LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pendataan Guru Pendidikan Agama Kristen.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENDATAAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Oleh:

Nama : Abner Mahendra Nim : 09.41010.0145 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

vi

ABSTRAKSI

Kementerian Agama (disingkat Kemenag, dahulu Departemen Agama, disingkat Depag) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan agama.

Dibidang pelayanan, Pengawas Pendidikan Agama Kristen (PAK) merasa kesulitan untuk melakukan pendataan guru – guru agama kristen yang tersebar di Surabaya, baik yang memiliki status guru Pendidikan Agama Kristen yang tidak tetap (GTT) dan guru Pendidikan Agama Kristen yang memiliki status pegawai negeri sipil (PNS). Hal ini disebabkan oleh proses pendataan yang masih manual, baik dalam melakukan proses inputan data guru Pendidikan Agama Kristen maupun pengolaan data lainnya yang berhubungan dengan kegiatan guru Pendidikan Agama Kristen. Hal ini menyebabkan proses pengolaan data guru Pendidikan Agama Kristen yang membutuhkan waktu yang lama, serta pemakaian yang cukup banyak menggunakan media kertas yang dimana digunakan untuk keperluan pengarsipan, pengolahan data guru dan pembuatan format – format laporan yang diperlukan dalam proses kegiatan lain sebagainya.

Permasalahan dari Kerja Praktek ini adalah bagaimana merancang dan membangun suatu sistem informasi pendataan guru agama untuk pengawas agama kristen pada Kementerian Agama Kantor Kota Surabaya. Dengan adanya aplikasi sistem informasi input data guru nantinya di harapkan proses pendataan guru agama kristen menjadi lebih praktis dan effisien terhadap penggunaan media kertas.


(3)

xi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 2

1.3Batasan Masalah ... 3

1.4Tujuan ... 3

1.5Manfaat ... 4

1.6Pelaksanaan Kerja Praktek ... 4

1.7Lama Pelaksanaan Kerja Praktek ... 4

1.8Sistematika Penulisan ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI KEMENTERIAN AGAMA ... 7

2.1 Profil Kementerian Agama Kantor kota Surabaya ... 7

2.2 Visi dan Misi ... 8

2.2.1 Visi ... 8

2.2.2 Misi ... 8

2.3 Struktur Organisasi ... 9

BAB III LANDASAN TEORI ...10


(4)

xii

3.2 Sertifikasi ... 11

3.2.1 Dasar Hukum ... 11

3.2.2 Tujuan Sertifikasi ... 12

3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13

3.3.1 Blok Masukan ... 13

3.3.2 Blok Model ... 14

3.3.3 Blok Keluaran ... 14

3.3.4 Blok Teknologi ... 14

3.3.5 Blok Basis Data ... 14

3.3.6 Blok Kendali ... 15

3.4 Analisa dan Perancangan Sistem ... 15

3.5 System Flow ... 17

3.6 Data Flow Diagram ... 18

3.7 .NET ... 20

3.7.1 Definisi .NET ... 20

3.7.2 .NET Framework ... 20

3.7.3 ASP .NET ... 21

3.7.4 ADO .NET ... 21

3.8 My – SQL ... 22

BAB IV DIDKRIPSI PEKERJAAN ... 24

4.1 Analisa Sistem ... 24

4.2 Mendesain Sistem ... 30

4.2.1 Context Diagram ... 30

4.2.2 DFD Level 0 ... 31


(5)

xiii

4.2.4 Struktur Database ... 35

4.3 Implementasi Sistem ... ... 38

4.3.1 Kebutuhan Sistem ... 38

4.3.2 Hasil Implementasi ... 39

4.4 Pembahasan Hasil Implementasi ... 39

4.4.1 Instalasi Program ... 39

4.4.2 Penjelasan Pemakaian ... 39

BAB V PENUTUP ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48


(6)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Master Guru PAK ... 35 Tabel 4.2 Master Sekolah ... 36 Tabel 4.3 Master Kecamatan ... 36


(7)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Kementerian Agama ... 9

Gambar 3.1 Simbol – simbol pada System Flow ... 17

Gambar 4.1 Sistem Flow Sistem Informasi mengola data User ...26

Gambar 4.2 Sistem Flow Sistem Informasi mengola data Kecamatan ... 27

Gambar 4.3 Sistem Flow Sistem Informasi laporan data Sekolah ... 28

Gambar 4.4 Sistem Flow Sistem Informasi laporan data Guru PAK ... 29

Gambar 4.5 Context Diagram Sistem Informasi Pendataan guru PAK ... 30

Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem Informasi Pendataan guru PAK ... 32

Gambar 4.7 CDM Sistem Informasi Pendataan guru PAK ... 33

Gambar 4.8 PDM Sistem Informasi Pendataan guru PAK ... 32

Gambar 4.9 Menu Login ... 40

Gambar 4.10 Menu Utama ... 41

Gamabr 4.11 Menu Master Guru ... 42

Gambar 4.12 Menu Master Sekolah ... 43

Gambar 4.13 Menu Master Kecamatan ... 44

Gambar 4.14 Menu Report Data Guru ... 45


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang sangat cepat, dimana keperluan dari berbagai bidang semakin cepat khususnya pada bidang teknologi informasi. Secara langsung maupun tidak langsung teknologi informasi telah menjadi bagian penting dari berbagai bidang kehidupan dimana menawarkan sebuah kemudahan yang tidak lepas dari aspek kehidupan manusia. Dimana sebuah kegiatan yang sering dilakukan secara manual akan lebih cepat dan efisien jika dilakukan dengan bantuan teknologi. Terkait akan kebutuhan yang semakin meningkat Instansi Kementerian agama di tuntut untuk dapat menyajikan sebuah informasi yang up to date untuk keperluan pada instansi tersebut. Kementerian Agama (disingkat Kemenag, dahulu Departemen Agama, disingkat Depag) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan agama. Dalam keseharian yang dilakukan pada bagian pengawas Pendidikan Agama Kristen ( PAK ) mengalami beberapa kendala atau kesulitan dalam melakukan Sertifikasi guru – guru Pendidikan Agama Kristen yang berstatus bersertifikasi ataupun yang berstatus tidak bersertifikasi.

Kesulitan dalam sertifikasi guru ini disebabkan masih dilakukan pendataan sertifikasi guru PAK masih manual, baik dalam input data maupun proses pengolahan data yang berhubungan pada kegiatan para guru PAK di Surabaya. Dalam pengolahan data Sertifikasi membutuhkan waktu yang sangat lama karena dalam penggunaannya masih digunakan media kertas, dimana digunakan untuk


(9)

2

keperluan pengarsipan, pengisian data para guru PAK di Surabaya dan pembuatan format – format laporan yang nantinya akan disampaikan ke pimpinan Kementerian Agama di kota Surabaya.

Berdasarkan permasalahan diatas, pegawai pengawas guru PAK membutuhkan aplikasi yang mampu memberikan alternatif dan saran dalam proses pendataan Sertifikasi pada guru PAK, sehingga memungkinkan tercipta sistem aplikasi yang dibutuhkan oleh pegawai pengawas Kantor Kementerian Agama kota Surabaya.

Dari sistem informasi yang dibuat nantinya akan memberikan kemudahan bagi pihak pegawai pengawas maupun peserta para sertifikasi guru PAK di Surabaya.

1.2Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah sebagai berikut pada kerja praktek ini adalah :

- Bagaimana membuat rancang bangun sistem informasi aplikasi pendataan guru pendidikan agama kristen.


(10)

3

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada diatas, maka ruang lingkup permasalahan sebagai berikut :

1. Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 2008 dan database SQL server 2005.

2. Pembuatan sistem ini tidak membahas keamanan data yang disebabkan oleh keterbatasan waktu pelaksanaan kerja praktek.

3. Aplikasi ini merupakan jembatan informasi antara pengawas dan guru untuk keperluan sertifikasi guru Pendidikan Agama Kristen.

1.4Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan kerja praktek ini adalah :

- Membuat rancang bangun sistem informasi aplikasi pendataan guru pendidikan agama kristen


(11)

4

1.5Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai dalam pembuatan sistem informasi ini berdasarkan tujuan diatas adalah sebagai berikut

1. Manfaat bagi guru PAK

Memudahkan dan mempercepat proses sertifikasi guru PAK di Surabaya. 2. Manfaat bagi kepala Kantor Kementerian Agama

Memudahkan dan mempercepat dalam mengetahui semua data tentang guru yang telah lulus sertifikasi guru PAK di Surabaya.

1.6Pelaksanaan Kerja Praktek.

Kegiatan ini akan dilaksanakan di Departemen Agama Kota Surabaya yang diharapkan dapat memudahkan dan mempercepat proses sertifikasi guru PAK serta mengetahui semua data tentang guru yang telah lulus sertifikasi guru PAK di surabaya

1.7Lama Pelaksanaan Kerja Praktek.

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan dalam durasi 160 jam selama 1 bulan, mulai tanggal 23 juli 2012 – 01 September 2012 waktu pelaksanaan kerja dari pukul 08.00 – 16.00. Jika terdapat perubahan , waktu pelaksanaan kerja praktek dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan kebijakan instansi yang bersangkutan.


(12)

5

1.8Sistematika Penulisan

Di dalam penyusunan laporan ini secara sistematis diatur dan disusun dalam lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub. Adapun urutan dari bab pertama sampai bab terakhir adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan sistem, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan laporan.

BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI PEMERINTAH

KEMENTERIAN AGAMA

Bab ini membahas tentang gambaran umum Kementerian Agama kantor kota Surabaya, visi dan misi, struktur organisasi Kementerian Agama kantor kota Surabaya.

BAB III : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai berbagai macam teori yang mendukung dalam pembuatan sistem informasi pendataan guru PAK di Surabaya yaitu pengertian konsep dasar sistem informasi, sistem informasi penggajian, analisis dan perancangan sistem dan MySQL, sertifikasi dan teori yang berkaitan lainnya.


(13)

6

BAB IV : DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Bab ini akan membahas permasalahan dengan jelas, lengkap dan mudah di pahami sesuai dengan batasan masalah dan solusi yang dapat menjawab permasalahan yang di hadapi. Perencanaan data flow diagram (DFD) dan pembentukan Konsep Data Model dan

Physical Data Model.

BAB V : PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem ini dimasa yang akan datang.


(14)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI KEMENTERIAN AGAMA

2.1 Profil Kementerian Agama Kantor kota Surabaya

Kementerian Agama (disingkat Kemenag, dahulu Departemen Agama, disingkat Depag) adalah sebuahinstansikementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi semua aspek yang berurusan denganagama.

Departemen Agama berdiripada tanggal3 Januari 1946, sekitar lima bulan setelah proklamasi. Ketentuan juridis tentang agama tertuang dalam UUD 1945 BAB E pasal 29 tentang Agama ayat 1, dan 2:

1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa,

2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.Dengan demikian agama telah menjadi bagian dari sistem kenegaraan sebagai hasil konsensus nasional dan konvensi dalam_praktek kenegaraan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen.(pada tahun 1946 disebut Bagian Masehi Kristen) berdiri bersamaan dengan berdirinya Kementrian Agama, pada tanggal 3 Januari 1946,berdirinya Bagian Masehi Krisen tidak langsung dapat diterima masyarakat dengan baik. Bagian Masehi Kristen ternyata mengalami pergumulan panjang baik di kalangan gereja maupun umat Kristen. Kenyataan ini sebagai akibat dari latar belakang pemahaman teologis khususnya


(15)

8

“Protestan” tentang pemisahan Agama dan Negara (antara gereja dan Negara). Namun seiringnya berjalannya waktu Perubahan yang terjadi mulai di terima masyarakat karena Indonesiter diri dari berbagai macam-macam kebudayaan dan memiliki 5 agama yang telah di sahkan oleh pemerintah Indonesia. Di Surabaya kantor Kementerian Agama beralamat di Jl. Masjid Agung Timur No.4 Surabaya – 60235. (http://bimaskristen.com )

2.2 Visi dan Misi 2.2.1 Visi

“Terwujudnya masyarakat Indonesia yang TAAT BERAGAMA, RUKUN, CERDAS, MANDIRI dan SEJAHTERA LAHIR BATIN”.

(Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010) 2.2.2 Misi

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama. 2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.

3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan.

4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.

5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.


(16)

9

2.3Struktur Organisasi

Struktur organisasi tersebut terdiri dari level manajemen (Direktur Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Kristen). Struktur organisasi Kementerian Agama kantor Surabaya dapat digambarkan pada Gambar 2.1 .

Direktorat Jendeal bimbingan agama kristen Direktorat urusan Agama Kristen Direktorat pendidikan Agama Kristen Sekretariat Bagian Umum Bagian ORTAKALA Dan Kepegawaian Bagian Perencanaan Dan Data Bagian Keuangan Dan BMN Pembimas Kantor Wilayah Pengawas Guru Pendidikan Agama Kristen

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Kementerian Agama kantor kota Surabaya.


(17)

10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Informasi

Banyak yang mengartikan tentang apa itu informasi, beberapa yaitu Menurut Gordon B. Davis, didalam Yanuar. F (2011: 11) informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Penulis lain, Burch dan Strater, menyatakan: informasi merupakanpengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan. Sedangkan George R. Terry, Ph. D. didalam Yanuar. F (2011: 11)informasi adalahdata yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.

Secara umum informasi ialahdata yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan.


(18)

11

3.2 Sertifikasi

Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.Sertifikasi merupakan standarisasi secara profesional bagi mereka yang kompeten di bidang pekerjaan masing-masing yang dikelola dan dibina oleh organisasi profesi bukan pemerintah. Sertifikasi ini memenuhi persyaratan kualitas profesional yang sudah ditetapkan. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang – undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyatakan bahwa guru memiliki kedudukan sebagai tenaga kerja prefesional yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Guru diwajibkan memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana atau diploma IV ( S1/D-IV ) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran.

(Dikti,2012.Sertifikasi Guru,16 September 2012, 13:16:08 URL: www.dikti.go.id) 3.2.1 Dasar Hukum

1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


(19)

12

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kompetensi dan Kualifikasi Pendidik.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahum 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan.

6. Undang – undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. (Dikti,2012.Sertifikasi Guru,16 September 2012, 13:16:08URL: www.dikti.go.id)

3.2.2 Tujuan Sertifikasi

Tujuan diadakannya sertifikasi adalah

1. Menetukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional.

2. Meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.

3. Perlu pengakuan formal bagi lulusan Perguruan Tinggi untuk menjadi Tenaga Profesional.

4. Bukti Kemandirian Profesional di bidangnya.

5. Meningkatkan Pasaran Kerja bagi tenaga ahli Indonesia. 6. Meningkatkan kesejahteraan guru.

7. Membekali tenaga ahli Indonesia untuk "Go International".

8. Meningkatkan martabat guru dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.


(20)

13

9. Terciptanya kesetaraan jenjang profesi secara Nasional dan Internasional (jenjang karier, standar imbalan dlsb.)

(Dikti,2012.Sertifikasi Guru,16 September 2012, 13:16:08 URL: www.dikti.go.id)

3.3Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Jerry, dalam Hartono didalam Yanuar. F (2011: 11) menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Robert didalam Yanuar. F (2011: 11) menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. John Burch dan Gary Grudnitski didalam Yanuar. F (2011: 11) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu:

3.3.1 Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(21)

14

3.3.2 Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3.3.3 Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

3.3.4 Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

3.3.5 Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang ditampilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas


(22)

15

penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan Database Management Syste(DBMS).

3.3.6 Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

3.4Analisa dan Perancangan Sistem

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.


(23)

16

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

Hartono didalam Yanuar. F (2011: 12)menyatakan bahwa analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.


(24)

17

3.5System Flow

System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan pada Gambar 3.1.

1. Simbol Dokumen

2. Simbol Kegiatan Manual

3. Simbol Simpanan Offline

4. Simbol Proses

5. Simbol Database

6. Simbol Garis Alir

7. Simbol Penghubung ke Halaman yang Sama

8. Simbol Penghubung ke Halaman Lain


(25)

18

1. Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.

2. Simbol kegiatan manual Menunjukkan pekerjaan manual.

3. Simbol simpanan offline

Menunjukkan file non-komputer yang diarsip.

4. Simbol proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

5. Simbol database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer.

6. Simbol garis alir

Menunjukkan arus dari proses.

7. Simbol penghubung

Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain.

3.6Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Putrodjoyo (1994: 104) Data Flow Diagram merupakan transfer data dari alat storage luar melalui unit pemroses dan memori, serta keluar ke

storage luar. Kendall dan Kendall (2002: 263) menyatakan bahwa melalui Data Flow Diagram (DFD), penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses


(26)

19

data di dalam suatu organisasi. Pendekatan aliran data menekankan logika yang mendasari sistem. Pendekatan aliran data memiliki 4 (empat) kelebihan utama melalui penjelasan naratif mengenai cara data-data berpindah disepanjang sistem, yaitu:

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem yang terlalu dini.

2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.

3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data.

4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD. Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar.


(27)

20

3.7.NET

Dalam pengembangan suatu sistem informasi, tentunya membutuhkan suatu kakas atau alat berupa bahasa pemrograman. Salah satu kakas dalam bahasa pemrograman yang sekarang dipakai adalah keluarga Microsoft Visual Studio 2005 yang menggunakan teknologi .NET

3.7.1 Definisi .NET

.NET framework adalah suatu platform baru di dalam pemrograman untuk lingkungan yang terdistribusi luas (internet). Istilah .NET sering diasosiasikan dengan proses yang berjalan pada platform .NET.

Salah satu bentuk keunggulan dari platform ini terrefleksi pada kompilasi sumber kode program, dimana semua sumber kode program akan dikompilasi menjadi Microsoft Intermediate Language (MSIL). Selanjutnya MSIL akan dikompilasikan oleh .NET Compiler menjadi bahasa mesin pada saat akan digunakan.

.NET merupakan alat untuk mewujudkan visi Microsoft pada jaringan internet dengan membentuk jaringan global yang saling berinteraksi agar dapat memberi pelayanan dan pertukaran data dengan cara yang lebih efisien dan terjamin dari segi keamanan.

3.7.2 .NET Framework

Microsoft .NET Framework adalah produk software yang merupakan inti dari .NET teknologi. Produk ini bekerja secara terintegrasi dengan produk


(28)

21

Microsoft lainnya, misalnya IIS. Ia terdiri dari beberapa modul seperti salah satu contohnya adalah ASP .NET. ASP. NET inilah yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi dalam bahasan kali ini.

3.7.3 ASP .NET

ASP .NET merupakan hasil pengembangan lebih lanjut dari Active Server Page(ASP), tetapi ia berbeda dari ASP, karena ASP .NET dibuat dengan dasar pemikiran yang berbeda sehingga program ASP tidak dapat dijalankan sebagai program ASP .NET . VBScript tidak lagi digunakan pada ASP .NET, sebagai gantinya anda dapat menggunakan VB .NET, C#, atau bahasa pemrograman lainnya. Penggunaan bahasa yang berbeda ini dimungkinkan karena ASP .NET mengadopsi konsep multi-language dalam pengembangan aplikasi program.

Pada dasarnya ASP .NET dapat direpresentasikan sebagai suatu tingkatan (hierarchy) Classes atau kelas pemrograman yang menyediakan layanan dasar. Program ASP .NET mengandalkan penggunaan NameSpace sebagai Application

Program Interface(API). NameSpace adalah skema penamaan untuk

mengelompokkan tipe yang saling berhubungan.

3.7.4 ADO .NET

ADO .NET sebagai modul yang bekerja pada disconnected fashion

(lingkungan terputus), seperti pada layanan web adalah komponen kunci untuk mengakses sumber data (database) untuk memperoleh baris data atau memanipulasi database. Ia merupakan pengembangan lebih lanjut dari ActiveX


(29)

22

Data Objects(ADO). Bersama dengan ASP .NET, ia memungkinkan terbentuknya halaman web yang dinamis (halaman web yang berubah-ubah tergantung pada inputan pengguna).

3.8MySQL

MySQL sebuah applikasi SQL database server yang multi user,multithread. Tujuan dari MySQL ialah kecepatan dan mudah penggunaanya. Ini yang menyebabkan banyak applikasi applikasi web yang berbasiskan database

selalu menggunakan MySQL sebagai database enginenya.

MySQL adalah database server relasional yang gratis di bawah lisensi

General Public Lisensi(GNU). Dengan sifatnya yang open source,

memungkinkan juga user untuk melakukan modifikasi pada source codenya untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka sendiri. MySQL merupakan database server multi user dan multi threaded yang tangguh. Dengan memiliki banyak fiture MySQL bisa bersaing dengan database komersial sekalipun. Tidak mengejutkan MySQL menjadi database pilihan untuk banyak pengguna PHP.

MySQL termasuk jenis Relational Database Management System(RDBMS) itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada My SQL sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

Menurut Marlinda (2004:6),DatabaseManagement System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.


(30)

23

Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara

database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),

security (masalah keamanan), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data ).

Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh MySQL server adalah:

1. Application Program Interface(API) untuk bahasa

C+,C++,PHP,Phyton,java,dan TCL

2. Berkerja pada banyak platformsistem operasi

3. Mendukung penuh operator dan fungsi dalam sintack SELECT dan WHERE sebagai bagian query

4. Pembatasan hakdan password yang sangat fleksible dan aman serta mendukung vertifikasi dalam berdasarkan host

5. Password aman karena dilakukan enkripsi ketika password dikirim ke server


(31)

24 BAB IV

DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem

Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat rancang bangun sebuah sistem baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan secara langsung, dalam hal ini sistem informasi pada pendataan guru Agama Kristen di kota Surabaya ( PAK ). Wawancara dilakukan terhadap bagian – bagian yang berkaitan langsung dengan proses, yaitu pada bagian pengawas guru Agama Kristen Surabaya. Pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan untuk melihat proses yang ada, dengan mengetahui proses yang ada diharapkan dapat membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan user ( Pengawas guru PAK ) . Hasil dari wawancara yang dilakukan terhadap bagian-bagian yang berkaitan langsung dengan proses, digambarkan oleh penganalisa melalui kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh pengawas agamapada saat bekerja di instansi Kementerian Agama kota Surabaya. Pada tahap menganalisa penulis mendapatkan beberapa permasalahan yang dapat diambil melalui kegiatan – kegiatan pengawas saat melakukan pendataan guru Agama Kristen. Permasalahan tersebut antara lain prosedur dalam melakukan proses penginputan data guru PAK yang dilakukan secara manual sehingga tidak terdapat internal kontrol yang baik dan juga laporan yang dihasilkan kurang akurat yang nanti akan disampaikan kepada pimpinan Kementerian Agama. Langkah selanjutnya setelah penganalisaan masalah melalui kegiatan – kegiatan


(32)

25

pengawas guru PAK, penganalisaan sistem baru dimulai dengan pembuatan Sistem Flow. Pembuatan Sistem Flow merupakan pemvisualisasian sistem proses pendataan guru PAK yang akan dibuat. Sebagaimana yang terlihat pada Gambar 4.1, Gambar 4.2 dan 4.3


(33)

26

Mengelola Data User

Petugas

Tidak

Verifikasi User & pass

Cocok Mulai

User & Pass (admin)

Menampilkan Data Karayawan dari Tabel Karyawan

Tabel Karyawan Ya

Tampilan Data Karyawan

User & Pass (Karyawan) Menyimpan Data Karyawan dan Pass dalam Tabel Karyawan

Tabel Karyawan Validasi Data

Selesai


(34)

27

Mengelola Data Kecamatan

Petugas

Tidak

Mulai

Verifikasi User & pass User & Pass

Cocok

Tabel Karyawan

Ya

Menampilkan Data Kecamatan

Tabel Kecamatan

Tampilan Data Kecamatan

ID Kecamatan, Nama Kecamatan

Menyimpan Data Kecamatan

Tabel Kecamatan

Selesai


(35)

28

Mengelola Data Sekolah

Petugas

Tidak

Ya

Tabel Karyawan User & Pass

Verifikasi User & pass

Mulai

Cocok

Tampilan Data Sekolah Menampilkan Data Sekolah

Tabel Kecamatan

Tabel Sekolah

Nama Sekolah,ID kecamatan, Alamat,

No Telp Status

Menyimpan Data Sekolah

Tabel Sekolah Selesai


(36)

29

Mengelola Data Guru PAK

Pimpinan Petugas Tidak Ya Tampilan Data Guru PAK Menampilkan Data Guru PAK User & Pass

Cocok Verifikasi User & pass Mulai Tabel Kecamatan Tabel Karyawan Tabel Sekolah Tabel Guru PAK

NIP, Nama Sekolah,Nama, Jns Kelamin,Alamat, NUPTK, Tgl Lahir,

Golongan, Orang Tua,Pendidikan, Masa Kerja

Menyimpan Dan Mencetak Laporan

Data Guru PAK

Tabel Sekolah

Data Guru PAK

1

1

Data Guru PAK

Menanda tangani untuk

ACC Data Guru PAK

Data Guru PAK (ACC)

2

2

Data Guru PAK (ACC)

Melakukan Rekap Data Guru PAK Data Guru PAK Data Guru PAK Mulai N 3 3 N

Gambar 4.4 Sistem Flow Sistem Informasi laporan data Guru Agama Krister Surabaya.


(37)

30

4.2 Mendesain Sistem

Desain sistem merupakan sebuah tahap pengembangan setelah analisis sistem dilakukan, diantaranya Context Diagram, Data flow Diagram ( DFD ), Entity Relational Diagram ( ERD ) dan struktur tabel.

4.2.1 Context Diagram

Pada Context Diagram Sistem Informasi pendataan pada Kementerian Agama Kantor kota Surabaya ini terdiri dari 2 entitas ( bagian ), yaitu Petugas Pengawas dan Pimpinan Kementerian Agama Surabaya. Kedua entitas ini memberikan input data dan menerima output data yang diperlukan yang sebagaimana yang terlihat pada gambar 4.4

Password

Laporan Daftar Sertifikasi Data Sertifikasi

Mengolah Data Sertifikasi User

0

SI Pendataan Guru PAK Guna Keperluan

Sertifikasi

+

Petugas

Pimpinan


(38)

31

4.2.2 DFD Level 0

Data Flow Diagram ( DFD ) adalah gambaran aliran informasi yang terlihat dalam suatu prosedur yang terdapat pada suatu sistem. Data Flow Diagram dari sebuah sistem diawali dengan Context Diagram yang menjelaskan hubungan atau interaksi sistem dengan entitas – entitas yang mempunyai keterikatan dengan sistem.

Pada subsitem ini, bagian tugas memberikan inputan kepada sistem untuk menghasilkan data-data guru yang akan mengikut isertifikas iuntuk dilaporkan kepada pimpinan Kementerian Agama yang dapat dilihat pada Gambar 4.5.


(39)

32

Laporan Daftar Sertifikasi

Data Sertifikasi Display Data Guru PAK

Display Data Sekolah Display Data Kecamatan

Daftar Sertifikasi

SImpan Data Guru PAK Ambil Data Sekolah

Simpan Data Sekolah Daftar Data Kecamatan

Ambil Data Kecamatan Simpan Data Kecamatan

Penyusunan Data Kecamatan Mengolah Data Sertifikasi

Password User Password User Petugas PetugasPetugas Petugas Pimpinan 1 Sub Sistem Pengolahan Data Karyawan 1 Karyawan 2 Proses Pengolahan Data Kecamatan Petugas 2 Kecamatan 3 Proses Pengolahan Data Sekolah 3 Sekolah 4 Proses Data Guru PAK 5 Proses Cetak Laporan 2 Kecamatan

4 Guru PAK

3 Sekolah

4 Guru PAK


(40)

33

4.2.3 Entity Relational Diagram

Dibawah ini ERD dari sistem informasi pendataan guru PAK Surabaya, adalah sebagai berikut :

A. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) dari sistem pendataan guru PAK Surabaya terdapat tiga tabel. Masing – masing tabel saling berhubungan ke tabel yang lain seperti pada Gambar 4.6

Gambar 4.7 CDM Sistem Informasi Pendataan guru PAK Surabaya.

Relation_39

Relation_38

Sekol ah N ama_Sekolah Alamat_Sekolah N o_Tel p Status

Guru_PAK N IP

N ama Jeni s Kel ami n Alamat T empat_Lahi r T gl _Lahir Jeni s Gol ong an

Orang_T ua_Kandung Pendidi kan

Masa_Kerj a

Kecamatan ID _Kec amatan N ama_Kec amatan U ser

ID _U ser U ser Pass word


(41)

34

B. Phsical Data Model (PDM)

Phsical Data Model (PDM) adalah hasil dari generate dari CDM. Data tabel – tabel pada PDM yang nantinya akan digunakan pada saat membuat aplikasi. PDM dari sistem informasi pendataan guru PAK dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.8 PDM Sistem Informasi Pendataan guru PAK. ID_KECAMAT AN = ID_KECAMAT AN

NAMA_SEKOLAH = NAMA_SEKOLAH SEKOLAH NAMA_SEKOLAH VARCHAR(50) ID_KECAMATAN INTEGER ALAMAT_SEKOLAH VARCHAR(50) NO_TELP VARCHAR(10) STATUS VARCHAR(15) GURU_PAK NIP CHAR(18) NAMA_SEKOLAH VARCHAR(50) NAMA VARCHAR(50) JENIS_KELAMIN VARCHAR(1) ALAMAT VARCHAR(50)

TEM PAT_LAHIR VARCHAR(25)

TGL_LAHIR DATE

JENIS LONG VARCHAR

GOLONGAN CHAR(2) ORANG_TUA_KANDUNG VARCHAR(20) PENDIDIKAN CHAR(2) MASA_KERJA INTEGER KECAMATAN ID_KECAMATAN INTEGER NAMA_KECAMATAN VARCHAR(25) USER ID_USER CHAR(6) USER VARCHAR(12) PASSWORD VARCHAR(25)


(42)

35

4.2.4 Struktur Database

Struktur basis data yang diperlukan dalam pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Pendataan Guru Pendidikan Agama Kristen, sebagaiberikut :

A. Nama Tabel : Master Guru PAK

Primary Key : Nomor Induk Pegawai ( NIP ).

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data guru PAK di Surabaya.

Tabel 4.1 Master Guru PAK

No. Field Type Length Key

1 NIP Char 18 Primary Key

2 NAMA_SEKOLAH Varchar 60

3 NAMA Varchar 60

4 JENIS_KELAMIN Varchar 1

5 ALAMAT Varchar 50


(43)

36

No. Field Type Length Key

7 TEMPAT_LAHIR Varchar 25

8 TANGGAL_LAHIR Datetime

9 GOLONGAN Char 2

10 ORANG_TUA_KANDUNG Varchar 20

11 PENDIDIKAN Char 2

12 MASA_KERJA int

B. Nama Tabel : Master Sekolah

Primary Key : Nama Sekolah

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data Sekolah di Surabaya.

Tabel 4.2 Master Sekolah

No. Field Type Length Key

1 NAMA_SEKOLAH Varchar 50 Primary Key


(44)

37

No. Field Type Length Key

3 ALAMAT_SEKOLAH Varchar 50

4 NO_TELP int 10

5 STATUS Varchar 15

A. Nama Tabel : Master Kecamatan

Primary Key : Id Kecamatan

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data Sekolah di Surabaya.

Tabel 4.3 Master Kecamatan

No. Field Type Length Key

1 ID_KECAMATAN int Primary Key

2 KECAMATAN Varchar 50


(45)

38

4.3 Implementasikan Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap yang dimana desain sistem dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat telah sesuai akan di implementasikan kepada sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan.

4.3.1 Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini, menjelaskan mengenai implementasi dari perangkat lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna aplikasi, yaitu :

1. Microsoft Visual Basic.NET 2008.

2. Microsoft SQL Server 2005.

3. Crytal Report for Visual Studio.NET

4. Windows minimal yang terinstal windows XP.

Untuk perangkat keras, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut :

1. PC dengan prosesor minimal 800Mhz.

2. Memory minimal 256 Mbytes.


(46)

39

4.3.2 Hasil Implementasi

Dari implementasi yang sudah dilakukan dengan melalui tahap analisa sistem dan tahap desain input output menghasilkan desain program.

4.4 Pembahasan Hasil Implementasi 4.4.1 Instalasi Program

Dalam tahap ini, pengguna harus memperhatikan dengan benar terhadap penginstalan perangkat lunak. Berikut langkah – langkah penginstalan :

1. Install Microsoft SQL Server 2005

2. Install Microsoft Visual Basic.NET 2008.

4.4.2 Penjelasan Pemakaian

Tahap ini merupakan langkah – langkah dari pemakaian aplikasi “Sistem Informasi Pendataan guru Pendidikan Agama Kristen di Surabaya”. Berikut sub – sub pembahasan pemakaian.


(47)

40

1. Form Log In

“Menu Login” merupakan sebuah menu dimana menu ini bisa mengidentifikasi siapa pengguna user tersebut, apakah pemilik dari program tersebutatautidak.


(48)

41

2. Form Menu Utama

“Menu Utama” Merupakan form yang mempunyaibeberapa sub menu dalam sebuah aplikasi, form menu utama memiliki beberapa menu antara lain Kecamatan, Sekolah, Guru PAK serta menu Laporan untuk dapat dibuatkan sebagai laporan.


(49)

42

3. Form Menu Guru PAK

Menu ini berguna sebagai informasi dalam mengolah master guru, dengan cara menginputkan terlebih dahulu data-data guru PAK kota surabaya


(50)

43

4. Form Menu Data Sekolah

“Menu Data Sekolah” merupakan menu yang digunakan untuk menginputkan data sekolah dimana nantinya akan berhubungan dengan form inputan Master Data Guru PAK.


(51)

44

5. Form Menu Kecamatan

“Menu Data Kecamatan” merupakan menu yang digunakan untuk menginputkan data Kecamatan dimana nantinya akan berhubungan dengan form inputan pada form Sekolah.


(52)

45

6. Form Menu Report Data Guru PAK

“Menu Report Data Guru” merupakan menu yang menampilkan laporan dari semua data yang di inputkan pada Master Data Guru.


(53)

46

7. Form Menu About

“Menu About” merupakan menu yang memberikan informasi siapa yang membuat aplikasi dan untuk siapakah aplikasi ini digunakan.


(54)

47 BAB V PENUTUP

5.1Kesimpulan

Dari hasil kerja praktek pada instansi Kementerian Agama kantor kota Surabaya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan diimplementasikan rancang bangun aplikasi pendataan guru Pendidikan Agama Kristen ini dapat menyajikan ; Laporan daftar guru, profil guru, tempat mengajar dan status profesi pendidik.

2. Dengan adanya aplikasi pendataan guru ini diharapkan mampu memberikan pelayanan yang maksimal bagi pengguna aplikasi pendataan ini.

5.2Saran

Adapun yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Perkembangan apliakasi pendataan guru PAK ini diharapkan dapat lebih fleksibel bila dikembangkan menjadi berbasis web sehingga untuk kedepannya dalam pengolaan data guru tanpa perlu menginstal program dan cukup dengan adanya koneksi internet bisa mengakses aplikasi.

2. Pengembangan aplikasi pendataan guru PAK ini diharapkan lebih kompleks dan bisa mencakup tugas lainnya yang lebih rinci, seperti ditambahkannya aplikasi pendukung sertifikasi dan pendataan guru secara online.


(55)

48

DAFTAR PUSTAKA

Bimaskristen, 2011. Visi dan Misi Kementerian Agama, 14 September 2011, 19:30:06, URL : http://bimaskristen.com /index.php?option=com_ content & task = view&id=17&Itemid=41

Christian, Samuel, 2011, Aplikasi Pendataan Guru Agama Kristen Surabaya pada Kementerian Agama, Laporan Kerja Praktek, STIKOM, Surabaya.

Dikti,2011. Sertifikasi Guru, 16 September 2011, 13:16:08, URL :

http://dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=740&I temid=263

Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta.

Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya. Yuswanto, dan Subari. 2005, Mengolah Database dengan SQL Server 2000,

Prestasi Pustaka, Jakarta.

Yanuar, Ferry, 2011, Rancang Bangun Informasi Pengganjian, Laporan Kerja Praktek, STIKOM, Surabaya.


(1)

4. Form Menu Data Sekolah

“Menu Data Sekolah” merupakan menu yang digunakan untuk menginputkan data sekolah dimana nantinya akan berhubungan dengan form inputan Master Data Guru PAK.


(2)

44

5. Form Menu Kecamatan

“Menu Data Kecamatan” merupakan menu yang digunakan untuk menginputkan data Kecamatan dimana nantinya akan berhubungan dengan form inputan pada form Sekolah.


(3)

6. Form Menu Report Data Guru PAK

“Menu Report Data Guru” merupakan menu yang menampilkan laporan dari semua data yang di inputkan pada Master Data Guru.


(4)

46

7. Form Menu About

“Menu About” merupakan menu yang memberikan informasi siapa yang membuat aplikasi dan untuk siapakah aplikasi ini digunakan.


(5)

47 5.1Kesimpulan

Dari hasil kerja praktek pada instansi Kementerian Agama kantor kota Surabaya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan diimplementasikan rancang bangun aplikasi pendataan guru Pendidikan Agama Kristen ini dapat menyajikan ; Laporan daftar guru, profil guru, tempat mengajar dan status profesi pendidik.

2. Dengan adanya aplikasi pendataan guru ini diharapkan mampu memberikan pelayanan yang maksimal bagi pengguna aplikasi pendataan ini.

5.2Saran

Adapun yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Perkembangan apliakasi pendataan guru PAK ini diharapkan dapat lebih fleksibel bila dikembangkan menjadi berbasis web sehingga untuk kedepannya dalam pengolaan data guru tanpa perlu menginstal program dan cukup dengan adanya koneksi internet bisa mengakses aplikasi.

2. Pengembangan aplikasi pendataan guru PAK ini diharapkan lebih kompleks dan bisa mencakup tugas lainnya yang lebih rinci, seperti ditambahkannya aplikasi pendukung sertifikasi dan pendataan guru secara online.


(6)

48

DAFTAR PUSTAKA

Bimaskristen, 2011. Visi dan Misi Kementerian Agama, 14 September 2011, 19:30:06, URL : http://bimaskristen.com /index.php?option=com_ content & task = view&id=17&Itemid=41

Christian, Samuel, 2011, Aplikasi Pendataan Guru Agama Kristen Surabaya pada Kementerian Agama, Laporan Kerja Praktek, STIKOM, Surabaya.

Dikti,2011. Sertifikasi Guru, 16 September 2011, 13:16:08, URL :

http://dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=740&I temid=263

Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta.

Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya. Yuswanto, dan Subari. 2005, Mengolah Database dengan SQL Server 2000,

Prestasi Pustaka, Jakarta.

Yanuar, Ferry, 2011, Rancang Bangun Informasi Pengganjian, Laporan Kerja Praktek, STIKOM, Surabaya.