15
Ghozali,2005, selain uji asumsi klasik akan di uji pula menggunakan uji reabilitas dan uji validitas.
Sedangkan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antar variabel yang dianalisis tersebut digunakan regresi linear berganda. Unuk mengetahui faktor-
faktor yang berpengaruh terhadapstres kerja dengan rumus sebagai berikut :
Y
1
= A+B
1
x
1
+B
2
x
2
+B
3
x
3
Dimana : Y = Stres kerja
A = Konstanta B
1
x
1
= Program purna karya dan persiapan pra purna karya B
2
x
2
= Dukungan sosial B
3
x
3
= Kepribadian karyawan
Sedangkan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pra purna karya, dapat dilakukan dengan teknik regresi linear sederhana.
Dengan rumus sebagai berikut :
Y
2
= A+ Bx
4
Y
2
= Kinerja Bx
4
= Stres Kerja
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Profil perusahaan
PT. Daya Manunggal didirikan pada hari jumat 17 Februari 1961 Dengan akte notaris No 31Tahun 1961, berlokasi di Jl. Argobusono No 1 Kelurahan Ledok
16
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Dengan di prakasai oleh Bapak Musa dan Bapak The Nien King. Dimana merupakan salah satu cabang perusahaan yang
tergabung dalam Argo Manunggal Grup yang berkantor pusat di Jakarta. Dengan Adanya perkembangan dan perluasan pabrik sehingga mencapai luas pabrik
mencapai 349.725 m2 dan luas bangunan 79.194 m2 dengan jumlah tenaga kerja mencapai 2.800 karyawan january 2009.
Tujuan didirikannya Damatex adalah: a.
Mendapatkan keuntungan b.
Membantu pemerintahan dalam menyediakan lapangan pekerjaan c.
Membantu pemerintah dalam menyediakan bahan sandang bagi masyarakat
d. Membantu pemerintah dalam peningkatan eksport non migas.
Profil Responden
Gambaran umum responden dalam penelitian ini terbagi menjadi 4 variabel dengan 41 responden. Berdasarkan jenis kelamin responden dimana jenis kelamin
pria sebesar 76 dan wanita 24. Berdasarkan umur responden dimana umur responden terdiri dari 50-54 tahun dan umur terbanyak 29 pada umur 54 tahun
dan di susul 24 pada umur 50 tahun.. Berdasarkan jumlah tanggungan responden dimana jumlah tanggungan terbanyak 54 pada jumlah tanggungan 3 orang dan di
susul 24 pada jumlah tanggungan 1 orang. Dan berdasarkan status kerja pasangan responden yang tertinggi 76 dimana pasangan kerja responden tidak
bekerja.Lihat Lampiran hal 1.
17
Tabel 4.1 frekuensi responden
Keterangan jumlah
Variabel Kategori
Jenis Kelamin Pria
31 76
Wanita 10
24 Umur
50
th
10 24
51
th
8 20
52
th
5 12
53
th
6 15
54
th
12 29
jumlah tanggungan
1 10
24 2
6 15
3 22
54 4
3 7
Status kerja Bekerja
10 24
Pasangan tidak bekerja
31 76
1. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini perlu di dilakukan uji asumsi klasik, dimana terdiri dari uji normalitas, uji multikoleniaritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
Pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap stres kerja akan di uji dimana dari uji multikolinearitas menunjukan hasil perhitungan VIF tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10 yaitu Program pensiun dan program persiapan pra pensiun sebesar 1.144, Dukungan sosial sebesar 1.126, dan
Kepribadian sebesar 1.085 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoleniaritas antar variabel dalam model regresi. Dari uji heteroskedastisitas
Glejser menunjukan signifikan Program pensiun dan program persiapan pra pensiun sebesar 0.447, Dukungan sosial sebesar 0.964, dan Kepribadian sebesar
0.929 hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya diatas 5, sehingga dapat disimpulkan tidak mengandung adanya heteroskedastisitas dalam model regresi.
Dari uji autokorelasi
18
menunjukan durbin-watson test =1.960 dan data dl = 1.348 dan du= 1.6603 dengan k=3 variabel.dimana nilai DW berada di antara nilai du sampai nilai 4-du maka
koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. Dari uji normalitas menunjukan Kolmogorov-Smirnov pada program pensiun dan program
persiapan pra pensiun sebesar 0.797, dukungan sosial sebesar 1.105, kepribadian sebesar 0.932, dan stres karyawan sebesar 0.846.Sedangkan pada signifikan pada
program pensiun dan program persiapan pra pensiun sebesar 0.548, dukungan sosial sebesar 0.174, kepribadian sebesar 0.350, dan stres karyawan sebesar 0.471 hal ini
berarti data pada uji normalitas tersebut normal karena diatas signifikan 5. untuk lebih jelas dapat dilihat di lampiran.
Untuk mengetahui apakah stres kerja berdampak pada kinerja maka akan dilakukan uji asumsi klasik. Pertama digunakan uji multikolinearitas menunjukan
hasil perhitungan VIF tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10 yaitu Stres kerja sebesar 1.00 sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikoleniaritas antar variabel dalam model regresi. Dari uji heteroskedastisitas Glejser menunjukan signifikan Stres kerja sebesar 0.190 hal
ini terlihat dari probabilitas signifikannya diatas 5, sehingga dapat disimpulkan tidak mengandung adanya heteroskedastisitas dalam model regresi. Dari uji
autokorelasi menunjukan durbin-watson test =1.640 dan data dl = 1.594 dan du= 1.4493 dengan k=1 variabel.dimana nilai DW berada di antara nilai du sampai nilai
4-du maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. Dari uji normalitas menunjukan Kolmogorov-Smirnov kinerja sebesar 0.642 dan
19
signifikan sebesar 0.804 hal ini berarti data tersebut normal karena diatas signifikan 5..
2. Uji Validitas dan Reabilitas