4 sensor juga naik.
MQ-6
sensitif terhadap gas
LPG, Propana, Hidrogen, Karbon Monoksida, Metana
dan
Alcohol.
Sensor
MQ-6
terdapat 2 masukan tegangan yakni
VH
dan VC. VH digunakan untuk tegangan pada pemanas
Heater
internal dan Vc merupakan tegangan sumber. Satu daya yang dibutuhkan pada sensor
MQ-6
adalah
Vc 24VDC
dan
VH = 5V ±0.1V
Tegangan
AC
atau
DC
[9]. Sensor
MQ-6
ditunjukkan pada Gambar 5.
Converter
adalah alat bantu
digital
yang paling penting untuk teknologi kontrol proses yang menerjemahkan informasi
digital
ke bentuk
analog
dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh
piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai variabel ke bentuk sinyal listrik
analog
. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuah komputer atau rangkaian logika
digital
, dilakukan konversi
analog
ke
digital
AD. Hal-hal mengenai konversi ini harus diketahui sehingga hubungan khusus antara sinyal
analog
dan
digital. Analog
ke
digital converter ADC
adalah pengubah input analog menjadi kode
– kode
digital
. ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi
digital
dan rangkaian pengukuranpengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan
analog
dengan sistem komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekananberat, aliran dan sebagainya
kemudian diukur dengan menggunakan sistem
digital
komputer.
3. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan seperti ditunjukkan pada Gambar 3, yaitu: 1 Definisi
Masalah; 2 Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data; 3 Perancangan Sistem; 4 Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem; 5 Penulisan Laporan Hasil
Penelitian.
Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Sistem
Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem
Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Definisi Masalah
Gambar 6 Tahapan Penelitian
5 Tahapan penelitian pada Gambar 6 dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tahap Pertama
: Definisi Masalah, pada tahap ini dipelajari masalah yang terjadi. Masalah diketahui berdasarkan proses penggalian informasi melalui surat kabar,
wawancara responden yaitu kebocoran gas LPG, dan bahaya yang terkait dengan hal tersebut
. Tahap Kedua
: Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data, pada tahap ini dipelajari solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
pada tahap pertama. Pada tahap ini juga dilakukan studi pustaka yaitu mempelajari konsep dasar sistem dan mengumpulkan informasi tentang
kebutuhan sistem yang dibangun;
Tahap Ketiga
: Perancangan Sistem, yang meliputi pemenuhan kebutuhan
hardware
dan
software
yang dibutuhkan dalam pembuatan
prototype
alat kebocoran gas
LPG
dan aplikasi pendukungnya. Alat yang digunakan sebagai sensor kebocoran adalah MQ-6. Spesifikasi MQ-6
ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Spesifikasi MQ-6
Model No MQ-6
Sensor Type Semiconduktor
Standard Encapsulation Bakelite Black Bakelite
Detection Gas Isobutane, Butane, LPG
Concentration 200-10000ppm
LPG,iso- butane,propane
Circuit Circuit Voltage
VC 5 v±0.1 AC OR DC
Heating Voltage VH
5 v±0.1 AC OR DC Load Resistance
PL 20K Ω
Character Heater Resistance
RH 33
Ω±5 room Tem Heater consumption
PH ≤750Mw
Sensing Resistance RS
10K Ω – 6 K Ω
ppm LPG Condition
Tem. Humidity 20
⁰C±2⁰C;65±5RH Standard test circuit
VC:5V±0.1V ; VH:5V±0.1V Preheat time
Over 24 hour
Board
Raspberry Pi digunakan sebagai pengendali utama sistem untuk perantara antara hasil pembacaan sensor dan komputer, sehingga data yang
dihasilkan dapat dibaca di komputer. Komunikasi antara Raspberry Pi dengan komputer menggunakan
TP-Link
, dimana adanya gas bocor dikirimkan secara
wireless
. Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Research and Development
RD. Metode penelitian
Research and Development
yang selanjutnya akan disingkat menjadi RD adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut [10].
6 DESKRIPTIF
menghimpun data tentang kondisi yang ada EVALUATIF
mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk
EKSPERIMEN menguji keampuhan dari produk yang
dihasilkan.
Gambar 7 Tahapan Perancangan Sistem dengan Metode RD [10]
Dalam pelaksanaan RD, ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif
digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba
pengembangan suatu produk. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Langkah-langkah merancang sistem
pada Gambar 7, dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tahap pertama
: dilakukan pengumpulan data dengan memperhatikan kebutuhan pengguna sistem. Kemudian
dilakukan pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan oleh pengguna sistem deteksi kebocoran LPG;
Tahap kedua:
pada tahap ini dipelajari solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada tahap pertama. Kemudian
dilakukan perancangan sistem berdasarkan masalah pada Tahap Pertama, sehingga menghasilkan sebuah produk. Pada produk yang dihasilkan dilakukan
ujicoba untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan kebutuhan dan perancangan;
Tahap ketiga
: pada tahap ini dilakukan implementasi sistem. Hasil implementasi kemudian diuji dan dilakukan analisa berdasarkan hasil pengujian,
untuk mengetahui apakah aplikasi yang dihasilkan, telah memenuhi tujuan dan kebutuhan.
Sistem ini dibangun untuk mendeteksi kebocoran gas
LPG
. Dimana terjadi kebocoran dibaca oleh sensor, kemudian dikirimkan melalui modul komunikasi
modem
serta TP-Link untuk
wifi
USB Raspberry dan ditampilkan di komputer
user
. Langkah-langkah atau proses yang dilakukan aplikasi sistem yang dibangun dijelaskan sebagai berikut. Sistem berfungsi menerima data dari sensor melalui
Raspberry yang dikirimkan secara
wireless
. Data yang telah diterima oleh sistem kemudian dikirim melalui
SMS
.
7
Komputer
Modem GSM SMS Gateway
Tabung LPG
Penerima Peringatan
Access Point
Wireless Network Adapter
Board Raspberry Pi
Tower Selular Koneksi GSM
Kirim SMS via Koneksi GSM Perintah kirim sms
stream LAN
analog stream
CLIENT NODE SENSOR
SERVER
Sensor MQ-6 Sensor MQ-6
analog
Gambar 8 Topologi
Wireless Sensor Network
untuk Deteksi Kebocoran Gas
Gambar 8 menjelaskan rancangan topologi WSN untuk sistem deteksi kebocoran gas. Sensor MQ-6 diletakkan bersebelahan dengan tabung gas LPG
maksimal 30 cm, berfungsi untuk mendeteksi kebocoran gas. Sensor MQ-6 terhubung dengan
micro controller
Raspberry Pi, yang bekerja untuk mengolah data
analog
menjadi data
digital
. Sinyal dalam bentuk gelombang yang bersifat terus menerus dan membawa informasi dengan mengubah karakteristik
gelombang. Kemudian dari
analog
ke
digital
di konversi melalui proses konverter dimana terjadi penerjemahan informasi
analog
ke dalam bentuk
digital
. Data
digital
tersebut dikirim melalui koneksi wireless dalam bentuk
stream
. Oleh aplikasi pada komputer, data yang diterima diolah kemudian dikirimkan dalam
bentuk SMS melalui SMS Gateway. Untuk mengetahui syarat bocor sensor mendeteksi adanya kandungan kadar gas
LPG
di udara yang sebesar 200-10000 ppm yang di kategorikan untuk mendeteksi kadar gas
LPG
. Langkah proses untuk mengirim data kebocoran gas
LPG
ditunjukkan pada Gambar 9, dan langkah proses deteksi kebocoran gas
LPG
ditunjukkan pada Gambar 10. Perancangan sistem yang dibuat terlebih dahulu adalah blok diagram
alur kerja sistem, yang terdiri dari perangkat keras serta program komputer. Rancangan arsitektur ditunjukkan pada Gambar 11.
8
Mulai Inisialisasi Server
Client mengirim data kebocoran
Selesai Tunggu Koneksi Client
TIDAK Client Terkoneksi
Server Kirim SMS YA
Gambar 9 Flowchart Server Untuk Mengirim Data Kebocoran Gas LPG
Mulai Inisialisasi Client
Kebocoran LPG terdeteksi
Selesai Membuat Koneksi ke Server
TIDAK Kirim data Kebocoran ke
Server YA
Gambar 10 Flowchart Client Untuk Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG
Pada Gambar 11 blok diagram arsitektur terdiri dari perangkat keras serta program dalam sistem kebocoran gas
LPG
, seperti pengambilan data kebocoran gas
LPG
yang diperoleh dari sensor
MQ-6
yang dikirimkan secara
wireless
dan ditampilkan pada aplikasi di komputer kemudian dikirim lewat
SMS
. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari sensor kebocoran gas
LPG MQ-6
, Raspberry Pi, dan modul komunikasi
TP-Link TL-WN727.
9
Gambar 11 Rancangan Arsitektur
Secara umum sistem dibuat terdiri dari dua blok yaitu blok pengirim
Transmitter
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 11 dan blok penerima
Receiver
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8. Blok pengirim tersusun dari sensor
MQ-6,
rangkaian pengkondisi sinyal RPS, mikrokontroler Raspberry-Pi dan modul
transmitter wirelesss
semua terkonfigurasi menjadi satu dengan
power supply
dengan kapasitas tegangan 5 volt
.
Sensor melakukan pembacaan data analog dengan penambahan RPS sebagai penguat sinyalnya. Kemudian data
tersebut dikonversikan menjadi data
digital
pada
board
Raspberry-Pi yang data tersebut dikirim ke PC melalui modul
wireless
TP-Link
.
Bagian penerima tersusun atas PC,
Modem
dan HP. Pada bagian ini data yang dikirim melalui
modul wireless
TP-Link diterima ke PC. Dan data tersebut diolah dengan aplikasi
server
, kemudian apabila data yang dikirim melalui sensor mengalami kebocoran maka
modem
dengan perintah aplikasi
server
mengirimkan pesan
SMS
peringatan bahwa gas mengalami kebocoran.
Sensor RPS
Raspberry Pi TP-Link
Power Supply
Gambar 12 Diagram Blok Sistem bagian Transmiter
PC Modem
HP
Gambar 13 Diagram Blok Sistem bagian Receiver
Tahap Keempat
: Implementasi Sistem, pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang sesuai dengan perancangan sistem, dimana alat
diletakkan di dekat tabung gas, kemudian sensor
MQ-6
mendeteksi kebocoran gas yang dikirimkan ke Raspberry Pi, data kebocoran yang telah diterima, kemudian
dikirimkan ke PC melalui modul TP-link TL-WN727 setelah itu data dikirim lewat
SMS
. Pada Pengujian Sistem dilakukan monitoring kebocoran gas suatu
10 area, apakah alat dan aplikasi sudah berjalan sesuai hasil dari perancangan
sebelumnya.
Tahap Kelima:
Penulisan Laporan Hasil Penelitian, pada tahap ini disusun laporan yang menjelaskan hasil penelitian.
4. Hasil dan Pembahasan