Teknik Pengolahan Data. Metode Penelitian

Menurut Sayyid Sabiq Qarḍ adalah : َ اَ لَ ق َ ر َ ض ََ َ وَ َ لاَ م َ لا ََ لا َ يَىِذ َ ع َ يِط َ لاَِه َ مَ ق َ ضِر ََ لِل َ مَ ق َِ ت َِ رِلَِض َ دَ َ ثِمَ ل َ هََ لِإَ ي َِعَِه َ َ د ََ ق َ دَ ر َ عَِهِت َ لَ يَِه Qarḍ adalah harta yang diberikan oleh pemberi utang Muqriḍ kepada penerima utang Muqtariḍ untuk kemudian dikembalikan kepadanya Muqriḍ seperti yang diterimanya, ketika ia telah mampu membayarnya” 3 Menurut Syafi’i Antonio, Qarḍ adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literatur fiqih klasik, qard dikategorikan dalam aqad tathawwu’i atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersial. 4 Hassan Saleh mendefinisikan bahwa utang piutang Qarḍ adalah penyerahan harta berupa uang untuk dikembalikan pada waktunya dengan nilai yang sama. 5 Sementara itu menurut ahli fiqih Islam menyatakan bahwa hutang piutang adalah transaksi antara dua pihak, yang satu menyerahkan uangnya kepada yang lain secara sukarela untuk dikembalikan lagi kepadanya oleh pihak kedua dengan hal yang serupa, atau seseorang menyerahkan uang 3 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, jilid 13, terj. Kamaludin A. Marzuki, Bandung: PT Alma’arif, 1987, 182. 4 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, Cet.1, Jakarta:Gema Insani, 2001, 131 5 Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi Kontemporer, Cet. 1, Bogor: Ghalia Indonesia, 2012, 178-179. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kepada pihak lain untuk dimanfaatkan dan kemudian orang ini mengembalikan penggantiannya. 6 Secara umum makna Qarḍ mirip dengan jual beli bay’ karena ia merupakan bentuk pengalihan hak milik harta dengan harta. Qarḍ juga merupakan salah satu jenis akad salaf tukar menukar uang. 7 Pengertian utang piutang ini sama dengan pengertian perjanjian pinjam meminjam yang dijumpai dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1745 yang berkaitan dengan ketentuan umum pinjam pakai habis yang berbunyi: Pinjam meminjam adalah sesuatu perjanjian dengan nama pihak pertama memberikan sejumlah barang yang dapat habis terpakai kepada pihak kedua dengan syarat bahwa pihak kedua itu akan mengambalikan barang sejenis kepada pihak pertama dalam jumlah dan keadaan yang sama. 8 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa utang piutang Qarḍ adalah suatu akad antar kedua belah pihak yaitu Muqriḍ pemberi utang dan Muqtariḍ penerima utang, dimana Muqriḍ pemberi utang memberikan uang atau barang kepada Muqtariḍ penerima utang untuk digunakan atau dimanfaatkan dengan ketentuan bahwa uang atau barang tersebut harus dikembalikan dengan nominal dan bentuk yang sama seperti yang ia terima dari Muqriḍ pemberi utang. Dalam hal utang piutang Qarḍ diharamkan apabila tidak dimaksudkan untuk usaha kebajikan, 6 Abu Surai, Abdul Hadi, Bunga Bank Dalam Islam, Surabaya: Al- Ikhlas, 1993, 125 7 Wahbah az-Zuhaili, Fiqh Islam wa... , 373. 8 Chairuman Pasaribu, Suhrawandi K lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 1994, 137. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id