8
motorik  dan  aspek  afektif.  Contohnya:  lembar  pengamatan  untuk  menilai  keterampilan peserta  didik  dalam  mengambil  ukuran,  menggunting  bahan,  angket  untuk  menilai
motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran menjahit.
D. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar
Penilaian  hasil  belajar  peserta  didik  harus  mendasarkan  pada  prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut.
Mendidik,  yakni  mampu  memberikan  sumbangan  positif  terhadap  peningkatan
pencapaian belajar peserta didik. Hasil penilaian harus dapat memberikan umpan balik dan memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar.
Terbukatransparan,  yakni  prosedur  penilaian,  kriteria  penilaian,  dan  dasar pengambilan keputusan diketahui oleh pihak yang terkait, termasuk peserta tes.
Menyeluruh,  yakni  meliputi  berbagai  aspek  kompetensi  yang  akan  dinilai.  Penilaian yang menyeluruh meliputi ranah pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor,
sikap dan nilai afektif yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Terpadu  dengan  pembelajaran,  yakni  menilai  apapun  yang  dikerjakan  peserta  didik
dalam  kegiatan  belajar  mengajar,  baik  kognitif,  psikomotorik  dan  afektifnya. Dengan  demikian,  penilaian  tidak  hanya  dilakukan  setelah  peserta  didik
menyelesaikan pokok bahasan tertentu melainkan saat mereka sedang melakukan proses pembelajaran.
Objektif, yakni tidak terpengaruh oleh pertimbangan atau unsure subjektif penilai. Sistematis,  yakni  penilaian  dilakukan  secara  berencana  dan  bertahap  untuk
memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik sebagai hasil kegiatan belajarnya.
Berkesinambungan, yakni dilakukan secara terus menerus sepanjang berlangsungnya kegiatan pembelajaran bukan ad-hoc.
Adil fair, yakni tidak ada peserta didik yang  diuntungkan atau dirugikan berdasarkan latar  belakang  sosial-ekonomi,  budaya,  agama,  bahasa,  suku,  warna  kulit,  dan
jender. Menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan
kelulusan peserta didik KKM.
E. Aspek-aspek Pencapaian Hasil Belajar
Prinsip  dasar  yang  harus  senantiasa  diperhatikan  dalam  rangka  melakukan evaluasi  hasil  belajar  adalah  prinsip  kebulatan  dimana  guruevaluator  dalam
melaksanakan  evaluasi  dituntut  untuk  mengevaluasi  secara  menyeluruh  kompetensi
9
peserta  didik,  baik  dari  segi  pemahamannya  terhadap  materi  pelajaran  yang  telah diberikan  aspek  kognitif,  dari  segi  penghayatan  dan  perilaku  aspek  afektif  dan
pengalamanketerampilannya aspek psikomotor. Ketiga  aspek  tersebut  pada  hakekatnya  sulit  untuk  dipisahkan,  karena
pembelajaran pada satu aspek juga melibatkan aspek yang lain, hanya penekanan pada keterlibatan yang mengharuskan pemisahan. Kemampuan seseorang sering dikategorikan
menjadi tiga domainranah, yaitu: kognitif, psikomotor, dan afektif.  Ketiga aspek ini dapat juga  dikelompokkan  dengan  istilah  3H:  Head,    Hand,  and  Heart.  Misalnya;  kompetensi
pembelajaran  membuat  pola  busana,  aspek  ranah  kognitif  yang  diukur  kepada  peserta didik  yaitu  aspek  kognitif  terhadap  produk  dan  kognitif  terhadap  proses.  Peserta  didik
diberi pertanyaan “Apa yang dimaksud dengan pola busana” ? kognitif produk, adapun bentuk  pertanyaan  aspek  kognitif  proses
yaitu  “  Jelaskan  bagaimana caranya  membuat pola  busana?.  Untuk  mengukur  dari  ranah  psikomotor,  dapat  dilakukan  dengan
memberikan  tes  perbuatan,  yaitu “Buatlah  pola busana anak  sesuai  dengan  desain dan ukuran yang telah disediakan. Begitu pula untuk mengukur dari ranah afektif, peserta didik
dapat  diukur  dari  aspek  motivasi  mempelajari  pembuatan  pola  busana  anak,  kerapihan hasil  pola  busana,  kerja  sama  antar  teman  dsb.    Pendidikan  tidak  boleh  hanya
memfokuskan perhatian pada sebagian ranah, akan tetapi harus mencakup kesemuanya secara  menyeluruh.  Dalam  pendidikan  ketiga  ranah  tersebut  harus  dapat  dikembangkan
secara seimbang. Ketiga ranah tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh. Kemampuan  pertama  kognitif  adalah  kemampuan  berpikir,  yang  menurut
taksonomi  Bloom  Sax,  1980,  secara  hirarkis  terdiri  dari  mengingat,  memahami, menerapkan,  menganalisis,  menyintesis,  dan  mengevaluasi.  Kemampuan  kedua  adalah
kemampuan  psikomotor.  Kemampuan  ini  berkaitan  dengan  keterampilan  motorik  yang berhubungan  dengan  anggota  tubuh  atau  tindakan  yang  memerlukan  koordinasi  antara
syaraf dan otak. Peringkat kemampuan ini ada lima, yaitu gerakan reflek, gerakan dasar, kemampua  perceptual,  kemampuan  fisik,  gerakan  terampil  dan  komunikasi  nondiskursif
Sax, 1980. Kemampuan ketiga adalah kemampuan afektif. Kemampuan ini berhubungan dengan perasaan emosi, system nilai dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau
penolakan  terhadap  sesuatu.  Peringkat  kemampuan  ini  ada  lima,  yaitu  menerima, merespon,  menilai  atau  memaknai,  mengorganisasi,  dan    mengkarakterisasi  Bloom,
1979.  Dalam  melakukan  penilaian  pada  domain  tersebut  alat  ukur  berujud  kata  kerja operasional yang sesuai.
10
F. Acuan Penilaian Dalam Menyiapkan dan Menafsirkan Tes