Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa
"
セ
Da
Ulli
Z
11
III
1Im-l
UI rn Z
III c n
II ..
mill
II
:r
...
... "II ...
...
a
II n n
=2
:::s
=a
Z
iセ@
. JmZz
UI
all
PETUNJUKTEKNIS PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN POSKESDES
PENGARAH
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
Kementerian Dalam Negeri
PENANGGUNGJAWAB
Kepala Pusat Promosi Kesehatan
,
TIM REVIEW MATERI
Ismoyowati, SKM, M.Kes;
drg. Rarit Gempari, MARS;
Ir. Dina Agoes Soelistijani, M.Kes;
Tumpal Pardomuan, MScPH;
dr. Chita Septiawati , MKM;
Drs. Mochammad Royan, M.Kes;
Entos Zaenal, SP, MPHM;
dr. Susiyo Luchito;
drg. Ramadanura, MPHM;
Hari Panji M,SE;
Rustam Effendi, SKM, MPHM;
dr. Melda Gloria M
dr. Yenni Yuwana;
dr. Cornellia K,
drg. Ivo Syayadi,M.Kes;
Riza Afriani Margareza, SKM;
dr. Ernawati Octavia;
dr. Maria Sondang Margaret;
dr. Putriayu Hartini
TIM EDITOR
drg. Rarit Gempari, MARS;
Ir. Dina Agoes Soelistijani, M.Kes;
drg. Ery Heriyati Zulkifli D, MMR;
wッイセ@
Sandra A, SKM;
R. Danu Ramadityo, S.Psi;
dr. Marti Rahayu
Katalog dalam terbitan (KDT) Kementerian Kesehatan RI
362.11
Ind
p
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas selesainya tinjau ulang Petunjuk Teknis
Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Pedoman
ini telah disesuaikan dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku saat ini, dan
diharapkan dapat menjadi salah satu pedoman bagi pemangku kepentingan
dalam pengembangan Poskesdes.
Kebijakan pembangunan kesehatan periode lima tahun, yaitu tahun 20102014
diarahkan pada tersedianya akses pelayanan kesehatan dasar guna mendukung
pencapaian MDG's pada tahun 2015. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar
didukung dengan kemudahan akses, baik jarak maupun pembiayaan, agar
masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama dalam pelayanan kesehatan
dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan kualitas manusia yang sehat
dan mengurangi angka kesakitan.
Sejalan dengan Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 20102014, bahwa 70%
desa dan kelurahan di Indonesia akan menjadi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
Desa dan kelurahan siaga telah menjadi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif apabila
penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang
memberikan pelayanan setiap hari melalui Poskesdes, atau sarana kesehatan yang
ada di wilayah .tersebut seperti Puskesmas, Puskesmas pembantu, atau sarana
kesehatan lainya.
Saya berharap dengan tersusunnya Petunjuk Teknis ini dapat mencapai kebijakan
dan sasaran tersebut sebagaimana yang telah ditentukan. Selain itu, juga dapat
meningkatkan upaya pemberdayaan dan pemberian pelayanan kesehatan kepada
seluruh masyarakat, terutama untuk masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan,
dan kepulauan sehingga dapat mempercepat upaya pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan dan pencapaian Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
Kepada tim penyusun, Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas
kesungguhannya dalam menyelesaikan review buku petunjuk ini. Semoga buku ini
bermanfaat bagi tenaga kesehatan dan kader di lapangan dan kiranya Allah SWT
senantiasa memberikan bimbingan dan hidayahNya kepada kita semua.
Indonesia, Kementerian Kesehatan RI
Petunjuk Teknis Pengembangan & Penyelenggaraan Pos
Kesehatan Desa. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
2012
I. Judul
セ@
1. Petunjuk Teknis
ISBN: 978 602 235 175 7
II I POS KESEHATAN DESA
Jakarta, Oktober 2012
Sekretaris Jenderal
dr. Ratna R6sita, MPHM
POS keshatセ@
deセ
j@ iii
DAFTAR lSI
BABI
KATA PENGANTAR .............................................................................•....... iii
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................•.......... 1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
B. DASAR HUKUM ................................................................................... 3
BAB II
KONSEP DASAR POSKESDES .................................•............... 5
A. LATAR BELAKANG
A. PENGERTIAN ....................................................................................... 5
B. TUJUAN ................................................................................................. 6
C. RUANG LlNGKUP KEGIATAN ........................................................... 6
D. FUNGSI POSKESDES ......................................................................... 7
E. PRIORITAS PENGEMBANGAN ....................................................... 7
F. MANFAAT ............................................................................................. 8
G. PENGORGANISASIAN ....................................................................... 9
BAB III
PENGEMBANGAN POSKESDES•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 13
A. PENDEKATAN INTERNAL ................................................................ 13
B. PENDEKATAN EKSTERNAL .............................................................. 13
C. SURVEI MAWAS DIRI (SMD) ............................................................ 14
D. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)............................. 15
E. PEMBENTUKAN POSKESDES ......................................................... 15
F. PENGEMBANGAN JEJARING KERJASAMA................................. 17
•
BABIV
PENYELENGGARAAN POSKESDES ........................................ 18
A. KEGIATAN ............................................................................................. 18
B. WAKTU PENYELENGGARAAN ....................................................... 20
C. TEMPAT PENYELENGGARAAN ....................................................... 20
D. PERALATAN DAN LOGISTIK ............................................................ 23
E. TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PARA
PELAKSANA ........................................................................................ 24
F. PEMBIAYAAN ...................................................................................... 26
G. PENCATATAN DAN PELAPORAN .................................................. 27
BABV
PEMBINAAN POSKESDES ...................................................... 29
BABVI
INDIKATOR KEBERHASILAN POSKESDES ............................. 34
BABVII
PENUTUP ................................................................................ 36
IV I POS
KESEHATAN DESA
Berdasarkan Undangundang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan
kesehatan harus d'itujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakatyang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya
manusia yang p roduktif seeara sosial dan ekonomis. Setiap
orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumberdaya di bidang
kesehatan. Namun, setiap orang juga tidak luput dari kewajiban-
kewajiban oi bidang kesehatan.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional 2009, khususnya dalam tujuan
Sub Sistem Pemberdayaan Masyarakat adalah meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, mampu
mengatasi masalah kesehatan seeara mandiri, berperan aktif
dalam, setiap pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi
penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan
kesehatan.
Saat ini, dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat
masih diposisikan sebagai objek dan belum sebagai subjek.
Selain itu, masih banyak upaya kesehatan belum menyentuh
masyarakatyang tinggal di daerah terpeneil, tertinggal, kepulauan,
dan perbatasan. Untuk itu, perlu adanya Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), agar upaya kesehatan lebih
POS KESEHATAN DESA G セ
Q@ ⦅@
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479 tahun 2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans
Epidemiologi Penyakit Menular dan PenyakitTidak Menular
Terpadu
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/MENKES/SKlII/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SKN/2009
tentang Sistem Kesehatan Nasional.
19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/MENKES/SKI
11/2010 tentang Penetapan Roadmap Reformasi" Kesehatan
Masyarakat
20. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/MENKES/SKI
X/2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif
21. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 021/MENKES/I/2011
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun
20102014
22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 140.05/292/2011
tentang Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan
Sekretariat Desa dan Kelurahan Siaga AktifTingkat Pusat
BAB II
KONSEP DASAR POSKESDES
A. PENGERTIAN
Pos Kesehatan Desa, selanjutnya disingkat dengan Poskesdes,
adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Poskesdes dibentuk sebagai upaya untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar setiap hari bagi masyarakat di desa
serta sebagai sarana untuk mempertemukan upaya masyarakat
dan dukungan Pemerintah.
Pelayanan Poskesdes meliputi upaya promotif, preventif, dan
kuratif sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader
kesehatan.
Pengertian "Desa" atau yang disebut dengan nama lain adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas , wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asalusul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4 1POS KESEHATAN DESA
POS KESEHATAN DESA
15
ゥ@M L@ M vLャl
i セ M L M Qi@
',ehat yang peduli, tanggap, dan
I".h, IlH'I l(eg ah, dan mengatasi permasalahan
n "h,.\u
Ir. ,, ·I' ·IHlYdranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam
ゥ@ L@ ャヲ@ ャセ、@
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
1I1l'l l()long dirinya di bidang kesehatan.
I' 'IL" lIelenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang
dilclksanakan oleh tenaga kesehatan (bidan) dan kader
kesehatan.
c. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan, dan
pelaporan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan
dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap risiko dan
bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan,
terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta faktorfaktor risikonya (termasuk status gizi dan ibu hamil yang
berisiko).
C. RUANG LlNGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup kegiatan Poskesdes meliputi upaya kesehatan
yang mencakup upaya promotif, preventif, dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan
melibatkan kader kesehatan .
Kegiatan Poskesdes, utamanya adalah pelayanan kesehatan dasar
yaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, kesehatan
anak dan pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit,
6 1POS KESEHATAN DESA
surveilans gizi, surveilans perilaku iberisiko, surveilans lingkungan,
dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan
kesehatan, serta kesiapsiagaan terhadap bencana. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban maka kegiatan di Poskesdes didukung
dengan pencatatan dan pelaporan.
Poskesdesmerupakan pendorong dalam menumbuhkembangkan
terbentuknya UKBM lain di masyarakat serta meningkatkan
partisipasi masyarakat dan kemitraan dengan berbagai pemangku
kepentingan terkait.
Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau
kemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah dan
mufakat oleh forum desa siaga aktif atau forum kesehatan lainnya
yang sudah ada, yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi
masyarakat setempat.
D. FUNQSIPOSKESDES
1. Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan guna lebih mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat.
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko
dan masalah kesehatan.
3. Sebagai wahana pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan .
E. PRIORITAS PENGEMBANGAN
Mengingat Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar yang sekaligus menjadi wahana
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan maka prioritas
pengembangannya adalah:
pas keshatセd
,-
,
1. Desa yang tidak terdapat atau yang sulit mengakses fasilitas
pelayanan kesehatan (Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan
Rumah Sa kit).
2. Desa di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan.
3. Bagi Kader kesehatan
a. Kader kesehatan mendapatkan informasi lebih awal di
bidang kesehatan.
b. Kader kesehatan dapat mengaktualisasikan dirinya dalam
membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan
yang ada di wilayahnya.
c. Kader dapat menjadi teladan bagi masyarakat desanya.
F. MANFAAT
1. Bagi Masyarakat Desa
a. Permasalahan kesehatan di desa dapat dideteksi secara dini,
sehingga bisa ditangani dengan cepat dan diselesaikan,
sesuai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada.
b. Masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan
dasar (KIA/KB, peningkatan gizi masyarakat khususnya
balita dan maternal, imunisasi termasuk pencegahan dan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular, upaya
mewujudkan lingkungan sehat, dan pengobatan sederhana
termasuk trauma, didukung dengan penyediaan obatobat
esensial) serta pengetahuan dan keterampilan tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kesiapsiagaan
serta penanggulangan masalah kesehatan.
c. Masyarakat dapat mengaktualisasikan diri dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
4. Bagi Puskesmas
a. Memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dengan
mengoptimalkan sumber daya yang ada.
b. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan yang berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat,dan pusatpelayanan kesehatan
strata pertama, yang meliputi pelayanan kesehatan
perseorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
c. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam
pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
s.
Bagi Sektor lain
Dapat memadukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan secara efektif dan efisien.
2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)
a. Tenaga kesehatan (bidan) dapatmengaktualisasikan dirinya
dalam membantu masyarakat menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada di wilayahnya.
b. Tenaga kesehatan (bidan) dapat lebih mudah memberikan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat.
c. Tenaga kesehatan (bidan) mendapatkan informasi secara
cepat tentang permasalahan kesehatan di masyarakat dan
upaya kesehatan bagi masyarakat.
8 1POS KESEHATAN DESA
G. PENGORGANISASIAN
Prinsip pengorganisasian Poskesdes adalah dikelola oleh
masyarakatyang dalam hal ini kader kesehatan dengan bimbingan
tenaga kesehatan.
1. Tenaga Poskesdes
Agar Poskesdes dapat terselenggara, maka perlu didukung
dengan tenaga sebagai berikut.
POS KESEHATAN DESA
19
1{l\i lN
Ie, ",l'ilcltan
1(11.(' " i|ャGセ
・ ィ。エョ@
sekurangkurangnya berjumlah 2 (dua)
fH •!Il l) y.mg telah mendapatkan pelatihan/orientasi.
1" l ldrJ tI kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan di
!J, ".kl',>des minimal 1 (satu) orang bidan.
P{'1I 1cnuhan tenaga kesehatan Poskesdes awalnya dapat
dd.lkukan atas bantuan Pemerintah daerah setempat, dan
··danjutnya dilakukan secara bertahap oleh masyarakat
セ・ ョ
、ゥイN@
Diharapkan tenaga kesehatanyang akan membantu
Poskesdes berdomisili di desa setempat.
Kepengurusan Poskesdes
Kepengurusan Poskesdes dipilih melalui musyawarah dan
n'lufakat rnasyarakat desa atau forum desa siaga aktif setempat,
serta ditetapkan oleh Kepala Desa. Struktur pengurus minimal
terdiri dari Pembina, Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota.
Susunan pengurus Poskesdes bersifat tleksibel sehingga
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan
permasalahan setempat.
3. Hubungan Koordinasi dan Pembinaan
Hubungan koordinasi dan pembinaan antara Poskesdes
dan unitunit serta masyarakat, dapat digambarkan sebagai
berikut.
RSUD
Kabupaten/Kota
...
:
.......
.......
セ@
セ@
••••
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
...
t.......................
........
....
PUSKESMAS
セ
Pokjanal Desa
Siaga AktifTk.
Kab/Kota
..
...
Forum Desa
Siaga AktifTk .
Kecamatan
...
•
"...
-.- --.
.... .
PUSTU
...
...·
.....
................. ·
••••••••
... :........
セ@
UKBM Lain
セ@
セ@
POSKESDES
...
....
Keluargal
Masyarakat
セ
セ
..•
Forum Desa
Siaga AktifTk.
Desa
..... :
(Bagan 2.1. Hubungan Koordinasi dan Pembinaan Poskesdes)
a. Poskesdes berada di bawah pengawasan dan bimbingan
Puskesmas setempat. Pelaksana Poskesdes wajib melaporkan
kegiatannya kepada Puskesmas ataupun kepada sektor
terkait. Laporan kegiata n yang menyangkut pelayanan
kesehatan disampaikan kepada Puskesmas oleh tenaga
kesehatan Poskesdes. Adapun laporan yang menyangkut
pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepada Kepala
Desa selaku Ketua Forum Desa Siaga AktifTingkat Desa.
b. Jika di wilayah desa tersebut terdapat Puskesmas Pembantu
maka Poskesdes berkoordinasi dengan Puskesmas Pembantu
tersebut.
c. Poskesdes di bawah pembinaan Kabupaten/Kota melalui
Puskesmas. Pembinaan dalam aspek upaya kesehatan
masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan. Apabila
10 I POS KESEHATAN DESA
POS KESEHATAN セesa
MG@ Q@
Poskesdes tidak mampu memberikan pelayanan, perlu
melakukan rujukan ke Puskesmas, antara lain pelayanan
kegawatdaruratan. Pada keadaan tertentu Poskesdes dapat
melakukan rujukan langsung ke Rumah Sakit dengan
sepengetahuan Puskesmas.
d. Poskesdes berkoordinasi dengan Forum Oesa Siaga Aktif
dalam upaya penemuan dan penanganan penderita penyakit
melalui Survei Mawas Oiri (SMO). Hasil SMO ini akan dibahas
dalam forum desa, untuk selanjutnya disampaikan ke Forum
Desa Siaga Aktif Tingkat Kecamatan. Koordinasi ini dilakukan
secara berjenjang dari Tingkat Oesa sampai Tingkat Pusat.
BAB III
PENGEMBANGAN POSKESDES
Poskesdes merupakan penggerak dalam pen gembangan Oesa
Si aga Aktif sehingga pengembanga n Poskesdes terintegrasi dalam
pen gembangan Oesa dan Kelurahan Siaga Akt if sebagaimana
tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529
tah un 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Oesa dan
Kelu rahan Siaga Aktif. Untuk lebih jelasnya, langkahIa ngkah
pengem bangan Poskesdes sebagai berikut.
A. PENDEKATAN INTERNAL
Langkah irii merupakan awal kegiatan, tujuan pendekatan internal
adalah mem persiapkan petugas kesehatan dan aparat desa
setempat, sehingga bersedia dan memili ki kemampuan mengelola
serta membina Poskesdes, da lam upaya untuk meningkatkan
layanan kesehatan bagi ma syarakat. Persia pan ini bisa berbentuk
sosialisa si, pertemuan dan pelatihan/orientasi yang bersifat
konsolida si yang tentu nya d lsesua ikan dengan kondisi setempat.
B. PENDEKATAN EKSTERNAL
Tujuan pendekatan eksternal adalah mempersiapkan masyarakat,
khususnya tokoh masyarakat sehingga bersedia mendukung
penyelenggaraan Poskesdes. Untuk ini, perlu dilakukan berbagai
pendekatan dengan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di
daerah setempat.
12 1POS KESEHATAN DESA
POS KESEHATAN DESA .113
pengelolaan Poskesdes. Pelatihan/orientasi dilaksanakan oleh
Puskesmas sesuai dengan pedoman pelatihan/orientasi yang
berlaku. Pada waktu menyelenggarakan pelatihan/orientasi,
sekaligus disusun rencana kerja (Plan of Action) Poskesdes
yang akan dibentuk, lengkap dengan waktu dan tempat
penyelenggaraan, para pelaksana dan pembagian tugas serta
sarana dan prasarana yang diperlukan.
Materi pelatihan/orientasi antara lain mencakup kegiatan ya ng
akan dilaksanakan di Poskesdes, meliputi:
a. Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kompetensinya,
yaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui,
dan kesehatan anak.
b. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit,
terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), penyakit t idak
menular dan faktor risikonya (termasuk status gizi) serta
kesehatan ibu hamil yang berisiko.
c. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, penyakit tidak
menular serta fa ktorfaktor risikonya (termasuk kurang
gizi).
d. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan melalui metode simulasi.
3. Pemenuhan/Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
a. Pemenuhan/penempatan tenaga kesehatan, terutama
Bidan sebagai penyelenggara Poskesdes awalnya dilakukan
oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan untuk
pengembangan selanjutnya, pemenuhan dapat dUakukan
oleh masyarakat.
b. Pelatihan tenaga kesehatan
Sebelum melaksanakan tugasnya, tenaga kesehatan diberi
16 1POS KESEHATANDESA
pelatihan sesuai dengan kompetensi dan kew(' n,lIlg
セ
Da
Ulli
Z
11
III
1Im-l
UI rn Z
III c n
II ..
mill
II
:r
...
... "II ...
...
a
II n n
=2
:::s
=a
Z
iセ@
. JmZz
UI
all
PETUNJUKTEKNIS PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN POSKESDES
PENGARAH
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
Kementerian Dalam Negeri
PENANGGUNGJAWAB
Kepala Pusat Promosi Kesehatan
,
TIM REVIEW MATERI
Ismoyowati, SKM, M.Kes;
drg. Rarit Gempari, MARS;
Ir. Dina Agoes Soelistijani, M.Kes;
Tumpal Pardomuan, MScPH;
dr. Chita Septiawati , MKM;
Drs. Mochammad Royan, M.Kes;
Entos Zaenal, SP, MPHM;
dr. Susiyo Luchito;
drg. Ramadanura, MPHM;
Hari Panji M,SE;
Rustam Effendi, SKM, MPHM;
dr. Melda Gloria M
dr. Yenni Yuwana;
dr. Cornellia K,
drg. Ivo Syayadi,M.Kes;
Riza Afriani Margareza, SKM;
dr. Ernawati Octavia;
dr. Maria Sondang Margaret;
dr. Putriayu Hartini
TIM EDITOR
drg. Rarit Gempari, MARS;
Ir. Dina Agoes Soelistijani, M.Kes;
drg. Ery Heriyati Zulkifli D, MMR;
wッイセ@
Sandra A, SKM;
R. Danu Ramadityo, S.Psi;
dr. Marti Rahayu
Katalog dalam terbitan (KDT) Kementerian Kesehatan RI
362.11
Ind
p
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas selesainya tinjau ulang Petunjuk Teknis
Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Pedoman
ini telah disesuaikan dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku saat ini, dan
diharapkan dapat menjadi salah satu pedoman bagi pemangku kepentingan
dalam pengembangan Poskesdes.
Kebijakan pembangunan kesehatan periode lima tahun, yaitu tahun 20102014
diarahkan pada tersedianya akses pelayanan kesehatan dasar guna mendukung
pencapaian MDG's pada tahun 2015. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar
didukung dengan kemudahan akses, baik jarak maupun pembiayaan, agar
masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama dalam pelayanan kesehatan
dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan kualitas manusia yang sehat
dan mengurangi angka kesakitan.
Sejalan dengan Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 20102014, bahwa 70%
desa dan kelurahan di Indonesia akan menjadi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
Desa dan kelurahan siaga telah menjadi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif apabila
penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang
memberikan pelayanan setiap hari melalui Poskesdes, atau sarana kesehatan yang
ada di wilayah .tersebut seperti Puskesmas, Puskesmas pembantu, atau sarana
kesehatan lainya.
Saya berharap dengan tersusunnya Petunjuk Teknis ini dapat mencapai kebijakan
dan sasaran tersebut sebagaimana yang telah ditentukan. Selain itu, juga dapat
meningkatkan upaya pemberdayaan dan pemberian pelayanan kesehatan kepada
seluruh masyarakat, terutama untuk masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan,
dan kepulauan sehingga dapat mempercepat upaya pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan dan pencapaian Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
Kepada tim penyusun, Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas
kesungguhannya dalam menyelesaikan review buku petunjuk ini. Semoga buku ini
bermanfaat bagi tenaga kesehatan dan kader di lapangan dan kiranya Allah SWT
senantiasa memberikan bimbingan dan hidayahNya kepada kita semua.
Indonesia, Kementerian Kesehatan RI
Petunjuk Teknis Pengembangan & Penyelenggaraan Pos
Kesehatan Desa. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
2012
I. Judul
セ@
1. Petunjuk Teknis
ISBN: 978 602 235 175 7
II I POS KESEHATAN DESA
Jakarta, Oktober 2012
Sekretaris Jenderal
dr. Ratna R6sita, MPHM
POS keshatセ@
deセ
j@ iii
DAFTAR lSI
BABI
KATA PENGANTAR .............................................................................•....... iii
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................•.......... 1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
B. DASAR HUKUM ................................................................................... 3
BAB II
KONSEP DASAR POSKESDES .................................•............... 5
A. LATAR BELAKANG
A. PENGERTIAN ....................................................................................... 5
B. TUJUAN ................................................................................................. 6
C. RUANG LlNGKUP KEGIATAN ........................................................... 6
D. FUNGSI POSKESDES ......................................................................... 7
E. PRIORITAS PENGEMBANGAN ....................................................... 7
F. MANFAAT ............................................................................................. 8
G. PENGORGANISASIAN ....................................................................... 9
BAB III
PENGEMBANGAN POSKESDES•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 13
A. PENDEKATAN INTERNAL ................................................................ 13
B. PENDEKATAN EKSTERNAL .............................................................. 13
C. SURVEI MAWAS DIRI (SMD) ............................................................ 14
D. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)............................. 15
E. PEMBENTUKAN POSKESDES ......................................................... 15
F. PENGEMBANGAN JEJARING KERJASAMA................................. 17
•
BABIV
PENYELENGGARAAN POSKESDES ........................................ 18
A. KEGIATAN ............................................................................................. 18
B. WAKTU PENYELENGGARAAN ....................................................... 20
C. TEMPAT PENYELENGGARAAN ....................................................... 20
D. PERALATAN DAN LOGISTIK ............................................................ 23
E. TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PARA
PELAKSANA ........................................................................................ 24
F. PEMBIAYAAN ...................................................................................... 26
G. PENCATATAN DAN PELAPORAN .................................................. 27
BABV
PEMBINAAN POSKESDES ...................................................... 29
BABVI
INDIKATOR KEBERHASILAN POSKESDES ............................. 34
BABVII
PENUTUP ................................................................................ 36
IV I POS
KESEHATAN DESA
Berdasarkan Undangundang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan
kesehatan harus d'itujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakatyang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya
manusia yang p roduktif seeara sosial dan ekonomis. Setiap
orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumberdaya di bidang
kesehatan. Namun, setiap orang juga tidak luput dari kewajiban-
kewajiban oi bidang kesehatan.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional 2009, khususnya dalam tujuan
Sub Sistem Pemberdayaan Masyarakat adalah meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, mampu
mengatasi masalah kesehatan seeara mandiri, berperan aktif
dalam, setiap pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi
penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan
kesehatan.
Saat ini, dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat
masih diposisikan sebagai objek dan belum sebagai subjek.
Selain itu, masih banyak upaya kesehatan belum menyentuh
masyarakatyang tinggal di daerah terpeneil, tertinggal, kepulauan,
dan perbatasan. Untuk itu, perlu adanya Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), agar upaya kesehatan lebih
POS KESEHATAN DESA G セ
Q@ ⦅@
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479 tahun 2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans
Epidemiologi Penyakit Menular dan PenyakitTidak Menular
Terpadu
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/MENKES/SKlII/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SKN/2009
tentang Sistem Kesehatan Nasional.
19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/MENKES/SKI
11/2010 tentang Penetapan Roadmap Reformasi" Kesehatan
Masyarakat
20. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/MENKES/SKI
X/2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif
21. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 021/MENKES/I/2011
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun
20102014
22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 140.05/292/2011
tentang Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan
Sekretariat Desa dan Kelurahan Siaga AktifTingkat Pusat
BAB II
KONSEP DASAR POSKESDES
A. PENGERTIAN
Pos Kesehatan Desa, selanjutnya disingkat dengan Poskesdes,
adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Poskesdes dibentuk sebagai upaya untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar setiap hari bagi masyarakat di desa
serta sebagai sarana untuk mempertemukan upaya masyarakat
dan dukungan Pemerintah.
Pelayanan Poskesdes meliputi upaya promotif, preventif, dan
kuratif sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader
kesehatan.
Pengertian "Desa" atau yang disebut dengan nama lain adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas , wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asalusul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4 1POS KESEHATAN DESA
POS KESEHATAN DESA
15
ゥ@M L@ M vLャl
i セ M L M Qi@
',ehat yang peduli, tanggap, dan
I".h, IlH'I l(eg ah, dan mengatasi permasalahan
n "h,.\u
Ir. ,, ·I' ·IHlYdranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam
ゥ@ L@ ャヲ@ ャセ、@
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
1I1l'l l()long dirinya di bidang kesehatan.
I' 'IL" lIelenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang
dilclksanakan oleh tenaga kesehatan (bidan) dan kader
kesehatan.
c. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan, dan
pelaporan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan
dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap risiko dan
bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan,
terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta faktorfaktor risikonya (termasuk status gizi dan ibu hamil yang
berisiko).
C. RUANG LlNGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup kegiatan Poskesdes meliputi upaya kesehatan
yang mencakup upaya promotif, preventif, dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan
melibatkan kader kesehatan .
Kegiatan Poskesdes, utamanya adalah pelayanan kesehatan dasar
yaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, kesehatan
anak dan pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit,
6 1POS KESEHATAN DESA
surveilans gizi, surveilans perilaku iberisiko, surveilans lingkungan,
dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan
kesehatan, serta kesiapsiagaan terhadap bencana. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban maka kegiatan di Poskesdes didukung
dengan pencatatan dan pelaporan.
Poskesdesmerupakan pendorong dalam menumbuhkembangkan
terbentuknya UKBM lain di masyarakat serta meningkatkan
partisipasi masyarakat dan kemitraan dengan berbagai pemangku
kepentingan terkait.
Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau
kemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah dan
mufakat oleh forum desa siaga aktif atau forum kesehatan lainnya
yang sudah ada, yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi
masyarakat setempat.
D. FUNQSIPOSKESDES
1. Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan guna lebih mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat.
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko
dan masalah kesehatan.
3. Sebagai wahana pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan .
E. PRIORITAS PENGEMBANGAN
Mengingat Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar yang sekaligus menjadi wahana
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan maka prioritas
pengembangannya adalah:
pas keshatセd
,-
,
1. Desa yang tidak terdapat atau yang sulit mengakses fasilitas
pelayanan kesehatan (Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan
Rumah Sa kit).
2. Desa di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan.
3. Bagi Kader kesehatan
a. Kader kesehatan mendapatkan informasi lebih awal di
bidang kesehatan.
b. Kader kesehatan dapat mengaktualisasikan dirinya dalam
membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan
yang ada di wilayahnya.
c. Kader dapat menjadi teladan bagi masyarakat desanya.
F. MANFAAT
1. Bagi Masyarakat Desa
a. Permasalahan kesehatan di desa dapat dideteksi secara dini,
sehingga bisa ditangani dengan cepat dan diselesaikan,
sesuai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada.
b. Masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan
dasar (KIA/KB, peningkatan gizi masyarakat khususnya
balita dan maternal, imunisasi termasuk pencegahan dan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular, upaya
mewujudkan lingkungan sehat, dan pengobatan sederhana
termasuk trauma, didukung dengan penyediaan obatobat
esensial) serta pengetahuan dan keterampilan tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kesiapsiagaan
serta penanggulangan masalah kesehatan.
c. Masyarakat dapat mengaktualisasikan diri dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
4. Bagi Puskesmas
a. Memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dengan
mengoptimalkan sumber daya yang ada.
b. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan yang berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat,dan pusatpelayanan kesehatan
strata pertama, yang meliputi pelayanan kesehatan
perseorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
c. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam
pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
s.
Bagi Sektor lain
Dapat memadukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan secara efektif dan efisien.
2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)
a. Tenaga kesehatan (bidan) dapatmengaktualisasikan dirinya
dalam membantu masyarakat menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada di wilayahnya.
b. Tenaga kesehatan (bidan) dapat lebih mudah memberikan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat.
c. Tenaga kesehatan (bidan) mendapatkan informasi secara
cepat tentang permasalahan kesehatan di masyarakat dan
upaya kesehatan bagi masyarakat.
8 1POS KESEHATAN DESA
G. PENGORGANISASIAN
Prinsip pengorganisasian Poskesdes adalah dikelola oleh
masyarakatyang dalam hal ini kader kesehatan dengan bimbingan
tenaga kesehatan.
1. Tenaga Poskesdes
Agar Poskesdes dapat terselenggara, maka perlu didukung
dengan tenaga sebagai berikut.
POS KESEHATAN DESA
19
1{l\i lN
Ie, ",l'ilcltan
1(11.(' " i|ャGセ
・ ィ。エョ@
sekurangkurangnya berjumlah 2 (dua)
fH •!Il l) y.mg telah mendapatkan pelatihan/orientasi.
1" l ldrJ tI kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan di
!J, ".kl',>des minimal 1 (satu) orang bidan.
P{'1I 1cnuhan tenaga kesehatan Poskesdes awalnya dapat
dd.lkukan atas bantuan Pemerintah daerah setempat, dan
··danjutnya dilakukan secara bertahap oleh masyarakat
セ・ ョ
、ゥイN@
Diharapkan tenaga kesehatanyang akan membantu
Poskesdes berdomisili di desa setempat.
Kepengurusan Poskesdes
Kepengurusan Poskesdes dipilih melalui musyawarah dan
n'lufakat rnasyarakat desa atau forum desa siaga aktif setempat,
serta ditetapkan oleh Kepala Desa. Struktur pengurus minimal
terdiri dari Pembina, Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota.
Susunan pengurus Poskesdes bersifat tleksibel sehingga
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan
permasalahan setempat.
3. Hubungan Koordinasi dan Pembinaan
Hubungan koordinasi dan pembinaan antara Poskesdes
dan unitunit serta masyarakat, dapat digambarkan sebagai
berikut.
RSUD
Kabupaten/Kota
...
:
.......
.......
セ@
セ@
••••
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
...
t.......................
........
....
PUSKESMAS
セ
Pokjanal Desa
Siaga AktifTk.
Kab/Kota
..
...
Forum Desa
Siaga AktifTk .
Kecamatan
...
•
"...
-.- --.
.... .
PUSTU
...
...·
.....
................. ·
••••••••
... :........
セ@
UKBM Lain
セ@
セ@
POSKESDES
...
....
Keluargal
Masyarakat
セ
セ
..•
Forum Desa
Siaga AktifTk.
Desa
..... :
(Bagan 2.1. Hubungan Koordinasi dan Pembinaan Poskesdes)
a. Poskesdes berada di bawah pengawasan dan bimbingan
Puskesmas setempat. Pelaksana Poskesdes wajib melaporkan
kegiatannya kepada Puskesmas ataupun kepada sektor
terkait. Laporan kegiata n yang menyangkut pelayanan
kesehatan disampaikan kepada Puskesmas oleh tenaga
kesehatan Poskesdes. Adapun laporan yang menyangkut
pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepada Kepala
Desa selaku Ketua Forum Desa Siaga AktifTingkat Desa.
b. Jika di wilayah desa tersebut terdapat Puskesmas Pembantu
maka Poskesdes berkoordinasi dengan Puskesmas Pembantu
tersebut.
c. Poskesdes di bawah pembinaan Kabupaten/Kota melalui
Puskesmas. Pembinaan dalam aspek upaya kesehatan
masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan. Apabila
10 I POS KESEHATAN DESA
POS KESEHATAN セesa
MG@ Q@
Poskesdes tidak mampu memberikan pelayanan, perlu
melakukan rujukan ke Puskesmas, antara lain pelayanan
kegawatdaruratan. Pada keadaan tertentu Poskesdes dapat
melakukan rujukan langsung ke Rumah Sakit dengan
sepengetahuan Puskesmas.
d. Poskesdes berkoordinasi dengan Forum Oesa Siaga Aktif
dalam upaya penemuan dan penanganan penderita penyakit
melalui Survei Mawas Oiri (SMO). Hasil SMO ini akan dibahas
dalam forum desa, untuk selanjutnya disampaikan ke Forum
Desa Siaga Aktif Tingkat Kecamatan. Koordinasi ini dilakukan
secara berjenjang dari Tingkat Oesa sampai Tingkat Pusat.
BAB III
PENGEMBANGAN POSKESDES
Poskesdes merupakan penggerak dalam pen gembangan Oesa
Si aga Aktif sehingga pengembanga n Poskesdes terintegrasi dalam
pen gembangan Oesa dan Kelurahan Siaga Akt if sebagaimana
tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529
tah un 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Oesa dan
Kelu rahan Siaga Aktif. Untuk lebih jelasnya, langkahIa ngkah
pengem bangan Poskesdes sebagai berikut.
A. PENDEKATAN INTERNAL
Langkah irii merupakan awal kegiatan, tujuan pendekatan internal
adalah mem persiapkan petugas kesehatan dan aparat desa
setempat, sehingga bersedia dan memili ki kemampuan mengelola
serta membina Poskesdes, da lam upaya untuk meningkatkan
layanan kesehatan bagi ma syarakat. Persia pan ini bisa berbentuk
sosialisa si, pertemuan dan pelatihan/orientasi yang bersifat
konsolida si yang tentu nya d lsesua ikan dengan kondisi setempat.
B. PENDEKATAN EKSTERNAL
Tujuan pendekatan eksternal adalah mempersiapkan masyarakat,
khususnya tokoh masyarakat sehingga bersedia mendukung
penyelenggaraan Poskesdes. Untuk ini, perlu dilakukan berbagai
pendekatan dengan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di
daerah setempat.
12 1POS KESEHATAN DESA
POS KESEHATAN DESA .113
pengelolaan Poskesdes. Pelatihan/orientasi dilaksanakan oleh
Puskesmas sesuai dengan pedoman pelatihan/orientasi yang
berlaku. Pada waktu menyelenggarakan pelatihan/orientasi,
sekaligus disusun rencana kerja (Plan of Action) Poskesdes
yang akan dibentuk, lengkap dengan waktu dan tempat
penyelenggaraan, para pelaksana dan pembagian tugas serta
sarana dan prasarana yang diperlukan.
Materi pelatihan/orientasi antara lain mencakup kegiatan ya ng
akan dilaksanakan di Poskesdes, meliputi:
a. Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kompetensinya,
yaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui,
dan kesehatan anak.
b. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit,
terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), penyakit t idak
menular dan faktor risikonya (termasuk status gizi) serta
kesehatan ibu hamil yang berisiko.
c. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, penyakit tidak
menular serta fa ktorfaktor risikonya (termasuk kurang
gizi).
d. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan melalui metode simulasi.
3. Pemenuhan/Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
a. Pemenuhan/penempatan tenaga kesehatan, terutama
Bidan sebagai penyelenggara Poskesdes awalnya dilakukan
oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan untuk
pengembangan selanjutnya, pemenuhan dapat dUakukan
oleh masyarakat.
b. Pelatihan tenaga kesehatan
Sebelum melaksanakan tugasnya, tenaga kesehatan diberi
16 1POS KESEHATANDESA
pelatihan sesuai dengan kompetensi dan kew(' n,lIlg