Analisis Faktor - Faktor Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Di Kota Medan Tahun 2011

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
VITA KHAIRANI 102407058
PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
VITA KHAIRANI 102407058
PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

PERSETUJUAN

Judul
Kategori Nama NIM Program Studi Departemen Fakultas

: Analisis Faktor – Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Di Kota Medan Tahun 2011

: Tugas Akhir : Vita Khairani : 102407058 : D3 Statistika : Matematika : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Sumatera Utara

Diluluskan di

Medan,

Juli 2013

Diketahui/Disetujui oleh: Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Pembimbing

Prof. Dr. Tulus, M.Si, PhD NIP. 19620901 198803 1 002

Drs. Djakaria Sebayang, M.Si NIP. 19511227 198503 1 002

Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan,

Juli 2013

VITA KHAIRANI 102407058

Universitas Sumatera Utara

PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Analisis Faktor – Faktor Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Di Kota Medan Tahun 2011 .
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Djakaria Sebayang, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si. PhD dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Satria, SE, Ibu Iparni dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar


BAB 1

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Lokasi Penelitian 1.5 Tujuan Penelitian 1.6 Manfaat Penelitian 1.7 Metodologi Penelitian 1.8 Sistematika Penulisan

BAB 2

Landasan Teori 2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Kelahiran (Natalitas atau Fertilitas) 2.1.2 Kematian (Mortalitas) 2.1.3 Migrasi 2.2 Model Regresi Linier Berganda 2.2.1 Asumsi Model Regresi Berganda 2.3 Kesalahan Standar Estimasi 2.4 Koefisien Determinasi 2.5 Koefisien Korelasi 2.6 Pengujian Koefisien Regresi 2.6.1 Pengujian Hipotesis Individual (Parsial) 2.6.2 Pengujian Hipotesis Serentak (Simultan)

BAB 3

Gambaran Umum 3.1 Visi dan Misi Kota Medan
3.1.1 Visi Kota Medan 3.1.2 Misi Kota Medan 3.2 Geografis Kota Medan 3.3 Demografi Kota Medan

BAB 4 Analisis Data 4.1 Pengolahan Data 4.2 Asumsi Model Regresi Linier Berganda

Halaman ii iii iv v vii viii
1 1 3 3 4 4 4 5 7
9 9 10 12 12 14 15 18 19 20 21 22 24

26 26 26 26 27 28
29 29 30

Universitas Sumatera Utara

4.3 Persamaan Regresi Linier Berganda 4.4 Kesalahan Standar Estimasi 4.5 Koefisien Determinasi 4.6 Menghitung Koefisien Korelasi Antar Variabel Dependen
(Y) dengan Variabel Independen (Xi) 4.7 Menghitung Koefisien Korelasi Antar Variabel Independen
(Xi) dengan Variabel Independen (Xi) 4.8 Pengujian Hipotesis Individual (Parsial) 4.9 Pengujian Hipotesis Serentak (Simultan)

BAB 5

Implementasi Sistem 5.1 Pengertian Implementasi Sistem 5.2 Pengenalan SPSS
5.2.1 Pengenalan Menu 5.3 Cara Memulai SPSS 5.4 Memasukkan Data dan Mengolah Data dengan SPSS
5.4.1 Penyimpanan Dokumen SPSS 5.4.2 Analisis Regresi Linier dan Korelasi dengan SPSS

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran

Daftar Pustaka Lampiran

34 39 41

43
47 51 57
59 59 60 60 65 65 67 68
71 71 72

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4

Halaman

Interperetasi Koefisien Korelasi Nilai r

21

Pertumbuhan Penduduk di Kota Medan Tahun 2011


30

Nilai – Nilai yang Dibutuhkan untukMenghitung Koefisien

Regresi Linier Berganda

35

Nilai – Nilai yang Dibutuhkan untuk Menghitung Kesalahan

Standar Estimasi

40

Nilai – Nilai yang Dibutuhkan untuk Menghitung

Koefisien Determinasi

42


Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.5 Gambar 5.6 Gambar 5.7 Gambar 5.8

Tampilan Mengaktifkan Lembar Kerja SPSS Tampilan Pembuatan Variabel pada Variabel View Tampilan Pengisian Data pada Data View Tampilan Pada Menyimpan file Tampilan Pada Jendela Editor Regression Tampilan Kotak Dialog Regression Linear Tampilan Kotak Dialog Linear Regression : Statistics Tampilan Kotak Dialog Linear Regression : Plots

Halaman 65 66 67 67 68 69 69 70

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan – perubahannya dan sebab – sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status). (Philip M. Hauser dan Duddley Duncan, 1959).
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan – kekuatan yang menambah dan kekuatan – kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus – menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian yang terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan menambah jumlah penduduk bagi pendatang (imigran) dan mengurangi jumlah penduduk bagi emigran.
Selisih antara kelahiran dan kematian disebut reproductive change (perubahan reproduktif) atau natural increase (pertumbuhan alamiah). Selisih antara in-migration dan out-migration disebut net-migration atau migrasi neto. Jadi pertumbuhan penduduk hanya dipengaruhi oleh 2 cara, yaitu perubahan reproduksi dan migrasi neto.
Universitas Sumatera Utara


Indonesia yang memiliki penduduk berjumlah 237.424.363 jiwa termasuk 5 negara dengan penduduk terbesar di dunia, diantaranya yaitu Republik Rakyat Cina, India, Amerika Serikat, Indonesia dan Brasil. Dengan penduduk yang sangat besar Indonesia mempunyai berbagai masalah kependudukan baik permasalahan penduduk yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
Permasalahan penduduk kuantitatif yang dialami negara Indonesia diantaranya jumlah penduduk besar dan pertumbuhan penduduk relatif cepat. Serta permasalahan penduduk kualitatif diantaranya tingkat kesehatan penduduk yang rendah, tingkat pendidikan yang rendah dan tingkat kemakmuran yang rendah.
Kota Medan merupakan Ibu Kota Provnsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota Medan merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan juga merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata di Sumatera Utara. Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km2) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara.Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar.
Berdasarkan sensus penduduk 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000 – 2011 cendrung mengalami peningkatan. Tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,94%. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk
Universitas Sumatera Utara

priode tahun 2004 – 2011 mengalami peningkatan dari 7.183 jiwa per km2 menjadi 7.987 jiwa per km2.
Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud mengadakan suatu penelitian yang berjudul “ANALISIS FAKTOR – FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN 2011”. Adapun faktor-faktor yang menurut penulis berpengaruh dalam pertumbuhan penduduk yang terjadi di Kota Medan ini adalah kelahiran (fertility), kematian (mortality), Migrasi masuk , dan Migrasi Keluar.
1.2 Rumusan Masalah
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Kota Medan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana model regresi linier berganda yang dapat digunakan untuk permodelan pertumbuhan penduduk di Kota Medan tahun 2011, pengaruh kelahiran (fertility), kematian (mortality), migrasi masuk, dan migrasi keluar terhadap pertumbuhan penduduk di Kota Medan tahun 2011.
1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian tidak menyimpang, maka penulis hanya membuat empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
Universitas Sumatera Utara

yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk, dan migrasi keluar. Selain itu penulis juga membatasi wilayah penelitian yaitu pada ruang lingkup Kota Medan.
1.4 LOKASI PENELITIAN
Penelitian dan riset data dilakukan di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.
1.5 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penulis dalam menyusun penelitian ini berdasarkan rumusan masalah diatas adalah Menentukan model regresi linier berganda yang dapat digunakan untuk pemodelan pertumbuhan penduduk di Kota Medan tahun 2011, mengetahui pengaruh kelahiran (fertility), kematian (mortality), pengaruh migrasi masuk, dan migrasi keluar terhadap pertumbuhan penduduk di Kota Medan tahun 2011.
1.6 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Menambah dan memperdalam pengetahuan dalam bidang statistika, terutama
dalam penerapan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan menyatukan materi perkuliahan dan objek permasalahan yang dijadikan materi pembahasan.
Universitas Sumatera Utara

2. Sebagai rekomendasi bagi pemerintah untuk membuat kebijakan dalam menekan angka pertumbuhan penduduk berdasarkan faktor yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Kota Medan.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihak yang berkepentingan.
4. Melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
1.7 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan cara yang terdiri dari langkah-langkah kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan penelitian dapat terwujud.Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan dengan cara membaca buku-buku referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir.
2. Penelitian lapangan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi mengenai pertumbuhan penduduk di Kota Medan dengan cara mengadakan penelitian di Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Sumatera Utara dan menulis data yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang pengumpulannya bukan
Universitas Sumatera Utara

diusahakan sendiri oleh peneliti tetapi data yang diolah/diperoleh dari BPS Provinsi Sumatera Utara.
Perhitungan yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh kelahiran (fertility), kematian (mortality), migrasi masuk, migrasi keluar terhadap pertumbuhan penduduk di Kota Medan adalah dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda.
Persamaan regresi linier berganda yang mempunyai variabel dependen Y (Pertumbuhan penduduk) dengan empat variabel independent, yakni X1 (lahir), X2 (mati), X3 (datang) dan X4 (pergi). Secara umum model regresi linier berganda adalah:
(1.1)
Model untuk taksiran dari persamaan regresi linier ganda atas X1, X2,…,Xn sebagai variabel bebasnya adalah sebagai berikut:
(1.2)
Keterangan : = nilai taksiran bagi variabel Y

b0 = taksiran bagi parameter konstanta 0 b1, b2, …, bn = taksiran bagi parameter 1, 2, …, n X1, X2, …, Xn = nilai variabel bebas
Universitas Sumatera Utara

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan tugas akhir ini secara garis besarnya dibagi dalam 6 bab yang masing – masing bab dibagi atas beberapa sub – sub bab yaitu sebagai berikut:

BAB 1

: PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, lokasi penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB 2

: LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang uraian teoritis mengenai pertumbuhan penduduk serta uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhinya, permodelan regresi linier berganda, kesalahan standar estimasi, koefisien determinasi, koefisien korelasi, dan pengujian koefisien regresi,

BAB 3

: GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN Bab ini berisi tentang visi dan misi Kota Medan, geografis Kota Medan, dan demografi Kota Medan

BAB 4 : ANALISIS DATA


Universitas Sumatera Utara

Bab ini menjelaskan bagaimana pengolahan data, persamaan regresi linier berganda, kesalahan standar estimasi, koefisien determinasi, koefisien korelasi, dan pengujian koefisien regresi baik parsial maupun simultan.

BAB 5

: IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan pengertian implementasi system, pengenalan SPSS, cara kerja SPSS, dan cara pengoperasian SPSS.

BAB 6

: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang beberapa kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis sesuai dengan analisis yang telah dilakukan.

Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Uraian Teoritis
Penduduk adalah orang atau manusia yang bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu, sedangkan populasi mencakup seluruh organisme (manusia, hewan, dan tumbuhan) yang mendiami suatu wilayah. Jadi penduduk adalah suatu kelompok organisme yang terdiri atas individu – individu yang sejenis yang mendiami suatu wilayah dengan batas tertentu.
Pertumbuhan penduduk terjadi akibat jumlah kelahiran lebih besar dari kematian, dan jumlah orang yang datang lebih besar dari orang yang pergi. Thomas Robert Malthus menyatakan perkembangan penduduk pada umumnya disebabkan oleh faktor ekonomi dan faktor alam. Menurut Malthus, tingginya pertumbuhan penduduk ini disebabkan karena hubungan kelamin antara laki – laki dan perempuan tidak bisa dihentikan. Di samping itu, Malthus berpendapat bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan kemiskinan manusia.
Universitas Sumatera Utara

Pertumbuhan atau perubahan penduduk suatu daerah atau negara yang disebabkan oleh faktor demografi, antara lain sebagai berikut:
1. Angka kelahiran, fertilitas, natalitas atau birth rate (L) 2. Angka kematian, mortalitas atau death rate (M atau D) 3. Penduduk masuk atau migrasi masuk atau in migration (Mi) 4. Penduduk keluar atau migrasi keluar atau out migration (Mo)
2.1.1 Kelahiran ( Natalitas atau Fertilitas )
Kelahiran (Fertilitas) adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth) yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda – tanda kehidupan, misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda – tanda kehidupan disebut dengan lahir mati (still birth) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran. Disamping istilah fertilitas juga ada istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup.
Konsep – konsep dari kelahiran ( fertilitas ) adalah sebagai berikut : 1. Lahir hidup (live birth), menurut UN & WHO, adalah suatu kelahiran
seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, di mana si-bayi menunjukkan tanda – tanda kehidupan.
Universitas Sumatera Utara

2. Lahir Mati (still birth), kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda – tanda kehidupan.
3. Abortus, kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu. Ada 2 macam abortus yaitu disengaja (induced) dan tidak disengaja (spontaneous).
4. Masa Reproduksi (childbearing age), masa dimana wanita mampu melahirkan, yang disebut juga usia subur ( 15 – 49 tahun ).
Beberapa faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas) adalah sebagai berikut:
1. Adanya ketentuan batas usia menikah. Wanita minimal 16 tahun, sedangkan laki – laki 19 tahun.
2. Adanya program pemerintah yang membatasi kelahiran, yaitu KB dengan segala peralatan pencegah kehamilan.
3. Adanya pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri. 4. Adanya anggapan sebagian orang tua bahwa anak merupakan beban bagi
orang tua, kususnya di zaman modern ini.
Beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) adalah sebagai berikut:
1. Kawin usia muda. 2. Rendahnya tingkat kesehatan. 3. Anggapan banyak anak banyak rezeki.
Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Kematian ( Mortalitas )
Kematian adalah peristiwa hilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup ( Budi Utomo, 1985 ). Dari definisi ini terlihat bahwa keadaan “mati” hanya bisa terjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup. Dengan demikian keadaan mati selalu didahului oleh keadaan hidup. Dengan kata lain, mati tidak pernah ada kalau tidak ada kehidupan. Sedangka hidup selalu dimulai dengan lahir hidup (live birth).
Disamping mortalitas, dikenal istilah morbiditas yang diartikan sebagai penyakit atau kesakitan. Penyakit dan kesakitan dapat menimpa manusia lebih dari satu kali dan selanjutnya rangkaian morbiditas ini atau sering disebut morbiditas kumulatif pada akhirnya menghasilkan peristiwa yang disebut kematian. Penyakit atau kesakitan adalah penyimpangan dari keadaan yang normal, yang biasanya dibatasi pada kesehtan fisik dan mental ( Budi Utomo, 1985).
2.1.3 Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Beberapa jenis migrasi yang perlu diketahui, yaitu :
Universitas Sumatera Utara

1. Migrasi Masuk (In Migration), masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination).
2. Migrasi Keluar (Out Migration), perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin).
3. Migrasi Neto (Net Migration), merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
4. Migrasi Bruto (Gross Migration), jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
5. Migrasi Total (Total Migration), seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup (life time migration) dan migrasi pulang (return migration).
6. Migrasi Internasional (International Migration), merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
7. Migrasi Semasa Hidup (Life Time Migration), adalah mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan daerah tempat kelahirannya.
8. Migrasi Parsial (Partial Migration), jumlah migrant ke suatu daerah tujuan dari suatu daerah asal, atau dari daerah asal ke suatu daerah tujuan.
9. Arus Migrasi (Migration Sream), merupakan jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu.
10. Urbanisasi (Urbanization), bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota atau akibat dari perluasan daerah kota.
Universitas Sumatera Utara

11. Transmigrasi (Transmigration),pemindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan didalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan negara atau karena alasan – alasa yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang – undang.
2.2 Model Regresi Linier Berganda
Perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, namun perubahan nilai variabel itu dapat pula disebabkan oleh berubah – ubahnya variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat perkiraan (prediction) nilai variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya.
Persamaan regresi (regretion equation) adalah suatu persamaan matematis yang mendefinisikan hubungan antara dua variabel. (Mason, 1996, Hal:490).
Dalam suatu persamaan regresi terdapat dua macam variabel, yaitu variabel dependen (dependent variable) dan variabel independen (independent variable). Variabel dependen adalah variabel nilai yang nilainya bergantung dari nilai variabel lain dan variabel independen adalah variabel yang nilainya tidak bergantung dari variabel lain.
Regresi linier ganda adalah persamaan garis lurus untuk memprediksi variabel dependen dari beberapa variabel independen. Pada analisis regresi linier
Universitas Sumatera Utara

ganda dihubungkan beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen pada waktu yang bersamaan.
2.2.1 Asumsi Model Regresi Linier Ganda
1. Eksistensi Asumsi ini berhubungan dengan teknik pengambilan sampel. Asumsi ini baru dapat terpenuhi jika pengambilan sampel dilakukan secara random. Asumsi eksistensi ini dapat diketahui dengan cara melakukan anlisis deskriptif variabel residual dari model. Jika residual ada nilai mean dan varian atau standar deviasi maka asumsi eksistensi terpenuhi.
2. Independensi Asumsi ini tidak berlaku bila observasi dilakukan terhadap individu yang sama pada waktu yang berbeda . Asumsi independensi dapat diketahui dengan melakukan uji Durbin Watson, bila nilai durbin antara -2 s/d +2 berarti asumsi independensi terpenuhi.
3. Linieritas Asumsi linieritas dapat diketahui dengan uji anova (overall F test). Bila diperoleh p value < maka model berbentuk linier.
Universitas Sumatera Utara

4. Homocedasticity Asumsi homocedasticity dapat diketahui dengan membuat plot residual.Pada plot residual dilihat titik tebarannya. Bila tidak ada pola tertentu di sekitar nilai nol residu dapat disebut varians Y homogen pada setiap nilai X.
5. Normalitas Asumsi normalitas dapat mengevaluasi kesignifikan hubungan antara X dan Y yang dicerminkan oleh garis yang tepat . Asumsi normalitas dapat diketahui dari P-P plot residual. Bila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal maka asumsi normalitas terpenuhi.
6. Colinearity Asumsi colinearity dapat dilakukan dengan melihat nilai r pada bivariat, jika r < 0,8 maka tidak terjadi kolinieritas dan melihat VIF atau tolerance, jika VIF < 10 maka tidak terjadi kolinearitas. Jika seluruh asumsi telah terpenuhi dapat ditentukan model persamaan
linier dari data yang tersedia. Apabila banyaknya variabel independen adalah k, maka model regresi populasi dapat dinyatakan dengan:
(2.1)
Universitas Sumatera Utara

Keterangan : Y : Variabel dependen X : Variabel independen
: Koefisien regeresi berganda : Galat Jika diasumsikan = 0, maka diperoleh persamaan regeresi linier berganda dari suatu populasi sebagai berikut:

(2.2)

Persamaan garis regresi linier berganda untuk sampel, satu variabel dependen dan empat variabel independen dapat dinyatakan sebagai berikut:

(2.3)

Koefisien-koefisien persamaan-persamaan sebagai berikut:

dapat dihitung dengan menggunakan

Universitas Sumatera Utara

(2.4) (2.5) (2.6) (2.7) (2.8)
2.3 Kesalahan Standar Estimasi
Kesalahan standar estimasi atau selisih taksir standar regresi adalah nilai menyatakan seberapa jauh menyimpangnya nilai regresi tersebut terhadap nilai sebenarnya. Nilai ini digunakan untuk mengukur tingkat ketepatan suatu pendugaan dalam menduga nilai. Jika nilai ini sama dengan nol maka penduga tersebut memiliki tingkat ketepatan 100%. Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi, makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang sesungguhnya. Dan sebaliknya, semakin besar nilai kesalahan standar estimasi, makin rendah ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang sesungguhnya.
Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan kesalahan standar estimasi (standard error of estimate). Kesalahan standar
Universitas Sumatera Utara

estimasi diberi simbol sebagai berikut:

yang dapat ditentukan dengan menggunakan formulasi

!"
(2.9)

2.4 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan ukuran keterwakilan variabel terikat oleh variabel bebas atau sejauh mana variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi antara 0 sampai dengan 1. Jika nilai koefisien determinasi semakin mendekati angka 1 maka model yang digunakan semakin tinggi keterandalannya. Jika mendekati angka 0 maka semakin rendah derajat keterandalannya. Besarnya koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :

#

%$ &$!" %$!"

(2.10)

Keterangan : : Nilai regresi linier berganda

Universitas Sumatera Utara

' : Nilai rataan Y Y : Variabel dependen

2.5 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi merupakan ukuran kedua yang dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana keeratan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Besar hubungan koefisien korelasi adalah () * + * ). Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:
1. Korelasi antara variabel dependen dan variabel independen

+!

, ,! !

- ," , !".-

"

!".

(2.11)

2. Korelasi antara variabel independen dan variabel independen lainnya

+/ 01

, ,0 , ! ,0!

- ,"

, !".2 ,0"

,0!"3

(2.12)

Keterangan :

+!

: Koefisien korelasi antara X dan Y

Universitas Sumatera Utara

+/ 01 : Koefisien korelasi antara X dan X Xi : Variabel independen Yi : Variabel dependen

Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

4 54 ( ) 444

Sangat Kuat

4 64 ( 4 788

Kuat

4 94 ( 4 :88

Cukup Kuat

4 ;4 ( 4 4, i = 1,2,3,…,k (Variabel independen (X1,X2,X3,X4) tidak mempengaruhi variabel dependen (Y) =? @ A 4, i = 1,2,3,…,k (Minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak mempengaruhi variabel dependen (Y))
2. Menentukan level of significance ( )
Universitas Sumatera Utara

Ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan pengumpulan data. Jika data sulit dikumpulkan sebaiknya menggunakan level of significance ( ) relatif besar dan sebaliknya menggunakan ( ) relatif kecil. 3. Kriteria Pengujian H0 diterima jika (BC?D * BE C * BC?D H0 ditolak jika BE C F BC?D atau (BE C G (BC?D ttab dapat dilihat pada tabel distribusi student t dengan derajat kebebasan (dk=n–k-1) dan dengan yang telah ditentukan. 4. Pengujian Pengujian untuk nilai b1,b2,…,bk sebagai berikut:

BD
HI

(2.13)

JD

K HL" M" N
"! O"!

(2.14)

Keterangan:
JD : estimasi simpangan baku : koefisien variabel bebas
5. Kesimpulan

Universitas Sumatera Utara

2.6.2 Pengujian Hipotesis Serentak (Simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen. Pengujian yang dilakukan menggunakan uji distribusi F.
Pengujian terhadap pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai semua variabel independen.
Langkah-langkah analisis dalam pengujian hipotesis terhadap variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi nilai variabel independen adalah sebagai berikut:
1. Perumusan Hipotesis = > 4, i = 1,2,3,…,k (Variabel independen (Xi) tidak mempengaruhi variabel dependen (Y)) =? @ A 4, i = 1,2,3,…,k (Variabel independen (Xi) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y))
2. Menentukan level of significance ( ) Ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan pengumpulan data. Jika data sulit dikumpulkan sebaiknya menggunakan level of significance ( ) relatif besar dan sebaliknya menggunakan ( ) relatif kecil.
3. Kriteria Pengujian H0 diterima jika PE C * PC?D
Universitas Sumatera Utara

H0 ditolak jika PE C F PC?D Ftab dapat dilihat pada tabel distribusi F dengan derajat kebebasan (dk=n– k-1) dan dengan yang telah ditentukan 4. Pengujian Pengujian untuk seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersamaan adalah:

P

O" ! O"!

(2.15)

Keterangan: R2 : koefisien determinasi n : jumlah sampel k : jumlah variabel independen 5. Kesimpulan

Universitas Sumatera Utara

BAB 3 GAMBARAN UMUM
3.1 Visi dan Misi Kota Medan Kota Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Kota ini merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera. Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590, sehingga hari jadi Kota Medan diperingati setiap 1 Juli 1590.
3.1.1 Visi Kota Medan Secara umum arah dan agenda pembangunan Kota Medan mengacu pada visi Kota Medan berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2009 yaitu Kota Medan yang maju, sejahtera, religius, dan berwawasan lingkungan.
3.1.2 Misi Kota Medan Melaksanakan percepatan dan perluasan pembangunan kota terutama pada 6 aspek dasar, yaitu :
Universitas Sumatera Utara

1. Pelayanan Pendidikan, baik akses, kualitas maupun manajemen pendidikan yang semakin baik, sehingga dapat menciptakan lulusan yang unggul.
2. Perbaikan infrastruktur, utamanya perbaikan jalan kota, jalan lingkungan, taman kota dan drainase serta penataan pasar tradisional secara simultan.
3. Pelayanan kesehatan, baik akses, mutu maupun manajemen kesehatan yang semakin baik.
4. Peningkatan pelayanan administrasi publik, terutama paelayanan KTP/KK/akte kelahiran dan perizinan usaha.
5. Peningkatan disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) , untuk meningkatkan kapasitas dan prestasi kerjanya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing – masing.
6. Menurunkan angka penganggura dan kemiskinan.
3.2 Geografis Kota Medan
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km2) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Secara geografis Kota Medan terletak pada