PENGARUH PROGRAM LATIHAN KESEIMBANGAN DINAMIK TERHADAP JANGKAUAN FUNGSIONAL KE DEPAN PADA WANITA USILA DI WREDA RINEKSA KELURAHAN KELAPA DUA CIMANGGIS DEPOK

PENGARUH PROGRAM LATI HAN KESEI MBANGAN DI NAMI K TERHADAP
JANGKAUAN FUNGSI ONAL KE DEPAN PADA WANI TA USI LA DI WREDA
RI NEKSA KELURAHAN KELAPA DUA CI MANGGI S DEPOK
Yuli Arnita Pakpahan, Imam Waluyo,
Amin Singgih, dan Siswo Poerwanto
Fisioterapi STIKes Binawan
Jl. Raya Kalibata No. 25 - 30 Jakarta 13630
E-mail: stikes@binawan-ihs.ac.id
ABSTRAK

P

enelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program latihan keseimbangan
dinamik terhadap jangkauan fungsional kedepan (JFD) pada wanita usila di Wreda
Rineksa Kelurahan Kelapa Dua Cimanggis Depok tahun 2009, serta menjelaskan kaitan
JFD dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti usia, tinggi badan, TAF, kecemasan
terhadap jatuh dan penggunaan hand support. Penelitian ini menggunakan desain kuasi
eksperimental pra-pasca LKDin terhadap Jangkauan Fungsional ke Depan menggunakan
satu kelompok yaitu 17 wanita usila sehat (61,24 ± 4,98 tahun) yang mengikuti latihan
keseimbangan dinamik 2 kali seminggu dalam 5 minggu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata jangkauan fungsional ke depan (JFD) pasca latihan keseimbangan dinamik

meningkat secara bermakna (pCI
20dari
cmrata-rata
lebih banyak yaitu 4 orang (
90 %
44,4%)
dibandingkan
kelompok usia d” 61
Batas
bawah
Batas atas
tahun
(37,5 %) dan JFD pasca
18,12yaitu 3 orang
22,36
LKDin
cm pada kelompok usia
23,13 yang >2527,30
63,34 peningkatan sebesar
d” 59,13

61 tahun mengalami
147,78
152,22
62,5 % atau sebanyak 5 orang dibanding usia
kelompok tua yaitu 55,6 % (tabel 4).

22,74
29,03
21,95
27,34
Tinggi badan
pada setiap kelompok
21,04
26,84
yaitu d” 150 cm dan > 150 cm sama-sama
8
32
22,35 5,95
19,83
24,87

mengalami peningkatan pasca LKDin,
13
29
21,29 6,13
18,70
23,89
10
31
20,41
17,49
23,33 Usila di Wreda
Tabel 3. Distribusi
Frekuensi
Subjek 6,90
berdasarkan
TAF pada Wanita
3
27
15,71 7,30
12,62

18,79
Rineksa Kelurahan Kelapa Dua Cimanggis Depok Tahun 2009 (N=17)
6
26
15,94 6,61
13,14
18,74
3
31
13,53 7,22
10,47
16,59
N
%
2 (TAF)31
12,00
6,80
9,12
14,88
Tingkat Aktivitas Fisik

Tidak Aktif
5
29,4

Tidak Aktif Sedang
Aktif Sedang
Aktif

6
2
4

35,3
11,8
23,5

Pengaruh Program Latihan Keseimbangan ... (Yuli Arnita Pakpahan, dkk.)

49


tetapi pada kelompok tinggi badan d”150
cm nilai JFD pra-pasca lebih panjang
dibandingkan kelompok tinggi badan
>150 cm. Secara proporsi (tabel 4) jumlah
lansia yang tinggi badannya d” 150 cm, pada
pra-LKDin nilai JFD >20 cm sebanyak 5
orang ( 50%) dibandingkan dengan

kelompok tinggi badan > 150 cm sebanyak
2 orang (28,6%) dan pasca-LKDin JFD >
25 cm pada kelompok tinggi badan d” 150
cm naik sebesar 60 % atau 6 orang.

Tabel 4.Gambaran JFD dan faktor –faktor yang mempengaruhi (Usia, tinggi badan,
dan penggunaan hand support ) pra-pasca LKDin pada Wanita Usila di Wreda Rineksa
Kelurahan Kelapa Dua Cimanggis Depok Tahun 2009

U

T


P
M
M

M
M

M

Dari proporsi awal atau pra LKDin
pada kelompok tidak aktif JFD d” 20 cm
sebanyak 8 orang (72,7%) sedangkan pada

50

Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 11, No. 1, April 2010: 40 - 58

U


T
P
M
M

M
M

M

Tabel 4.Distribusi faktor -faktor yang mempengaruhi (Usia, tinggi badan, TAF,
kecemasan terhadap jatuh dan penggunaan hand support ) terhadap JFD pada Wanita
Usila di Wreda Rineksa Kelurahan Kelapa Dua Cimanggis Depok Tahun 2009
JFD Pra LKDIN

JFD Pasca LKDin

JFD ≤ 20 cm
5 (62,5%)
5 (55,6%)

5 (50%)
5 (71,4%)
8 (72,7%)
2 (33,3%)

JFD >20 cm
3 (37,5%)
4 (44,4%)
5 (50%)
2 (28,6%)
3 (27,3%)
4 (66,7%)

JFD ≤ 25 cm
3(37,5%)
4(44,4%)
4 (40%)
3(42,9%)
4(36,4%)
3(50%)


JFD >25 cm
5(62,5%)
5(55,6%)
6 (60%)
4(57,1%)
7(63,6%)
3 (50%)

9 (100%)
10 (100%)
7 (100 %)
11 (100%)
6 (100%)

5(62,5%)
5 (55,6%)
10 (66,7%)
0(0%)
6 (54,5%)


3(37,5%)
4(44,4%)
5(33,3%)
2 (100%)
5 (45,5%)

3(37,5%)
4(44,4%)
6(40%)
1 (50%)
5(45,5%)

5(62,5%)
5(55,6%)
9(60%)
1(50%)
6(54,5%)

8 (100%)
9(100%)
15(100%)
2(100%)
11(100%)

4(66,7%)

2(33,3%)

2(33,3%)

4(66,7%)

6(100%)

9(60%)
1(50%)
9(60%)

6(40%)
1(50%)
6 (40%)

6 (40%)
1(50%)
6 (40%)

9(60%)
1(50%)
9 (60%)

15(100%)
2 (100%)
15 (100%)

1 (50%)

1(50%)

1(50%)

1(50%)

2 (100%)

Setelah menggunakan alat
minggu I
Tidak cemas

10 (58,8%)

7( 41,2%)

7(41,2%)

10(58,%)

17(100%)

Setelah menggunakan alat
minggu 3
Tidak cemas

10(58,8%)

7 (41,2%)

7(41,2%)

10(58 %)

17(100 %)

Setelah menggunakan alat
minggu 5
Tidak cemas

10 (58,8%)

7 (41,2%)

7(41,2%)

10(58%)

17(100%)

10 (58,8%)
1(100%)
9(56,3%)
10(58,8%)
4 (66,7%)
6(54,5%)
5 (55,6%)
5 (62,5%)
10 (58,8%)

7(41,2%)
0(0%)
7(43,8%)
7 (41,2%)
2 (33,3%)
5(45,5%)
4 (44,4%)
3(37,5%)
7(41,2%)

7(41,2%)
0(0%)
7(43,8%)
7(41,2%)
3(50%)
4(36,4%)
4(44,4%)
3(37,5%)
7(41,2%)

10(58,%)
1(100%)
9(56,3%)
10(58,%)
3(50%)
7(63,6%)
5(55,6%)
5(62,5%)
10(58,8%)

17 (100%)
1(100%)
16 (100%)
17(100%)
6 (100%)
11(100%)
9 (100%)
8 (100%)
17(100%)

≤ 61 tahun
> 61 tahun
≤ 150 cm
>150 cm
Tidak aktif
Aktif

Kelompok umur
Tinggi Badan
Tingkat Aktifitas fisik

Kecemasan Terhadap Jatuh
Sebelum melihat alat
Tidak cemas
Cemas
Setelah melihat alat
Tidak cemas
Cemas
Sedang menggunakan alat Tidak cemas
minggu I
Cemas
Sedang menggunakan alat
minggu 3
Sedang menggunakan alat
minggu 5

Penggunaan Hand support
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Minggu V

Tidak cemas
Cemas
Tidak cemas
Cemas

> 26 kali
≤ 26 kali
> 26 kali
> 26 kali
≤ 26 kali
> 26 kali
≤ 26 kali
> 26 kali

Total

Total
8 (100%)

Tabel 5. Perbedaan skor rata-rata JFD pra-LKDin dan JFD pasca-LKDin pada Wanita
Usila di Wreda Rineksa Kelurahan Kelapa Dua Cimanggis Depok Tahun 2009 alpha=0,1

N
JFD PraLKDin
JFD PascaLKDin

17
17

Rata-rata

Std.
Deviasi

Rata-rata
perbedaan

6,93

-4,98

90 % CI dari
perbedaan
Batas
Batas
bawah
atas

p. (2ekor)

Ket

20,24
-7,92

- 2,05

0,009

< 0,05 S

25,21

Pengaruh Program Latihan Keseimbangan ... (Yuli Arnita Pakpahan, dkk.)

51

kelompok yang aktif kebanyakan JFD >
20 cm yaitu 4 orang (66,7%) dan pada
kelompok tidak aktif pasca LKDin, JFD >
25 cm, lebih banyak dibandingkan dengan
kelompok yang aktif yaitu sebanyak 7 orang (63,6%), ini menunjukkan dengan
LKDin selama 5 minggu baik kelompok
yang tidak aktif maupun kelompok yang
aktif sama-sama mengalami peningkatan
indikator keseimbangan dengan JFD, tetapi
lebih kelihatan pengaruhnya pada
kelompok tidak aktif.
Pada faktor risiko kecemasan tehadap
jatuh, saat sebelum melihat alat, setelah
melihat alat dan sedang menggunakan alat
pada minggu pertama dan minggu ketiga
pada kelompok cemas nilai rata-rata JFD
pra-pasca nya lebih tinggi dibandingkan
kelompok tidak cemas (tabel 3) dan pada
saat sedang menggunakan alat minggu
kelima, kelompok yang tidak cemas
memiliki nilai rata-rata JFD yang tinggi
dibandingkan kelompok cemas, dan
setelah menggunakan alat pada minggu
pertama, ketiga dan kelima. Secara proporsi
dari tabel 4 menunjukkan bahwa setelah 5
minggu, proporsi usila yang tidak cemas
nilai JFD pra LKDin d” 20 cm sebanyak
10 orang (58,8 %), relatif tetap pada pasca
LKDin yaitu 58,8%, tetapi dengan nilai
JFD >25 cm. Ini menunjukkan bahwa
terjadi penurunan kecemasan dan semakin
tidak cemas maka semakin panjang nilai
JFD usila. Hal ini juga mempengaruhi
penggunaan hand support, dengan
penurunan kecemasan terhadap jatuh
maka terjadi penurunan penggunaan hand
support saat latihan di atas alat semi compressible foam roller yaitu dari penggunaan
hand support >26 kali menjadi d” 26 kali
pada minggu kelima (tabel 3 dan 4).
Pada tabel 5 menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan yang signifikan pada
JFD pasca-LKDin dibanding rata-rata JFD
52

pra-LKDin pada 17 usila Wreda Rineksa.
Perbedaan hasil rata-rata JFD pra-pasca
LKDin
Pada hasil JFD Pasca-LKDin menunjukkan perbedaan pada studi Bellew sebelumnya dimana studi Bellew menemukan
tidak ada peningkatan yang bermakna pada
JFD sedangkan dalam penelitian ini
terdapat perbedaan secara bermakna JFD
pra-pasca LKDin (p

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani dan Faktor-Faktor Produksi Belimbing Dewa pada Kelompok Tani Maju Bersama Kelurahan Tugu Kelapa Dua Kecamatan Cimanggis Kota Depok

0 3 164

PENGARUH LATIHAN YOGA TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANJUT USIA Pengaruh Latihan Yoga Terhadap Peningkatan Keseimbangan Dinamis Pada Lanjut Usia.

0 3 11

PENGARUH LATIHAN KESEIMBANGAN DINAMIS TERHADAP POLA JALAN PADA LANSIA DI POSYANDU Pengaruh Latihan Keseimbangan Dinamis Terhadap Pola Jalan Pada Lansia Di Posyandu Gonilan.

0 9 13

PENGARUH CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIK PADA RESIMEN MAHASISWA Pengaruh Core Stability terhadap Peningkatan Keseimbangan Dinamik pada Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 18

PENGARUH CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIK PADA RESIMEN MAHASISWA Pengaruh Core Stability terhadap Peningkatan Keseimbangan Dinamik pada Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 17

PENGARUH LATIHAN KESEIMBANGAN TERHADAP Pengaruh Latihan Keseimbangan Terhadap Penurunan Risiko Jatuh Pada Lansia.

0 1 17

PENGARUH LATIHAN KESEIMBANGAN TERHADAP Pengaruh Latihan Keseimbangan Terhadap Penurunan Risiko Jatuh Pada Lansia.

0 2 15

PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA Pengaruh Balance Exercise Terhadap Peningkatan Status Keseimbangan Fungsional Pada Wanita Di Posyandu Lansia Ngadisono Kadipiro Surakarta.

0 1 18

PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA Pengaruh Balance Exercise Terhadap Peningkatan Status Keseimbangan Fungsional Pada Wanita Di Posyandu Lansia Ngadisono Kadipiro Surakarta.

4 20 12

Pertemuan ke 20 Program Dinamik

0 0 35