Proses mutasi barang daerah dilakukan oleh bagian perlengkapan tiap

SKPD mengajukan usulan mutasi. Kemudian dilakukan pembuatan pengajuan oleh

petugas pengurus tiap SKPD yang menghasikan laporan mutasi. Laporan mutasi

akan diserahkan kepada bagian atasan pengurus barang yang akan diteruskan

kepada pimpina guna permintaan persetujuan mutasi. Dari proses persetujuan

mutasi pimpinan berkepentingan dalam pengambilan keputusan dimana barang

daerah tersebut dapat dilakukan mutasi atau tidak. Pengajuan mutasi yang disetujui

oleh pimpinan akan diteruskan kepada bagian atasan pengurus barang, selanjutnyaa

akan diserahkan kepada bagian pengurus barang dan melakukan proses pencatatan

register pada Kartu Induk Barang (KIB). Document flow pemindahan barang daerah

dapat dilihat pada Gambar 3.4.

D. Document Flow Pemeliharaan Barang Daerah

Proses pemeliharaan dimulai dari unit melakukan proses pembuatan

usulan pemeliharaan hingga menghasilkan berita acara pemeliharaan dan dokumen

Rencana Kerja Pemeliharaan Barang Unit (RKPBU). RKPBU diserahkan kepada

bagian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan disusun Harga Perkiraan Sendiri

(HPS) yang menghasilkan dokumen nota dinas pemeliharaan yang diserahkan

kepada pihak pejabat pengadaan. Pihak pejabat pengadaan akan melakukan

permintaan penawaran kepada pihak penyedia, pihak penyedia sendiri adalah pihak

ketiga yang akan diminta mengurus dalam pemeliharaan. Jika HPS yang diajukan

oleh pihak PPK dan pihak penyedia jumlahnya wajar maka akan dipilih sebagai

pemenang dalam penawaran oleh pejabat pengadaan. Pihak pejabat pengadaan


(27)

pihak PPK dalam pembuatan Surat Perintah Kerja (SPK) sesuai yang dibutuhkan

oleh bagian pengurus barang. Document flow pemeliharaan barang daerah dapat

dilihat pada Gambar 3.5.

Pengurus Barang Atasan Pengurus Barang Pimpinan Mulai Usulan Mutasi Pembuatan pengajuan

Laporan Mutasi Laporan Mutasi

Setuju Laporan MutasiLaporan Mutasi

Laporan Mutasi Persetujuan Mutasi Ya tidak Usulan ditolak Usulan Disetujui Usulan Disetujui Pencatatan Kartu Register Selesai 1 1 Kartu Register/ KIB

Gambar 3.4 Document Flow Mutasi Barang Daerah

Pengurus Barang PPK Pejabat Pengadaan Penyedia

Mulai Usulan pemeliharaan RKPBU Mengelolah data usulan Permintaan penawaran RKPBU Menyusun HPS Nota Dinas Pemeliharaan Nota Dinas Pemeliharaan Sesuai Tidak sesuai 1 1 Pembuatan SPK 2 2 Surat Perintah Kerja Surat Perintah Kerja Surat Perintah Kerja Selesai Berita Acara Pemeliharaan 3 3


(28)

E. Document Flow Penghapusan Barang Daerah

Proses penghapusan barang daerah dimulai bagian pengurus barang tiap

SKPD mengajukan usulan penghapusan barang daerah. Dalam pembuatan

pengajuan menghasilkan dokumen laporan usulan penghapusan. Laporan usulan

penghapusan diserahkan atasan pengurus barang dan diteruskan kepada pimpinan

untuk dimintai persetujuan. Permintaan persetujuan penghapusan barang daerah

memerlukan otoritas oleh pimpinan, dimana pimpinan dapat memutuskan barang

daerah dapat dihapuskan atau tidak. Jika disetujui maka akan diteruskan kepada

pihak tim penghapus PEMPROV yang akan dibuatkan surat keputusan. Surat

keputusan yang dihasilkan merupakan surat keputusan gubernur. Penghapusan

barang daerah sendiri nantinya diambil oleh tim penghapus PEMPROV. Document

flow penghapusan barang daerah dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Pengurus Barang Atasan Pengurus Barang Pimpinan Mulai Usulan Penghapusan Pembuatan pengajuan Laporan Usulan Penghapusan Laporan Usulan Penghapusan Setuju Persetujuan Penghapusan Ya tidak Usulan ditolak Usulan Disetujui Usulan Disetujui Pencatatan Kartu Register Tim Pemprov

Laporan MutasiLaporan MutasiLaporan Usulan Penghapusan 1 1 Pembuatan Surat Keputusan Surat Keputusan Gubernur 2 Mulai 2 Kartu Register/ KIB 3 3


(29)

3.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Aplikasi manajemen barang daerah ini digunakan oleh user dengan

berinteraksi antarmuka yang ditampilkan dalam layar komputer dengan tampilan

halaman web. Antarmuka ini digunakan user untuk menggunakan fasilitas yang

diberikan sistem dalam mencatat dan menyimpan daftar pengadaan, penerimaan,

pemindahan, pemeliharaan, dan penghapusan. Selain itu, juga dapat melakukan

pengajuan permintaan pengadaan, penerimaan, pemindahan, pemeliharaan, dan

penghapusan hingga melakukan pembuatan rekap laporan. Antar muka komunikasi

dalam aplikasi pengelolaan barang daerah menggunakan jaringan internet.

Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi manajemen

barang daerah adalah sebagai berikut.

1. Windows 7 sebagai sistem operasi komputer.

2. php, sql, css. untuk pembuatan Aplikasi Manajemen Barang Daerah berbasis

web.

3. Mysql sebagai Database tools yang digunakan.

Sedangkan perangkat keras yang digunakan untuk mendukung aplikasi

pengelolaan barang daerah ini adalah 1 PC sebagai server. Server yang digunakan

sudah tersedia dengan spesifikasi PC sebagai berikut.

1. Hardisk = 500

2. Monitor = 16”

3. Memori = 4 GB

4. Mouse


(30)

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang

berkenaan dengan aplikasi yang dibangun serta untuk memudahkan pemahaman

terhadap sistem. Perancangan sistem ini dilakukan dengan menggunakan system

flow lanjutan dari document flow yang sudah terkomputerisasi secara keseluruhan,

sehingga pengguna mengetahui hak akses apa saja yang didapatkan ketika login

pada sistem ini. Setelah system flow dibuat, perancangan sistem selanjutnya adalah

membuat Data Flow Diagram yang berfungsi untuk menggambarkan aliran data

yang terjadi didalam sistem dimulai dari tingkat yang rendah hingga tingkat yang

tertinggi. Dengan DFD memungkinkan pengembangan sistem untuk membagi

sistem menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana. Dilanjutkan dengan membuat

Entity Relationship Diagram terdiri dari Conceptual Data Model dan Physical Data

Model yang memberikan gambaran mengenai struktur logical dari basis data

melalui hubungan atau relasi antar entitas yang satu dengan yang lain. Proses

selanjutnya adalah membuat struktur tabel yang berisi struktur tabel yang telah

dibuat pada PDM. Terakhir adalah perancangan antar muka yang nantinya menjadi

konsep untuk diterjemahkan kedalam web-based sehingga menjadi form-form yang


(31)

3.2.1 Blok Diagram

Rancangan penelitian yang digunakan untuk membantu pembuatan

rancang bangun ini berupa diagram blok seperti ditunjukkan pada Gambar 3.7.

INPUT PROSES OUTPUT

Usulan pemeliharaan Aset Laporan Usulan Pemeliharaan Aset Laporan Usulan Penghapusan Laporan Mutasi Laporan Hasil Mutasi Usulan Mutasi Aset Usulan Penghapusan Aset Laporan Penghapusan Rekap Laporan 1 Data Barang Daerah 1 Data Barang Daerah 1 Laporan Hasil Pemeliharaan Data Barang Daerah 1 1 1 1 Laporan Usulan Pemindahan Aset Laporan Usulan Pemeliharaan Laporan Usulan Penghapusan 1 1 1 Laporan aset menyeluruh Laporan aset per

golongan Permintaan tiap SKPD SPK 1 Laporan permintaan Laporan Penerimaan Usulan Persetujuan Pencatatan Pencarian Data Barang Daerah Informasi Aset Laporan usulan Permintaan Barang Daerah 1 1 Data Barang Daerah Laporan usulan Permintaan 1

Laporan approval

permintaan


(32)

Berikut ini merupakan penjelasan dari blok diagram di atas:

A. Input

Adapun inputan yang digunakan berupa variabel-variabel yang

dibutuhkan dalam proses manajemen barang daerah pada Dinas Pendapatan yaitu:

1. Permintaan tiap SKPD

Data permintaan SKPD berisi data permintaan pengadaan yang diajukan olah

UPT dan SAMSAT. Berisi data barang daerah jenis, jumlah, dan merk.

2. Data aset sesuai Surat Perintah Kerja (SPK)

Data input SPK merupakan inputan yang berasal dari permintaan tiap SKPD,

3. Usulan pemeliharaan

Data usulan pemeliharaan ini permohonan pengajuan pemeliharaan barang

daerah yang berisikan nama barang, pengguna, lokasi, kode barang, dan merk.

4. Data aset

Data aset merupakan data aset keseluruhan yang telah menjadi milik dinas

5. Usulan Mutasi

Data usulan pemeliharaan ini permohonan pengajuan mutasi barang daerah

yang berisikan nama barang, pengguna, lokasi, kode barang, dan merk.

6. Usulan Penghapusan

Data usulan pemeliharaan ini permohonan pengajuan pemeliharaan barang

daerah yang berisikan nama barang, pengguna, lokasi, kode barang, dan merk.

7. Laporan Usulan Mutasi

laporan usulan mutasi ini merupakan keluaran dari proses mutasi yang


(33)

8. Laporan Usulan Pemeliharaan

laporan usulan mutasi ini merupakan keluaran dari proses pemeliharaan yang

digunakan untuk menghasilkan laporan.

9. Laporan Usulan Penghapusan

laporan usulan mutasi ini merupakan keluaran dari proses mutasi yang

digunakan untuk menghasilkan laporan.

B. Proses

Berdasarkan inputan yang ada, selanjutnya akan dilakukan proses. Berikut

ini merupakan penjelasan beberapa proses yang terkait dalam sistem informasi ini

diantaranya adalah:

1. Proses pengadaan

Proses pengadaan ini dmana proses awal dalam manajemen aset. Digunakan

untuk mendata permintaan tiap SKPD.

2. Proses pencatatan setelah pengadaan

Proses pencatatan ini dilakukan setelah proses pengadaan untuk dimasukan

didalam aplikasi.

3. Proses pemeliharaan

Proses ini bertujuan merekam data-data permintaan pemeliharaan oleh unit.

4. Proses pencarian data barang daerah

Proses ini bertujuan mencari letak, pengguna barang daerah.

5. Proses mutasi


(34)

6. Proses penghapusan barang daerah

Proses ini bertujuan merekam data-data permintaan penghapusan oleh unit.

7. Proses rekap laporan

Proses terakhir adalah proses rekap dari semua laporan yang ada, guna

pelaporan kepada kepala dinas.

C. Output

Berikut ini merupakan output yang dihasilkan pada aplikasi manajemen

barang daerah.

1. Laporan mutasi

Laporan usulan mutasi adalah laporan dimana usulan permintaan mutasi

yang terjadi.

2. Laporan penghapusan barang daerah

Laporan penghapusan adalah laporan dimana usulan permintaan

penghapusan yang terjadi.

3. Laporan pemeliharaan

Laporan hasil pemeliharaan adalah laporan dimana usulan permintaan

pemeliharaan yang telah dipenuhi.

4. Laporan mutasi

Laporan hasil mutasi adalah laporan dimana usulan permintaan mutasi yang

telah dipenuhi atau terlaksana.

5. Laporan penghapusan

Laporan pemeliharaan adalah laporan dimana usulan permintaan


(35)

6. Laporan barang daerah keseluruhan

Laporan barang daerah keseluruhan merupakan laporan data barang daerah

yang dimiliki oleh dinas baik yang tersebar di dinas maupun di UPT dan

SAMSAT

7. Laporan barang daerah per golongan

Laporan barang daerah berisi rekap laporan berdasarkan golongan aset

tersebut

8. Laporan Approval permintaan

Laporan Approval permintaan berisi rekap laporan berdasarkan permintaan

yang berhasil di approval.

3.2.2 System Flowchart

System flow merupakan proses lanjutan dari document flow dimana proses

yang masih manual dihilangkan dan basis data dimunculkan. Dalam manajemen

barang daerah pada Dinas Pendapatan terdapat enam system flowchart, yaitu proses

pengadaan, dan penerimaan barang daerah, proses pemeliharaan barang daerah,

proses mutasi, proses penghapusan barang daerah, dan proses pemindahan barang

daerah. Berikut ini uraian dari masing-masing proses.

A. System Flow Pengadaan Barang Daerah

System flow ini dimulai dari unit menginputkan data usulan permintaan

yang akan disimpan dalan tabel pengadaan dari proses cetak daftar usulan akan

menjadi dokumen Rencana Kerja Barang Unit (RKBU). RKBU akan diteruskan

kepimpinan oleh bagian perlengkapan untuk dimintai persetujuan. System flow


(36)

Unit Bagian Perlengkapan Pimpinan

Mulai

Input data usulan

Simpan daftar usulan

Cetak daftar usulan

RKBU

RKBU

RKBU

Persetujuan usulan

Setuju ?

RKBU

Cetak dokumen RKA

RKA

selesai

RKBU

1 1

tidak

Pengadaan

ya

Pengadaan Barang Daerah

Gambar 3.8 System Flow Pengadaan Barang Daerah

B. System Flow Pencatatan Barang daerah

System flow ini dimulai dari bagian pengadaan memberikan berkas Surat

Perintah Kerja (SPK). SPK didapat dari proses pengadaan. SPK akan diberikan

kepada bagian perlengkapan untuk dicatat. Data SPK masuk dalam tabel barang

daerah. Setelah disimpan dicetak berita acara penerimaan barang. Berita acara

penerimaan barang akan diproses untuk dibuatkan laporan barang daerah yang akan

diteruskan kepada pimpinan oleh bagian perlengkapan. System flow pencatatan


(37)

Unit Bagian Perlengkapan Pimpinan

Mulai

Input data usulan

Simpan daftar usulan

Cetak daftar usulan

RKBU

RKBU

RKBU

Persetujuan usulan

Setuju ?

RKBU

Cetak dokumen RKA

RKA

selesai

RKBU

1 1

tidak

Pengadaan

ya

Pengadaan Barang Daerah

Gambar 3.9 System Flow Pencatatan Barang Daerah

C. System Flow Pemeliharaan Barang Daerah

Proses mutasi barang daerah dilakukan oleh bagian perlengkapan tiap

SKPD mengajukan usulan pemeliharaan. Kemudian dilakukan pembuatan

pengajuan oleh petugas pengurus tiap SKPD yang menghasikan laporan

pemeliharaan. Laporan pemeliharaan akan diserahkan kepada bagian atasan

pengurus barang yang akan diteruskan kepada pimpina guna permintaan

persetujuan. Dari proses persetujuan mutasi pimpinan berkepentingan dalam

pengambilan keputusan dimana barang daerah tersebut dapat dilakukan

pemeliharaan atau tidak. Pengajuan pemeliharan yang disetujui oleh pimpinan akan


(38)

kepada bagian pengurus barang. System Flow pemindahan barang daerah dapat

dilihat pada Gambar 3.10.

Unit Bagian Perlengkapan Pimpinan

Mulai

Input data usulan

Simpan daftar usulan

Cetak laporan Pemeliharaan

Laporan Pemeliharaan

Usulan di setujui

Laporan Pemeliharaan

Persetujuan usulan

Setuju ?

Usulan di setujui

selesai

Laporan pemeliharaan

ya 1

1

tidak

Usulan di setujui Barang

Daerah

Pemeliharaan

Barang Daerah

Barang Daerah

Pemeli haraan

Gambar 3.10 System Flow Pemeliharaan Barang Daerah

D. System Flow Pencarian Barang Daerah

Proses pencarian barang daerah dimulai dengan input barang nama barang


(39)

secara langsung. System Flow pencarian barang daerah dapat dilihat pada Gambar

3.11.

Bagian Perlengkapan

Mulai

Pencarian Data Barang

selesai

Input Pencarian Barang Daerah

Tampil Hasil Pencarian

Gambar 3.11 Document Flow Pencarian Barang Daerah

7. System Flow Mutasi Barang Daerah

System flow Mutasi barang daerah dimulai melakukan input data usulan

mutasi barang daerah untuk proses pembuatan daftar usulan mutasi barang daerah

yang disimpan ke dalam tabel mutasi kemudian di cetak laporan. Laporan mutasi

di serahkan ke bagian perlengkapan dan di serahkan kepada pimpinan untuk di

berikan persetujuan. System flow penghapusan barang daerah komputer dan


(40)

Unit Bagian Perlengkapan Pimpinan

Mulai

Input data usulan

Simpan daftar usulan

Cetak laporan mutasi

Laporan mutasi

Usulan di setujui

Laporan mutasi

Persetujuan usulan

Setuju ?

Usulan di setujui

selesai

Laporan mutasi

ya 1

1

tidak

Usulan di setujui Barang

Daerah

Mutasi

Barang Daerah

Barang Daerah

Mutasi

Gambar 3.12 System Flow Mutasi Barang Daerah

E. System Flow Penghapusan Barang Daerah

System flow penghapusan barang daerah dimulai dari input data usulan

bagian perlengkapan untuk di simpan ke dalam tabel penghapusan. Hasil cetak

laporan di serahkan ke pimpinan untuk di mintai persetujuan. System flow

pemindahan barang daerah komputer dan peripheral dapat dilihat pada Gambar


(41)

Bagian Perlengkapan Pimpinan

Mulai

Input data usulan

Simpan daftar usulan

Cetak laporan penghapusan

Laporan penghapusan

Persetujuan penghapusan

Setuju

Laporan penghapusan

Laporan penghapusan

Laporan penghapusan

ya

1

tidak 1

selesai

Barang Daerah

Penghapu san

Barang daerah

Penerimaan

Barang daerah

Penghapu san

Gambar 3.13 System Flow Penghapusan Barang Daerah

3.2.3 Diagram Berjenjang

Pada diagram berjenjang ini menggambarkan proses umum yang dimiliki

pada context diagram berupa diagram berjenjang dari rancang bangun aplikasi

manajemen daerah pada Dinas Pendapatan, yang dibagi menjadi lima proses, yaitu

proses usulan, proses pencatatan, proses pencarian barang daerah, proses

persetujuan, dan proses rekap laporan. Pada proses usulan terdiri dari proses usulan

permintaan, proses usulan pemeliharaan, proses usulan mutasi, dan proses usulan

penghapusan. Sedangkan proses persetujuan terdiri dari proses persetujuan

permintaan, proses persetujuan pemeliharaan, proses persetujuan mutasi, dan


(42)

laporan permintaan, proses laporan barang daerah, proses laporan pemeliharaan,

proses laporan mutasi, dan proses laporan penghapusan. Diagram berjenjang untuk

sistem yang akan dibangun ini dapat dilihat pada Gambar 3.14.

1.2 Pemeliharaan 1 Usulan 3 Pencarian Barang 1.4 Penghapusan 2 Pencatatan 1.3 Mutasi 4 Persetujuan 0

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Daerah Dinas Pendapatan

1.1 Permintaan 5 Rekap Laporan 4.3 Persetujuan Pemeliharaan 4.5 Persetujuan Penghapusan 4.4 Persetujuan Mutasi 4.1 Persetujuan Permintaan 5.2 Laporan Pernerimaan 5.4 Laporan Pemeliharaan 5.3 Laporan Barang Daerah 5.1 Laporan Permintaan 5.5 Laporan Mutasi 4.2 Penerimaan 5.7 Laporan Per Golongan 5.6 Laporan Penghapusan 5.8 Laporan Approval permintaan Gambar 3.14 Diagram Berjenjang

3.2.4 Context Diagram

Perancangan DFD dimulai dari context diagram menggambarkan entity

yang berhubungan langsung dengan sistem dan aliran data secara umum.

Sedangkan proses-proses yang lebih detail yang terdapat dalam sistem masih belum

bisa diketahui. Pada context diagram rancang bangun aplikasi manajemen daerah

terdapat tiga external entity, yaitu Unit, Bagian Perlengkapan, dan Pimpinan. Pada

context diagram ini proses-proses yang lebih detil masih belum terlihat. Context


(43)

Daftar Usulan M utasi

Laporan Penghapusan

Berita Acara Penerimaan Hasil daftar permintaan

Data Penghapusan tidak disetujui

Daftar Permintaan Mutasi tidak disetujui

Mutasi disetujui

Daftar Usulan Penghapusan

Informasi Barang Daerah Pencarian Barang Daerah

Daftar Usulan M utasi

Laporan Pemeliharaan Laporan Mutasi Data Penghapusan Disetujui

Data Usulan Permintaan Barang

Usulan Penghapusan Usulan Mutasi

Daftar Usulan Pemeliharaan Surat Perintah Kerja

Laporan Barang Daerah Usulan Pemeliharaan

0

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Barang Daerah

Dinas Pendapatan

+

Unit

Bagian Perlengkapan

Pimpinan

Gambar 3.15 Context Diagram

3.2.5 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan perangkat yang digunakan pada

metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan lebih detail. DFD

menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas.

a. Diagram Level 0

Pada DFD level 0 terdapat 5 proses, yaitu:


(44)

2. Proses pencatatan

3. Proses pencarian barang daerah

4. Proses persetujuan

5. Proses rekap laporan


(45)

Gambar 3.16 Diagram Level 0

input sub kel input sub2 kel

Laporan Approval

input detil hapus Output detil

input detil hapus input detil

simpan detil hapus Input Detil

konf irmasi penerimaan pemeliharaan tidak disetujui

Pemeliharaan diset ujui

daftar usulan pemeliharaan Input User

Laporan Per Golongan Laporan Penerimaan

Input Lokasi input Detil penerimaan

Input penerimaan

input data pemeliharaan Input Penerimaan

Simpan Detil Permintaan Input Detil Permint aan Input Detil penerimaan

Simpan Penerimaan

Input Vendor Input Bidang

Input Unit Input Lokasi

Input Sub2 kel Input Sub Kel

input Sub2 Kel inputSub kel

Input Lokasi Input Lokasi Input User

Input Vendor

Simpan bidang Input Unit

Daft ar Usulan Permintaan Permintaan Tidak Disetujui

Permintaan Disetujui

Laporan Permintaan Barang

Daft ar Usulan Penghapusan Daft ar Usulan Mutasi

Input Data Penghapusan Input Data Mutasi

Input Data Pemeliharaan Input Data Barang Daerah

Input Data Permintaan

[Laporan Penghapusan] [Laporan Pemeliharaan]

[Laporan Mutasi] [Laporan Barang Daerah]

[Daf tar Usulan Mutasi] [Daf tar Usulan Penghapusan]

Input Data Permintaan

Input Data Penghapusan Input Data Mutasi [Mutasi disetujui]

[Mutasi Tidak Disetujui] [Penghapusan disetujui] [Penghapusan Tidak disetujui]

[Pencarian Barang Daerah] Input Barang Daerah

[Informasi Barang Daerah] Input Data Penghapusan

Input Data Mutasi Input Data Pemeliharaan

Output Data Penghapusan Output Data Mutasi Output Data Pemeliharaan

Output Data Barang Daerah Output Data Permintaan

Input Data Permintaan Output Data Permintaan

[Berita Acara Penerimaan] [Surat Perintah Kerja] [Usulan Mut asi]

[Usulan Penghapusan] [Daf tar Permintaan] [Daf tar Usulan Pemeliharaan] [Usulan Pemeliharaan]

[Dat a Usulan Permintaan Barang]

[Hasil Daftar Permintaan] Unit Bagian Perlengkapan Pimpinan 1 Usulan + 2 Pencatatan 1 Permintaan

2 Barang Daerah

3 Pemeliharaan

4 Mutasi 5 Penghapusan

3

Pencarian Barang Daerah

4 Persetujuan + 5 Rekap Laporan + 6 Unit 7 Bidang 8 Penerimaan

9 Detil_Permintaan 10 User

11 Vendor

12 Lokasi

13 Sub Kelompok 14 Sub_2 Kelompok

15 Detil_Mutasi


(46)

b. Diagram Level 1 Proses Usulan

Pada DFD level 1 proses usulan dibagi menjadi 4 proses proses, yaitu

proses usulan permintaan, proses usulan pemeliharaan, proses usulan mutasi dan

proses usulan penghapusan. Diagram level 1 proses usulan dapat dilihat pada

Gambar 3.17.

Gambar 3.17 Diagaram Level 1 Proses Usulan

c. Diagram Level 1 Proses Persetujan

Pada DFD level 1 proses persetujuan dibagi menjadi tiga proses, yaitu

proses persetujuan permintaan, proses persetujuan mutasi dan proses persetujuan

penghapusan. Diagram level 1 proses persetujuan dapat dilihat pada Gambar 3.18.

[Input Lokasi]

Input us er Input User

input us er

[Input Vendor] [Input User]

[Simpan bidang]

[Input Unit]

[Daftar Us ulan Peng hapus an]

[Output Data Mutas i] [Daftar Us ulan Pemeliharaan]

[Daftar Us ulan Mutasi]

[Usulan Penghapusan]

[Usulan M utasi] [Hasil Daftar Permintaan] [Data Usulan Permintaan Barang ]

[Input Data Peng hapusan] [Input Data Mutas i] [Input Data Pemeliharaan]

[Output Data Peng hapusan] [Output Data Pemeliharaan] [Output Data Permintaan]

[Usulan Pemeliharaan] [Daftar Permintaan] Unit

Bag ian Perleng kapan

1 Permintaan

3 Pemeliharaan

4 Mutasi

5 Peng hapus an 1.1 Permintaan 1.2 Pemeliharaan 1.3 Mutasi 1.4

Peng hapus an

6 Unit

7 Bidang

11 Vendor

10 User


(47)

Gambar 3.18 Diagaram Level 1 Proses Persetujuan

d. Diagram Level 1 Proses Rekap Laporan

Pada DFD level 1 proses rekap laporan dibagi menjadi 5 proses, yaitu

proses laporan permintaan, proses laporan pemeliharaan, prose laporan mutasi,

proses laporan penghapusan. Diagram level 1 proses pengadaan dapat dilihat pada

Gambar 3.19.

[pemeliharaan tidak disetujui] [Pemeliharaan disetujui]

[Daftar Usulan Penghapusan] [Daftar Usulan Mutasi]

[Mutasi Tidak Disetujui] [Permintaan Tidak Disetujui]

[Daftar Usulan Permintaan] [Permintaan Disetujui]

[Mutasi disetujui]

[Penghapusan disetujui] [Penghapusan Tidak disetujui]

[konfirmasi penerimaan]

[daftar usulan pemeliharaan] [Input Penerimaan]

[Simpan Detil Permintaan]

[input data pemeliharaan] [Input Detil Permintaan]

[Input Data Permintaan]

[Input Data Penghapusan] [Input Data Mutasi]

4 Mutasi 5 Penghapusan 1 Permintaan 9 Detil_Permintaa n 9 Detil_Permintaa n 8 Penerimaan 3 Pemeliharaan Pimpinan Bagian Perlengkap an 4.1 Persetujuan Permintaan 4.2 penerimaan 4.3 Persetujuan Pemeliharaan 4.4 Persetujuan Mutasi 4.5 Persetujuan Penghapusan


(48)

Gambar 3.19 Diagaram Level 1 Proses Rekap Laporan

3.2.6 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan proses yang menunjukkan

hubungan antar entitas dan relasinya. ERD menyediakan bentuk untuk

menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Entity

Relationship Diagram terbagi menjadi Conceptual Data Model (CDM) dan

Physical Data Model (PDM).

[Laporan M utasi]

input barang daerah [Input Data Peng hapusan]

Flow_671

[input sub kel] [input sub2 kel]

[Input Lokasi]

[Output detil] [input detil hapus]

[input Detil penerimaan] [Input penerimaan]

[Input Data Mutasi] [Input Data Pemeliharaan]

[Input Data Barang Daerah] [Input Data Permintaan]

[Laporan Approval]

[Laporan Penerimaan]

[Laporan Per Golongan] [Laporan Permintaan Barang ]

[Laporan Penghapusan]

[Laporan Pemeliharaan] [Laporan Barang Daerah]

Pimpinan

1 Permintaan

2 Barang Daerah

3 Pemeliharaan

4 Mutasi

5 Peng hapusan 8 Penerimaan

9 Detil_Permintaa n 12 Lokasi

15 Detil_Mutasi 16 Detil_Peng ha

pusan 5.1 Laporan Permintaan 5.2 Laporan Penerimaan 5.3 Laporan Barang Daerah 5.4 Laporan Pemeliharaan 5.5 Laporan Mutasi 5.6 Laporan peng hapusan 5.7 Laporan Per Golongan 5.8 Laporan Approval

14 Sub_2 Kelompok 13 Sub Kelompok


(49)

a. Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) dari rancang bangun sistem informasi

pengelolaan barang daerah pada Dinas Pendapatan, dijelaskan bahwa sistem di

perusahaan ini memiliki 11 entitas yang saling berkaitan untuk menyediakan data

yang dibutuhkan. Kemudian merelasikan entitas-entitas yang saling berhubungan

untuk menghasilkan rancangan ERD dalam bentuk Conceptual Data Model

(CDM). Conceptual Data Model dapat dilihat pada Gambar 3.20.

Gambar 3.20 Conceptual Data Model

b. Physical Data Model

Dari rancangan Conceptual Data Model (CDM), maka dapat di-generate

untuk menghasilkan rancangan Physical Data Model (PDM). PDM ini merupakan

gambaran dari struktur database dari rancang bangun aplikasi manajemen barang Relation_336 Lokasi Akhir Lokasi Awal Relation_244 Relation_239 Relation_225 Relation_224 Relation_152 Relation_151 Relation_150Relation_149 Relation_148 Relation_147 Relation_146 Relation_144 Relation_141 Relation_140 Relation_139 Relation_137 Relation_136 Relation_135 Relation_132 Barang Daerah Kode Barang Daerah Nama Barang Daerah Merk No Pabrik Satuan Tgl Tercatat Asal Pemeliharaan Kode Pemeliharaan Jenis Pemeliharaan Tang g al Pemeliharaan Biaya Pemeliharaan Bukti Pemeliharaan Tang g al Selesai Status Barang Ket Pemeliharan

Mutasi Kode M utasi Tang g al M utasi Status Mutasi Ket mutasi

Peng hapusan Kode Penghapusan Tang g al Request Jenis Peng hapusan Status Peng hapusan Ket Penghapusan Vendor Pemeliharaan

Kode Vendor Nama Vendor Alamat Vendor No Telp Vendor Bidang Usaha Vendor

Permintaan Kode Permintaan Tang g al Permintaan Total Permintaan Lokasi Kode Lokasi Alamat Kota Sub Kelompok

Kode Sub Kel Nama Sub Kel

Sub2 Kelompok Kode Sub2 Kelompok Nama Sub2 Kelompok

Bidang Kode Bidang Nama Bidang Unit Kode Unit Nama Unit User Nip Nama Password Penerimaan Kode Penerimaan Merk barang Tgl diterima Asal barang tahun diterima Detail Permintaan Kode Detail Permintaan Nama Barang Merk barang Jumlah permintaan Jumlah Disetujui Harg a perkiraan Keterangan Status Approval Status Terima Bar ang


(50)

daerah pada Dinas Pendapatan. Physical Data Model dapat dilihat pada Gambar

3.21.

Gambar 3.21 Physical Data Model

Pada Gambar 3.21 mengenai Phisycal Data Model pada proses aplikasi

manajemen barang daerah, dijelaskan bahwa setiap tabel database memiliki

keterangan tipe data yang berguna untuk melakukan penyimpanan database dan

pemanggilan isi database ke dalam program aplikasi manajemen barang daerah

pada Dinas Pendapatan.

KODE_LO KASI = LOKASI_AKHIR

KODE_LO KASI = LOKASI_AW AL KODE_DETAIL_PERM INTAAN = KODE_DETAIL_PERMINTAAN

KODE_PERMINTAAN = KO DE_PERMINTAAN

KODE_LO KASI = KODE_LOKASI KODE_SUB2_KELO MPOK = KODE_SUB2_KELOMPOK

KODE_BIDANG = KODE_BIDANG

NIP = NIP

NIP = NIP NIP = NIP

NIP = NIP NIP = NIP

NIP = NIP KODE_PENERIMAAN = KO DE_PENERIMAAN

KODE_BIDANG = KODE_BIDANG KODE_UNIT = KODE_UNIT

KODE_PENGHAPUSAN = KODE_PENGHAPUSAN KODE_BARANG_DAERAH = KODE_BARANG_DAERAH

KODE_MUTASI = KODE_M UTASI KODE_BARANG_DAERAH = KODE_BARANG_DAERAH

KODE_BARANG_DAERAH = KODE_BARANG_DAERAH

KODE_VENDO R = KODE_VENDO R KODE_SUB_KEL = KO DE_SUB_KEL

BARANG_DAERAH KODE_BARANG_DAERAH varchar(10) KODE_BIDANG varchar(10) KODE_PENERIMAAN varchar(10) NIP varchar(10) KODE_SUB2_KELOMPOK varchar(10) KODE_LOKASI varchar(10) KODE_DET AIL_PERMINTAAN varchar(10) NAMA_BARANG_DAERAH varchar(30) MERK varchar(30) NO_PABRIK varchar(30) SATUAN varchar(30) TGL_TERCATAT date ASAL varchar(30) TAHUN_TERCATAT date PEMELIHARAAN KODE_PEMELIHARAAN varchar(10) KODE_VENDOR varchar(10) KODE_BARANG_DAERAH varchar(10) NIP varchar(10) JENIS_PEMELIHARAAN varchar(30) TANGGAL_PEMEIHARAAN date BIAYA_PEMELIHARAAN integer BUKTI_PEMELIHARAAN varchar(70) TANGGAL_SELESAI date ST ATUS_BARANG varchar(30) KET_PEMELIHARAN varchar(30)

MUTASI KODE_MUT ASI varchar(10) NIP varchar(10) LOKASI_AWAL varchar(10) LOKASI_AKHIR varchar(10) TANGGAL_MUTASI date ST ATUS_MUTASI varchar(30) KET_MUTASI varchar(30) PENGHAPUSAN KODE_PENGHAPUSAN varchar(10) NIP varchar(10) TANGGAL_REQUEST date JENIS_PENGHAPUSAN varchar(20) ST ATUS_PENGHAPUSAN varchar(30) KET_PENGHAPUSAN varchar(30) VENDOR_PEMELIHARAAN

KODE_VENDOR varchar(10) NAMA_VENDOR varchar(30) ALAMAT_VENDOR varchar(30) NO_T ELP_VENDOR varchar(12) BIDANG_USAHA_VENDOR varchar(30) PERMINT AAN KODE_PERMINTAAN varchar(10) NIP varchar(10) TANGGAL_PERMINTAAN date TOTAL_PERMINTAAN integer LOKASI KODE_LOKASI varchar(10) ALAMAT varchar(30) KOTA varchar(30) SUB_KELOMPOK KODE_SUB_KEL varchar(10) NAMA_SUB_KEL varchar(30) SUB2_KELOMPOK KODE_SUB2_KELOMPOK varchar(10) KODE_SUB_KEL varchar(10) NAMA_SUB2_KELOMPOK varchar(30) BIDANG KODE_BIDANG varchar(10) KODE_UNIT varchar(10) NAMA_BIDANG varchar(30) UNIT KODE_UNIT varchar(10) NAMA_UNIT varchar(30) USER NIP varchar(10) NAMA_UNIT varchar(30) KODE_BIDANG varchar(10) NAMA varchar(30) PASSWORD varchar(10) PENERIMAAN KODE_PENERIMAAN varchar(10) NIP varchar(10) MERK_BARANG varchar(30) TGL_DIT ERIMA date ASAL_BARANG varchar(30)

DETAIL_PERMINTAAN KODE_DET AIL_PERMINTAAN varchar(10) KODE_PERMINTAAN varchar(10) NAMA_BARANG varchar(30) MERK_BARANG varchar(30) JUMLAH_PERMINTAAN integer HARGA_PERKIRAAN integer KETERANGAN long varchar JUMLAH_DISET UJUI integer ST ATUS_APPROVAL varchar(30) ST ATUS_DITERIMA varchar(30)

DETAIL_MUTASI KODE_BARANG_DAERAH varchar(10) KODE_MUT ASI varchar(10)

DETAIL_PENGHAPUSAN KODE_BARANG_DAERAH varchar(10) KODE_PENGHAPUSAN varchar(10)


(51)

3.2.7 Struktur Tabel

Struktur tabel digunakan dalam pembuatan Rancang Bangun Aplikasi

Manajemen Barang Daerah pada Dinas Pendapatan. Data-data dibawah ini akan

menjelaskan satu per satu secara detil dari struktur tabel sistem.

1. Nama Tabel : Barang Daerah

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Barang Daerah

Tabel 3.1 Barang Daerah

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_BARANG_DAERAH Varchar 10 Primary Key

2 KODE_BIDANG Varchar 10

3 KODE_PENERIMAAN Varchar 10

4 NIP Varchar 12

5 KODE_SUB2_KEL Varchar 10

6 KODE_LOKASI Varchar 10

7 KODE_DETAIL_PERMINTAAN Varchar 10

8 KODE_BIDANG Varchar 12

9 NAMA_BARANG_DAERAH Varchar 30

10 MERK Varchar 30

11 NO_PABRIK Varchar 30

12 SATUAN Int 30

13 TGL_TERCATAT Date 30

14 ASAL Varchar 30

15 STATUS BARANG DAERAH Varchar 30

2. Nama Tabel : Lokasi

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Lokasi

Tabel 3.2 Lokasi

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_LOKASI Varchar 10 Primary Key

2 ALAMAT Varchar 30


(52)

3. Nama Tabel : User

Fungsi : Untuk Menyimpan Data User

Tabel 3.3 User

No Name Type Size Keterangan

1 NIP Varchar 10 Primary Key

2 KODE_BIDANG Varchar 10

3 NAMA Varchar 30

4 PASSWORD Varchar 10

4. Nama Tabel : Sub Kelompok

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Sub Kelompok

Tabel 3.4 Sub Kelompok

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_SUB_KEL Varchar 2 Primary Key

2 NAMA_SUB_KEL Varchar 30

5. Nama Tabel : Sub2 Kelompok

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Sub2 Kelompok

Tabel 3.5 Sub2 Kelompok

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_SUB2_KEL Varchar 10 Primary Key

2 KODE_SUB_KEL Varchar 10

3 NAMA_SUB2_KEL Varchar 30

6. Nama Tabel : Bidang

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Bidang

Tabel 3.6 Bidang

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_BIDANG Varchar 10 Primary Key


(53)

Tabel 3.6 Bidang

No Name Type Size Keterangan

3 NAMA_BIDANG Varchar 30

7. Nama Tabel : Unit

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Unit

Tabel 3.7 Unit

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_UNIT Varchar 12 Primary Key

2 NAMA_UNIT Varchar 30

8. Nama Tabel : Permintaan

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Permintaan

Tabel 3.8 Permintaan

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_PERMINTAAN Varchar 10 Primary Key

2 NIP Int 10

3 TANGGAL_PERMINTAAN DATE -

4 TOTAL_PERMINTAAN INT 11

9. Nama Tabel : Penghapusan

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Penghapusan

Tabel 3.9 Penghapusan

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_PENGHAPUSAN Varchar 10 Primary Key

2 NIP Varchar 10

3 TANGGAL_REQUEST Date -

4 JENIS_PENGHAPUSAN Varchar 20

3 STATUS_PENGHAPUSAN Varchar 30


(54)

10. Nama Tabel : Mutasi

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Mutasi

Tabel 3.10 Mutasi

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_MUTASI Varchar 10 Primary Key

2 NIP Varchar 10

3 LOKASI_AWAL Varchar 30

4 LOKASI_TERAKHIR Varchar 30

5 TANGGAL_MUTASI DATE -

6 STATUS_MUTASI Varchar 30

7 KET_MUTASI Varchar 30

11. Nama Tabel : Pemeliharaan

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Pemeliharaan

Tabel 3.11 Pemeliharaan

N

o Name Type

Siz

e Keterangan

1 KODE_PEMELIHARAAN Varchar 10 Primary Key

2 KODE_BARANG_DAERAH Varchar 10

3 KODE_VENDOR Varchar 10

4 NIP Varchar 10

4 JENIS_PEMELIHARAAN Varchar 30

5 TANGGAL_PEMELIHARAA

N Date -

6 BIAYA_PEMELIHARAAN Int -

7 BUKTI_PEMELIHARAAN Varchar 70

8 TANGGAL_SELESAI Date -

9 STATUS Varchar 30


(55)

12. Nama Tabel : Detil Permintaan

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Detil Permintaan

Tabel 3.12 Detil Permintaan

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_DETIL_PERMINTAAN Varchar 10 Primary

Key

2 KODE_PERMINTAAN Varchar 12

3 NAMA_BARANG Int -

4 MERK_BARANG Varchar 30

5 JUMLAH_PERMINTAAN Varchar 30

6 HARGA PERKIRAAN Varchar 30

7 KETERANGAN Varchar 30

8 JUMLAH_DISETUJUI

9 STATUS_APPROVAL

10 STATUS_DITERIMA

13. Nama Tabel : Detil Penghapusan

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Detail Penghapusan

Tabel 3.13 Detil Penghapusan

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_BARANG_DAERAH Varchar 10 Primary Key

2 KODE_PENGHAPUSAN Varchar 12 Primary Key

14. Nama Tabel : Detil Mutasi

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Detil Mutasi

Tabel 3.14 Detil Mutasi

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_BARANG_DAERAH Varchar 10 Primary Key


(56)

15. Nama Tabel : Vendor Pemeliharaan

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Vendor Pemeliharaan

Tabel 3.15 Vendor Pemeliharaan

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_VENDOR Varchar 12 Primary Key

2 NAMA_VENDOR Varchar 30

3 ALAMAT_VENDOR Varchar 30

4 NO_TELPON_VENDOR Varchar 12

5 BIDANG_USAHA_VENDOR Varchar 30

16. Nama Tabel : Penerimaan

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Peneriman Barang Daerah

Tabel 3.16 Penerimaan

No Name Type Size Keterangan

1 KODE_PENERIMAAN Varchar 10 Primary Key

2 KODE_PERMINTAAN Varchar 10

3 NIP Varchar 10

4 TGL_TERIMA DATE -

5 ASAL_BARANG Varchar 30

3.2.8 Desain Input dan Output

Desain input atau output merupakan rancangan input atau output berupa

form untuk menu utama, login, master, transaksi, dan laporan. Desain input atau

output juga merupakan acuan pembuat aplikasi dalam Rancang Bangun Aplikasi

Manajemen Barang Daerah Pada Dinas Pendapatan.

A. Desain Form Menu Utama

Form menu utama terdapat menu utama yang terdiri dari menu yang

mengarah ke halaman file, master, transaksi, dan laporan. Desain form menu utama


(57)

Master Master Unit Master Bidang Master Sub Kelompok Master Lokasi

Entry Data Pencatatan Barang Pemeliharaan Mutasi Penghapusan

Rekap Laporan Laporan Master

Master Barang Master Vendor Master Lokasi

Laporan Laporan Perbaikan Laporan Mutasi Laporan Penghapusan Laporan Penerimaan Master Sub Keompok 2 Master Vendor Pemeliharan Master Barang Daerah

Gambar 3.22 Desain Form Menu Utama

B. Desain Form Login

Form login ini digunakan untuk menetukan hak akses user dalam program.

Desain form login dapat dilihat pada Gambar 3.23.

LOGO

Login User

UserName

Password

Login


(58)

C. Desain Form Master

1. Desain Form Unit

Form master barang daerah ini digunakan untuk melakukan input data

barang daerah, di dalam form ini terdapat beberapa toolbox yang digunakan untuk

menampung semua proses ini. Desain form master barang daerah dapat dilihat pada

Gambar 3.24.

Master Unit

Kode Unit Nama Unit

NO Kode Unit Nama Unit

Tambah Ubah Hapus

Master Master Unit Master Bidang Master Sub Kelompok Master Lokasi

Entry Data Pencatatan Barang Pemeliharaan Mutasi Penghapusan

Rekap Laporan Laporan Master

Master Barang Master Vendor Master Lokasi

Laporan Laporan Perbaikan Laporan Mutasi Laporan Penghapusan Laporan Penerimaan Master Sub Keompok 2 Master Vendor Pemeliharan Master Barang Daerah

Gambar 3.24 Desain Form Master Unit

2. Desain Form Master Bidang

Form master lokasi digunakan untuk melakukan input data Lokasi barang

daerah, didalam form ini terdapat beberapa toolbox untuk menampung semua

proses ini. Desain form master lokasi dapat dilihat pada Gambar 3.25.

3. Desain Form Master User

Form master unit ini digunakan untuk melakukan input data unit kerja di

Dinas Pendapatan, di dalam form ini terdapat beberapa toolbox untuk menampung


(59)

Master Bidang

Kode Bidang Nama Bidang

NO Kode Bidang Nama Bidang

Tambah Ubah Hapus

Master Master Unit Master Bidang Master Sub Kelompok Master Lokasi Entry Data Pencatatan Barang Pemeliharaan Mutasi Penghapusan Rekap Laporan Laporan Master Master Barang Master Vendor Master Lokasi Laporan Laporan Perbaikan Laporan Mutasi Laporan Penghapusan Laporan Penerimaan Master Sub Keompok 2 Master Vendor Pemeliharan Master Barang Daerah

Gambar 3.25 Desain Form Master Bidang

Master User

NIP Nama

NO NIP Nama

Tambah Ubah Hapus

Master Master Unit Master Bidang Master Sub Kelompok Master Lokasi Entry Data Pencatatan Barang Pemeliharaan Mutasi Penghapusan Rekap Laporan Laporan Master Master Barang Master Vendor Master Lokasi Laporan Laporan Perbaikan Laporan Mutasi Laporan Penghapusan Laporan Penerimaan Master Sub Keompok 2 Master Vendor Pemeliharan Master Barang Daerah

Bidang Paswsword

Bidang Password

Gambar 3.26 Desain Form Master User

4. Desain Form Master Sub Kelompok

Form master bidang ini digunakan untuk melakukan input data bidang

kerja, di dalam form ini terdapat beberapa toolbox yang digunakan untuk

menampung semua proses ini. Desain form master spesifikasi dapat dilihat pada


(60)

Master Sub Kelompok 2

Kode Sub Nama Sub

NO Kode Sub

Tambah Ubah Hapus

Master Master Unit Master Bidang Master Sub Kelompok Master Lokasi Entry Data Pencatatan Barang Pemeliharaan Mutasi Penghapusan Rekap Laporan Laporan Master Master Barang Master Vendor Master Lokasi Laporan Laporan Perbaikan Laporan Mutasi Laporan Penghapusan Laporan Penerimaan Master Sub Keompok 2 Master Vendor Pemeliharan Master Barang Daerah

Nama Sub

Gambar 3.27 Desain Form Master Sub Kelompok

5. Desain Form Master Sub2 Kelompok

Form master vendor ini digunakan untuk melakukan input data vendor

yang menangani pemeliharaan. Di dalam form ini terdapat beberapa toolbox yang

digunakan untuk menampung semua proses ini. Desain form master vedor dapat

dilihat pada Gambar 3.28.

Master Sub Kelompok

Nama Sub Kelompok Kode Sub2 Kelompok

NO Nama Sub Kelompk

Tambah Ubah Hapus

Master Master Unit Master Bidang Master Sub Kelompok Master Lokasi Entry Data Pencatatan Barang Pemeliharaan Mutasi Penghapusan Rekap Laporan Laporan Master Master Barang Master Vendor Master Lokasi Laporan Laporan Perbaikan Laporan Mutasi Laporan Penghapusan Laporan Penerimaan Master Sub Keompok 2 Master Vendor Pemeliharan Master Barang Daerah

Enter Text

Nama Sub2 Kelompok

Kode Sub2 kel Nama Sub2 Kelompk


(61)

6. Desain Form Master Lokasi

Form master sub kelompok ini digunakan untuk melakukan input data sub

kelompok 1 , di dalam form ini terdapat beberapa toolbox untuk menampung semua

proses ini. Desain form master sub kelompok dapat dilihat pada Gambar 3.29.

Master Lokasi

Kode Lokasi Nama Lokasi Alamat Kota

NO Kode Lokasi Alamat Kota

Tambah Ubah Hapus

Master Master Unit Master Bidang Master Sub Kelompok Master Lokasi

Entry Data Pencatatan Barang Pemeliharaan Mutasi Penghapusan

Rekap Laporan Laporan Master

Master Barang Master Vendor Master Lokasi

Laporan Laporan Perbaikan Laporan Mutasi Laporan Penghapusan Laporan Penerimaan Master Sub Keompok 2 Master Vendor Pemeliharan Master Barang Daerah

Gambar 3.29 Desain Form Master Lokasi

7. Desain Form Master Vendor Pemeliharaan

Form master sub kelompok2 ini digunakan untuk melakukan input data

sub kelompok2 , di dalam form ini terdapat beberapa toolbox untuk menampung

semua proses ini. Desain form master sub kelompok2 dapat dilihat pada Gambar

3.30.

8. Desain Form Master Barang Daerah

Form master sub kelompok2 ini digunakan untuk melakukan input data

sub kelompok2 , di dalam form ini terdapat beberapa toolbox untuk menampung

semua proses ini. Desain form master sub kelompok2 dapat dilihat pada Gambar


(62)

Master Vendor Pemeliharaan

Kode Vendor Nama Vendor Alamat No. Telpon Bidang Ush Vendor

No Kode Vendor Nama Vendor Alamat No. Telp Bidang ush

Simpan Ubah

Master Master Unit Master Bidang Master Sub Kelompok Master Lokasi Entry Data Pencatatan Barang Pemeliharaan Mutasi Penghapusan Rekap Laporan Laporan Master Master Barang Master Vendor Master Lokasi Laporan Laporan Perbaikan Laporan Mutasi Laporan Penghapusan Laporan Penerimaan Master Sub Keompok 2 Master Vendor Pemeliharan Master Barang Daerah

Gambar 3.30 Desain Form Master Vendor Pemeliharaan

Master Barang Daerah

Kode Barang Nama Barang

Tambah Ubah Hapus

Jumlah Merk Satuan No Pabrik Tanggal tercatat Asal Tahun Tercatat

No Kode Barang Nama Barang Jumlah Merk Satuan No. Pabrik Tanggal tercatat Asal Tahun tercatat

Master Master Unit Master Bidang Master Sub Kelompok Master Lokasi Entry Data Pencatatan Barang Pemeliharaan Mutasi Penghapusan Rekap Laporan Laporan Master Master Barang Master Vendor Master Lokasi Laporan Laporan Perbaikan Laporan Mutasi Laporan Penghapusan Laporan Penerimaan Master Sub Keompok 2 Master Vendor Pemeliharan Master Barang Daerah


(63)

D. Desain Form Transaksi

1. Desain Form Transaksi Permintaan Barang Daerah

Form transaksi permintaanbarang digunakan untuk input permintaan

pengadaan barang daerah, dilakukan approval untuk persetujuan tiap permintaan

barang daerah, di dalam form ini terdapat beberapa toolbox yang digunakan untuk

menampung semua proses ini. Desain form table transaksi permintaan dapat dilihat

pada Gambar 3.32, desain form transaksi tambah permintaan untuk input

permintaan dapat dilihat pada Gambar 3.33, dan form untuk approval permintaan

dapat dilihat pada Gambar 3.34.

Gambar 3.32 Desain Form Transaksi Permintaan Barang


(64)

Gambar 3.34 Desain Form Transaksi Approval Permintaan

2. Desain Form Penerimaan

Form penerimaan barang daerah digunakan untuk melakukan input barng

daerah sesuai dengan permintaan pengadaan yang telah disetujui. Desain form

penerimaan dapat dilihat pada Gambar 3.35.

Gambar 3.35 Desain Form Usulan Penerimaan

3. Desain Form Pemeliharaan

Form Pemeliharaan barang daerah ini digunakan untuk melakukan usulan

pemeliharan rutin barang daerah, approval dari usulan dan hasil yang akan

dilakukan pemeliharaan. Jika status barang tidak memenuhi syarat untuk dilakukan


(65)

ini terdapat beberapa toolbox yang digunakan untuk menampung semua proses ini.

Desain form pengajuan pemeliharaan barang daerah dapat dilihat pada Gambar

3.36, form pemeliharaan tambah dapat dilihat pada Gambar 3.37, dan form

approval yang nantinya akan dimutasi atau dipelihara dapat dilihat pada Gambar

3.38.

Gambar 3.36 Desain Form Usulan Pemeliharaan


(66)

Gambar 3.38 Desain Form Approval

4. Desain Form Transaksi Mutasi

Form transaksi mutasi barang daerah digunakan untuk melakukan

transaksi usulan mutasi barang daerah, di dalam form ini terdapat beberapa toolbox

yang digunakan untuk menampung semua proses ini. Desain form transaksi usulan

mutasi dapat dilihat pada Gambar 3.39. Desain form transaksi tambah penghapusan

dapat dilihat pada Gambar 3.40. Desain form transaksi approval penghapusan

dapat dilihat pada Gambar 3.41.


(67)

Gambar 3.40 Desain Form Transaksi Tambah Mutasi

Gambar 3.41 Desain Form Approval Mutasi

5. Desain Form Transaksi Penghapusan

Form transaksi penghapusan barang daerah digunakan untuk melakukan

ransaksi usulan penghapusan barang daerah, di dalam form ini terdapat beberapa

toolbox yang digunakan untuk menampung semua proses ini. Penghapusan barang

daerah dapat terjadi akibat masa ekonomis barang daerah yang habis, atau dari


(68)

form transaksi usulan penghapusan dapat dilihat pada Gambar 3.42. Desain form

transaksi approval dapat dilihat pada Gambar 3.43. Desain form transaksi

penghapusan dapat dilihat pada Gambar 3.44.

Gambar 3.42 Desain Form Transaksi Penghapusan


(69)

Gambar 3.44 Desain Form Approval Penghapusan

E. Desain Form Laporan

1. Desain Form Laporan Data Master Barang Daerah

Form laporan data master barang daerah digunakan untuk melihat laporan

data master barang daerah. Desain form laporan data master barang daerah dapat

dilihat pada Gambar 3.45.

LOGO LAPORAN BARANG DAERAH

Lokasi : Tanggal

No Kode Lokasi Nama Lokasi Kode Barang Nama Barang Merk Satuan No pabrik Tgl Tercatat Cara Perolehan

Total Barang Daerah


(1)

142

Gambar 4.110 Hasil Uji Form Laporan Penerimaan Barang Daerah


(2)

143

Gambar 4.112 Hasil Uji Form Laporan Mutasi Barang Daerah


(3)

144

Gambar 4.114 Hasil Uji Form Laporan Aset Per Golongan


(4)

145 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji coba dan evaluasi yang dilakukan pada bab 4 maka dapat diperoleh kesimpulan sebagain berikut:

1. Aplikasi memberikan layanan input data barang daerah, sehingga pada saat informasi dibutuhkan, data sudah tersedia dan dapat memberikan informasi barang daerah oleh pengguna.

2. Aplikasi dapat mempercepat proses permintaan barang daerah karena sudah tersimpan di database, sehingga petugas pembantu tidak perlu mengantar data pengajuan permintaan.

3. Aplikasi bisa menampilkan semua data barang daerah yang ada di UPT dan SAMSAT secara terpusat di Dinas agar Dinas dapat secara mudah mengetahui informasi barang daerah yang diinginkan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dapat dikembangkan manajemen barang daerah seperti dapat meng handle semua golongan barang daerah, memperluas dengan menambahan penyusutan barang daerah.


(5)

146

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Alwi, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Everest, C. Gordon. 2005. Fundamentals of database system. Tokyo: Benyamin.

Hidayat, Muchtar. 2011. Manajemen Aset. Yogyakarta: Laksbang.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kendall, K. and Kendall, J. (2006). Systems Analysis and Design. Pearson, Prentice Hall: New Jersey.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengolahan Barang Milik Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010, Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pressman, S, Roger. 2005. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta: Andi.


(6)

147

Shelly, G.B. dan Vermalat, M.E. 2010. Discovering Computer 2010: Living in a Digital World, complete. Boston: Course Technology.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Ketiga, Yogyakarta: STIE YKPN.

Simamarta, J. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta: Andi Offset.

Siregar, Doli D. 2004, Manajemen Aset, Jakarta: Satyatama Graha Tara.