UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MENGGUNAKAN BAHAN AJAR LEAFLET MELALUI MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM (PTK di Kelas VII MTs Al-Furqon Rawi, Tahun Pelajaran 2012/201

(1)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MENGGUNAKAN BAHAN AJAR LEAFLET MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PADA MATERI EKOSISTEM

(PTK di Kelas VII MTs Al- Furqon Rawi Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh

DIAN HERMAWAN Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG 2013


(2)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MENGGUNAKAN BAHAN AJAR LEAFLET MELALUI

MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PADA MATERI EKOSISTEM

(PTK di Kelas VII MTs Al-Furqon Rawi, Tahun Pelajaran 2012/2013) Oleh :

Dian Hermawan

Aktivitas siswa yang rendah berdampak pada hasil belajar siswa. Hasil belajar IPA siswa pada tahun pelajaran 2011/2012 kurang memuaskan. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPA pada kelas VII di MTs Al-Furqon Rawi rendah dikarenakan guru menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini adalah Penelitian Tidakan Kelas (PTK). Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan menggunakan bahan ajar leaflet yang dilaksanakan di kelas VII MTs Al-Furqon Rawi. Persentase rata-rata aktivitas siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I sebesar 65,0% siklus II persentase meningkat 8,8% menjadi 73,8% dan pada siklus III persentase meningat 8,8%


(3)

iv

menjadi 82,6% sedangkan hasil belajar siswa dilihat dari rata-rata mengalami kenaikan yang signifikan, pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa 62,24, pada siklus II 67,86 dan pada siklus III sebesar 76,11, dengan demikian penelitian ini telah berhasil untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Kata kunci : aktivitas, bahan ajar leaflet, hasil belajar, pembelajaran kooperatif tipe STAD


(4)

(5)

(6)

(7)

xi DAFTAR ISI

Halaman

COVER LUAR ………. i

COVER DALAM ………. iii

ABSTARAK ……… .. i

LEMBAR PERSETUJUAN ……… .. iv

LEMBAR PENGESAHAN ……….. .. v

LEMBAR PERNYATAAN ………. .. vi

PERSEMBAHAN ………. .. vii

MOTTO ……… viii

RIWAYAT HIDUP ………. … ix

SANWACANA ………. x

DAFTAR TABEL ……… xi

DAFTAR GAMBAR……… xii

I. PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang……….. 1

B.Rumusan Masalah………. 5

C.Tujuan Penelitian………... 5

D. Manfaat Penelitian………. 6

E. Ruang Lingkup Penelitian………. 6

F. Kerangka Pemikiran ……… .. 7

G.Hipotesis Tindakan ……… 11

II.TINJAUAN PUSTAKA ………. 12

A.Aktivitas Belajar Siswa……… 12

B.Hasil Belajar Siswa ……… 14

C.Bahan Ajar ……….. 16

D. Leaflet ……… 18


(8)

xii

F. Model Kooperatif Tipe STAD……… 20

III. METODE PENELITIAN……….… 22

A.Tempat dan Waktu Penelitian………….………... … 22

B.Subjek Penelitian ………... …. 22

C.Setting Penelitian………. …... 22

D.Faktor-faktor yang diteliti………... ….. 24

E. Prosedur Penelitian ………. 24

F. Instrumen Penelitian……… … 29

G.Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data……… 29

H.Teknik Analisis Data……… . 30

I. Indikator Keberhasilan………. 37

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 38

A. Hasil Penelitian………. 38

B. Pembahasan……… 56

V.SIMPULAN DAN SARAN……… 69

A. Simpulan………. 69

B. Saran……… 70

DAFTAR PUSTAKA ………. 71

LAMPIRAN Silabus ……….. 73

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……… 75

Lembar Kerja Siswa ……… 85

Kisi-Kisi Soal Pretest ……….. 112

Data Aktivitas Siswa ……….. 113

Data Kognitif Siswa ……… 114


(9)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan: Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2003:3).

IPA merupakan bagian dari pendidikan sains dan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yang ada. Agar tujuan itu tercapai maka guru harus melakukan perubahan dan inovasi dalam pembelajarannya karena selama ini guru hanya menggunakan metode ceramah yang kegiatan pembelajarannya terdiri dari


(10)

2

penjelasan guru dan latihan hingga proses pembelajaran berakhir (Depdiknas, 2005:16).

Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih banyak kegiatan – kegiatan yang menyimpang seperti: tidak mengikuti proses belajar mengajar saat jam pelajaran, berbicara diluar materi pelajaran dengan siswa lain, menggangu teman atau berkeliling ke kelompok lain. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa kelas VII masih rendah. Aktivitas siswa yang rendah berdampak kepada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 kurang memuaskan.

Hasil belajar siswa pada tahun pelajaran 2011/2012 di Madrasah Tsanawiyah Al Furqon Rawi, nilai rata-rata tes formatif siswa kelas VII pada materi

ekosistem pada tahun pelajaran 2011/2012 adalah 55,5, hanya 60% siswa yang memperoleh nilai ≥ 65. Nilai ini belum mencapai ketuntasan yang digunakan di Madrasah Tsanawiyah Al Furqon Rawi yaitu 75% dari jumlah siswa telah mencapai nilai ≥ 65. Kegiatan pembelajaran di kelas didominasi oleh guru sehingga siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Pada saat guru menyampaikan materi pelajaran, sebagian siswa hanya mendengarkan saja. Siswa mau bertanya kepada gurunya jika diberi stimulus oleh gurunya. Banyak siswa beranggapan bahwa pelajaran IPA itu sulit, dan sukar dipahami, sehingga siswa tidak tertarik dengan pelajaran IPA. Apabila disajikan soal-soal yang sedikit berbeda dari contoh, siswa tidak mampu mengerjakannya.


(11)

Seharusnya mereka dapat memecahkan masalah (soal) yang baru dipelajari, bukan hanya sekedar menghafal prosedur pemecahannya. Kenyataan yang ada di MTs Al-Furqon Rawi selama ini adalah pelajaran IPA lebih banyak

berlangsung secara satu arah. Selain itu, model yang digunakan dalam pembelajaran masih bersifat konvensional, guru lebih mendominasi pembelajaran sehingga siswa tidak terlibat secara aktif selama proses

pembelajaran. Guru belum menerapkan model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa dan yang sesuai dengan mata pelajaran sehingga proses pembelajaran yang seperti ini dapat mengakibatkan siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta kurang memiliki kemampuan dalam mengeksplorasi kemampuan penguasaan keterampilan pada pelajaran IPA. Hal ini dapat menjadi faktor penyebab rendahnya aktivitas siswa yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Permasalahan tersebut perlu ditanggulangi dengan pembelajaraan yang tepat untuk mengoptimalkan proses pembelajran dengan penyajian materi dan model pembelajaran yang menarik, yang lebih dominan melibatkan siswa sehingga siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Dari permasalahan diatas maka peneliti mencoba untuk menerapkan

pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa, dan tentunya model pembelajaran yang sesuai diterapkan pada pelajaran ini. Model pembelajaran yang digunakan yaitu model Student Teams Achievement Division (STAD) dengan menggunakan bahan ajar leaflet yang


(12)

4

dirasakan akan banyak bermanfaat bagi siswa untuk dapat menjadikan siswa lebih tertarik dengan pelajaran IPA serta meningkatkan hasil belajarnya. Model pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa, salah satu model pembelajaran yang dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Sanjaya ( 2010:203) pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok. Ada beberapa model pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah tipe STAD diduga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa karena STAD dapat melatih siswa untuk memecahkan masalah persoalan secara logis dengan cara berdiskusi dengan kelompoknya menggunakan lembar kerja siswa (LKS). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD, diterapkan mula-mula dengan mengelompokkan siswa yang terdiri dari 4 sampai 5 orang yang didasarkan atas kemampuan akademiknya. Pembelajaran dimulai dengan penjelasan materi oleh guru tentang konsep secara garis besarnya. Selanjutnya siswa diminta untuk belajar dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru dalam rangka memantapkan pemahaman terhadap konsep yang sudah diberikan oleh guru. Dengan adanya kerja sama di dalam

kelompok, diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.


(13)

Penelitian yang dilakukan oleh Aini (2011:ii) menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan bahan ajar leaflet dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siswa terutama untuk mata pelajaran IPA.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul ” Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Menggunakan Bahan Ajar Leaflet Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Ekosistem (PTK di MTs Al Furqon Rawi Kelas VII, Tahun Pelajaran 2012/2013.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar IPA siswa menggunakan bahan ajar leaflet melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok ekosistem?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA siswa mengunakan bahan ajar leaflet melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok ekosistem?


(14)

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Peningkatan aktivitas belajar IPA siswa menggunakan bahan ajar leaflet mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok ekosistem

2. Peningkatan hasil belajar IPA siswa mengunakan bahan ajar leaflet melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok ekosistem. D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tindakan kelas antara lain: 1. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII melalui pembelajaran model kooperatif tipe STAD menggunakan bahan ajar leaflet pada materi pokok ekosistem.

2. Bagi Guru

Diharapkan guru mempunyai wawasan keterampilan serta meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan cara pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dan bahan ajar leaflet.

Dapat memperoleh ilmu pengetahuan penerapan teori – teori yang di dapat dari bangku kuliah telaah kepustakaan.

3. Bagi Sekolah

Memberi masukan terhadap sekolah dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menngunakan bahan ajar leaflet materi pokok ekosistem.


(15)

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap penelitian ini, maka ruang lingkup penelitian dibatasi sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung, seperti kemampuan siswa mengemukan pendapat, bertanya, bekerjasama dengan teman,

berdiskusi dan mempersentasikan hasil diskusi kelompok.

2. Hasil belajar siswa ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh siswa setelah diberi tes setiap akhir siklus.

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD adalah model pembelajaran kooperatif, dimana siswa bekerja sama dalam satu kelompok terdiri dari 7 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 orang yang heterogen, terutama dari segi kognitifnya untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran di kelas. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini terdiri dari 5 komponen utama, yaitu presentasi kelas, kegiatan kelompok, evaluasi, pemberian skor individu dan penghargaan kelompok.

4. Materi pokok dalam penelitian ini adalah ekosistem yang terdapat pada SK 7: memahami saling ketergantungan dalam ekosistem dan KD 7.1:

menentukan ekosistem dan saling saling hubungan antara komponen ekosistem.

5. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 28 orang terdiri dari 12 orang laki – laki dan 16 orang perempuan.


(16)

8

F. Kerangka Pemikiran

Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Setiap siswa pasti menginginkan hasil belajarnya bagus. Untuk memperoleh hasil belajar yang bagus, siswa harus melakukan banyak aktivitas dalam pembelajaran, seperti mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang disampaikan guru, mengerjakan soal latihan dan lain-lain.

Guru harus berusaha menciptakan suasana kelas yang kondusif, sehingga siswa merasa senang belajar, kemudian guru harus mengaktifkan siswanya dalam proses pembelajaran di kelas. Untuk mengaktifkan siswa, usaha yang dilakukan guru adalah memberikan kesempatan belajar kepada siswanya sehingga proses pembelajarannya tidak didominasi oleh guru. Guru harus memilih model pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat aktif dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswanya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang cocok diterapkan untuk menghadapi siswa yang memiliki kemampuan heterogen. Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dibagi menjadi 7 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Model kooperatif tipe STAD diterapkan karena dalam belajar IPA siswa akan sering dihadapkan pada latihan soal-soal atau pemecahan masalah. Oleh karena itu, diskusi kelompok dengan teman sebaya untuk mengatasi


(17)

permasalahan sangat efektif dilakukan. Belajar dengan teman sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bertanya, siswa lebih mudah meminta pendapat dan saling bertukar pikiran mengenai pelajaran yang dilakukan.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD mengharuskan siswa untuk saling bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa tidak hanya dituntut untuk mencapai keberhasilan individu melainkan keberhasilan kelompoknya. Siswa yang berkemampuan tinggi menjadi tutor untuk temannya yang

berkemampuan rendah.

Bagi siswa yang berkemampuan rendah, bertanya kepada teman sebaya untuk mendapatkan kejelasan terhadap apa yang dijelaskan oleh guru akan menjadi lebih mudah dipahami karena biasanya mereka menggunakan bahasa dan ungkapan-ungkapan yang sama. Sedangkan bagi siswa yang berkemampuan tinggi akan lebih menguasai materi karena menjelaskan materi berulang-ulang kepada teman kelompoknya.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil aktivitas dan hasil belajar siswa dapat

ditingkatkan. Guru hanya sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan situasi belajar yang kondusif dimana siswa dapat merasa nyaman dalam proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran kooperatif kooperatif tipe STAD, diharapkan siswa lebih aktif, sehingga hasil belajar siswa kelas VII di


(18)

10

Madrasah Tsanawiyah Al - Furqon Rawi dapat meningkat. Berikut adalah bagan kerangka pemikiran:

Gambar 1. Gambar Bagan Kerangka Pemikiran Penghargaan

Individu

1. Diberikan kepada siswa dengan nilai yang lebih baik dari sebelumnya

2. Skor individu

disumbangkan untuk skor kelompok

Aktivitas Cooperative Learning STAD

Perencanaan Pembelajaran

Presentasi kelas

1. Interaksi siswa dalam kelompok 2. Saling bertanggung

jawab terhadap keberhasilan anggota kelompok

1. Tanya jawab 2. Interaksi siswa 3. Pemecahan masalah

Belajar Kelompok

Kuis/Tes individu

1. Dilakukan setelah 1-2 kali kegiatan kelompok 2. Nilai individu

mempengaruhi

Penghargaan Kelompok

Peningkatan hasil belajar

Berdasarkan perolehan skor individu dalam kelompok Pelaksanaan Pembelajaran


(19)

G.Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini :

1. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar IPA siswa kelas VII di MTS Al – Furqon Rawi dengan menggunakan bahan ajar leaflet melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok ekosistem? 4. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas VII di MTS

Al-Furqon Rawi dengan mengunakan bahan ajar leaflet melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok ekosistem?


(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A.Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas merupakan segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan siswa, maka proses pembelajaran yang terjadi akan semakin baik. Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan individu untuk mencapai perubahan tingkah laku. Seperti yang diungkapkan oleh Sardiman (2004: 21);

Pada prinsipnya belajar adalah berubah. Dalam hal ini yang

dimaksudkan belajar berarti usaha merubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu

pengetahuan, tetapi juga terbentuk percakapan, keterampilan, sikap, pngertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri.

Tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran bergantung pada diri siswa. Berawal dari minat dengan segala aktivitas-aktivitas selama mengikuti

pembelajaran menjadi salah satu penunjang keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu aktivitas siswa perlu diperhatikan sebab hal ini berperan penting dalam menentukan prestasi belajar siswa.


(21)

Sardiman (2004: 99) menyatakan bahwa;

Aktivitas belajar dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan

mengakibatkan adanya perubahan dalam dirinya.

Seseorang melakukan aktivitas belajar dalam keadaan sadar baik dalam fisik maupun mentalnya.

Sanjaya (2007: 132) menyatakan bahwa;

Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai tujuan yang diharapkan. Aktivitas tidak terbatas pada aktivitas fisik, akan

tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.

Aktivitas belajar meliputi aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar dua aktivitas tersebut saling terkait, sehingga dalam pembelajaran siswa diharapkan mempunyai keserasian antara aktivitas fisik dengan aktivitas mental yang dilakukan sehingga akan menghasilkan pembelajaran yang optimal.

Seseorang dikatakan aktif belajar jika dalam belajarnya mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan tujuan belajarnya, memberi tanggapan positif terhadap suatu

peristiwa dan mengalami atau turut merasakan sesuatu dalam proses belajarnya. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang secara sadar yang meliputi kegiatan fisik maupun mental yang diharapkan bisa menghasilkan pembelajaran yang optimal.

Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa, metode yang digunakan adalah pedoman Memes (2001: 36) sebagai berikut :


(22)

14

siswa < 75,6 maka dikategorikan cukup aktif. Bila nilai siswa < 59,4 maka dikategorikan kurang aktif.

B. Hasil Belajar Siswa

Keller dalam Abdurrahman (1999:39) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak. Menurut Tabrani (1991:51) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa berupa pernyataan dalam bentuk angka dan nilai tingkah laku.

Berdasarkan pendapat Tabrani dapat diketahui bahwa belajar adalah suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap. Sedangkan hasil belajar siswa diperoleh setelah berakhirnya proses pembelajaran.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:3):

”Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya penggal dan puncak proses belajar”.

Berdasarkan pendapat Dimyati dan Mudjiono, dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar siswa ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh siswa setelah diadakan tes.

Hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran berbeda-beda. Perbedaan hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut, Hamalik (2004:183):


(23)

”Perbedaan hasil belajar di kalangan para siswa disebabkan oleh berbagai alternatif faktor-faktor, antara lain: faktor kematangan akibat dari

kemajuan umur kronologis, latar belakang pribadi masing-masing, sikap dan bakat terhadap suatu bidang pelajaran yang diberikan.

Soemanto (1998:20) menyatakan, prestasi belajar anak sangat ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan oleh anak itu sendiri.

Berdasarkan pendapat Hamalik, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah aktivitas. Aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajarnya. Siswa yang aktif cenderung mendapatkan nilai yang tinggi dibandingkan siswa yang kurang aktif.

Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom dalam Sukardi (2008:75): membagi menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor ada tiga taksonomi yang dipakai untuk mempelajari jenis prilaku dan kemampuan internal akibat belajar yaitu:

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif terdiri dari enam prilaku yaitu, pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi 2) Ranah Afektif

Ranah afektif terdiri dari lima prilaku, yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi dan pembentukan ras hidup 3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor terdiri dari tujuh prilaku, yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerak dan kreatifitas

Dengan ranah-ranah tersebut kemampuan internal siswa dapat diamati selama proses belajar mengajar. Dengan ranah kognitif guru dapat mengukur

kemampuan siswa berdasarkan konsep pemahaman, dan pengetahuan siswa di dalam pembelajaran, ranah kognitif biasanya diberikan berupa soal-soal


(24)

16

latihan. Sedangkan ranah afektif digunakan untuk melihat kemampuan internal siswa berdasarkan prilaku siswa selama di dalam proses belaar mengajar. Sedangkan ranah psikomotorik adalah ranah yang digunakan untuk melihat gerak siswa/ praktik kerja siswa di dalam belajar, biasanya di dalam praktikum, atau tes unjuk kerja.

C.Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang dipergunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, berupa bahan tulis atau tidak tertulis, bahan ajar terdiri dari mengajar dan bahan. Jadi bahan ajar adalah bahan untuk mengajar (Darkuni, 2010:6).

Menurut Natalegawa (2010:4) bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan disekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan digunakan atau disajikan. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompotensi atau kompotensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompotensi secara utuh dan terpadu.

Bahan pelajaran merupakan bahan minimal yang harus dikuasai oleh siswa untuk dapat mencapai kompotensi dasar yang telah dirumuskan. Darkuni (2010:7) menyatakan bahwa,bahan ajar adalah perangkat materi yang disusun


(25)

secara sistematis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Bahan ajar paling tidak mencangkup antara lain:

1. Petunjuk belajar (bagi guru dan siswa) dengan demikian maka dalam pembelajaran akan ada acuan yang digunakan untuk mencapai kompotensi dasar

2. Kompotensi yang akan dicapai ditentukan dalam kurikulum

3. Isi materi yang sesuai dan selaras dengan kurikulum dan kompotensi dasar yang akan dicapai

4. Informasi pendukung pembelajaran misalnya: petunjuk, acuan atau wawasan yang relevan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan 5. Latihan – latihan yang berfungsi melatih pemahaman dan penguasaan

konsep – konsep yang harus dikuasai dan sesuai dengan kompotensi dasar 6. Petunjuk kerja (misalnya LKS) yang akan menetukan pencapaian

kompotensi

7. Evaluasi yang digunakan sebagai acuan untuk menilai pencapaian

kompotensi oleh siswa, selain itu digunakan juga untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran

8. Respon atau balikan terhadap evaluasi agar didapat masukan atau informasi berbagai kelemahan (juga kelebihan yang memerlukan perbaikan serta peningkatan).


(26)

18

D.Leaflet

Menurut Murni (2010:1) leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan atau dijilid. Agar terlihat menarik biasanya leaflet di desain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih dari kompotensi dasar.

Dalam membuat leaflet secara umum sama dengan membuat brosur bedanya hanya dalam penampilan fisiknya saja, sehingga isi leaflet sama dengan isi brosur. Leaflet biasanya ditampilkan dalam bentuk tiga atau dua kolom kemudian dilipat.

Menurut Setyo (2005:38-39) isi leaflet antara lain:

1. Judul diturunkan dari kompotensi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi

2. Kompotensi dasar atau materi pokok yang akan dicapai diturunkan dari kurikulum

3. Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik, memperhatikan penyajian kalimat yang disesuiakan dengan usia dan pengalaman

pembacanya

4. Tugas – tugas dapat berupa tugas membaca buku tertentu yang terkait dengan materi belajar dan membuat resumenya

5. Tugas dapat diberikan secara individu atau kelompok dan ditulis dalam kertas lain


(27)

7. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.

E.Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Menurut Lie (2004:12):

”Pembelajaran Kooperatif atau Cooperative Learning adalah sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur dengan guru bertindak sebagai fasilator”.

Berdasarkan pendapat Lie (2004:31) bahwa pembelajaran kooperatif dalam pelaksanannya adalah siswa belajar dalam kelompok kecil, namun tidak ada kesempatan bagi siswa untuk mengandalkan teman yang berkemampuan akademik tinggi dalam penyelesaian tugas kelompok. Hal ini disebabkan pada model pembelajaran kooperatif harus menerapkan lima unsur yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, evaluasi proses kelompok.


(28)

20

Pengelolaan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif, paling tidak ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai, yaitu:

1. Hasil belajar akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli berpendapat bahwa

pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa yang sulit. 2. Pengakuan adanya keragaman

Model pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan ras, suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial.

3. Pengembangan keterampilan sosial

Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan sosial siswa. Ketrampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran kooperatif antara lain adalah : berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, bekerja dalam kelompok , dan

sebagainya.

F. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert Slavin dkk di Universitas Johns Hopkins. Dalam pembelajaran ini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai lima orang siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda.


(29)

Menurut Slavin (1997:285), pembelajaran kooperatif tipe STAD terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu; (a) Pesiapan, (b) Presentasi Kerja, (c) Kegiatan kelompok, (d) Tes , dan (e) Penghargaan .

STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh kelompok dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.

Keunggulan dari metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah adanya kerja sama dalam kelompok dan dalam menentukan keberhasilan kelompok tergantung keberhasilan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling

memotivasi saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.


(30)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al Furqon Rawi pada Kelas VII Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 12 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Siswa dikelompokkan

menjadi 7 kelompok, dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang.

C. Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan berawal dari permasalahan yang dicapai oleh guru , Hopkins (1993:34) dan Elliot (1993:58) dalam Setyawan (2008). Secara garis besar langkah –langkah penelitian ditunjukkan dalam bagan berikut:


(31)

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan dalam (Hopkins, 1993:48) SIKLUS 3

SIKLUS 2 SIKLUS 1 Temuan Orientasi

dan kajian teori

Rencana Tindakan I

Refleksi Pelaksanaan

Tindakan I dan Observasi

Evaluasi

Rencana Tindakan II

Refleksi

Pelaksanaan Tindakan I dan

Observasi

Evaluasi

Rencana Tindakan III

Refleksi Pelaksanaan

Tindakan I dan Observasi

Evaluasi


(32)

24

3. Pelaksanaan tindakan

4. Evaluasi kegiatan atau monitoring pelaksanaan dan pengaruhnya

5. Refleksi atau mencari kendala dan pengaruh dari implementasi

6. Tindak lanjut (kembali ketahap 1 dan seterusnya)

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini untuk setiap siklus akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

a. Menentukan waktu penelitian

b. Menetapkan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan

c. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai penelitian

d. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

e.Membuat bahan ajar leaflet sebagai sumber belajar siswa yang akan digunakan

f. Membuat LKS yang akan dikerjakan oleh siswa

g. Membuat lembar observasi untuk mengukur aktivitas siswa

h. Membuat soal tes akhir yang akan diberikan kepada siswa

2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian ini direncanakan sebanyak tiga siklus dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:


(33)

a. Pendahuluan

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

2. Guru membacakan tujuan pembelajaran

3. Guru memberikan apresiasi kepada siswa.

Siklus I pertemuan ke I: “pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari tentang organisasi kehidupan. Unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup adalah sel. Kemudian sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Setelah itu sekelompok jaringan bekerja dengan fungsi tertentu disebut organ tertentu disebut sistem organ. Kemudian bermacam-macam organ akan membentuk suatu organisme atau makhluk hidup. Di dalam ekosistem makhluk hidup tunggal disebut individu. Kemudian

sekumpulan individu makhluk hidup sejenis yang hidup di habitat tertentu disebut populasi. Dan sekumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang hidup di habitat tertentu disebut komunitas. Kemudian apa yang dimaksud dengan ekosistem”. Apabila kalian memiliki kebun di belakang rumah kalian, disana tumbuh bunga-bunga dengan berbagai macam warna dan jenis. Kemudian terdapat capung-capung, kupu-kupu, kumbang, cacing dan hewan-hewan lain yang dapat dilihat disana. Disebut apakah interaksi yang terjadi di kebun tersebut? “semua makhluk hidup tidak dapat melakukan aktivitasnya sendiri tanpa adanya bantuan dari makhluk hidup lain. Contohnya manusia tidak dapat hidup apabila tidak ada nasi/beras. Jadi manusia


(34)

26

sangat bergantung pada tumbuhan padi untuk melangsungkan hidup. Peristiwa apakah yang terjadi dalam hubungan antar komponen biotik ini? Peristiwa apakah yang akan terbentuk dari peristiwa makan dan dimakan tersebut”?

4. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

Siklus II pertemuan ke I: “Hari ini kita akan mempelajari tentang saling hubungan antar komponen ekosistem dengan indikator

menjelaskan saling hubungan antar komponen biotik selain itu kalian dapat membuat contoh diagram rantai makanan dan jaring- jarring makanan.

Siklus III pertemuan ke I: “pertemuan kali ini kita akan melanjutkan sub materi berikutnya yaitu tentang pola interaksi antarorganisme, dengan indikator menjelaskan pola interaksi antarorganisme.

b. Kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang.

2. Guru memberi leaflet yang berisi materi yang akan dipelajari dan meminta siswa untuk membacanya.

3. Guru menjelaskan materi pelajaran secara garis besar dengan menggunakan bahan ajar leaflet tersebut


(35)

5. Guru memandu siswa berdiskusi dan menjawab LKS dengan membaca dan mengkaji sumber belajar yang relevan

6. Guru menginstruksikan perwakilan masing-masing kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya

7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang dipersentasikan oleh masing-masing kelompok

8. Guru memberi penguatan terhadap jawaban hasil diskusi siswa dan meluruskan miskonsepsi yang mungkin masih dimiliki oleh siswa.

c. Penutup

1. Guru menunjuk salah satu siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas.

2. Penghargaan kelompok

Guru memberikan penilaian kelompok seperti “Super Team”, “Great Team”, dan “Good Team”. Penilaian ini berdasarkan prestasi belajar yang dicapai anggota kelompoknya. Penelitian ini akan menjadi motivator siswa untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.

3. Guru memberikan tes akhir yang sama pada pertemuan terakhir siklus III kepada seluruh siswa.

4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam


(36)

28

Pengamatan adalah kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti.

4.Tahap Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran sebagai dasar perbaikkan pada siklus berikutnya.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah:

1 Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran

2 Lembar observasi aktivitas belajar untuk mengetahui aktivitas belajar siswa.

3 Lembar tes hasil belajar siswa setiap akhir siklus I, II dan pretest pada akhir pertemuan siklus untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa.


(37)

E. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian didapat langsung dari responden atau sampel penelitian.

Data penelitian ini terdiri dari:

1. Data kualitatif

Data kualitatif pada penelitian ini berupa:

a. Data aktivitas siswa diambil melalui lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Data aktivitas pengelolaan guru mengajar diambil melalui lembar observasi pengelolaan pembelajaran.

2. Data kuantitatif

Data ini berupa hasil tes belajar siswa yang meliputi data kognitif , afektif dan psikomotor yang diperoleh dari pemberian tes pada setiap akhir siklus.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah :

(1) Analisis Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diambil pada setiap pertemuan dengan menggunakan lembar pengamatan terhadap aktivitas siswa. Data aktivitas siswa yang akan dimunculkan adalah aktivitas yang relevan dengan keempat aspek kegiatan pembelajaran yang diamati.


(38)

30

Berikan penilaian Anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom nilai yang sesuai dengan keaktivan siswa

Tabel 1. Contoh Lembar Aktivitas Siswa

No Nama

Aspek yang diamati

a b c d e f

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Kelompok

1

2

3

4

Aspek yang diamati adalah kegiatan yang relevan dengan pembelajaran : a. Mengemukakan pendapat:

1. Siswa mampu mengemukakan pendapat dengan benar

2. Siswa mampu mengemukakan pendapat walaupaun masih salah 3. Siswa tidak mampu sama sekali untuk mengemukakan pendapat b. Bekerjasama dengan teman:

1. Siswa mampu bekerjasama dengan temannya dengan tepat 2. Siswa mampu bekerja sama dengan temannya tetapi tidak tepat 3. Siswa tidak dapat bekerjasama dengan temanya.

c. Berdiskusi kelompok:

1. Siswa mampu berdiskusi dengan kelompoknya secara baik 2. Siswa mampu berdiskusi dengan kelompok walaupun tidak baik 3. Siswa tidak mampu berdiskusi sama sekali.


(39)

d. Mempresentasi hasil kerja kelompok:

1. Siswa mampu mempersentasikan hasil kerja kelompoknya dengan baik

2. Siswa mampu mempersentasikan hasil kerja kelompoknya walaupun tidak baik

3. Siswa tidak mampu untuk mempersentasikan hasil kerja kelompoknya e. Menjawab pertanyaan dari guru:

1. Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat dan benar 2. Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru walaupun masih ada

yang kalimat yang kurang tepat

3. Siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru f. Mencatat/ menyimpulkan hasil diskusi:

1. Siswa dapat menyimpulkan atau mencatat hasil diskusi dengan benar 2. Siswa mampu membuat atau memcatat hasil diskusi walaupun kurang

tepat

3. Siswa tidak mampu menyimpulkan atau membuat hasil diskusi.

Proses analisis untuk data aktivitas siswa adalah sebagai berikut.

a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah skor dari setiap aspek aktivitas.

b) Persentase setiap siswa diperoleh dengan rumus:

Skor maksimumx 100%

skor Jumlah siswa

aktivitas

Nilai

c) Nilai aktivitas setiap siswa = % aktivitas


(40)

32

Nilai rata-rata =

siswa jumlah

siswa setiap

aktifitas nilai

Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa, metode yang digunakan adalah pedoman Memes (2001: 36) sebagai berikut :

Bila nilai siswa  75,6, maka dikategorikan aktif. Bila 59,4 nilai siswa < 75,6 maka dikategorikan cukup aktif. Bila nilai siswa < 59,4 maka

dikategorikan kurang aktif.

(2) Analisis pengelolaan pembelajaran guru

Data pengelolaan pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang diamati dalam menerapkan pembelajaran menggunakan inkuiri

terbimbing. Aspek yang diamati meliputi kegiatan perencanaan, kegiatan melaksanakan pembelajaran dan pengelolaan waktu. Data pengelolaan pembelajaran tiap siklus akan dianalisis sebagai berikut:


(41)

Tabel 2. Contoh Lembar Analisis Data pengelolaan Pembelajaran Guru

No Aspek yang diamati

Penilaian Dilakukan

1 2 3 4 Ya Tidak

I Kegiatan perencanaan

II Kegiatan melaksanakan pembelajaran A. Kegiatan Pendahuluan

 Mengucapkan salam dan berdo’a  Motivasi

B. Kegiatan Inti  Mengelola kelas

 Menjelaskan konsep materi pada siswa.  Memberi kesempatan pada siswa untuk

bertanya.

 Membimbing siswa merumuskan masalah.  Mengarahkan siswa menyelesaikan soal-soal

yang dirumuskan sendiri.

 Memilih rumusan soal yang baik, kemudian menugaskan siswa untuk menyelesaikannya didepan kelas.

 Menarik kesimpulan hasil pengajuan masalah oleh siswa

 Mengelola kelas C. Kegiatan Penutup  Memberikan evaluasi

 Menutup pembelajaran dengan berdo’a. III Pengelolaan waktu


(42)

34

Keterangan : 1 = Kurang baik 2 = Cukup baik 3 = Baik 4 = Sangat baik

Jumlah ceklist pada kolom “ terlaksana “ dihitung dan dibandingkan dengan jumlah semua aspek yang selanjutnya dapat dihitung persentase menurut rumus sebagai berikut :

% Penilaian = x100%

ti kyangdiama jumlahaspe

nilai jumlah

Penilaian pengelolaan pembelajaran guru yaitu :

80 – 100 = Sangat baik 66 – 79 = Baik

56 – 65 = Cukup 40 – 55 = Kurang 30 – 39 = Gagal

(3) Data tes hasil belajar siswa

Data hasil belajar siswa berupa soal tes kemampuan hasil belajar yang berbentuk pilihan ganda yang diambil tiap akhir siklus pembelajaran.


(43)

Tabel 3. Contoh Lembar Analisis Tes Hasil Belajar

Proses analisis untuk hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

a. Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah jumlah skor dari setiap soal.

b. Persentase pencapaian hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus:

% 100 % x maksimum Skor diperoleh yang Skor Belajar Hasil Pencapaian

c. Nilai hasil belajar siswa adalah:

Nilai hasil belajar siswa per tes = % Hasil belajar siswa

d. Nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus:

Jumlah siswa siswa setiap belajar hasil nilai siswa belajar hasil rata

Rata 

e. Ketuntasan hasil belajar berdasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum pada MTs Al-Furqon Rawi:

Bila nilai siswa  60, maka dikatagorikan tuntas (T)

Bila nilai siswa < 60, maka dikatagorikan belum tuntas (BT).

No Nama Soal Skor %

PHB

Nilai Kategori 1 2 ....

1. 2. .... Jumlah skor Skor maksimum Nilai rata-rata


(44)

36

Untuk kategori nilai rata-rata hasil belajar menggunakan Arikunto (2001: 245) yaitu:

Bila nilai siswa  66, maka dikategorikan baik.

Bila 55  nilai siswa < 66 maka dikategorikan cukup baik. Bila nilai siswa < 55 maka dikategorikan kurang baik. G. Indikator Keberhasilan

Adapun indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Meningkatnya aktivitas belajar siswa terhadap pelajaran IPA minimal 70 % siswa aktif (skor ≥ 75,6) setelah diterapkan pembelajaran

kooperatif tipe STAD menggunakan bahan ajar leaflet.

2. Meningkatnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPA setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang menggunakan bahan ajar leaflet dengan skor minimal 75 % siswa memperoleh nilai ≥ 65.


(45)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Nilai rata-rata aktivitas siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Al-Furqon Rawi pada materi ekosistem mengalami peningkatan pada tiap siklus I 65,0% siklus II meningkat 8,8% menjadi 73,8 % dan pada siklus III meningkat 8,8% menjadi 82,6%.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-Furqon Rawi, mengalami peningkatan disetiap siklusnya, siklus I sebesar 62,24 siklus II meningkat sebesar 67,86 dan siklus III ketuntasan belajar meningkat sebesar 76,11.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achiveverment Divisions (STAD) dengan menggunakan bahan ajar leaflet pada materi pokok ekosistem pada siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Al-Furqon Rawi, maka peneliti menyarankan:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achiveverment Divisions (STAD) sanagt tepat diterapkan pada materi pokok ekosistem karena pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(46)

61

2. Dari penelitian ini, model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achiveverment Divisions (STAD), mampu membuat siswa mandiri dalam menemukan dan menyelesaikan masalah pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat dengan sangat baik. Maka guru diharapkan agar dapat benar-benar memahami dan menerapkan setiap tahapan pada model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achiveverment Divisions (STAD).

3. Pengelolaan waktu dalam pembelajaran harus tepat, sehingga proses pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan mendapatkan hasil yang optimal.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. PT Rineka Cipta. Jakarta

Aini, Q. 2011. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Universitas Lampung. Lampung.

Arikunto, S. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bumi Aksara. Jakarta.

Bloom. 1957. Teknik Mengajar Secara Sistematis. PT Rineka. Jakarta Dahlan, M. D. 1984. Model-Model Mengajar. CV. Diponegoro. Bandung. Darkuni. 2010. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta. PT Rineka Cipta. Depdiknas. 2005. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Direktorat

Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta Djamarah, Syaiful B. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Rineka Cipta. Jakarta.

Hakim, T. 2005. Belajar Secara Efektif. Puspa Swara. Jakarta. Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hopkins, D.1993.A Teacher Guide To Classroom Research Open University. Philadelphia

Lie, A. 2004. Cooperatitif Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang kelas. Jakarta. Grasindo

Memes, W. 2000. Model pembelajaran IPA di SMP. Proyek pengembangan guru sekolah menengah. Depdiknas. Jakarta

Mujiati. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Juga Memiliki Pengaruh Terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Universitas Lampung. Lampung.


(48)

63

Mujiono dan Dimyati. 1999. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Murni. 2010. Panduan Penyusunan Bahan Ajar. Jakarta.

http://www.murni-umi.blogsport.com (05 Januari 2013. 19.00 Wib) Sardiman, A. M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja

Grafindo. Jakarta.

Sanjaya, W. 2007. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara. Jakarta

Setyono. B. 2005. Penyusunan Bahan Ajar Pdf. Jakarta. http://www.smasewon.com. (12 Januari 2013 19.00 wib) Setiawan. 2005. Pendidikan Menurut Undang-undang.

http://www.depdiknas.go.id. (26 Desember 2012 jam 15.00 WIB).

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Bumi Aksara. Jakarta.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Reseach and Practice. Boston. Allyn and Bacon

Soemanto. 1998. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Sudijono, A. 1996. Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Wardhani,I.G.K. 2005. Model Pembelajaran Kooperatif.


(49)

69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160


(50)

64

SILABUS

Nama Sekolah : MTS Al-Furqon Rawi Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VII/Genap Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetisi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

Kompetisi Dasar : 7.1 Menentukan Ekosistem dan saling hubungan antar komponen ekosistem

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi Waktu (menit) Sumber/ Bahan 1. Komponen penyusun, satuan-satuan, dan macam-macam ekosistem

2. Saling hubungan antar komponen ekosistem

Siswa berdiskusi melalui model STAD dengan menggunakan bahan ajar leaflet tentang komponen penyusun ekosistem dan mendefinisikan satuan makhluk hidup dalam ekosistem

Siswa berdiskusi melalui model STAD dengan menggunakan bahan ajar leaflet tentang saling hubungan antar komponen biotik dan membuat contoh rantai

makanan serta jaring-jaring makanan dalam ekosistem

Menjelasakan

komponen-komponen penyusun ekosistem Membedakan satuan makhluk hidup dalam ekosistem

Menjelaskan saling hubungan antar komponen biotik

Membuat contoh diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan Jenis penilaian: Tes tertulis Bentuk: Lembar observasi Uraian Teknik penilain: Tes akhir pada setiap siklus

2x 40 menit Sumber:

Pratiwi, D.A. 2006. Biologi SLTP/MTS Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Sugiaanto, Teguh.2006.Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta: Depdiknas Internet: http://semi-yanto.blogsport.com (19 Januari 2013.1900 WIB)


(51)

antarorganisme dengan menggunakan bahan ajar leaflet tentang pola interaksi antarorganisme dalam ekosistem.

interaksi antarorganisme. Bahan:

LKS Leaflet

Mengetahui, Penengahan, Mei 2013

Guru Mitra Peneliti

Shantika Irmala,S.Pd. Dian Hermawan

NIP - NPM 1013072002

Kepala MTS Al-Furqon Rawi

Drs Baijuri Mansyur NIP -


(52)

66

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : MTs AL FURQON RAWI

Kelas / Semester : VII (Tujuh)/ Genap

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Alokasi waktu : 2 X 40 menit

Siklus/Pertemuan : I /Pertemuan 1 dan 2

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

Kompetensi Dasar : 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem.

Indikator :

1. Menjelaskan komponen-komponen ekosistem.

2. Membedakan satuan makhluk hidup dalam ekosistem.

A.Tujuan Pembelajaran Siswa mampu :

1. Menentukan macam – macam ekosistem

2. Membedakan antara komponen biotik dan abiotik. 3. Membedakan satuan makhluk hidup dalam ekosistem

4. Menjelaskan pengertian individu, populasi, komunitas dan ekosistem

B.Materi Pembelajaran

1. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem 2. Komponen – komponen penyusun ekosistem

C.Model Pembelajaran

1. Student Teams Achievements Division (STAD) D.Langkah-Langkah Kegiatan

Macam

Kegiatan Kegiatan Guru

Aktivitas Siswa yang diamati

Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan

penjelasan guru


(53)

2. Memberikan apresiasi”Pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari tentang organisasi kehidupan. Unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup adalah sel. Kemudian sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Setelah itu sekelompok

jaringanbekerja dengan fungsi tertentu disebut organ. Beberapa organ yang terangkai dan mempunyai fungsi tertentu disebut sistem organ.

Kemudian bermacam -macam organ akan membentuk suatu organism atau makhluk hidup. Didalam ekosistem makhluk hidup tunggal disebut individu. Kemudian sekumpulan individu makhluk hidup yang sejenis yang hidup di habitat tertentu disebut populasi. Dan sekumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang hidup di habitat tertentu disebut komunitas. Sedangkan apa yang kalian ketahui tentang ekosistem? 3. Memberikan motivasi kepada siswa”

hari ini kita akan mempelajari tentang satuan makhluk hidup dan komponen ekosistem. Dengan mempelajari satuan makhluk hidup dan komponen penyusun ekosistem kalian dapat mengetahui apa saja yang termasuk komponen biotik dan komponen abiotik yang ada di lingkungan sekitar kita. Selain itu kalian dapat

membedakan apa individu, populasi dan komunitas”.

Menjawab pertanyaan guru

Mendengarkan penjelasan guru

Kegiatan Inti 1. Menginformasikan kepada siswa untuk duduk dalam kelompok sesuai

Mengkondisikan dirinya ke dalam


(54)

68

dengan pembagian kelompok yang telah ditentukan.

2. Membagikan leaflet berisi materi yang akan dipelajari dan meminta siswa untuk membacanya.

3. Menjelaskan secara garis besar tentang komponen penyusun dan satuan makhluk hidup dalam ekosistem dengan menggunakan leaflet tersebut.

4. Memberikan LKS kepada setiap kelompok dan membimbing siswa dalam berdiskusi dengan cara berkeliling ke setiap kelompok. 5. Menginstruksi perwakilan masing –

masing kelompok untuk

mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya.

6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang dipersentasikan oleh masing-masing kelompok. 7. Guru memberikan penguatan terhadap

jawaban hasil diskusi siswa dan menambahkan informasi yang kurang dari hasil diskusi.

kelompok yang sudah ditentukan Membaca leaflet Mendengarkan penjelasan guru Berdiskusi dan mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk yang tertulis Mempersentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya Menanyakan hal-hal yang masih belum dimengerti

Mendengarkan dan mencatat penjelasan guru

60 Menit

Penutup 1.Membimbing siswa membuat

kesimpulan materi yang telah dipelajari 2.Memberikan penilaian kelompok

seperti “ Super Team”,”Great Team”, dan “Good Team” kepada kelompok dengan nilai LKS paling besar.

Membuat kesimpulan


(55)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : MTs AL FURQON RAWI

Kelas / Semester : VII (Tujuh)/ Genap

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Alokasi waktu : 2 X 40 menit

Siklus/Pertemuan : II/ pertemuan ke 1 dan 2

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

Kompetensi Dasar : 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem.

Indikator :

1. Menjelaskan saling hubungan antar komponen biotik 2. Membuat contoh diagram rantai makanan dan jaring –

jaring makanan

A.Tujuan Pembelajaran Siswa mampu :

1. Menjelaskan pengertian rantai makanan dan jaring – jaring makanan

2. Menjelaskan peranan organisme dalam proses aliran energi dalam ekosistem 3. Menggambarkan rantai makanan dan jaring – jaring makanan.

B. Materi Pembelajaran

1. Saling hubungan antar komponen biotik

C. Model Pembelajaran

1. Student Teams Achievements Division (STAD) Macam

Kegiatan Kegiatan Guru

Aktivitas Siswa yang diamati

Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

2. Memberikan apresiasi dengan menanyakan ”Apabila kalian

Mendengarkan penjelasan guru


(56)

70

memiliki kebun di belakang rumah kalian, disana tumbuh bunga-bunga dengan berbagai jenis dan macam warna. Kemudian terdapat capung-capung, kupu-kupu, lebah,cacing dan hewan lainnya yang dapat dilihat disana. Disebut apakah interaksi yang terjadi dikebun tersebut?”

3. Memberikan motivasi kepada siswa” pertemuan kali ini kita akan melanjutkan sub materi berikutnya yaitu saling hubungan antar

komponen biotik. Dengan mempelajari ini, kalian dapat menyadari bahwa semua makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan bantuan dari

makhluk hidup yang lain. Selain itu kalian akan dapat membedakan antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan”.

Menjawab pertanyaan guru

Mendengarkan penjelasan guru

Kegiatan Inti 1. Membimbing siswa ke dalam kelompok, dimana masing masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa 2. Membagikan leaflet berisi materi

yang akan dipelajari dan meminta siswa untuk membacanya.

3. Menjelaskan secara garis besar tentang saling hubungan antar komponen biotik dengan menggunakan leaflet tersebut.

4. Memberikan LKS kepada setiap kelompok dan membimbing siswa dalam berdiskusi dengan cara berkeliling ke setiap kelompok.

Mengkondisikan dirinya ke dalam kelompok yang sudah ditentukan Membaca leaflet Mendengarkan penjelasan guru Berdiskusi dan mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk yang tertulis 60 Menit


(57)

5. Menginstruksi perwakilan masing – masing kelompok untuk

mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya.

6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang dipersentasikan oleh masing-masing kelompok. 7. memberikan penguatan terhadap

jawaban hasil diskusi siswa dan menambahkan informasi yang kurang dari hasil diskusi.

Mempersentasikan jawaban hasil diskusi kerja kelompoknya Menanyakan hal-hal yang masih belum dimengerti

Mendengarkan dan mencatat

penjelasan guru

Penutup 1. Membimbing siswa

mengumpulkan materi yang telah dipelajari

2. Memberikan penilaian kelompok seperti “ Super Team”,”Great Team”, dan “Good Team” kepada kelompok dengan nilai LKS paling besar.

Membuat kesimpulan


(58)

72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : MTs AL FURQON RAWI

Kelas / Semester : VII (Tujuh)/ Genap

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Alokasi waktu : 2 X 40 menit

Siklus/Pertemuan : III/Pertemuan ke1 dan 2

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

Kompetensi Dasar : 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem.

Indikator : 1. Menjelaskan pola interaksi antar organisme.

A.Tujuan Pembelajaran Siswa mampu :

1. Membedakan antara antibiosis, predasi, kompetisi, simbiosis 2. Menjelaskan bentuk – bentuk simbiosis.

B. Materi Pembelajaran

1. Pola interaksi antarorganisme

C. Model Pembelajaran

1. Student Teams Achievements Division (STAD) Macam

Kegiatan Kegiatan Guru

Aktivitas Siswa yang diamati

Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

2. Memberikan apresiasi “semua makhluk hidup tidak dapat melakukan aktivitas nya sendiri tanp adanya bantuan dari makhluk hidup lain.

Mendengarkan penjelasan guru

Menjawab pertanyaan guru


(59)

Contohnya manusia tidak dapat hidup apabila tidak ada nasi/beras. Jadi manusia sangat bergantung pada tumbuhan padi untuk melangsungkan hidup. Peristiwa apakah yang terjadi dalam hubungan antar komponen biotik ini? Peristiwa apakah yang akan terbentuk dari peristiwa makan dan dimakan tersebut? 3. Memberikan motivasi

kepada siswa”pada pertemuan terakhir kita akan mempelajari tentang pola interaksi antar organisme. Dengan mempelajari ini kalian dapat mengetahui dan membedakan pola interaksi yang dilakukan oleh makhluk hidup.”

Mendengarkan penjelasan guru

Kegiatan Inti 1.Membimbing

siswa ke dalam kelompok, dimana masing masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa 2.Membagikan

leaflet berisi materi yang akan dipelajari dan meminta siswa untuk membacanya. 3.Menjelaskan secara Mengkondisikan dirinya ke dalam kelompok yang sudah ditentukan Membaca leaflet Mendengarkan penjelasan guru Berdiskusi dan mengerjakan LKS sesuai dengan 60 Menit


(60)

74

garis besar tentang saling hubungan antar komponen biotik dengan menggunakan leaflet tersebut. 4.Memberikan LKS kepada setiap kelompok dan membimbing siswa dalam berdiskusi dengan cara berkeliling ke setiap kelompok. 5.Menginstruksi perwakilan masing – masing

kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya. 6.Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang dipersentasikan oleh masing-masing kelompok. 7.Memberikan penguatan terhadap jawaban hasil diskusi siswa dan

petunjuk yang tertulis Mempersentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya Menanyakan hal-hal yang masih belum dimengerti

Mendengarkan dan mencatat


(61)

menambahkan informasi yang kurang dari hasil diskusi.

Penutup 1. Membimbi

ng siswa mengumpu lkan materi yang telah dipelajari 2. Memberika n penilaian kelompok seperti “ Super Team”,”Gr eat Team”, dan “Good Team” kepada kelompok dengan nilai LKS paling besar. Membuat kesimpulan 10 menit

E. Sumber Pembelajaran

1.Bahan : Lembar kerja siswa tentang satuan makhluk hidup dan komponen penyusun ekosistem, saling hubungan antar komponen biotik dan pola interaksi

2. Sumber : Leaflet, yang disusun dari beberapa literatur terkait

Pratiwi, D.A. 2006. Biologi SLTP/MTS Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Sugiaanto, Teguh.2006. Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta

Internet : http://semi-yanto.blogsport.com


(62)

76

1. Teknik : Tes akhir (post test)

2. Bentuk : Soal pilihan jamak sebanyak 20 soal

Mengetahui, Penengahan, 30 Mei 2013

Guru Mitra Peneliti

Shantika Irmala,S.Pd. Dian Hermawan

NIP - NPM 1013072002

Kepala MTS Al-Furqon Rawi

Drs Baijuri Mansyur NIP -


(63)

A. KEGIATAN KELOMPOK

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara mendiskusikannya kepada kelompok kalian secara benar.

1. Berdasarkan pengamatan yang telah kalian baca dalam leaflet makakah yang merupakan: dari populasi, komunitas dan individu pada gambar di bawah ini:

Gambar a Gambar b Gambar c

a. Jawab:

LKS 1

Kelompok :

Nama : 1. ... 2...

Tujuan Pembelajaran :

Secara berkelompok siswa mampu :

1. Membedakan satuan makhluk hidup dalam ekosistem


(64)

78

... ... ...

b. Jawab:

... ... ...

c. Komunitas

Jawab :

...

2. Jelaskan apa perbedaan antara komunitas dan ekosistem ! Jawab:

……… ………

3. Perhatikan gambar berikut!

Berikanlah penjelasan dari gambar diatas! Jawab :

……… ………

4. Dari penjelasan macam-macam ekosistem yang terdapat dalam leaflet, tentukan gambar manakah yang merupakan ekosistem alami dan ekosistem buatan ! berikan pendapatmu !

Jawab:

……… ………

5. Pada komponen biotik terdapat produsen, konsumen dan pengurai jelaskan pengertian dari ketiga komponen tersebut!


(65)

Jawab:

……… ………

Kunci Jawaban LKS 1

(Satuan Makhluk Hidup dan Komponen Penyusun Dalam Ekosistem)

1. a. Gambar a seekor Kucing yaitu individu karena hanya terdapat organisme tunggal

b .Gambar b populasi ayam yaitu populasi, karena terdapat sekumpulan individu makhluk hidup sejenis (ayam) yang hidup di habitat tertentu

c. Gambar c adalah gambar kolam ikan yaitu komunitas, karena terdapat berbagai jenis makhluk hidup yang hidup bersama dan saling berinteraksi di habitat tertentu. Ada populasi ikan, eceng gondok dll.

2 Komunitas adalah berbagai jenis makhluk hidup yang hidup bersama dan saling berinteraksi di habitat tertentu, sedangkan ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

3. Pada gambar tersebut terdapat kumpulan populasi rusa yang berada pada daerah tertentu serta saling berinteraksi.

4. Gambar hutan merupakan ekosistem alami. Alasannya karena ekosistem yang terbuat atau terbentuk secara alami sebagai akibat adanya alam (terbentuk secara alamiah) atau tampa adanya campur tangan manusia. Gambar sawah merupakan ekosistem buatan. Alasannya karena ekosistem tersebut dibuat oleh manusia.

5. Produser adalah golongan makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri. Golongan ini adalah semua tumbuhan yang mempunyai zat hijau daun (klorofil). Dengan bantuan sinar (matahari), tumbuhan melakukan fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen

Konsumer adalah kelompok makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Kelompok ini meliputi semua hewan dan manusia. Untuk memperoleh


(66)

80

Setiap hewan yang makan tumbuhan secara langsung dinamakan konsumer tingkat I. Hewan yang makan konsumer tingkat I disebut konsumer tingkat II dan seterusnya. Pengurai atau dekomposer bertugas menguraikan kembali zat yang terdapat dalam makhluk hidup yang sudah mati. Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur yang bersifat saprofit (hidup pada sampah atau sisa makhluk hidup). RUBRIK LKS 1

No.

Soal Tujuan pembelajaran skor Aspek yang dinilai 1 Membedakan satuan

makhluk hidup penyusun ekosistem

12 Mampu menjawab dengan benar semua 7 Hanya mampu menjawab 2 saja

3 Hanya mampu menjawab 1saja 2 Menjawab tetapi kurang tepat 2 Membedakan satuan

makhluk hidup penyusun ekosistem

10 Mampu menjawab dengan tepat 5 Hanya mampu menjawab 1 saja 2 Menjawab tetapi kurang tepat 3 Membedakan satuan

makhluk hidup penyusun ekosistem

15 Mampu menjawab dengan benar 2 Menjawab tetapi jawaban kurang tepat 4 Membedakan macam –

macam ekosistem

10 Mampu menjawab dengan tepat dan benar semua

5 Hanya mampu menjawab 1 saja 2 Menjawab teatpi masih kurang tepat 5 Menjelaskan komponen

biotik penyusun ekosistem

10 Mampu menjawab dengan tepat dan benar semua

8 Hanya menjawab 2 saja dengan tepat 5 Mampu menjawab 1 saja dengan tepat 2 Menjawab tetapi jawabannya kurang tepat Skor Maksimal : 100

Teknik Penskoran:

Skor = Nilai yang diharapkan R = Jumlah skor yang diperoleh


(67)

TES KEMAMPUAN HASIL BELAJAR SIKLUS I

Sekolah : MTs Al-Furqon Rawi Materi Pokok : Ekosistem

Waktu : 30 menit

Petunjuk Umum:

1. Tuliskan terlebih dahulu nama dan kelasmu pada lembar jawaban.

2. Jawablah terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah dan periksa kembali lembar jawabanmu sebelum dikumpulkan.

3. Tidak diperkenankan untuk saling bekerja sama.

Nama :………. Kelas:……….

Soal Uraian

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem? Jawab :

……… ………

2. Tuliskan 2 macam ekosistem? Jawab :

……… ……….

3. Apakah peranan dari pengurai dalam suatu ekosistem? Jawab :

……… ………

4. Tuliskan 3 komponen abiotik dan biotik dalam ekosistem? Jawab :


(68)

82

……… ………

5. Sekumpulan makhluk hidup yang sejenis pada suatu tempat disebut?

Jawab :

………..……… ………..


(69)

Kelompok :

Nama : 1……… 2……… 3……… 4………

………

Tujuan Pembelajaran :

Diharapkan siswa mampu :

1) Menjelaskan peranan organisme dalam ekosistem

2) Menjelaskan pengertian rantai makanan dan jaring –jaring makanan

Petunjuk

1. Kerjakan bersama teman satu kelompokmu!

2. Gunakan gambar untuk menjawab pertanyaan dalam LKS ini!

3. Tuliskan jawaban dengan ringkas dan jelas pada tempat yang disediakan! 4. Presentasikan hasil karya kelompokmu!

Saling Ketergantungan Antarkomponen Biotik dan Abiotik

Perhatikan berbagai komponen yang menyusun ekosistem akuarium. Tentunya kamu ingat peran masing-masing komponennya, bukan? Tumbuhan dalam akuarium dan hewan yang ada dalam akuarium, waktu bernapas mengambil oksigen yang terlarut dalam air. Pernapasan hewan dan tumbuhan mengeluarkan CO2 dan HO2 ke dalam air yang digunakan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari. Proses fotosintesis tersebut akan menghasilkan makanan serta melepaskan O2 ke air, yang diperlukan oleh hewan maupun tumbuhan itu sendiri.


(70)

84

A. Kegiatan Kelompok

Pahami dan diskusikan soal-soal berikut ini, setiap kelompok yang sudah mengerti bertanggung jawab untuk dapat menjelaskan kepada anggota kelompok lain supaya semua anggota kelompok itu mengerti!

1. Perhatikan gambar rantai makan pada ekosistem sawah berikut ini !

Tuliskan peranan masing – masing dari gambar rantai makanan di atas !

1) Tanaman padi berperan sebagai ……… 2) Belalang berperan sebagai ……… 3) Katak berperan sebagai ……… 4) Ular berperan sebagai ………. 5) Jamur berperan sebagai ………..

2. Berdasarkan gambar pada no 1, tuliskan apa yang terjadi apabila populasi ular menurun!


(71)

Jawab :

……… ………

3. Tuliskan perbedaan antara rantai makan dan jaring jaring makanan Jawab :

……… ………

4. Tuliskan/ buatlah rantai makanan pada ekosistem sawah yang kamu ketahui Jawab :

……… ………

5. Perhatikan data berikut ini:

Susunlah organisme di bawah ini sehingga menjadi suatu jaring-jaring makanan dalam suatu habitat !

a. Padi b. Tikus c. Ulat d. Ayam

e. Katak f. Tumbuhan hijau g. burung elang h. Belalng i. Ular

Jawab :

……… ………


(72)

86

Kunci jawaban LKS 2

(Saling Hubungan Antar Komponen Biotik)

1. 1). Produser (tanaman padi) 2). Konsumer I (belalang) 3). Konsmuner II (katak) 4). Konsumer Puncak (ular)

5). Dekomposer atau pengurai (jamur)

2. Apabila populasi ular menurun, maka akan berdampak langsung pada populasi katak dimana katak akan bertambah banyak karena tidak ada ular yang memangsanya..

3. Rantai makanan merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu. Sedangkan jarring – jarring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam ekosistem.

4. Padi Belalang Tikus Burung elang Bakteri

Belalang

5. Tumbuhan hijau Ulat Burung pemakan serangga Rubah


(73)

RUBRIK LKS 3 No.

Soal Tujuan pembelajaran skor Aspek yang dinilai 1 Menyebutkan pola

interaksi antarorganisme

10 Mampu menjawab semua dengan tepat 8 Hanya mampu menuliskan 4 saja

5 Mampu menuliskan kurang dari 4 2 Membedakan antara

simbiosis dan kompetisi

12 Menuliskan menuliskan semua alasan dengan tepat

10 Hanya mampu menuliskan 4 alasan kurang tepat

5 Mampu menuliskan kurang dari4 3 Membedakan antara

simbiosis dan kompetisi,

10 Menuliskan perbedaan antara simbiosis dan kompetisi dengan tepat

5 Menuliskan perbedaan antara simbiosis dan kompetisi namun kurang tepat 4 Menjelaskan

bentuk-bentuk simbiosis

10 Menuliskan bentuk simbiosis dan alasannya dengan tepat

5 Menuliskan bentuk simbiosis dengan benar namum alasannya tepat

3 Salah dalam menuliskan bentuk simbiosis namun alasannya tepat

5 Menjelaskan bentuk-bentuk simbiosis

12 Mampu menguraikan penyebab terjadinya kompetisi denga tepat

5 Menguraikan penyebab kompetisi namun kurang lengkap/tepat

Skor Maksimal : 100 Teknik Penskoran:

Skor = Nilai yang diharapkan R = Jumlah skor yang diperoleh N = Jumlah total skor maksimal


(74)

88

TES KEMAMPUAN HASIL BELAJAR SIKLUS II

Sekolah : MTs Al-Furqon Rawi Materi Pokok : Ekosistem

Waktu : 30 menit

Petunjuk Umum:

1. Tuliskan terlebih dahulu nama dan kelasmu pada lembar jawaban.

2. Jawablah terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah dan periksa kembali lembar jawabanmu sebelum dikumpulkan.

3. Tidak diperkenankan untuk saling bekerja sama.

Nama :………. Kelas:……….

Soal Uraian

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apakah perbedaan rantai makanan dan jaring- jaring makanan? Jawab :

……… ………...

2. a. Rumput b. Ulat c. Belalang d. Tikus e. Ayam f. Katak g. Ular

h. Burung elang

dari data diatas buatlah gambar piramida makanan! Jawab :

……… ………


(75)

Jawab :

……… ……….

4. Buatlah jaring- jaring makanan dari data nomor 3! Jawab :

……… ………

5. Dalam suatu ekosistem terdapat tikus, kucing, rumput, jamur. Organisme yang sangat tergantung pada konsumen adalah?

Jawab :

……… ………


(76)

90

Kelompok :

Nama : 1……….. 2……….. 3……….

……….. ………. Tujuan Pembelajaran :

Diharapkan siswa mampu :

Petunjuk

1. Kerjakan bersama teman satu kelompokmu!

2. Gunakan leaflet untuk menjawab pertanyaan dalam LKS ini! 3. Tuliskan jawaban dengan ringkas dan jelas pada tempat yang disediakan! 4. Presentasikan hasil karya kelompokmu!

Interaksi

Interaksi berarti berhubungan. Kita sudah mengetahui hubungan antara makhluk hidup dapat berupa rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Sekarang kita akan mengenal suatu bentuk interaksi khusus makhluk hidup, yaitu simbiosis. Kata simbiosis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti bersama dan bios berarti hidup atau kehidupan. Jadi, simbiosis adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis dalam hubungan yang bersifat langsung dan erat.

Berdasarkan sifatnya simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, LKS 3


(77)

A. Kegiatan kelompok

1. Setelah kalian mengamati leaflet maka prediksikan interaksi yang mungkin terjadi diantara organisme berikut ini !

No Gambar Jenis makhluk hidup

Interaksi yang terjadi

1 A Kupu-kupu

……….. Bunga sepatu

2 B Benalu/ Tali putri

……… Tumbuhan inang

3 C Kerbau

……… Burung jalak

4 D Singa

……… Rusa

5 E Kambing dan sapi

……… Rumput

6 F Anggerek ………

.. Tumbuhan inang

7 G Jamur penicillium ………

. Bakteri

2. Berdasarkan keterangan yang ada pada soal no. 1 di atas, berikan alasan pada masing –masing gambar mengapa kalian menjawab demikian!

Jawab :

……… ……… 3. Jelaskan perbedaan antara simbiosis mutualisme dengan kompetisi !

Jawab :

……… ……… 4. Suatu hari Ferdi sedang pergi ke sawah, kemudian ia melihat ada seekor burung

jalak yang sedang hinggap pada seekor kerbau yang sedang makan rumput . Dari keterangan tersebut interaksi apa yang terjadi antara burung jalak dengan kerbau? Mengapa demikian?


(78)

92

Jawab :

……… ……… 5. Uraikan mengapa terjadi kompetisi dalam suatu ekositem !

Jawab :

……… ………


(79)

Kunci Jawaban LKS 3

(pola interaksi antar organisme) 1.

No Gambar Jenis makhluk hidup Interaksi yang terjadi

1 A Kupu-kupu

Simbiosis mutualisme Bunga sepatu

2 B Benalu/ Tali Putri

Simbiosis parasitisme Tumbuhan inang

3 C Kerbau

Simbiosis mutualisme Burung jalak

4 D Singa

Predasi Rusa

5 E Kambing dan sapi

Kompetisi Rumput

6 F Anggerek

Simbiosis komensalisme Tumbuhan inang

7 G Jamur penicillium

antibiosis Bakteri Aureus

atahylococus

2. A. Pada kupu – kupu dan bunga sepatu terjadi simbiosis mutualisme, karena kedua organisme ini saling menguntungkan. Kupu-kupu mendapatkan makanan berupa nektar yang dihisap dari bunga dan bunga sepatu sendiri terbantu dalam proses penyerbukan B. Pada Benalu/Tali putri dan tumbuhan inang terjadi simbiosis parasitisme dimana

Benalu/Tali Putri diuntungkan dengan mendapatkan sari makanan dari tumbuhan inang, sementara tumbuhan inang tidak dapat berfotosintesis. Tumbuhan inang merasa dirugikan karena makannya selalu diambil oleh Benalu/Tali putri.

C. Pada kerbau dan burung jalak terjadi interaksi mutualisme yaitu burung jalak dapat memperoleh makanan berupa kutu yang menepel pada tubuh kerbau. Tubuh kerbau terbebas dari kutu yang menempel pada tubuhnya karena dimakan oleh burung jalak. Tetapi hal ini tidak bersifat wajib sebab burung jalak tidak hanya memperoleh makanan berupa kutu dari kijang saja tetapi bisa melalui kerbau, zebra, gajah dll D. Antara singa dan rusa terjadi predatorisme yaitu hewan yang satu memangsa hewan

yang lainnya. Dalam hal ini singa memangsa rusa sebagai makanannya. E. Antara kambing dan sapi terjadi kompetisi dimana adanya kebersamaan dalam

memperebutkan makanan yaitu rumput. Persaingan tersebut terjadi karena adanya persamaan kebutuhan dalam hal makanan mereka yaitu rumput.


(80)

94

F. Pada tanaman inang dengan tanaman anggerek terjadi simbiosis komensalisme, dimana salah satu organisme mendapat keuntungan tetapi organisme yang lain tidak dirugikan. Dalam hal ini anggerek menggunakan pohon inang yang ditempelinya sebagai tempat hidupnya, tetapi pohon inang tidak merasa dirugikan karena anggerek tidak mengambil makanan darinya.

G. Antara jamur Penicillin notatum dan bakteri Aureus atahylococus terjadi interaksi antibiosis. Jamur ini menghasilkan zat antibiotik penisilin sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri Aureus atahylococus yang hidup bersamanya.

3. Simbiosis mutualisme adalah cara hidup bersama yang saling menguntungkan antara kedua makhluk hidup yang berlainan spesies dan bersifat wajib. Artinya kedua makhluk hidup tersebut mutlak harus mengadakan simbiosis yang menguntungkan untuk dapat melangsungkan hidupnya. Sedangkan kompetisi adalah interaksi yang kedua makhluk hidup saling memperebutkan makanan, atau tempat tinggal dimana hewan yang kalah akan terusir dengan hewan yang menang. Sebagai contoh pada suatu padang rumput ada sekumpulan sapi dan kambing dimana kedua jenis hewan tersebut sama-sama memakan rumput .

4. Antara burung jalak dengan kerbau terjadi interaksi simbiosis mutualisme, karena kedua makhluk hidup ini saling menguntungkan dimana burung jalak mendapatkan kutu yang ada pada tubuh kerbau sedangkan kerbau terlepas dari kutu yang menempel pada tubuhnya.

5. Persaingan diantara makhluk hidup yang berada pada suatu ekosistem karena adanya persamaan kebutuhan hidup, seperti persaingan dalam mencari makan, wilayah kekuasaan dan reproduksi. Terdapat lebih dari satu jenis makhluk hidup yang membutuhkan bahan yang sama dari lingkungan habitatnya.


(81)

RUBRIK LKS 2 No.

Soal

Tujuan

pembelajaran skor Aspek yang dinilai

1 Menjelaskan peranan organism di dalam ekosistem

15 Menuliskan peran masing-masing organisme di dalam rantai makanan tersebut

Mampu menjawab dngan tepat 10 Hanya menuliskan 2 atau 3 peranan

organisme

5 Hanya menuliskan 1 peran organisme, Jawaban salah atau tidak menjawab 2 Menjelaskan

peranan organism di dalam ekosistem

10 Menuliskan dampak langsung penurunan populasi ular terhadap populasi katak dan jamur secara tepat

5 Menuliskan dampak penurunan populasi ular terhadap populasi katak saja atau jamur atau dekomposer saja

3 Menjelaskan pengertian rantai makanan dan jaring-jaring makanan

10 Menuliskan pengertian rantai makanan dan jaring-jaring makanan dengan tepat

5 Menuliskan pengertian rantai makanann dan jaring-jaring makanan tetapi kurang tepat 4 Menggambarkan

rantai makanan dan jaring-jaring

makanan

15 Menggambarkan rantai makanan yang mungkin terjadi didalam ekosistem sawah sesuai dengan perananan masing-masing 5 Menggambar rantai makanan tetapi tidak

sesuai dengan peranannya di dalam ekosistem.

5 Menggambarkan rantai makanan dan jaring-jaring

makanan

15 Mampu menyusun organisme- organism tersebut kedalam suatu jaring-jaring makanan sesuai dengan perannannya masing-masing. 5 Mampu menyusun organism-organisme

tersebut ke dalam suatu jaring-jaring makanan namun tidak sesuai dengan perannya di dalam ekosistem

Skor Maksimal : 100 Teknik Penskoran:

Skor = Nilai yang diharapkan R = Jumlah skor yang diperoleh N = Jumlah total skor maksimal


(1)

(2)

(3)

(4)

CATATAN LAPANGAN

Mata Pelajaran : IPA

Hari/Tanggal : Senin, Mei 2013

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

Kompetensi Dasar : 7.1 Menentukan Ekosistem dan saling hubungan antar komponen ekosistem.

Siklus :

Petunjuk:

Lembar ini diisi dengan hal hal yang berkaitan dengan prilaku khusus siswa atau permasalahan yang terjadi selama proses berlangsungnya pembelajaran.

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

Penengahan, Mei 2013 Observer


(5)

Siswa sedang mencatat hasil diskusi

Siswa sedang membaca leaflet dan mengerjakan LKS

Siswa sedang berdiskusi


(6)

Guru sedang memberi pengarahan kepada kelompok untuk berdiskusi

Guru sedang menyimpulkan hasil pelajaran


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR I PA MELALUI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA KELAS V SD KRISTEN 1 METRO

0 4 120

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN 5 CIPADANG KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 16 119

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN 5 CIPADANG KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 20 54

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI WAY HALIM PERMAI

0 12 45

EFEKTIVITAS ANIMASI MULTIMEDIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH OLEH SISWA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA Semester

0 10 53

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV B SDN 1 KALIAWI TANJUNGKARANG PUSAT BANDAR LAMPUNG TP. 2013/2014

0 6 47

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MENGGUNAKAN BAHAN AJAR LEAFLET MELALUI MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM (PTK di Kelas VII MTs Al-Furqon Rawi, Tahun Pelajaran 2012/201

0 28 112

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Neg

0 28 68

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

0 0 10

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10