Pendahuluan T1 212008008 Full Text

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP STRES KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PRA PURNA KARYA DI DAMATEX SALATIGA Michael Arviano Tejasurya Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRACT Normally, every proffesion that people posses will end with the retirement. In the period of pre-retirement, it is sure that several problems may rise up one of them is jobs stress. jobs stress during pre-retirement period is occurred because of several factors, like organization factor, social enviroment factor, and individual factor. The purpose of this research is to discover jobs stress factors on pre-retirement employees and its effect on employees work performances. This research is objected to pre-retirement employees at Damatex Salatiga with saturation sampling method with 41 employees as research sample. The Result of the research from retirement program and reirement preparation program don’t affect the stress in employees at Damatex Salatiga. The social support don’t affect the stress. However individual factor also affect stress, where there is a type A personality. And the finding of stress impact into performance has positive effect or eustress in employee performance at Damatex Salatiga. Key Words : Jobs Stress, Performance, Pre-Retirement

1. Pendahuluan

Manusia pada masa bekerja tidak semua berjalan dengan lancar, terkadang muncul stres dalam bekerja. Stres merupakan suatu kondisi dinamik selalu berubah pada individu yang diharapkan pada suatu peluang, kendala dengan tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang diinginkan serta hasilnya di persepsikan sebagai tidak pasti dan penting Robbins, 2008. Menurut Handoko 2000 stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. 2 Stres kerja tidak datang dengan sendiriya, stres kerja muncul karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Robbins 2008 mengatakan bahwa timbulnya stres di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor organisasi, faktor lingkungan, dan faktor individu. Dalam faktor organisasi terdapat faktor-faktor yang berpengaruh pada tingkat stress karyawan, yaitu: tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antarpribadi, dan struktur organisasi Robbins, 2008. Dan ada faktor lain dalam faktor organisasi menurut Palmore 2000 yaitu adanya program purna karya. Dimana ada tidaknya program purna karya yang diberikan pada karyawan dapat mempengaruhi tingkat stres kerja. Manusia dalam kehidupan sehari-hari tak lepas dari faktor lingkungan, salah satunya adalah lingkungan sosial, dimana manusia membutuhkan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Maka dari itu setiap manusia perlu adanya dukungan sosial. Pada hasil penelitian yang dilakukan Afina Murtiningrum 2006 mengemukakan dua alasan keberadaan dukugan sosial. Pertama, individu membutuhkan bantuan orang lain bilamana tujuan atau aktivitas pekerjaan demikian luas dan kompleks sehingga tidak dapat menyelesaikan sendiri. Kedua, hubungan antara karyawan itu mempunyai nilai sebagai tujuan yaitu pekerjaan yang menuntut hubungan saling membantu. Dukungan sosial menurut Robbins 2008 yaitu hubungan dengan kolega, rekan kerja atau atasan dapat menyangga dampak stress. Dimana dukungan sosial dapat berpengaruh terhadap stres pada karyawan, semakin banyak dukungan sosial maka tingkat stres akan rendah begitu pula sebaliknya Atkinson, 2005. 3 Dalam faktor individu terdapat berbagai macam jenis kepribadian, salah satunya kepribadian yang mempunyai tingkat yang berbeda dalam menghadapi stres Handoko, 2001. Dan dalam menghadapi stres tersebut Handoko membaginya menjadi 2 kepribadian yaitu : kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B. Dimana kepribadian Tipe A merupakan kepribadian yang lebih rentan mengalami stres dibanding kepribadian tipe B Kreitner dan Kinicki, 2005. Dikarenakan pada kepribadian tipe A merupakan kepribadian yang pola perilakunya sangat ambisius dan agresif, selalu bekerja untuk mencapai sesuatu, berlomba dengan waktu, dan terlibat penuh pada tugas-tugas pekerjaannya. Akibatnya, individu dengan pola perilaku tipe A selalu berada dalam keadaan tegang dan stres Robbins, 2008. Stres kerja juga dapat berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan. Menurut Rosidah 2003 kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya berdasarkan kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan, serta waktu. Akibat pengaruh stres tersebut akan membuat kinerja mengalami perubahan. Menurut Kirkcaldy dalam Gita Pratiwi 2010 stres kerja dapat mempengaruhi penurunan kinerja karyawan. Hal ini didukung dari hasil penelitian Hidayati 2007 yang mengukur ada hubungan negatif yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja. Semakin tinggi stres kerja maka semakin rendah kinerja. Namun Stres dapat juga berakibat positif dinamakan eustres, dimana stres ini dapat mendorong dan memotivasi kinerja seseorang untuk bertindak lebih cepat dan meningkatkan kemampuannya Walker. J, 2002, dalam Indri Nasution 2007. 4 Karyawan merupakan seseorang atau sekumpulan orang yang bekerja pada suatu badan usaha atau perusahaan baik swasta maupun pemerintahan dan diberikan imbalan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik yang bersifat harian, mingguan, maupun bulanan yang biasanya imbalan tersebut diberikan secara mingguan Tanjil Alamin, 2010. Setiap karyawan akan mengalami masa pra purna karya, dimana dialami setiap karyawan saat menginjak umur 50-55 tahun Sedarmayanti, 2008. Karyawan yang menginjak pada masa tersebut adalah karyawan pra purna karya. Karyawan pra purna karya adalah seorang pekerja di suatu organisasi yang telah memasuki masa pensiun. Dimana masa pra pensiun ini dapat menimbulkan masalah karena tidak semua orang siap dalam menghadapinya. Ketidaksiapan ini pada umumnya timbul karena adanya kekhawatiran tidak dapat memenuhi kebutuhan –kebutuhan tertentu sehabis pensiun Agustina, 2007. Damatex Salatiga adalah salah satu cabang perusahaan yang tergabung dalam Argo Manunggal Grup yang berkantor pusat di Jakarta. Dengan luas pabrik mencapai 349.725 m 2 dan luas bangunan 79.194 m 2 , serta jumlah tenaga kerja mencapai 2.800 karyawan januari 2009. Dengan jumlah tenaga kerja yang besar terdapat karyawan pra purna karya yang berumur 50 sampai 55 tahun sejumlah 41 karyawan. Dengan melihat latar belakang penelitian diatas maka penulis mengangkat topik penelitian “FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP STRES KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PRA PURNA KARYA DI DAMATEX SALATIGA”. 5 Persoalan penelitian Berdasarkan masalah penelitian di atas, maka penulis rumuskan persoalan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah program purna karya dan program persiapan karyawan pra purna karya sebagai faktor organisasi berpengaruh terhadap stres kerja pada karyawan pra purna karya di Damatex Salatiga ? 2. Apakah dukungan sosial sebagai faktor lingkungan berpengaruh terhadap stres kerja pada karyawan pra purna karya di Damatex Salatiga? 3. Apakah kepribadian karyawan sebagai faktor individu berpengaruh terhadap stres kerja pada karyawan pra purna karya di Damatex Salatiga? 4. Apakah stres kerja tersebut berdampak pada kinerja karyawan pra purna karya di Damatex Salatiga ? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : i Mengetahui program prurna karya dan persiapan pra purna karya, dukungan sosial, dan kepribadian karyawan berpengaruh terhadap stres kerja pada pra purna karya di Damatex Salatiga; ii Mengetahui dampak stres tersebut pada kinerja karyawan pra purna karya di Damatex Salatiga. 6

2. Landasan Teori, Hipotesis , dan Model Penelitian