Eki Muhammad Rizkiawan, 2014 Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Sistem Starter Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Proses pendidikan merupakan suatu proses pembinaan, pengayoman, pengajaran dan pembentukan karakter manusia atau siswa, baik secara fisik dan
mental untuk mencapai suatu tujuan dari pendidikan itu sendiri. Sebagaimana yang dikatakan Sudjana dan Rivai 2009, hlm.
33 “pendidikan adalah usaha sadar bertujuan”. Tujuan pendidikan yang harus dicapai pada hakekatnya merupakan
bentuk-bentuk atau pola tingkah laku yang harus dikuasai oleh siswa, baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan dapat diperoleh siswa dalam lembaga pendidikan.
Upaya lembaga pendidikan dalam rangka pembaharuan untuk mengikuti perubahan-perubahan dalam bidang pendidikan salah satunya adalah dengan
selalu berupaya memperbaharui kurikulum pembelajaran. Kurikulum dirancang sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan sumber daya
manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti yang digariskan dalam haluan negara.
Kurikulum yang berlaku saat ini, menuntut partisipasi aktif dari berbagai pihak khususnya guru, untuk senantiasa mengikuti perubahan dalam dunia
pendidikan dan kemajuan dibidang teknologi yang bisa diimplementasikan di lapangan secara tepat. Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya,
guru harus dapat mencari dan mengembangkan inovasi dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang pengajaran. Inovasi yang bisa dikembangkan dalam
dunia pendidikan bertujuan untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Hasil pembelajaran yang ingin dicapai dari setiap proses pembelajaran adalah
materi yang disampaikan oleh guru dapat sepenuhnya diserap dan dimengerti oleh siswa. Kenyataannya selama penulis melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan PPL di SMK Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 20132014, daya serap
2
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014 Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Sistem Starter Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
siswa terhadap materi identifikasi sistem starter yang disampaikan oleh guru sangat rendah.
Daya serap yang rendah peserta didik terhadap materi kompetensi dasar mengidentifikasi sistem starter dapat dilihat dari data hasil evaluasi belajar siswa
kelas XI TKR 2 dan XI TKR 3 tahun ajaran 20132014. Hasil belajar siswa pada kedua kelas tersebut masih rendah, dan distribusinya pun tidak merata, sedangkan
Kriteria Ketuntasan Minimum KKM adalah 75,00.
Tabel 1.1
Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter
No. Nilai
Keterangan Kelas
XI TKR 2
Persentase Kelas
XI TKR 3
Persentase
1. 91-100
Sangat Baik -
- -
- 2.
81-90 Baik
4 11,1
2 5,5
3. 75-80
Cukup 11
30,5 8
22,2 4.
≤74 Kurang
21 58,3
26 72
Sumber: Dokumen Guru SMKN 8 Bandung Tahun Ajaran 20132014. Berdasarkan tabel di atas terdapat banyak siswa yang hasil belajarnya kurang,
yaitu sebesar 58,3 pada kelas XI TKR 2 dan 72 pada kelas XI TKR 3. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dikelompokkan menjadi 3
bagian yaitu raw input, environment input dan instrumental input. Faktor yang pertama adalah raw input yang meliputi minat, bakat, pengalaman, tingkat
perkembangan dan tingkat kecerdasan siswa. Faktor kedua environment input yang meliputi aturan kelas, waktu, iklim sekolah dan lingkungan sekolah. Faktor
ketiga adalah instrumental input yang meliputi kurikulum, media pembelajaran, alat dan bahan. Hasil belajar yang baik dapat diperoleh apabila guru menggunakan
bahan ajar yang inovatif serta mudah menarik perhatian siswa. Sebagaimana dikemukakan Slameto 2010, hlm. 68 bahwa:
Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa, alat yang membantu
lancarnya belajar siswa seperti buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain.
3
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014 Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Sistem Starter Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Instrumental input dalam proses pembelajaran salah satunya adalah bahan ajar. Bahan ajar memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran serta
memperjelas penyajian pesan, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan interaksi belajar mengajar yang lebih bervariasi dan bergairah.
Pemanfaatan bahan ajar tersebut diharapkan akan membawa pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa agar tercapai tujuan pembelajaran.
Edgar Dale dalam Sadiman, 2008, hlm.10 mengemukakan bahwa ‘Pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang sekitar 75, melalui indera
dengar sekitar 13 dan melalui indera lainnya sekitar 12 ’. Berdasarkan hal
tersebut maka seorang guru harus berupaya menampilkan rangsangan yang dapat diproses oleh indera pandang. Rangsangan tersebut disusun menjadi sebuah bahan
ajar sehingga dapat mengembangkan potensi kecerdasan siswa dari segi visual. Potensi kecerdasan siswa dari segi visual dapat dikatakan sebagai kecerdasan
visual-spasial. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Howard Gardner 2003, hlm.173 mengemukakan bahwa:
Pusat bagi kecerdasan ruang adalah kapasitas untuk merasakan dunia visual secara akurat, untuk melakukan transformasi dan modifikasi
terhadap persepsi awal atas pengelihatan, dan mampu menciptakan kembali aspek dari pengalaman visual, bahkan sampai pada
ketidakhadiran dari stimulus fisik yang berhubungan dengan pengalaman visualnya.
Kecerdasan visual-spasial memungkinkan siswa untuk merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, merubah, atau memodifikasi
bayangan, dan menghasilkan atau menguraikan informasi grafik. Kecerdasan ini dapat dimiliki oleh siswa apabila guru menyusun dengan baik sebuah bahan ajar
sesuai dengan potensi kecerdasan siswa tersebut. Bahan ajar yang sesuai dengan potensi kecerdasan siswa adalah modul.
Modul disusun secara sistematis dan menarik karena terdapat unsur-unsur visual didalamnya seperti gambar sehingga sangat cocok apabila digunakan dalam
proses pembelajaran. Penerapan modul terhadap proses pembelajaran mempunyai
4
Eki Muhammad Rizkiawan, 2014 Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Sistem Starter Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kelebihan dalam menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah banyak. Kelebihan lainnya adalah dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja.
Kenyataan di lapangan, proses pembelajaran identifikasi sistem starter di SMK Negeri 8 Bandung menggunakan modul dipandang kurang efektif. Hal
tersebut dikarenakan dalam proses pembelajaran, modul yang digunakan terlalu banyak materi yang disajikan didalam modul sehingga materi inti dari modul
tersebut tidak dapat diserap sepenuhnya oleh siswa. Daya serap siswa yang rendah terhadap materi yang disampaikan membuat hasil pembelajaran yang diinginkan
tidak tercapai. Hasil pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai apabila modul disusun
sebaik mungkin sehingga mampu menyampaikan informasi secara efektif dan efisien dalam proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian Subandrio 2012
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan modul terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, selain itu berdasarkan analisis data N-Gain penggunaan modul
juga terbukti cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian mengenai
“Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Starter”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian