Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Listing di Bursa Efek Indonesia

ABSTRAK
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG LISTING DI BURSA
EFEK INDONESIA

Oleh
Fransiska Jeni Oemar

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap return saham. Pengungkapan Corporate Social
Responsibility diproksikan dengan Corporate Social Disclosure Index (CSDI)
berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) G3 Framework sebagai variabel
dependen. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah return
saham yang diproksikan dengan Cumulative Abnormal Return (CAR). Selain itu,
penulis juga menggunakan variabel kontrol berupa Debt to Equity Ratio (DER)
dan Return on Equity (ROE).
Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan purposive sampling dan diperoleh sebanyak 17 perusahaan selama
tahun 2010-2012. Dengan demikian, jumlah data yang diamati dalam penelitian
ini berjumlah 51 data. Kemudian, data yang ada dianalisis menggunakan software

Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 21 dengan metode analisis regresi
linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Social
Responsibility berpengaruh positif terhadap return saham yang diproksikan
dengan CAR. Hal ini menandakan bahwa para investor merespon positif
informasi pengungkapan Corporate Social Responsibility dan menggunakan
informasi tersebut untuk pengambilan keputusan berinvestasi.

Kata kunci : pengungkapan Corporate Social Responsibility, return saham

ABSTRACT
THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DISCLOSURE TOWARD STOCK RETURN ON BASIC AND CHEMICAL
INDUSTRY FIRMS THAT LISTED ON INDONESIAN STOCK
EXCHANGE

By
Fransiska Jeni Oemar

This study aimed to examine the effect of Corporate Social Responsibility

disclosure on stock return. Corporate Social Responsibility disclosure is proxied
by the Corporate Social Disclosure Index (CSDI) based on the Global Reporting
Initiative (GRI) G3 Framework as the dependent variable. The independent
variable in this study is stock return using Cumulative Abnormal Return (CAR).
In addition, the authors also use the control variables of Debt to Equity Ratio
(DER) and Return on Equity (ROE).
In this study, the sampling method using purposive sampling and obtained 17
companies during the years 2010 to 2012. Accordingly, the number of
observations in this study amounted to 51 data. And then, the data were analyzed
using multiple linear regression analysis method with the Statistical Package for
Social Sciences (SPSS) 21 as an analytical tool.
The result of this study showed that Corporate Social Responsibility disclosure
give a positive effect on stock return is proxied by CAR. The result indicates that
investors responded positively the disclosure of Corporate Social Responsibility
information and use that information for making investment decisions.

Keyword : Corporate Social Responsibility disclosure, stock return

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP RETURN SAHAM PADA

PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA
YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

(Skripsi)

Oleh

Fransiska Jeni Oemar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung pada tanggal 4 Juni 1992, dan merupakan
anak kedua dari pasangan Bapak M. Johan Oemar dan Ibu Anastasia Wati.

Pada tahun 1998, penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di

TK Xaverius Tanjungkarang. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan
oleh penulis pada tahun 2004 di SD Fransiskus 1 Tanjungkarang. Sekolah
Menengah Pertama (SMP) ditempuh oleh penulis di SMP Fransiskus
Tanjungkarang dan berhasil diselesaikan di tahun 2007. Kemudian, penulis
melanjutkan pendidikan tingkat menengah atas di SMA Fransiskus
Bandarlampung hingga tahun 2010.

Selanjutnya, penulis terdaftar sebagai mahasiswi jurusan akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun 2010.
Selama duduk di bangku perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota bidang 1 di
Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) periode 2011-2012 dan penulis juga aktif
di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Unila sebagai Sekretaris Dinas 1
periode 2013-2014.

MOTO

Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah
jalan-Ku
(Yesaya 55:8)


Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia
memberikan kekekalan dalam hati mereka
(Pengkhotbah 3:11)

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya
(Matius 21:22)

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam
doa dan permohonan dengan ucapan syukur
(Filipi 4:6)

Kupersembahkan karya sederhana yang disertai dengan
perjuangan ini kepada:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,
yang selalu memberikan jalan-Nya dalam proses penyelesaian karya
sederhana ini dan penyertaan dalam setiap langkah hidupku.

Papa dan Mama, yang selalu mendoakan aku dalam setiap doadoanya.
My brother yang jauh disana (Koko Rio), yang telah membantuku.
Serta almamaterku, yang menjadi tempat untuk menimba ilmu.

SANWACANA

Salam sejahtera untuk kita semua,

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG LISTING
DI BURSA EFEK INDONESIA”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna melengkapi dan memenuhi sebagian
persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa
pengarahan, bimbingan, dan kerja sama semua pihak yang telah turut membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan juga selaku
Pembimbing Kedua, yang telah bersedia memberikan bimbingan dan
masukan yang sangat membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih untuk solusi dan bantuan yang
telah Ibu berikan;

4. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt., selaku Pembimbing
Utama, atas kesediannya memberikan bimbingan dan masukan yang
sangat membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini, untuk nasihat,
serta waktu yang telah Ibu berikan;
5. Ibu Reni Oktavia, S.E., M.Si., yang telah bersedia memberikan bimbingan
dan masukan yang sangat membangun dalam proses penyelesaian skripsi

ini, serta untuk waktu yang telah Ibu berikan;
6. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt., selaku Penguji Utama yang telah
memberikan masukan dan saran yang membangun terhadap skripsi ini,
serta untuk nasihat yang telah Bapak berikan;
7. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C.P.A., selaku Pembimbing
Akademik, untuk nasihat dan bimbingannya selama proses perkuliahan
ini;
8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang telah memberikan ilmuilmunya selama proses perkuliahan berlangsung;
9. Pak Sobari, untuk kesabarannya dalam membantu mengurus skripsi dan
proses birokrasinya. Mas Yana dan Mas Yono, Mbak Sri, Mpok, Mas
Leman;
10. Seluruh staff Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, yang telah membantu baik
selama proses perkuliahan maupun penyusunan skripsi. Untuk Mba Atun,
terimakasih untuk canda tawa, semangat dan doanya, Mba;
11. Kedua orangtuaku, Papa dan Mama. Terimakasih untuk apapun yang telah
kalian berikan kepadaku sampai saat ini, untuk segala doa, dukungan,
kasih sayang, dan kesabaran yang telah kalian berikan. Terus doakan Yeni
agar dapat berhasil di kemudian hari;
12. Kokoku, FX. Reinaldo Oemar. Walaupun kita dipisahkan oleh pulau,

semoga kita dapat terus berjuang agar dapat memberikan yang terbaik
untuk Mama dan Papa (amin). Terimakasih untuk dukungan dan
nasihatnya selama ini;
13. Sahabat-sahabatku semasa kuliah, Andriani Rumahorbo, Feny Sagita,
Latifa Nurul H., Maria Ansela H., Marlina Safitri, Eka Sari Pratiwi, Fina

Nidaul M., Jane Ratini P., Novia Niki P., Tiaraku Oktia, dan Wella Dwi P.
Selama kurang lebih empat tahun kita menjalani hari-hari bersama dan
mewarnainya dengan canda tawa, suka duka semasa kuliah ini.
Terimakasih untuk kalian atas kebersamaan, bantuan, motivasi,
pengertian, pemahaman, serta nasihat-nasihatnya selama ini. Walaupun
kita sudah berpencar untuk masa depan kita masing-masing, semoga
hubungan ini akan terus terjalin di masa yang akan datang;
14. Teman-teman terdekatku semasa kuliah, Esti Eka F., Nurul Adiati, Endang
Sri L., Tina Sih P., Pungki Hartandi, Yoga Pratama, Jevri Afrizal, Indana
Lazulfa Anas, Febi Saputra, Fadli Andika, Firaz Zaki. Terimakasih untuk
kalian atas canda tawa, kebersamaan, bantuan, dan semangatnya selama
ini. Semoga kelak kita dipermudah oleh Tuhan dalam mencapai masa
depan (amin). Tetap semangat untuk kalian yang masih berjuang;
15. Sahabat-sahabatku semasa SMA, Lianita, Merry, Reggi, Sherly, Enda,

Mety, dan Oline. Terimakasih untuk semangat, doa, dan kepedulian kalian
selama proses penyusunan skripsi ini. Semoga kelak kita dapat bertemu
kembali dengan formasi yang lengkap;
16. Teman-teman seperjuangan akuntansi 2010, Elza, Rica, Yobel, Devy,
Ayu, Sisi, Alen, Rere, Dianti, Tiya, Dwi, Nevia, Bebeu, Hana, Eka
Chandra, Indra, Mahmud, Ferry, Devry, Jirry, Ben, Yuda, Syarif, Wahyu,
Egi, dan teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu
dalam skripsi ini. Terimakasih untuk kebersamaannya selama empat tahun
ini;
17. Teman-teman presidium BEM periode 2013-2014, Anas, Rama, Nuy,
Tante Nova, Yolanda, Febi, Sonia, Yoga, Sela, Mellisa, Jevri, Vera, Firaz,
Dicki, Beni, Nay, Esti, Liza, Dimas, Bang Fani, Faiz, dan Ido, serta adikadik Brigadir Muda BEM yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Terimakasih untuk proses pembelajaran yang telah diberikan, rasa
kekeluargaan, kebersamaan, serta semangatnya selama ini;
18. Teman-teman Komunitas Mahasiswa Katolik Lampung (KMKL), Tendi,
Yogi, Unyil, Chacha, Angga, Monic, Siska, Eilin, Resti, Iyus, Bagus, Mba

Nia, Tephen, Panggo, Probo. Terimakasih untuk kebersamaan, doa, dan
dukungan yang telah kalian berikan;
19. Bu Ami, selaku guru les akuntansi, terimakasih untuk ilmu akuntansi yang

telah diberikan selama proses perkuliahan, kebaikan, dan kesabaran Ibu
dalam mengajar;
20. Kakak-kakak tingkat (Kak Tirta, Kak Nuel, Kak Dedy, Kak Berry, Kak
Geri, Kak Krisna, Kak Santoso, Kak Ayin) dan adik-adik tingkat (Yuni,
Vianna, Cinta, Agung, Nicho) yang telah memberikan bantuan dan
semangat selama proses penyusunan skripsi ini;
21. Serta semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis mengucapkan terimakasih atas semua bantuan yang telah
diberikan. Semoga Tuhan melimpahkan berkat-Nya kepada kita semua
(amin).

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses penyelesaian
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menerima semua saran dan kritik yang
membangun.
Akhir kata Penulis mengucapkan “Terima Kasih“.
Tuhan Memberkati.

Bandarlampung, Januari 2015
Penulis,

Fransiska Jeni Oemar

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………….

1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................

5

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................

5

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................

6

II. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori ..........................................................................

7

2.1.1 Signaling Theory .............................................................

7

2.1.2 Teori Stakeholders ..........................................................

8

2.1.3 Teori Legitimasi ..............................................................

9

2.1.4 Pengungkapan Corporate Social Responsibility .............

10

2.1.5 Return Saham ..................................................................

12

2.1.6 Debt to Equity Ratio (DER) ............................................

13

2.1.7 Return on Equity Ratio (ROE) ........................................

14

2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................

14

2.3 Model Rerangka Penelitian .......................................................

17

2.4 Pengembangan Hipotesis ..........................................................

17

III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data ..............................................................

20

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................

20

3.3 Operasional Variabel Penelitian ................................................

22

3.3.1 Variabel Dependen ................................................……..

22

3.3.2 Variabel Independen ........................................................

23

3.3.3 Variabel Kontrol ..............................................................

25

3.3.3.1 Debt to Equity Ratio (DER) ................................

25

3.3.3.2 Return on Equity (ROE) ......................................

25

3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................

26

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ...........................................................

26

3.4.2.1 Uji Normalitas .....................................................

26

3.4.2.2 Uji Multikolinearitas ...........................................

27

3.4.2.3 Uji Autokorelasi ..................................................

28

3.4.2.4 Uji Heterokedastisitas .........................................

28

3.5 Pengujian Hipotesis ...................................................................

29

3.5.1 Analisis Regresi Berganda ...............................................

29

3.5.2 Koefisien Determinasi .....................................................

29

3.5.3 Uji Kelayakan Model (Uji F) ...........................................

30

3.5.4 Uji Hipotesis (Uji t) .........................................................

30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian .....................................

32

4.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik .................................................

34

4.2.1 Uji Normalitas .................................................................

34

4.2.2 Uji Multikolinearitas .......................................................

35

4.2.3 Uji Autokorelasi ..............................................................

36

4.2.4 Uji Heterokedastisitas .....................................................

36

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis .........................................................

38

4.3.1 Hasil Analisis Regresi Berganda .....................................

38

4.3.2 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F) .................................

38

4.3.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................

39

4.3.4 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ................................................

39

4.4 Pembahasan ...............................................................................

39

4.4.1 Pembahasan Hipotesis .....................................................

39

4.4.2 Variabel Kontrol ..............................................................

41

4.4.2.1 Debt to Equity Ratio (DER) ................................

41

4.4.2.2 Return on Equity (ROE) ......................................

42

4.5 Analisis Tambahan ....................................................................

44

V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ...................................................................................

45

5.2 Keterbatasan Penelitian .............................................................

45

5.3 Saran ..........................................................................................

46

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Informasi merupakan hal penting bagi investor dalam pengambilan keputusan.
Dengan adanya informasi yang lengkap, relevan, dan tepat waktu maka para
investor dapat memberikan respon sehingga dapat mengambil keputusan yang
rasional. Keputusan yang rasional dapat memberikan manfaat dalam pengambilan
keputusan berinvestasi. Informasi yang diungkapkan perusahaan dapat dilihat dari
laporan tahunan (annual report). Laporan tahunan memberikan gambaran tentang
kinerja perusahaan secara komprehensif baik mengenai informasi keuangan
maupun informasi non keuangan yang perlu diketahui oleh para pemegang saham,
investor, pemerintah, atau bahkan masyarakat (Junaedi, 2005). Salah satu
informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan adalah informasi
mengenai pengungkapan Corporate Social Responsibility.
Berdasarkan indikator kinerja Global Reporting Initiative (2006), pengungkapan
Corporate Social Responsibility dibagi menjadi tiga indikator kinerja yaitu
ekonomi, lingkungan, dan sosial. Ketiga indikator ini berkaitan dengan dampak
yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan. Dengan demikian, perusahaan harus
mempunyai tanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari aktivitas

2

perusahaan tersebut. Selain memperhatikan laba (profit) yang akan diperoleh, hal
lain yang menjadi perhatian perusahaan adalah kelestarian lingkungan (planet)
dan kesejahteraan masyarakat (people). Hal ini dikarenakan kelestarian
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat berkaitan erat dengan keberlangsungan
perusahaan saat ini maupun di masa mendatang.
Di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir ini terdapat banyak kasus kerusakan
lingkungan yang terjadi, seperti penggundulan hutan, pencemaran air karena
adanya limbah perusahaan, polusi udara, dan bentuk pencemaran lainnya yang
mengakibatkan permasalahan sosial dan lingkungan. Beberapa contoh kasus
kerusakan lingkungan yaitu limbah industri yang mencemari Sungai Cibanten.
Pencemaran limbah industri di Sungai Cibanten berdampak kepada ribuan petani
di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang Provinsi Banten. Mereka tidak bisa
memanfaatkan air. Kini beberapa wilayah di Provinsi Banten dalam ancaman
kerusakan lingkungan hidup yang cukup serius, seperti kerusakan laut di perairan
Teluk Banten di kawasan Desa Pulo Panjang Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten
Serang, kawasan Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang dan di
perairan Selat Sunda di kawasan Desa Cikoneng Kecamatan Anyar Kabupaten
Serang (Republika, 29/04/2012).
Kasus lainnya yaitu kasus lumpur panas pada tahun 2006 yang menenggelamkan
tiga kecamatan di Sidoarjo. Puluhan ribu unit rumah dan berbagai infrastruktur
terendam lumpur. Belum lagi ancaman kesehatan dari berbagai materi yang
terkandung di lumpur, diantaranya gas Hidrogen Sulfida, fenol, Kadmium (Cd),
Timbal (Pb), dan besi (Fe) yang melebihi ambang baku mutu (Hutagaol, 2013).
Dari beberapa kasus tersebut, pemerintah mengambil sikap tegas dengan

3

mengeluarkan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Bab V pasal
74 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Pengungkapan Corporate Social Responsibility menjadi salah satu cara
perusahaan menunjukkan kinerja yang baik kepada para investor dan masyarakat
dalam memperoleh brand image dan pengakuan yang baik. Perusahaan
mengharapkan agar para investor dapat memberikan respon positif terhadap
informasi mengenai pengungkapan Corporate Social Responsibility. Ketika para
investor merespon baik informasi mengenai pengungkapan Corporate Social
Responsibility, maka informasi tersebut dapat dikatakan sebagai informasi yang
bermanfaat sehingga dapat menarik para investor untuk berinvestasi. Dalam hal
ini, investor cenderung memilih berinvestasi pada perusahaan yang memiliki etika
bisnis yang baik, kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan dan masyarakat
sekitar, perlakuan yang baik terhadap karyawan, dan bentuk tanggung jawab
lainnya.
Semakin baik kinerja perusahaan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan,
maka semakin baik citra perusahaan sehingga semakin banyak pula para investor
yang akan menanamkan modalnya. Akibatnya, dengan semakin banyaknya
investor yang berinvestasi pada suatu perusahan, harga saham akan mengalami
peningkatan. Ketika harga saham meningkat, maka harapan para investor untuk
memperoleh return atas investasi tersebut pun akan semakin besar.

4

Terdapat beberapa penelitian yang menghubungkan pengungkapan Corporate
Social Responsibility terhadap return saham dan menunjukkan hasil yang
beragam. Brammer et al (2005) meneliti hubungan antara corporate social
performance dan financial performance yang diukur dengan stock return.
Environment dan employment berkorelasi negatif dengan return, sedangkan
community berkorelasi positif. Fiori et al (2007) meneliti CSR yang berkaitan
dengan reaksi investor dan memproksi kinerja perusahaan menggunakan stock
price. Hasil empirisnya menunjukkan CSR tidak signifikan mempengaruhi stock
price.
Titisari, dkk (2010) menguji pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
kinerja perusahaan yang diukur dengan stock return (diproksi dengan CAR)
menunjukkan hasil bahwa parameter environment dan community berkorelasi
positif dengan CAR, sedangkan parameter employment justru berkorelasi negatif
dengan CAR. Muid (2011) meneliti pengaruh Corporate Social Responsibility
terhadap stock return dan menunjukkan hasil bahwa variabel CSR (social)
berpengaruh positif terhadap stock return dan variabel CSR (environment) tidak
berpengaruh terhadap stock return. Namun, hasil penelitian Sukanto (2012)
menunjukkan bahwa pengungkapan CSR dari lingkungan, ekonomi, dan sosial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap stock return.
Hasil penelitian-penelitian yang tidak konsisten ini menyebabkan penulis ingin
menguji kembali pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility
terhadap return saham. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian
yang dilakukan oleh Sukanto (2012). Perbedaan penelitian ini dengan penelitan
terdahulu adalah penelitian ini menggabungkan variabel indikator ekonomi,

5

indikator lingkungan, dan indikator sosial menjadi satu variabel independen dan
mengggunakan variabel kontrol yaitu DER dan ROE. Selain itu, populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan sektor industri dasar dan kimia. Alasan penulis
memilih sektor ini karena perusahaan yang termasuk dalam sektor industri dasar
dan kimia cenderung memiliki potensi merusak lingkungan. Ketika proses
produksi berlangsung, perusahaan dalam sektor ini banyak mengeluarkan limbah
dan zat-zat tertentu yang kadangkala dapat membahayakan lingkungan dan
masyarakat sekitar.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Industri
Dasar dan Kimia yang Listing di Bursa Efek Indonesia”.
1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengungkapan Corporate
Social Responsibility berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sektor
industri dasar dan kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia?
1.3

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
membuktikan secara empiris pengaruh pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap return saham pada perusahaan sektor industri dasar dan
kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia.

6

1.4

Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.

Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
mahasiswa dalam bidang ilmu akuntansi untuk menganalisis pengungkapan
CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan
dan masyarakat. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi bahan refrensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian
selanjutnya.

2.

Manfaat Praktis
a. Bagi Pihak Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada
pihak investor mengenai kinerja perusahaan yang terungkap dalam
laporan tahunan sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat.
b. Bagi Pihak Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi
perusahaan dalam pengambilan kebijakan terkait dengan pengungkapan
CSR dalam laporan keuangan yang disajikan.

7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1

Landasan Teori

2.1.1 Signaling Theory
Teori sinyal adalah teori yang menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai
dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal
(Sari dan Zuhrotun, 2006). Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi
dikarenakan adanya asimetri informasi antara perusahaan dengan pihak di luar
perusahaan. Perusahaan memiliki lebih banyak informasi mengenai kondisi
perusahaan saat ini dan kondisi di masa yang akan datang dibandingkan dengan
pihak di luar perusahaan. Dengan demikian, salah satu cara yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengurangi informasi asimetri tersebut adalah dengan
memberikan sinyal kepada pihak di luar perusahaan berupa informasi keuangan.
Menurut Sari dan Zuhrotun (2006), teori sinyal mengemukakan tentang
bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna
laporan keuangan. Apabila pihak manajemen menyampaikan informasi ke pasar,
umumnya pasar akan merespon sebagai suatu sinyal terhadap peristiwa tertentu
yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Pada umumnya, pihak manajer
mempunyai motivasi untuk menyampaikan kabar baik mengenai perusahaan

8

kepada pihak luar sehingga dapat memberikan sinyal positif yang dapat
menyakinkan para calon investor untuk berinvestasi. Salah satu informasi yang
diungkapkan oleh perusahaan adalah informasi pengungkapan Corporate Social
Responsibility. Perusahaan melakukan pengungkapan corporate social
responsibility dengan harapan dapat meningkatkan reputasi dan nilai perusahaan
(Rustiarini, 2010).
Laba yang tinggi menjadi kabar baik bagi para investor. Namun dengan laba yang
tinggi saja tidak cukup untuk menilai prospek masa depan perusahaan sehingga
diperlukan juga informasi mengenai pengungkapan Corporate Social
Responsibility sebagai informasi tambahan. Informasi mengenai pengungkapan
Corporate Social Responsibility merupakan suatu sinyal perusahaan untuk
mengomunikasikan kinerja perusahaan jangka panjang.
2.1.2 Teori Stakeholders
Stakeholders theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya
beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi
stakeholder-nya (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah,
masyarakat, analis, dan pihak lain) (Ghozali dan Anis, 2007). Dengan demikian,
keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan
oleh stakeholders kepada perusahaan tersebut. Gray,et al. (1994 dalam Gozali dan
Anis, 2007) mengatakan bahwa:
kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan
dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk
mencari dukungan tersebut. Makin powerful stakeholder, makin besar usaha
perusahaan untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian
dari dialog antara perusahaan dengan stakeholder-nya.

9

Menurut Purwanto (2011), teori ini juga menyatakan bahwa para stakeholders
memiliki hak untuk mengetahui semua informasi baik informasi mandatory
maupun voluntary serta informasi keuangan dan non-keuangan. Informasi nonkeuangan dapat dilihat dari informasi pengungkapan Corporate Social
Responsibility. Informasi ini bersifat penting karena para stakeholders perlu
mengevaluasi dan mengetahui sejauh mana perusahaan melaksanakan peran
tanggung jawab sosial.
2.1.3 Teori Legitimasi
Teori legitimasi menyatakan bahwa perusahaan secara terus menerus mencoba
untuk meyakinkan bahwa kegiatan atau aktivitas yang dilakukan sesuai dengan
batasan dan norma-norma masyarakat dimana perusahaan beroperasi atau berada
(Purwanto, 2011). Legitimasi dapat dianggap untuk menyamakan persepsi atau
asumsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh suatu entitas adalah tindakan yang
diinginkan, tepat, atau sesuai dengan sistem norma, nilai,kepercayaan, dan definisi
yang dikembangkan secara sosial (Suchman, 1995 dalam Haniffa et al, 2005).
Dowling dan Pfeffer (1975 dalam Ghozali dan Anis, 2007) memberikan alasan
yang logis tentang legitimasi organisasi dan mengatakan sebagai berikut:
Organisasi berusaha menciptakan keselarasan antara nilai-nilai sosial yang
melekat pada kegiatannya dengan norma-norma perilaku yang ada dalam
sistem sosial masyarakat dimana organisasi adalah bagian dari sistem tersebut.
Selama kedua sistem nilai tersebut selaras, kita dapat melihat hal tersebut
sebagai legitimasi perusahaan. Ketika ketidakselarasan aktual atau potensial
terjadi diantara kedua sistem nilai tersebut, maka akan ada ancaman terhadap
legitimasi perusahaan.

Menurut Ghozali dan Anis (2007), yang melandasi teori legitimasi adalah
“kontrak sosial” yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat dimana

10

perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Selain itu dijelaskan
juga bahwa di dalam masyarakat yang dinamis, tidak ada sumber power
institusional dan kebutuhan terhadap pelayanan yang bersifat permanen. Oleh
karena itu, suatu institusi harus lolos uji legitimasi dan relevansi dengan cara
menunjukkan bahwa masyarakat memerlukan jasa perusahaan dan kelompok
tertentu yang memperoleh manfaat dari penghargaan (reward) yang diterimanya
betul-betul mendapat persetujuan dari masyarakat.
Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat
kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari
masyarakat (Ghozali dan Anis, 2007). Dengan demikian, legitimasi dapat
dikatakan sebagai manfaat atau sumber potensial bagi perusahaan untuk bertahan
hidup (Ashforth dan Gibbs 1990; Dowling dan Pfeffer 1975; O’Donovan 2002
dalam Ghozali dan Anis, 2007). Ghozali dan Anis (2007) mengatakan bahwa
kegiatan perusahaan dapat menimbulkan dampak sosial dan lingkungan, sehingga
praktik pengungkapan sosial dan lingkungan merupakan alat manajerial yang
digunakan perusahaan untuk menghindari konflik sosial dan lingkungan. Selain
itu, pengungkapan sosial dan lingkungan dapat dipandang sebagai wujud
akuntabilitas perusahaan kepada publik untuk menjelaskan berbagai dampak
sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan baik pengaruh yang baik
maupun dampak yang buruk.
2.1.4 Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Pengungkapan CSR merupakan proses pemberian informasi kepada kelompok
yang berkepentingan tentang aktivitas perusahaan serta dampaknya terhadap
sosial dan lingkungan (Mathews, 1995 dalam Rosiana, dkk. 2013).

11

Hadi (2011) dalam Putri dan Yulius (2014) mendefinisikan pengungkapan
tanggung jawab sosial merupakan laporan aktivitas tanggung jawab sosial yang
telah dilakukan oleh perusahaan baik yang berkaitan dengan perhatian masalah
dampak sosial maupun lingkungan. Dengan demikian, perusahaan tidak lagi
hanya mementingkan keuntungan dalam jangka pendek, akan tetapi perusahaan
juga memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar dan kesejahteraan
masyarakat yang berguna bagi kelangsungan hidup dalam jangka panjang.
Pada tahun 2007, pemerintah memberikan perhatian mengenai tanggung jawab
sosial dan lingkungan dengan dikeluarkannya UU No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Isi UU No. 40 tahun 2007 bab V pasal 74 menyatakan bahwa:
(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.
(2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
diatur dengan peraturan pemerintah.

Untuk menyusun laporan mengenai pengungkapan Corporate Social
Responsibility, pada umumnya perusahaan mengacu pada konsep Global
Reporting Initiative (GRI). Konsep pengungkapan Corporate Social
Responsibility yang digagas oleh GRI merupakan konsep sustainability report.
Dalam sustainability report digunakan metode triple bottom line. Metode ini
tidak hanya melaporkan sesuatu yang diukur dari sudut pandang ekonomi saja,
melainkan juga dari sudut pandang sosial dan lingkungan. GRI Guidelines

12

menjelaskan dampak dari aktivitas perusahaan pada tiga indikator tersebut pada
bagian pengungkapan standar. Kemudian, ketiga indikator tersebut diperluas
kembali menjadi enam indikator yaitu ekonomi, lingkungan, masyarakat, praktik
tenaga kerja, hak asasi manusia, dan tanggungjawab produk.
2.1.5 Return Saham
Para investor dalam menanamkan modalnya di suatu perusahaan tentu memiliki
tujuan tersendiri, yaitu adanya harapan untuk memperoleh return yang sesuai.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukan.
Menurut Hartono (2003), return saham dibedakan menjadi dua yaitu return
realisasian (realized return) dan return ekspektasian (expected return). Return
realisasian (realized return) merupakan return yang sudah terjadi dan dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasian ini penting untuk mengukur kinerja
perusahaan dan menjadi dasar penentuan return dan risiko di masa mendatang.
Sedangkan return ekspektasian (expected return) merupakan return yang
diharapkan di masa yang akan datang dan masih bersifat tidak pasti.
Dalam melakukan investasi, return menjadi hal penting. Dengan demikian,
penilaian atas return yang diterima tersebut harus dianalisis terlebih dahulu.
Karena di dalam melakukan investasi pun, investor dihadapkan pada
ketidakpastian antara return yang akan diperoleh dengan risiko yang akan
dihadapi. Semakin besar return yang diharapkan dari investasi, maka semakin
besar pula risikonya, sehingga dikatakan bahwa return ekspektasi memiliki
hubungan yang positif dengan risiko (Hartono, 2003).

13

Menurut Halim (2005) dalam Muid (2011), komponen return meliputi:
1.

Untung/Rugi modal (capital gain/loss) merupakan keuntungan (kerugian)
bagiinvestor yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) di atas
harga beli(harga jual) yang keduanya terjadi di pasar sekunder.

2.

Imbal hasil (yield) merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima
investor secara periodik, misalnya berupa dividen atau bunga. Yield
dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan.

2.1.6 Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan salah satu rasio solvabilitas yang
digunakan untuk mengukur menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini juga berguna
untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan
pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang (Kasmir, 2012).
Rasio ini menunjukkan komposisi dari total pinjaman (hutang) terhadap total
modal yang dimiliki perusahaan. Bagi bank (kreditor), semakin besar rasio ini
maka akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang
ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan (Kasmir, 2012).
Peningkatan beban terhadap kreditur akan menunjukkan sumber modal
perusahaan sangat bergantung pada pihak eksternal, sehingga mengurangi minat
investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Dengan adanya pengurangan
minat ini, maka akan berdampak pada penurunan harga saham yang menyebabkan
return yang akan diperoleh juga mengalami penurunan.

14

2.1.7 Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dapat
diperoleh pemegang saham. Kasmir (2012) mendefinisikan Return on Equity
(ROE) sebagai berikut:
rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi
rasio ini, semakin baik, artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat,
demikian pula sebaliknya.

Dengan demikian, rasio ini menunjukkan kesuksesan manajemen perusahaan
dalam memaksimalkan tingkat pengembalian para pemegang saham. Semakin
tinggi rasio ini, mencerminkan laba perusahaan juga tinggi sehingga kinerja
perusahaan dinilai semakin baik dan berpengaruh positif terhadap return saham
karena memberikan tingkat pengembalian yang besar kepada para pemegang
saham.
2.2

Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan refrensi dalam
penelitian ini adalah penelitian Brammer et al (2005), Fiori et al (2007), Titisari
dkk (2010), Muid (2011), Cheng dan Yulius (2011), dan Sukanto (2012).Berikut
ini adalah ringkasan dari beberapa penelitian terdahulu, yaitu sebagai berikut:

15

Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
1.
Brammer,
et al
(2005)

Judul
Corporate Social
Performance and
Stock Returns: UK
Evidence from
Disaggregate
Measures

Variabel
Independen:
indikator kinerja
sosial yaitu
environment,
employment and
community
activities

Hasil Penelitian
Indikator
Environmental and
employment berkolerasi
negatif terhadap return
sedangkan indikator
community berkolerasi
positif terhadap return.

Dependen: stock
returns
2.

Fiori,et al
(2007)

Corporate Social
Responsibility and
FirmsPerformance. An
analysis on Italian
Listed Companies.

Independen: CSR
parameters
(employee,
environment,
community)

CSR parameters
(employee,
environment,
community) tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.

Dependen: stock
price
Kontrol:
DER, ROE, Beta
levered
3.

Titisari,
dkk
(2010)

Corporate Social
Responsibility (CSR)
dan Kinerja
Perusahaan

Independen:
parameter CSR
(employee,
environment,
community)

Hasil analisis
menunjukkan variabel
environment dan
community berkorelasi
positif dengan CAR,
sedangkan parameter
Dependen:
employment justru
Stock return (CAR) berkorelasi negatif
dengan CAR.
Kontrol:
DER, Beta, ROE,
PBV

16

4.

Muid
(2011)

Pengaruh Corporate
Social Responsibility
terhadap Stock Return
(Studi Empiris
Perusahaan yang
Terdaftar di BEI
Tahun 2008-2009)

Independen:
CSR (social), CSR
(environment)
Dependen:
Stock retrun (CAR)
Kontrol:
DER, PBV

5.

Cheng
dan
Yulius
(2011)

Pengaruh
Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility
Terhadap Abnormal
Return

Independen:
Pengungkapan
CSR
Dependen:
Abnormal return
Kontrol:
ROE, PBV

6.

Sukanto
(2012)

Pengaruh
pengungkapan
Corporate Social
Responsibility
terhadap stock return
pada perusahaan yang
berkaitan dengan
lingkungan yang
listing di BEI

Independen:
CSR social, CSR
environment, CSR
economy
Dependen:
Stock return (CAR)

Sumber : berbagai literatur pendukung penelitian, 2014

Secara parsial variabel
CSR (social)
berpengaruh positif
terhadap stock return
dan variabel CSR
(environment) tidak
berpengaruh terhadap
stock return. Secara
simultan dengan
variabel kontrol
variabel CSR (social)
dan (environment)
berpengaruh positif
terhadap stock return.
Pengungkapan CSR
berpengaruh signifikan
terhadap abnormal
return yang
menandakan bahwa
investor
mempertimbangkan
informasi CSR dalam
pengambilan keputusan
investasi.
Pengungkapan CSR
dari lingkungan,
ekonomi dan sosial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
stock return.

17

2.3

Model Rerangka Penelitian

Berikut ini adalah model rerangka penelitian dalam penelitian ini yaitu:
Gambar 2.1 Model Rerangka Penelitian
Variabel independen:
Pengungkapan CSR
Variabel dependen:
Return saham
Variabel kontrol:
- Debt to Equity Ratio (DER)
- Return on Equity (ROE)

2.4

Pengembangan Hipotesis

Laporan keuangan perusahaan mengandung informasi yang sangat penting bagi
pasar maupun bagi para investor. Bagi pasar, informasi dimanfaatkan untuk
mencapai keseimbangan harga pasar yang baru. Sedangkan bagi para investor,
informasi dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
berinvestasi. Salah satu cara untuk mengetahui reaksi investor terhadap informasi
tersebut adalah dengan adanya perubahan harga saham. Harga saham akan
berfluktuasi dan fluktuasi harga saham tersebut bergantung pada informasi baru
yang akan diperoleh. Informasi tersebut dapat berupa kabar baik maupun kabar
buruk. Kabar baik dapat menyebabkan peningkatan harga saham, dan sebaliknya
kabar buruk dapat menyebabkan penurunan harga saham.
Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan (Sari dan
Zuhrotun, 2006). Salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan untuk
memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan adalah melalui

18

pengungkapan Corporate Social Responsibility. Menurut Guthrie dan Parker
dalam Sayekti dan Ludovicus (2007), pengungkapan informasi Corporate Social
Responsibility dalam laporan tahunan merupakan salah satu cara perusahaan
untuk membangun, mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi perusahaan
dari sisi ekonomi dan politis. Pengungkapan Corporate Social Responsibility
dijadikan sebagai sinyal dari manajemen kepada stakeholders termasuk para
investor untuk menilai kinerja perusahaan saat ini maupun di masa yang akan
datang. Dengan demikian, laporan pengungkapan Corporate Social Responsibility
diharapkan memiliki kandungan informasi agar investor dapat bereaksi terhadap
pengumuman yang terjadi di pasar.
Perusahaan yang memberikan perhatian terhadap kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat mampu memberikan respon positif kepada pihak
eksternal, contohnya kepada pihak investor. Dengan demikian, informasi
mengenai pengungkapan Corporate Social Responsibility merupakan kabar baik
sehingga dapat direspon dengan baik pula oleh pihak investor melalui peningkatan
harga saham. Semakin besar kandungan informasi yang terdapat pada laporan
pengungkapan Corporate Social Responsibility maka akan berpengaruh terhadap
besarnya return yang akan diperoleh sehingga informasi mengenai pengungkapan
Corporate Social Responsibility dapat menyakinkan para investor dalam
pengambilan keputusan berinvestasi.
Hasil penelitian Nurdin dan Cahyandito (2006) menunjukkan bahwa
pengungkapan tema-tema sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan
perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap reaksi investor, dimana
investor di Indonesia sudah mulai menggunakan informasi sosial dan lingkungan

19

dalam melakukan keputusan investasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
penelitian Sayekti dan Ludovicus (2007) yang menyatakan bahwa pengungkapan
CSR dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh negatif terhadap ERC. Hal
ini mengindikasikan bahwa investor mengapresiasi informasi CSR yang
diterbitkan oleh perusahaan. Selain itu, penelitian Cheng dan Yulius (2011) juga
menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap
abnormal return yang menandakan bahwa investor mempertimbangkan informasi
CSR dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha

: Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif
terhadap return saham.

20

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data
kuantitatif yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan pada perusahaan go
public yang terdaftar di BEI untuk beberapa variabel penelitian yaitu
pengungkapan Corporate Social Responsibility, Debt to Equity Ratio (DER), dan
Return on Equity (ROE). Data laporan keuangan tahunan ini diperoleh dari
www.idx.co.id. Kemudian data mengenai return saham diperoleh dari situs Yahoo
Finance (http://finance.yahoo.com).
3.2

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri
dasar dan kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode tahun
pengamatan 2010-2012. Sektor ini dipilih karena sektor ini merupakan industri
yang berhubungan dengan sumber daya alam berdasarkan program Peningkatan
Kinerja Lingkungan Hidup (PROPER) (Cheng dan Yulius, 2011). Selain itu,
sektor ini juga cenderung memiliki potensi merusak lingkungan dan cukup rentan
dengan masalah sosial.

21

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut:
1.

Perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2010- 2012.

2.

Perusahaan yang tidak mengalami delisting dan listing dalam kurun waktu
2010-2012.

3.

Mengungkapkan laporan Corporate Social Responsibility dalam laporan
tahunan (annual report) dengan kurun waktu 2010-2012.

4.

Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang asing.

5.

Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang
digunakan.
Tabel 3.1 Kriteria Penerimaan Sampel

a. Perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012

62

b. Perusahaan yang delisting dan listing dalam kurun waktu 2010-2012

(3)

c. Perusahaan yang tidak mengungkapkan laporan CSR dalam laporan

(6)

tahunan (annual report)
d. Perusahaan yang menggunakan mata uang asing

(10)

e. Perusahaan yang tidak memiliki data yang lengkap

(26)

f.

Jumlah sampel (a-b-c-d-e-)

g. Tahun pengamatan (tahun 2010-2012)
h. Jumlah observasi (f x g)

17
3
51

22

3.3

Operasional Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham yang diproksikan
dengan Cummulative Abnormal Return (CAR). Abnormal return adalah selisih
antara return sesungguhnya yang terjadi (realized return) dan return yang
diharapkan (expected return) (Hartono, 2003). Abnormal return ini dihitung
dengan cara:
Pt – Pt-1
Ri,t

=
Pt-1
IHSGt – IHSGt-1

E[Ri,t] =
IHSGt-1
ARi,t

= Ri,t – E[Ri,t]

(Hartono, 2003)

Keterangan:
ARi,t
= abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
Ri,t
= return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t
Pt
= harga penutupan saham sekuritas i pada waktut
Pt-1
= harga penutupan saham sekuritas i pada waktu t-1
E[R i,t] = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan sekuritas i pada waktu t
IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan sekuritas i pada waktu t-1
Periode jendela yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama 15 hari yaitu 7
hari sebelum tanggal publikasi laporan keuangan, 1 hari pada saat tanggal
publikasi laporan keuangan dan 7 hari sesudah tanggal publikasi laporan
keuangan. Cummulative Abnormal Return (CAR) adalah jumlah persentase dari
semua abnormal return untuk masing-masing perusahaan selama periode tertentu.

23

CAR dihitung dengan menggunakan market-adjusted model yang menganggap
bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah
return indeks pasar pada saat tersebut (Hartono, 2003).
Dengan demikian, CAR dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
CARi,t = ∑ARi,t
Keterangan:
ARit
= abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
3.3.2 Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan Corporate Social
Responsibility. Pengungkapan Corporate Social Responsibility ini diukur dengan
Corporate Social Disclosure Indeks (CSDI). Instrumen pengukuran CSDI yang
digunakan dalam penelitian ini berdasarkan instrumen yang digunakan oleh GRI.
Terdapat tiga indikator pengungkapan (ekonomi, lingkungan, dan sosial) dengan
memperluas indikator sosial menjadi empat konstruk. Dengan demikian terdapat
enam total konstruk pengungkapan dengan total item adalah 79 item, yaitu:
ekonomi: 9 item, lingkungan: 30 item, sosial: 40 item (terbagi dalam praktek
tenaga kerja: 14 item, hak asasi manusia: 9 item, masyarakat: 8, dan tanggung
jawab produk: 9 item).
Pada dasarnya, pendekatan perhitungan CSDI menggunakan pendekatan dikotomi
yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan,
dan nilai 0 jika tidak diungkapkan (Haniffa et al., 2005). Selanjutnya, skor dari
setiap item dijumlahkan untuk memperoleh total keseluruhan skor untuk setiap
perusahaan. Di bawah ini merupakan pemaparan dari beberapa tahapan

24

perhitungan indeks pengungkapan Corporate Social Responsibility, yaitu sebagai
berikut:
a.

Peneliti membuat suatu daftar (checklist) pengungkapan Corporate Social
Responsibility. Daftar item yang digunakan dalam penelitian ini adalah
daftar item menurut GRI. Secara keseluruhan, jumlah item indikator
pengungkapan Corporate Social Responsibility menurut GRI berjumlah 79.

b.

Peneliti membaca laporan tahunan setiap perusahaan yang menjadi sampel
dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui item pengungkapan
Corporate Social Responsibility secara keseluruhan, yang terdiri dari
indikator ekonomi; indikator lingkungan; indikator praktek tenaga kerja dan
pekerjaan yang layak; hak asasi manusia; indikator kinerja masyarakat; dan
indikator kinerja tanggung jawab produk. Pengecekan dan perhitungan
Corporate Social Responsibility dilakukan dengan cara apabila diungkapkan
maka item Corporate Social Responsibility tersebut diberi nilai 1, namun
apabila tidak diungkapkan maka item Corporate Social Responsibility
tersebut diberi nilai 0.

c.

Selanjutnya untuk mendapatkan indeks pengungk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA

1 17 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA

0 16 19

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Dan Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia.

2 13 77

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAPPROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 7

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAPPROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Indonesia.

1 5 14

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesi

0 1 16

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN PENGUNGKAPAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS:Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 13 38