Tinjauan Pustaka T1 672009215 Full text

2

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang membahas tentang sistem deteksi kebocoran yang pernah dilakukan sebelumnya, salah satunya berjudul Prototype Sistem Peringatan Dini Kebocoran Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS 2610. Penelitian tersebut bertujuan untuk membangun sistem untuk mendeteksi kebocoran gas LPG Liquified Petroleum Gas dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pusat pengendali yang menghasilkan keluaran berupa level kondisi. Sistem ini tidak dapat menampilkan konsentrasi gas secara kuantitatif, tapi dalam bentuk level konsentrasi gas. Dari hasil penelitian tersebut alat ini merupakan suatu upaya untuk mempermudah bagi para pengguna gas LPG dalam mengontrol terjadinya kebocoran, karena alat ini mengirimkan pesan melalui SMS pada handphone pengguna, sehingga para pengguna gas dapat lebih aman dalam menggunakannya [6]. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan ini adalah pada penggunaan sensor MQ-6. Pada penelitian yang berjudul Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG dengan Menggunakan Sensor TGS-2610 Berbasis Mikrokontroler AT89S51 . Penelitian tersebut dirancang sebuah alat pendeteksi yang mampu mendeteksi keberadaan gas LPG di udara. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan LPG dalam penelitian ini adalah sensor gas LPG TGS- 2610 , sementara yang menjadi pusat pengendalian dari seluruh alat yang dirancang digunakan mikrokontroler AT89S51 . Secara garis besar, alat yang dirancang ini terdiri dari dua buah blok dasar yaitu: sensor dan mikrokontroler. Alat yang dirancang ini mampu mendeteksi gas LPG dalam waktu 0,37 detik pada jarak minimum. Adapun kelemahan alat pendeteksi ini adalah waktu pendeteksian gas LPG oleh sensor yang digunakan tergantung pada jarak sensor terhadap sumber gas. Semakin jauh jarak sensor dengan sumber gas, maka waktu pendeteksian yang dibutuhkan semakin lama [7]. Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, pada penelitian ini dirancang prototype alat untuk sistem pendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan Wireless Sensor Network WSN . Penelitian ini membahas tentang: 1 Fungsi sensor MQ-6 sebagai sensor pendeteksi kebocoran gas LPG; 2 Board Raspberry Pi sebagai pengendali utama sistem untuk perantara antara hasil pembacaan sensor dan komputer, sehingga data yang dihasilkan dapat dibaca di komputer; 3 Komunikasi antara Raspberry Pi dengan komputer menggunakan TP-Link , informasi peringatan kebocoran gas dikirimkan secara wireless . Wireless sensor network merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa perangkat otomatis yang didistribusikan secara spasial, yang menggunakan sensor untuk memantau kondisi fisik atau lingkungan. Sebuah sistem WSN menggabungkan node-node sensor dengan sebuah gateway melalui koneksi wireless . Gambar 1. WSN telah diaplikasikan dalam berbagai area seperti contohnya: pusat layanan kesehatan, fasilitas umum, dan pemantauan jarak jauh [5]. 3 Gambar 1. Komponen WSN, Gateway dan Node Terdistribusi [5] Topologi node WSN pada umumnya terorganisasi dalam satu diantara 3 jenis topologi jaringan. Dalam topologi star, tiap node terhubung langsung dengan gateway. Dalam sebuah jaringan cluster tree , setiap node terhubung ke simpul yang lebih tinggi dan kemudian ke gateway. Data diarahkan dari node terendah di pohon ke gateway. Pada topologi jaringan mesh, terdapat node yang dapat terhubung ke beberapa node lain dalam sistem dan melewatkan data melalui jalur yang paling dapat diandalkan Gambar 2 [5]. Gambar 2 Topologi Jaringan WSN yang Umum Digunakan[5] Raspberry merupakan komputer seukuran kartu ATM yang menggunakan LINUX sebagai sistem operasinya. Raspberry menggunakan daya sebesar 5 volt [8]. Gambar 4 Board Raspberry Pi [8] Gambar 5 Sensor MQ-6 [9] Sensor MQ-6 adalah salah satu sensor sensitif terhadap gas dengan konduktifitas rendah pada udara bersih. Jika terdapat kebocoran gas konduktifitas sensor menjadi lebih tinggi, setiap kenaikan konsentrasi gas maka konduktifitas 4 sensor juga naik. MQ-6 sensitif terhadap gas LPG, Propana, Hidrogen, Karbon Monoksida, Metana dan Alcohol. Sensor MQ-6 terdapat 2 masukan tegangan yakni VH dan VC. VH digunakan untuk tegangan pada pemanas Heater internal dan Vc merupakan tegangan sumber. Satu daya yang dibutuhkan pada sensor MQ-6 adalah Vc 24VDC dan VH = 5V ±0.1V Tegangan AC atau DC [9]. Sensor MQ-6 ditunjukkan pada Gambar 5. Converter adalah alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai variabel ke bentuk sinyal listrik analog . Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuah komputer atau rangkaian logika digital , dilakukan konversi analog ke digital AD. Hal-hal mengenai konversi ini harus diketahui sehingga hubungan khusus antara sinyal analog dan digital. Analog ke digital converter ADC adalah pengubah input analog menjadi kode – kode digital . ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuranpengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistem komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekananberat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistem digital komputer.

3. Metode Penelitian