Rencana Kegiatan Pengawasan intern terhadap kas pada Balai Penelitian Sungei Putih

SP Plus , bibit pisang kultur jaringan, Tap SP, mobile sawmill portable yang diproduksi sesuai pesanan.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Balai Penelitian Sungei Putih antara lain adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan kegiatan penelitian untuk menghasilkan teknologi karet yang meliputi bidang prapanen pemuliaan, agronomi, proteksi tanaman, tanah dan pemupukan, iklim, usahatani, dan penyadapan, pasca panen, dan sosial ekonomi 2. Melaksanakan pelayananjasa hasil penelitian kepada para petani, penyuluh pertanian, dan pekebun karet, terutama anggota Lembaga Riset Perkebunan Indonesia 3. Melaksanakan kegiatan alih teknologi karet. Universitas Sumatera Utara BAB III PENGAWASAN INTERN TERHADAP KAS PADA BALAI PENELITIAN SUNGEI PUTIH A. Pengertian Pengawasan Intern Kas Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana. Istilah pengawasan intern meliputi sistem-sistem, prosedur-prosedur dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh suatu perusahaan untuk membantu memastikan bahwa transaksi-transaksi telah diotorisasi, diperiksa dan dicatatat secara layak. Menurut Honggodjojo 1981 : 152 “Pengawasan intern adalah rangkaian daripada organisasi beserta segala peraturan dan cara-cara yang diciptakan dengan tujuan untuk mengamankan harta perusahaan, mengusahakan agar data-data akuntansi dapat diandalkan kebenarannya, merangsang tercapainya daya guna yang tinggi, serta mendorong agar kebijaksanaan pimpinan ditaati sebaik-baiknya. Pengawasan kas merupakan bagian yang tidak terpisah dari pengawasan intern, hanya saja pengawasan kas sebagai bagian yang lebih khusus dan mendetail. Maju mundurnya suatu perusahaan sangat bergantung pada cara pengelolaan manajemen yang diterapkan. Sedangkan berhasil tidaknya manajemen dalam menjalankan tugasnya akan tercermin di laporan keuangan yang disajikan, dalam hal ini pengawasan merupakan salah satu fungsi 20 Universitas Sumatera Utara manajemen untuk menyelenggarakan seluruh rencana kegiatan yang telah ditetapkan agar dapat berjalan dengan baik. Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan instansi tersebut. 1. Kas Yang termasuk dalam kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang, dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu- waktu. Menurut Baridwan 2003 : 85 “kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai suatu ukuran dalam akuntansi”. Dalam neraca, kas adalah kas merupakan aktiva yang paling sering berubah. Hampir dalam setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Menurut Dunia 2001 : 127 “kas adalah uang kas yang ada diperusahaan dan uang yang disimpan di bank, yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, cek yang belum disetorkan, simpanan dalam bentuk giro atau bilyet, traveller’s checks, cashier’s checks, bank draft dan money order. Kas dapat dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca. Karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita, Universitas Sumatera Utara kas terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam hampir semua transaksi usaha. Hal ini sesuai dengan sifat-sifat kas yaitu: Kas selalu terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan, mudah digunakan serta ditukarkan dengan harta lain. Karena sifatnya yang sangat mudah untuk dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya, maka kas mudah digelapkan. Oleh karena itu, perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap kas. Pada umumya suatu sistem pengawasan intern terhadap kas akan memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksana dan pencatatan. Kas terdiri dari saldo kas yang ditangan perusahaan dan termasuk rekening giro. Setoran kas adalah asset yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi. Laporan arus kas merupakan salah satu laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat pengawasan internal kas. 2. Jenis-jenis pengawasan internal a. Pengawasan akuntansi Pengawasan akuntansi meliputi rencana organisasi dan prosedur- prosedur serta catatan-catatan yang berhubungan dengan pengamanan harta kekayaan perusahaan dari catatan-catatan keuangan yang dapat dipercaya, oleh karena itu disusun sedemikian rupa untuk meyakinkan bahwa: 1 Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau wewenang pimpinan, baik yang bersifat umum maupun khusus. Universitas Sumatera Utara 2 Transaksi-transaksi dicatat sedemikian rupa sehingga memungkinkan ikhtisar-ikhtisar keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi atau kriteria lain sesuai dengan tujuan ikhtisar tersebut dan menekankan pertanggungjawaban atas harta kekayaan perusahaan. 3 Penguasaan atas harta perusahaan diberikan hanya dengan persetujuan atau wewenang pimpinan. 4 Jumlah aktiva prusahaan seperti yang tercantum dalam catatan perusahaan dicocokkan dengan aktiva yang ada pada waktu yang tepat dengan tindakan yang sewajarnya diambil jika terjadi perbedaan. b. Pengawasan administratif Pengawasan administratif meliputi tapi tidak terbatas pada rencana serta prosedur dan pencatatan yang berhubungan dengan proses pembuatan keputusan yang membuat pimpinan perusahaan untuk menyetujui atau memberi wewenang atas terjadinya transaksi-transaksi. Pemberian wewenang tersebut merupakan fungsi pimpinan perusahaan yang langsung berhubungan dengan tanggung jawab untuk mencapai titik tolak serta menciptakan pengawasan akuntansi atau transaksi. c. Pengawasan penggunaan Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk mengetahui apakah suatu barang atau inventaris sudah benar penggunaannya. Penggunaan ini penting artinya untuk menentukan nilai ekonomis aktiva tetap seperti keamanan atau keutuhan, keawetan, maupun pendayagunaan barang- barang yang ada. Universitas Sumatera Utara 3. Ciri-ciri sistem pengawasan intern yang baik adalah sebagai berikut: a. Struktur organisasi yang baik. Suatu struktur organisasi yang membagi fungsi organisasi secara tepat di antara petugas atau bagian dan di dalamnya terdapat pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berhubungan. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan kekeliruan dan penyelewengan. b. Prosedur pemberian wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Penyelenggaraan catatan-catatan akuntansi harus dipisahkan sebagai bagian tersendiri dan bertanggung jawab penuh terhadap data akuntansi perusahaan. Pembagian tanggung jawab harus dilakukan dengan tepat dan teliti, sehingga tiap pegawai mengetahui dengan jelas, kepada siapa ia harus bertanggung jawab. Begitu pula pembagian wewenang harus dilaksanakan dengan teliti, sehingga tiap pejabat mengetahui tanpa ragu- ragu, siapa yang berwenang untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, dan siapa tidak. c. Menaati setiap tugas dan menjalankannya dengan benar. Praktik-praktik yang sehat yang harus dijalankan harus ditaati dan dijalankan oleh setiap bagian organisasi. Setiap bagian harus mengetahui tugasnya masing-masing secara jelas dan benar serta menjalankannya dengan sungguh-sungguh. d. Penempatan pegawai secara tepat. Penempatan pegawai yang tepat akan mendorong kemajuan operasi perusahaan dan kebijaksanaan manajemen dapat dilaksanakan dengan Universitas Sumatera Utara sebaik-baiknya. Hal ini menuntut adanya petugas yang dapat memahami dan mampu melaksanakan tugas yang telah ditentukan baginya. Sehingga perlu dilakukannya seleksi bagi para karyawan. e. Pemeriksaan yang bebas Untuk menentukan apakah prinsip-prinsip pengendalian intern diterapkan secara efektif, sistem tersebut secara berkala harus diperiksa dan dinilai oleh auditor intern internal auditor, yang bebas independen terhadap pegawai yang bertanggung jawab atas kegiatan operasi perusahaan. f. Adanya bukti dan tindakan pengamanan Bukti-bukti dan tindakan pengamanan harus dimanfaatkan untuk melindungi aktiva perusahaan dan memastikan kecermatan data akuntansi. Prinsip ini dapat diterapkan dalam berbagai teknik dan prosedur, misalnya penggunaan perkiraan pengendali dan buku besar tambahan, penggunaan rekening bank dan tindakan pengamanan lain untuk uang kas, investasi, dan dokumen-dokumen berharga lain serta penggunaan berbagai macam peralatan mekanis. g. Pengendalian atas uang kas Karena nilainya yang tinggi dibandingkan dengan banyaknya serta mudahnya dipindahkan, aktiva ini paling mudah diselewengkan dan digunakan untuk kepentingan sendiri oleh pegawai. Karena itu merupakan keharusan bahwa uang kas harus dilindungi secara efektif dengan alat pengendalian yang khusus. Alat-alat pengendalian tersebut antara lain: Universitas Sumatera Utara 1 Rekening bank 2 Rekening koran 3 Rekening giro 4 Rekonsiliasi bank 5 Cek h. Pengawasan terhadap uang tunai Pengamanan untuk kas yang baik dan berfaedah baik bagi perusahaan sendiri maupun bagi masyarakat business ialah apabila kas perusahaan pada prinsipnya disimpan di bank dan semua pengeluaran dilakukan dengan cek. Secara garis besar pengawasan kas harus diarahkan kepada dua hal, yaitu: administrative dan accounting control sesuai dengan tanggung jawab manajemen terhadap kas yang secara umum terdiri dari: 1 Menyediakan kas dalam jumlah yang cukup untuk menjamin kelancaran operasi perusahaan instansi. 2 Menghindari terjadinya kas yang menganggur. 3 Meningkatkan efisiensi operasi dan mencegah terjadinya kerugian- kerugian sebagai akibat dari adanya tindak penyelewengan kas atau penyalahgunaan wewenang.

B. Tujuan dan Fungsi Pengawasan Intern Kas