LKP : Manajemen Penggunaan Bandwidth Pada Kantor Nusanet Berbasis Mikrotik.

(1)

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2014

MANAJEMEN PENGGUNAAN BANDWIDTH PADA KANTOR NUSANET BERBASIS MIKROTIK

KERJA PRAKTEK

Program Studi S1 Sistem Komputer

Oleh :

MOHAMAD GATOT PRATAMA 11.41020.0045


(2)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN PERSYARATAN ... i

HALAMAN MOTTO……….. ii

HALAMAN PERSEMBAHAN………... iii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iv

HALAMAN PERNYATAAN……….. v

ABSTRAK……… vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ……… .. xi

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii

BAB I.PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Malasah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 2

1.4. Tujuan ... 2

1.5. Manfaat ... 2

1.6. Sistematika Penulisan ... 2

BAB II. Profil PT. Media Andalan Nusa ... 4

2.1. Sejarah Singkat PT. Media Andalan Nusa ... 4

2.2. Lokasi Perusahaaan ... 5

2.3. Visi dan Misi... 5

2.4. Stuktur Organisasi ... 6

BAB III.LANDASAN TEORI ... 7

3.1. Jaringan Komputer... 7

3.2. Definisi Router... 8

3.3. Fungsi Router... 10

3.4. Pengertian Mikrotik RouterOS ... 10

3.5. Sejarah Mikrotik Router OS ... 11

3.6. Fitur-Fitur Mikrotik ... 12


(3)

x

BAB IV. PEMBAHASAN ... 18

4.1. Mikrotik sebagai Gateway ... 18

4.2. Mengkonfigurasi Client ... 19

4.3. Management Bandwith pada Mikrotik ... 24

4.3.1 Simple Queue………. 24

4.3.2 Queue Tree………. 26

BAB V. PENUTUP………..……… 30

5.1. Kesimpulan ... 30

5.2. Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32


(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Router merupakan suatu perangkat yang digunakan khusus untuk mengalirkan dan mengatur data untuk disalurkan secara merata ke setiap pengguna jaringan komputer. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.

Sering kali terjadi permasalahan pada jaringan komputer antara lain data yang di kirimkan lambat, rusak dan bahkan tidak sampai ke tujuan. Komunikasi sering mengalami time-out/delay, hingga masalah keamanan. Oleh sebab itu, jaringan komputer memerlukan sebuah Router, yaitu alat yang berfungsi sebagai pengatur jalur lalu-lintas data sehingga tepat pada sasarannya. Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki Router, maka komunikasi pada jaringan computer dapat berjalan dan berfungsi dengan baik.

Mikrotik Router OS hadir dengan banyak fitur yang dapat memberikan solusi yang handal dalam melakukan kerjanya sebagai Router. Kinerja yang di hasilkan oleh Router itu sendiri bisa sesuai dengan yang di harapkan. Dan juga Router ini hadir dengan harga yang terjangkau.

Laporan kerja praktek ini akan menjelaskan tentang proses kerja dari Router, fitur-fitur yang ada pada Router serta memanajemen bandwidth bagi semua user/client yang terhubung ke jaringan komputer agar koneksi internet bisa berjalan baik dan lancar.


(5)

1.2. Perumusan Masalah

- Bagaimana cara mengkonfigurasi Router agar koneksi internet di setiap client bisa merata satu sama lain.

- Bagaimana agar dapat memanajemen bandwidth pada Router Mikrotik agar memaksimalkan penggunaan internet pada komputer client di kantor Nusanet.

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang dikaji lebih terarah dan mendalam, maka masalah yang akan dibahas adalah bagaimana memanajemen bandwidth dengan menggunakan Mikrotik agar jaringan internet di kantor tersebut dapat berjalan dengan baik.

1.4. Tujuan

Peserta kerja praktek dapat mengenal tentang apa itu Mikrotik Router dan juga dapat ambil bagian dalam mengkonfigurasi serta memanajemen jaringan internet pada kantor nusanet.

1.5. Manfaat

Beberapa hal yang dapat diperoleh dari kegiatan kerja praktek di PT. Media Andalan Nusa (nusanet) adalah:

1. Meningkatkan pengalaman diri mengenai teknologi yang baru dan banyak digunakan saat ini dalam dunia komunikasi internet.

2. Memberikan Pengalaman baru tentang dunia komunikasi termasuk dalam jaringan internet.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek digunakan untuk menjelaskan penulisan laporan per bab. Sistematika penulisan kerja praktek dapat dijelaskan pada alinea di bawah ini.


(6)

3

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang masalah, inti dari permasalahan yang disebutkan pada perumusan masalah, pembatasan masalah yang menjelaskan tentang batasan-batasan dari sistem yang dibuat agar tidak menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan. Tujuan dari kerja praktek adalah mampu memanajemen bandwidth jaringan komputer pada kantor nusanet.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menjelaskan tentang gambaran umum PT. Media Andalan Nusa. Gambaran umum ini digunakan untuk menjelaskan kepada pembaca tentang sejarah hingga struktur organisasi perusahaan.

BAB III : LANDASAN TEORI

Berisikan tentang landasan teori menjelaskan tentang teori-teori penunjang ini berisi tentang penjabaran yang akan dijadikan sebagai acuan analisa dan pemecahan permasalahan yang dibahas, sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikan masalah.

BAB IV : PEMBAHASAN

Bagian ini memuat uraian tentang pembahasan laporan selama kerja praktek mengenai analisa sistem yang akan dibuat dan bagaimana merancangnya sehingga menjadi sebuah sistem.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan serta saran sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada masa yang akan datang.


(7)

4

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Media Andalan Nusa ( NUSANET)

Pada awal perjalanan bisnis yaitu pada tahun 1996, Nusanet merupakan sebuah badan penyedia jasa pembuatan web. Seiring berkembangnya waktu, sekarang Nusanet menjadi sebuah perusahaan ISP berlisensi nasional dari Dirjen Postel yang pertama tumbuh dari luar pulau Jawa dan juga adalah perusahaan pertama di luar pulau Jawa yang mempunyai persyaratan sertifikasi sebagai ‘Microsoft Certified Partner). Dengan kepuasan pelanggan Nusanet berkembang dan sekarang memiliki koneksi Internet langsung ke USA, STIX (SingTel Internet

eXchange) dan IIX (Indonesia Internet eXchange). (www.nusanet.com)

Nusanet juga termasuk anggota dari APJII (Asosiasi Perusahaan Jasa Internet Indonesia). APJII adalah pengelola IIX, sebuah peering hub Internet yang terbesar dan satu- satunya di Indonesia. Dengan menjadi anggota APJII, Nusanet mempunyai hak ekslusif untuk mempunyai koneksi sebesar 100 mbps ke IIX, mendapat assign IP block dan AS number dari APNIC (otoritas Internet Asia Pasific).

Nusanet adalah Motorolla Authorized Canopy Solution Provider dan pengelola medannic.com (domain name registrant online pertama di Indonesia dalam mata uang rupiah).


(8)

5

Nusanet berpusat di kota Medan dan sementara melayani, Lubuk Pakam, Pematang Siantar, dan Lampung untuk Internet akses berkecepatan tinggi. Memberikan layanan internet ke seluruh Indonesia untuk jasa dial up, domain name

registration, webhosting dan juga co location server di NOC Nusanet Medan maupun

IIX Nusanet di Jakarta. Dengan dukungan management yang solid, sumber daya manusia terbaik, update teknologi yang terus menerus, partners yang realible dan

costumers yang puas, Nusanet akan terus tumbuh menjadi Internet Solution Provider

yang terbaik

2.2 Lokasi Perusahaan

Kantor cabang perusahaan PT. Media Andalan Nusa ( NusaNet ) tempat terlaksananya kerja praktek berlokasi di Jl.Candi Panggung 61, Malang, Jawa Timur, Indonesia.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan Visi

Menjadi perusahaan internet solution provider terkemuka yang memiliki cabang di setiap propinsi Indonesia.

Misi

 Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan teknologi terkini demi kepuasan pelanggan.


(9)

 Memberikan pelatihan yang berkesinambungan dan kompensasi menarik bagi karyawan yang berkompeten.

 Memberikan keuntungan bagi investor.

 Berkontribusi kepada industri Internet agar pengguna Internet Indonesia tumbuh.

2.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan sistem pengendali jalannya kegiatan dimana terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada organisasi tersebut, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1


(10)

7 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi, program aplikasi, dan perangkat keras seperti printer,

scanner, CD-Drive ataupun HDD serta memungkinkan untuk saling

berkomunikasi secara elektronik. Adapun sejumlah potensi jaringan komputer, antara lain :

1. Mengintegrasikan dan berbagi pakai peralatan

Jaringan komputer memungkinkan penggunaan bersama peralatan computer berbagai merek, yang semula tersebar di berbagai ruangan dan unit sehingga meningkatkan efektivitas dari penggunaan sumber daya tersebut.

2. Komunikasi

Memungkinkan terjadinya komunikasi antar pemakai computer. Selain itu tersedia aplikasi teleconference yang memungkinkan dilakukannya rapat atau pertemuan tanpa harus meninggalkan meja kerja.

3. Perlindungan data dan Informasi

Jaringan komputer memudahkan upaya perlindungan data yang terpusat pada server, melalui pengaturan hak akses dari para pemakai serta penerapan system password.


(11)

4. System terdistribusi

Jaringan komputer dimanfaatkan pula untuk mendistribusikan proses dan aplikasi sehingga dapat mengurangi terjadinya bottleneck atau tumpukan pekerjaan pada suatu bagian.

5. Keteraturan aliran informasi

Jaringan komputer mampu mengalirkan data-data komputer client dengan cepat untuk diintegrasikan dalam komputer server. Selain itu, jaringan mampu untuk mendistribusikan informasi secara kontinu kepada pihak-pihak terkait yang membutuhkannya.

3.2Definisi Router

Dalam jaringan komputer sangat diperlukan melakukan proses pengiriman data dari satu tempat ke tempat lain. Untuk menyambungkan jaringan komputer secara luas dibutuhkan suatu perangkat tambahan agar proses komunikasi data tidak terhambat.


(12)

9

Gambar 3.1 Router

Router adalah sebuah perangkat yang berfungsi mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing untuk menyambungkan jaringan yang luas. Proses

routing terjadi pada lapisan 3 dari stack protocol tujuh lapis OSI. Posisi layer 3

bisa dilihat pada gambar 3.2


(13)

3.3Fungsi Router

1. Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

2. Router mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang sistem kerjanya mirip dengan Bridge.

3. Digunakan juga untuk menghubungkan LAN (Local Area Network) ke sebuah layanan telekomunikasi.

4. Digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah DSL (Digital

Subscriber Line) disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis

tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Fungsi router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

3.4 Pengertian Mikrotik RouterOS

Mikrotik Router OSTM adalah sistem operasi yang diperuntunkan sebagai

network router. Sistem dasar yang digunakan oleh Mikrotik Router OSTM adalah sistem operasi linux.


(14)

11

Gambar 3.3 Logo Mikrotik

Selain itu instalasi bisa dilakukan pada PC standar, PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standar, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (jaringan yang kompleks atau untuk routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.

3.5 Sejarah Mikrotik RouterOS

Mikrotik adalah sebuah peruasahaan kecil yang berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakasai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang yang berasal dari Amerika yang bermigrasi ke Latvia. Di Latvia ia berjumpa dengan Arnis, seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun1995.

Tahun 1996 John dan Arnis mulai routing (visi Mikrotik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet yang


(15)

berkecepatan 2Mbps di Molcova, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia.

Prinsip dasar mereka bukan Wireless ISP (WISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat di jalankan di seluruh dunia. Latvia hanya merupakan ”tempat eksperimen” John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar empat ratusan pelanggannya. Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah Kernel

2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan staf 5-15 orang staf

R&D Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf dilingkungan Mikrotik, mereka merekrut pula tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik secara maraton.

Untuk negara berkembang, solusi Mikrotik sangat membantu ISP (Internet

Service Provider) atau perusahaan-perusahaan kecil yang ingin bergabung denga

Internet. Walaupun sudah banyak tersedia perangkat router mini sejenis NAT, Mikrotik merupakan solusi terbaik dalam beberapa kondisi penggunaan komputer dan perangkat lunak.

3.6 Fitur-fitur Mikrotik

Ada berbagai macam fitur yang dimiliki Mikrotik RouterOS, yaitu: 1. Addess List

Pengelompokan IP Address berdasarkan nama. 2. Asynchronous


(16)

13

Mendukung serial PPP dial-in/dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial-on demand, modem pool hingga 128 port.

3. Bonding

Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka Ethernet kedalam 1 pipa pada koneksi yang cepat.

4. Bridge

Mendukung fungsi bridge spanning tree, multiple bridge interface, bridge firewalling.

5. Date Rate Management

QOS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer.

6. DHCP

Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP relay; DHCP client; multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.

7. Firewall and NAT

Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu berdasarkan MAC, IP Address, range port, protocol IP, pemilihan opsi protocol seperti ICMP, TCP flags dan MSS.

8. Hotspot

Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL, HTTPS.


(17)

9. Ipsec

Protokol AH dan ESP untuk Ipsec; Diffie-Hellman groups 1,2,5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkripsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; perfect forwarding secrecy (PFS) MODP groups 1,2,5.

10.ISDN

Mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128k bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protocol.

11. M3P

Mikrotik Protokol Packer untuk wireless link dan Ethernet. 12. MNDP

Mikrotik Discovery Neighboor Protocol, juga mendukung Cisco Discovery Protocol (CDP).

13. Monitoring/Accounting

Laporan traffic IP, log, statistic graphs yang dapat diakses melalui HTTP. 14. NTP

Network Time Protocol untuk server dan client, sinkronisasi menggunakan system GPS.

15. Point to Point Tunneling Protocol

PPTP, PPPoE dan L2TP Access Concentrators; protocol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan RADIUS; enkripsi MPPE; kompresi untuk PpoE; Limit data rate.


(18)

15

16. Proxy

Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy, transparent proxy untuk DNS dan HTTP, mendukung protocol SOKCS, mendukung parent proxy, static DNS.

17. Routing, Routing static dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4. 18. SDSL, Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan

jaringan.

19. Simple Tunnels

Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP). 20. SNMP

Mode akses read-only. 21. Synchrounous

V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protocol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.

22. Tool

Ping; traceroute; bandwidht test; ping flood; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update.

23. UpnP

Mendukung antarmuka universal Plug and Play. 24. VLAN

Mendukung Virtual LAN IEEE802.lq untuk jaringan Ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.


(19)

25. VOIP

Mendukung aplikasi voice over IP. 26. VRRP

Mendukung Virtual Router Redudant Protocol. 27. Winbox

Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi Mikrotik RouterOS.

3.7 Level Mikrotik

Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika ingin memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari mikrotik untuk dapat menggunakannya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah level pada lisensinya. Tersedia mulai dari level 0 kemudian 1, 3 hingga 6. Berikut ini kemampuan yang dimiliki dari setiap level mikrotik :

1. Level 0 (gratis): tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.

2. Level 1 (demo): pada level ini menggunakannya sebagai fungsi routing standar saja dengan satu pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.

3. Level 3: sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampunan untuk manajemen segala perangkat keras yang berbasiskan kartu jaringan atau


(20)

17

4. Level 4: sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.

5. Level 5: mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak.


(21)

18 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Mikrotik sebagai Gateway

Mikrotik sebagai gateway merupakan salah satu bentuk implementasi yang paling banyak di pakai. Tujuannya agar client, semisal dengan IP 192.168.199.3/24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

Mikrotik minimal memakai dua LAN Card / Ethernet dengan fungsi sebagai router.

Gambar 4.1 Dua LANcard/Interface yang di gunakan Mikrotik Satu LAN card (Public) berfungsi sebagai antarmuka public yang terhubung dengan jaringan public (internet), sedangkan LAN card satunya (Local) berfungsi sebagai antarmuka local yang berperan sebagai gateway.

Untuk konfigurasi gateway, langkah pertama yang dilakukan ialah mengkonfigurasi di dalam mikrotik terlebih dahulu, dengan perintah :

[admin@MikroTik] > ip route add gateway=192.168.207.2

Seperti terlihat pada gambar 4.2 .


(22)

19

Setelah memasukan alamat Gateway di atas, kita melakukan Ping untuk mengecek koneksi ke Intenet/ISP.

Gambar 4.3 Percobaan Ping ke internet dari Mikrotik

Pada Gambar 4.3 dapat di perhatikan, percobaan melakukan ping/atau pengetesan koneksi ke internet dari Mikrotik. Dimana proses di atas di lakukan ketika sudah selesai mengeset Ip Gateway Public.

4.2 Mengkonfigurasi Client

Setelah selesai mengkonfigurasi gateway, yang harus dilakukan ialah mengkonfigurasi client agar bisa terkoneksi ke gateway dan sekaligus mencoba untuk terhubung ke internet. Untuk konfigurasi pertama yaitu, memberikan IP pada client dengan melihat ip Local yang terdapat pada mikrotik.


(23)

Kemudian atur IP address pada client harus sama atau satu subnet dengan local pada mikrotik.

Gambar 4.5 Konfigurasi IP Address pada Client

Biasanya untuk mengkonfigurasi Client agar dapat terhubung ke Mikrotik Router, bisa dengan menggunakan aplikasi Winbox. Aplikasi Winbox ialah aplikasi bawaan yang terdapat dalam Mikrotik OS itu sendiri. Bedanya konfigurasi dalam OS dengan aplikasi ialah, dengan menggunakan Winbox kita tidak harus susah dengan mengetik seperti Command Prompt dalam Windows, karena dengan bantuan Winbox kita bisa mengkonfigurasi MikroTik dengan tampilan GUI (Grafik User Interface).


(24)

21

Gambar 4.6 Tampilan Aplikasi Winbox

Untuk mengkonfigurasi Client, agar dapat terkoneksi ke internet dengan mengikuti jalur Mikrotik Router. PC Client dan Mikrotik Router harus memiliki 1 subnet IP yang sama, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya. Dan agar dapat langsung terhubung ke Internet, disini menggunakan fitur NAT (Network Address Translation).

NAT ialah suatu metoda untuk menghubungkan lebih dari satu computer

(Client) dengan menggunakan 1 alamat IP saja. Banyaknya penggunaan metode

ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (Security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. NAT memungkinkan computer address yang tidak terdaftar atau komputer yang menggunakan address private, untuk bisa mengakses internet karena address yang tidak terdaftar tidak memungkinkan untuk koneksi ke internet jika tidak melalui metoda NAT ini.


(25)

Langkah-langkah mengkonfigurasi NAT untuk computer Client menggunakan Winbox:

1. Masuk ke menu IP > Firewall > NAT > + New NAT Rule > Pada bagian General = Pilih srcnat > kemudian masukkan IP Gateway Client pada Src. Address : 192.168.199.0/24

Gambar 4.7 Konfigurasi NAT pada Winbox memasukan IP Address Client


(26)

23

2. Setelah itu pindah pada bagian Action > pilih srcnat

Gambar 4.8 Menghubungkan ke Client 3. Masukkan Ip Address Client > OK

Gambar 4.9 IP Address Client 4. Setelah itu mencoba ping ke ISP / Internet.

Gambar 4.10 Percobaan Ping ke Internet dari computer Client Bisa dilihat pada gambar 4.10 hasil percobaan koneksi ke Internet/Ping dari komputer client melalui Mikrotik sebagai routingnya berhasil dan berjalan dengan lancar.


(27)

4.3 Management Bandwidth pada Mikrotik

Mengatur dan membatasi pemakaian bandwidth internet memang suatu hal yang penting ketika koneksi internet kita terbatas, misalnya kuota

bandwidth yang terbatas dari ISP. Kita perlu membatasi kuota bandwidth

tiap user yang terkoneksi ke Router. Pada router Mikrotik sendiri sudah tersedia fitur yang membatasi (limit) bandwidth yaitu fitur Queue. Fitur queue terdiri dari 2 macam, Simple Queues dan Queue Tree.

4.3.1 Simple Queues

Merupakan cara termudah untuk melakukan managemen bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.

Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi managemen bandwidth Mikrotik simple queue :

- Masuk winbox > pilih Queues


(28)

25

Penjelasan bagian penting pada bagian Simple queues tersebut, yakni:

1. Tab General

Yang perlu di perhatikan pada tab ini ialah pada bagian Target Address dan Max limit.

2. Target Address

Pada bagian ini sesuai namanya, kita memasukkan IP Address target atau Ip client, yang ingin anda batasi bandwidthnya. Misalnya pada komputer ini ditambahkan alamat IP seperti pada gambar 4.12, berdasarkan IP client.

3. Max Limit

Max limit adalah alokasi bandwidth maksimal yang di dapatkan user, dan biasanya akan di terima oleh user jika ada alokasi bandwidth yang tidak di gunakan oleh user lain.

- Kemudian pilih + > masukkan IP Address client/user yang mau di konfigurasi bandwidthnya pada bagian Targer Address.


(29)

- Setelah itu pada bagian selanjutnya, Max Limit dapat diatur sesuai kebutuhan untuk client.

Gambar 4.13 Max limit, Upload dan Download

Hasilnya akan terlihat seperti Gambar 4.14, dimana client dengan Ip address 192.168.199.4, mendapat max upload 64k dan download 512k.

Gambar 4.14 Hasil Konfigurasi Simple Queue 4.3.2 Queue Tree

Fungsi ini mirip seperti queue simple namun lebih rumit, yaitu dapat melakukan pembatasan berdasarkan group. Kita harus mengaktifkan fitur

mangle pada firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.


(30)

27

Adapun langkah-langkah mengkonfigurasi queue tree adalah sebagai berikut :

- Buka winbox > klik bagian Queues > pilih tab Queue Tree

Gambar 4.16 Tab Queue Tree

- Tambahkan new queue list > pada bagian name masukkan nama queue > bagian parent pilih global-in > pada queue tipe pilih default.

Gambar 4.17 Konfigurasi New Queue Penjelasan beberapa bagian pada queue Tree:

1. Parent berguna untuk menentukan tugas dari masing-masing queue. Didalam parent terdapat beberapa bagian yang menentukan fungsi kerja parent.


(31)

- Global-in, mewakili semua input interface pada umunya. Maksudnya ialah interface yang menerima input data/traffic. - Global-out, mewakili interface yang mengeluarkan output

data/traffic yang sudah di filter.

- Interface, adalah bagian interface mana yang menerima data

input atau output yang di queue.

2. Packet mark berfungsi untuk menandai paket yang akan di

queue.

3. Priority digunakan memprioritaskan queue yang akan dikirimkan

atau dimasukkan dalam salah satu atau semua interface yang telah di filter.

4. Queue type digunakan untuk memilih type queue yang biasa di

buat secara khusus / sesuai kebutuhan.

- Limit at ialah bandwith minimal yang di terima oleh client

atau target ip yang di queue.

- Max limit ialah bandwith maksimal yang bisa di capai oleh

client atau target ip yang di queue.

- Burst limit, bandwidth maksimal yang dapat di capai oleh

client atau target ip ketika burst sedang aktif. - Burst time adalah periode waktu dalam detik.

- Burst threshold digunakan untuk mengoptimalkan burst nilai

yang sama antar nilai rate, sehingga ada keseimbangan antara nilai limit at dan max limit.


(32)

29


(33)

30

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasaan yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :

1. Mikrotik yang telah diimplementasikan mampu menghubungkan komputer client pada kantor Nusanet agar dapat terkoneksi ke Internet dan bisa sesuai dengan kebutuhan client menggunakan konfigurasi manajemen bandwitdh.

2. Management Bandwith pada computer client berhasil untuk koneksi ke internet dengan lancar, di samping itu penggunaan management bandwith

Simple Queue lebih mudah di karenakan pengkonfigurasiannya

menggunakan IP address Client atau dengan kata lain secara manual, dan sering di gunakan dalam jaringan-jaringan berskala kecil.


(34)

31

5.2 SARAN

Dalam mengerjakan laporan kerja praktek ini, penulis hanya belajar sekilas dari cara mengkonfigurasi MikroTik router OS. Lebih dalamnya tentang manajemen bandwidth pada suatu kumpulan jaringan computer. Beberapa saran yang kiranya dapat menunjang pengelolaan manajemen bandwith, yaitu :

1. Penambahan mac address list atau IP address pada setiap computer. 2. Dengan menggunakan DHCP agar penamaan dan penentuan IP pada

tiap computer menjadi otomatis.

3. Dalam mikrotik langkah-langkah yang telah di konfigurasi bisa di backup sehingga suatu saat kalau ingin me-reset konfigurasi, langkah sebelumnya dapat restore tanpa harus mengkonfigurasi dari awal. 4. Dengan menggunakan fitur hotspot pada MikroTik OS, agar dapat

mengatur penggunaan bandwith dari tiap client yang menggunakan koneksi wireless.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Linto, Azis.2006.Panduan lengkap menguasai Router masa depan menggunakan mikrotik Router OSTM. Yogyakarta: ANDI

R. Towidjojo. Mikrotik Kung Fu Panduan Router Mikrotik Lengkap & Jelas, 2013.JasaKom

Rizky Agung. 2014. Dasar Setting Mikrotik (Online) http://mikrotikindo.blogspot.com/2014/02/belajar-mikrotik-dari-awal-dasar-setting-mikrotik.html. Diakses 09 Desember 2014

Rizky Agung. 2014. Sharing Bandwitdth pada Mikrotik Menggunakan Simple Queue.(Online) http://mikrotikindo.blogspot.com/2013/03/cara-membatasi-limit-bandwidth-mikrotik-simple-queue-html. Diakses 11 Desember 2014

Mega Alinda A. 2003-2007 ilmukomputer.com konfigurasi Mikrotik Router(Online)

Mega Alinda A. 2003-2007 ilmukomputer.com konfigurasi NAT pada Mikrotik(Online)

Mega Alinda A. 2003-2007 ilmukomputer.com Menghubungkan computer client ke internet melalui Mikrotik Router & managemen bandwidth pada mikrotik router(Online)


(1)

Adapun langkah-langkah mengkonfigurasi queue tree adalah sebagai berikut :

- Buka winbox > klik bagian Queues > pilih tab Queue Tree

Gambar 4.16 Tab Queue Tree

- Tambahkan new queue list > pada bagian name masukkan nama queue > bagian parent pilih global-in > pada queue tipe pilih default.

Gambar 4.17 Konfigurasi New Queue Penjelasan beberapa bagian pada queue Tree:

1. Parent berguna untuk menentukan tugas dari masing-masing queue. Didalam parent terdapat beberapa bagian yang menentukan fungsi kerja parent.


(2)

28

- Global-in, mewakili semua input interface pada umunya. Maksudnya ialah interface yang menerima input data/traffic. - Global-out, mewakili interface yang mengeluarkan output

data/traffic yang sudah di filter.

- Interface, adalah bagian interface mana yang menerima data input atau output yang di queue.

2. Packet mark berfungsi untuk menandai paket yang akan di queue.

3. Priority digunakan memprioritaskan queue yang akan dikirimkan

atau dimasukkan dalam salah satu atau semua interface yang telah di filter.

4. Queue type digunakan untuk memilih type queue yang biasa di buat secara khusus / sesuai kebutuhan.

- Limit at ialah bandwith minimal yang di terima oleh client atau target ip yang di queue.

- Max limit ialah bandwith maksimal yang bisa di capai oleh client atau target ip yang di queue.

- Burst limit, bandwidth maksimal yang dapat di capai oleh client atau target ip ketika burst sedang aktif.

- Burst time adalah periode waktu dalam detik.

- Burst threshold digunakan untuk mengoptimalkan burst nilai

yang sama antar nilai rate, sehingga ada keseimbangan antara nilai limit at dan max limit.


(3)

(4)

30 BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasaan yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :

1. Mikrotik yang telah diimplementasikan mampu menghubungkan komputer client pada kantor Nusanet agar dapat terkoneksi ke Internet dan bisa sesuai dengan kebutuhan client menggunakan konfigurasi manajemen bandwitdh.

2. Management Bandwith pada computer client berhasil untuk koneksi ke internet dengan lancar, di samping itu penggunaan management bandwith Simple Queue lebih mudah di karenakan pengkonfigurasiannya menggunakan IP address Client atau dengan kata lain secara manual, dan sering di gunakan dalam jaringan-jaringan berskala kecil.


(5)

5.2 SARAN

Dalam mengerjakan laporan kerja praktek ini, penulis hanya belajar sekilas dari cara mengkonfigurasi MikroTik router OS. Lebih dalamnya tentang manajemen bandwidth pada suatu kumpulan jaringan computer. Beberapa saran yang kiranya dapat menunjang pengelolaan manajemen bandwith, yaitu :

1. Penambahan mac address list atau IP address pada setiap computer. 2. Dengan menggunakan DHCP agar penamaan dan penentuan IP pada

tiap computer menjadi otomatis.

3. Dalam mikrotik langkah-langkah yang telah di konfigurasi bisa di backup sehingga suatu saat kalau ingin me-reset konfigurasi, langkah sebelumnya dapat restore tanpa harus mengkonfigurasi dari awal. 4. Dengan menggunakan fitur hotspot pada MikroTik OS, agar dapat

mengatur penggunaan bandwith dari tiap client yang menggunakan koneksi wireless.


(6)

32

DAFTAR PUSTAKA

Linto, Azis.2006.Panduan lengkap menguasai Router masa depan menggunakan mikrotik Router OSTM. Yogyakarta: ANDI

R. Towidjojo. Mikrotik Kung Fu Panduan Router Mikrotik Lengkap & Jelas, 2013.JasaKom

Rizky Agung. 2014. Dasar Setting Mikrotik (Online)

http://mikrotikindo.blogspot.com/2014/02/belajar-mikrotik-dari-awal-dasar-setting-mikrotik.html. Diakses 09 Desember 2014

Rizky Agung. 2014. Sharing Bandwitdth pada Mikrotik Menggunakan Simple Queue.(Online) http://mikrotikindo.blogspot.com/2013/03/cara-membatasi-limit-bandwidth-mikrotik-simple-queue-html. Diakses 11 Desember 2014

Mega Alinda A. 2003-2007 ilmukomputer.com konfigurasi Mikrotik Router(Online)

Mega Alinda A. 2003-2007 ilmukomputer.com konfigurasi NAT pada Mikrotik(Online)

Mega Alinda A. 2003-2007 ilmukomputer.com Menghubungkan computer client ke internet melalui Mikrotik Router & managemen bandwidth pada mikrotik router(Online)