Analisis Pengaruh Rasio leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE, PROFITABILITAS

EARNING PER SHARE, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BEI

OLEH

MASRIA LUMBAN GAOL 090503040

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Rasio

leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Agustus 2013

Masria Lumban Gaol NIM : 090503040


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji hormat dan syukur kepada Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus yang telah memberikan kemampuan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Hanya karena anugerah-Nya semata penulis dapat merasakan setiap penyertaan dan kasih setiaNya yang nyata untuk setiap detail pengerjaan skripsi ini. Adapun judul dari skripsi ini adalah : ” Analisis Pengaruh Rasio leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran perusahaan terhadap N ilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan, baik dalam bentuk bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. O leh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak. selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail MM, Ak. selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

4. Bapak Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Nurzaimah, MM, Ak selaku dosen pembaca yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

6. Orangtua Penulis yang terkasih, Ayahanda Jannus Lumban Gaol dan Ibunda Rusmauli Br Sinaga, cucuran keringatmu tidak akan kulupakan. Buat kakak, abang, dan adikku yang telah menjadi motivator dan pendoa, sehingga penulis dapat menyelesaikan pengerjaan skripsi ini.

7. Teman-temanku dalam pelayanan UKM KMK USU UP FE koordinasi periode 2012 & 2013, AKKku terkasih (Defri, Rinto, Andika, Meili, N ia, Lois, Claudia, Rossy, Bintang), KTBku (B’Abram, K’Martha, Preisa, Betty, Jefri, Prendly) yang telah memberikan semangat, bantuan dana dan dukungan doa sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. O leh karena itu, penulis mengharapkan dan menerima kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2013

Masria Lumban Gaol NIM : 090503040


(5)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE, PROFITABILITAS,

EARNING PER SHARE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA

PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris dan analisis pengaruh antara rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2011.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan yang terdapat di dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011 dan website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Teknik pengolahan data dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 17.0.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan secara parsial dan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji t (uji parsial) dan uji F (uji simultan).

Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan, seluruh variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, earning per share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan (PBV), sedangkan rasio leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap nilai perusahaan (PBV).

Kata Kunci : Rasio leverage, Profitabilitas, Earning Per Share, Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan


(6)

ABSTRACT

ANALYZE THE INFLUENCE FACTOR OF LEVERAGE RATIO, PROFITABILITY, EARNING PER SHARE, TOWARDS

FIRM SIZE ON BANKING COMPANIES LISTED IN BEI

The purpose of this research is to find out empirical evidence and analyze the influence factor of leverage ratio, profitability, earning per share, and firm size, towards firm value. The object of this research is banking companies listed in BEI from 2008 to 2011.

Method of data collecting in this research is done by documentation technique. Secondary data obtained from the financial statements that contained in Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011 and Indonesia Stock Exchange website (www.idx.co.id). Data processing technique is done by multiple linear regression analysis with SPSS 17.0.

The hypothesis of this research is leverage ratio, profitability, earning per share, and firm size, having significant influence to firm value partially and simultaneously. Hypothesis testing is done by t test (partial testing) and F test (simultaneous testing).

The results of this research show that simultaneously, all of independent variables do have significant effect to the firm value. Partially, earnings per share had positive effect and significant to the firm value (PBV), while leverage ratio, profitability, and firm size had not significant effect to the firm value (PBV)

Keywords : Leverage Ratio, Profitability, Earnings Per Share, the Firm Size, and Firm Value


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERN YATAAN ... i

KATA PENGAN TAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.3.1 Tujuan Penelitian………... 8

1.3.2 Manfaat Penelitian………. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 10

2.1.1 Nilai Perusahaan ... 10

2.1.2 Rasio Leverage ... 12

2.1.3 Profitabilitas ... 15

2.1.4 Earning Per Share ... 16

2.1.5 Ukuran Perusahaan ... 17

2.2 Review Penelitian Terdahulu ... 18

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 21

2.3.1 Kerangka Konsepual ... 21

2.3.2 Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

3.3 Batasan Operasional... 26

3.4 Defenisi Operasional ... 26

3.4.1 Variabel Independen... 26

3.4.1.1 Rasio Leverage ... 27

3.4.1.2 Profitabilitas ... 27

3.4.1.3 Earning Per Share ... 27

3.4.1.4 Ukuran Perusahaan ... 28

3.4.2 Variabel Dependen ... 28

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 30


(8)

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.8 Teknik Analisis ... 34

3.8.1 Statistik Deskriptif ... 35

3.8.2 Pengujian Asumsi K lasik ... 36

3.8.2.1 Uji Normalitas ... 36

3.8.2.2 Uji Multikolinieritas ... 37

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 38

3.8.2.4 Uji Autokorelasi ... 39

3.8.3 Pengujian Hipotesis ... 40

3.8.3.1 Uji t (Uji Parsial) ... 40

3.8.3.2 Uji F (Uji Simultan) ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Data Penelitian ... 42

4. 2 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Statistik Deskriptif ... 45

4.1.2 Pengujian Asumsi K lasik ... 46

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 47

4.1.2.1.1 Pendekatan Histogram ... 47

4.1.2.1.2 Pendekatan Grafik ... 48

4.1.2.1. 3 Uji Kolmogorv-Smirnov ... 49

4.1.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 50

4.1.2.3 Uji Multikolinieritas ... 51

4.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 52

4.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 53

4.1.4 Pengujian Hipotesis ... 56

4.1.4.1 Uji t (Uji Parsial) ... 56

4.1.4.2 Uji F (Uji Simultan) ... 59

4.2 Pembahasan ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Rata-rata Variabel Dependen dan Independen ... 8

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 21

3.1 Waktu Penelitian ... 26

3.2 Variabel dan Defenisi Operasional ... 27

3.3 Daftar Perusahaan Perbankan yang Menjadi Sampel ... 28

3.4 Hubungan antar Variabel ... 29

3.5 Kriteria Keputusan dalam Uji Multikolinieritas ... 30

3.6 Kriteria Keputusan dalam Uji Autokorelasi ... 31

4.1 Daftar Perusahaan Perbankan yang Dijadikan Sampel ... 33

4.2 Variabel-variabel yang akan diuji ... 38

4.3 Statistik Deskriptif ... 39

4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 46

4.5 Uji Multikolinieritas ... 48

4.6 Uji Durbin Watson ... 49

4.7 Analisis Regresi Linier Berganda... 50

4.8 Uji t ... 53


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 21

4.1 Uji Normalitas dengan Pendekatan Histogram ... 48

4.2 Uji Normalitas dengan Pendekatan Grafik ... 49


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Penentuan Perusahaan Perbankan yang Menjadi Sampel ... 70

2 Daftar Perusahaan Perbankan yang Dijadikan Sampel ... 71

3 PBV Sampel Perusahaan Perbankan Tahun 2008-2011 ... 72

4 Rasio Hutang Sampel Perusahaan Perbankan Tahun 2008-2011... 73

5 ROI Sampel Perusahaan Perbankan Tahun 2008-2011 ... 74

6 EPS Sampel Perusahaan Perbankan Tahun 2008-2011 ... 75

7 Log natural Total Aktiva Sampel Perusahaan Perbankan Tahun 2008-2011 ... 76

8 Descriptive Statistics ... 77

9 Histogram... 10 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 78

11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 80

12 Scatterplot ... 81

13 Coefficientsa, Model Summaryb, dan ANOVAb ... 82

14 Tabel Durbin-Watson (DW) ; α = 5% ... 84

15 Tabel t ; α = 5% ... 85


(12)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE, PROFITABILITAS,

EARNING PER SHARE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA

PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris dan analisis pengaruh antara rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2011.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan yang terdapat di dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011 dan website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Teknik pengolahan data dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 17.0.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan secara parsial dan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji t (uji parsial) dan uji F (uji simultan).

Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan, seluruh variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, earning per share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan (PBV), sedangkan rasio leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap nilai perusahaan (PBV).

Kata Kunci : Rasio leverage, Profitabilitas, Earning Per Share, Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan


(13)

ABSTRACT

ANALYZE THE INFLUENCE FACTOR OF LEVERAGE RATIO, PROFITABILITY, EARNING PER SHARE, TOWARDS

FIRM SIZE ON BANKING COMPANIES LISTED IN BEI

The purpose of this research is to find out empirical evidence and analyze the influence factor of leverage ratio, profitability, earning per share, and firm size, towards firm value. The object of this research is banking companies listed in BEI from 2008 to 2011.

Method of data collecting in this research is done by documentation technique. Secondary data obtained from the financial statements that contained in Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011 and Indonesia Stock Exchange website (www.idx.co.id). Data processing technique is done by multiple linear regression analysis with SPSS 17.0.

The hypothesis of this research is leverage ratio, profitability, earning per share, and firm size, having significant influence to firm value partially and simultaneously. Hypothesis testing is done by t test (partial testing) and F test (simultaneous testing).

The results of this research show that simultaneously, all of independent variables do have significant effect to the firm value. Partially, earnings per share had positive effect and significant to the firm value (PBV), while leverage ratio, profitability, and firm size had not significant effect to the firm value (PBV)

Keywords : Leverage Ratio, Profitability, Earnings Per Share, the Firm Size, and Firm Value


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber pengelolaan dana yang terbesar dalam sistem perekonomian di Indonesia, hampir 75, 02% adalah dari sektor perbankan. Ratusan atau bahkan ribuan transaksi yang terjadi setiap harinya berhubungan dengan perusahaan ini. Sampai pada akhirnya perbankan diberi julukan sebagai jantung dalam sistem perekonomian suatu negara. Jantung memiliki peranan yang sangat esensi dalam tubuh manusia, berdetak secara teratur sesuai keadaan tubuh seseorang, dan tanpa detakan jantung yang sehat dan teratur seseorang dikategorikan mengalami gangguan kesehatan dan jika dibiarkan secara terus menerus, akan mengalami kematian.

Demikian halnya dalam konteks perekonomian, perbankan menjadi indikator bagaimana kondisi perekonomian suatu negara. Sejak masa penjajahan, orde baru, era reformasi sampai pada hari ini, banyak peristiwa-peristiwa yang mengguncang dunia perbankan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni kondisi pasar yang sudah tidak bisa diatasi maupun karena alasan politik untuk kepentingan golongan tertentu. Masa yang paling sulit terjadi pada tahun 1997/1998, kita dapat melihat bagaimana mengerikan dampak krisis moneter itu, sebagian besar aspek-aspek dalam perekonomian mengalami pasang surut. Alasan ini jugalah yang terjadi dalam perusahaan perbankan.


(15)

Kondisi sektor perbankan memburuk dan semakin besarnya ketergantungan terhadap modal asing, termasuk pinjaman dan impor, yang membuat Indonesia dilanda suatu krisis ekonomi yang besar yang diawali oleh krisis nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada pertengahan tahun 1997. Keadaan ini kemudian diperburuk dengan adanya krisis nilai tukar bath Thailand yang menyebabkan nilai tukar dollar menguat. Penguatan nilai tukar dollar ini berimbas ke rupiah dan menyebabkan nilai tukar rupiah semakin anjlok, demikian dijelaskan Oktriandri dalam blognya di sosial media (Rabu, 14 Desember 2011).

Data yang bisa diungkapkan terdapat 16 bank umum swasta nasional yang dilikuidasi dan sekaligus dicabut izin usahanya oleh pemerintah serta 45 bank lainnya yang bermasalah. Pada tahun 1999, sebanyak 38 bank ditutup, tahun 2004 Bank Dagang Bali dan Bank Aspac dilikuidasi, tahun 2005 Bank Global ditutup, tahun 2008 kasus Bank Century dan penutupan Bank Indover, dan pada tahun 2009 terjadi pencabutan ijin usaha Bank IFI oleh pemerintah (Sebtika: 2013).

Mungkin kita sudah sering mendengar tipibank bukan? tipibank adalah tindak pidana yang terjadi dalam dunia perbankan, saat ini sangat marak terjadi di tanah air tercinta, yang dilakukan ole h pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab baik karena alasan pribadi atau golongan tertentu. Dalam pemaparannya Grace Nugroho menjelaskan dalam tipibank terdapat kolusi oleh berbagai pihak. Sebaran penanggung jawabnya atau para pelaku yang luas, mulai dar i pihak perusahaan yang mengajukan kredit hingga berbagai struktur internal bank. Hal tersebut muncul karena ada kroni kapitalisme. Kasus tipibank misalnya seperti


(16)

pembobolan uang nasabah, penggelapan dana, kecurangan investasi/ deposito, dan lain sebagainya. Banyaknya kasus yang terjadi di tengah kondisi perekonomian yang kurang baik justru membuat menipisnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan.

Tidak selamanya mendung itu kelabu, benarlah peribahasa ini, selalu ada jalan keluar dari setiap masalah yang terjadi. Munculnya API (Arsitektur Perbankan Indonesia) yang berfungsi sebagai inisiator dan fasilitator perbankan yang menjalankan misinya lewat program-program yang mendukung terciptanya enam pilar perbankan yang sehat: struktur perbankan yang sehat, sistem pengaturan yang efektif, sistem pengawasan yang independen dan efektif, industri perbankan yang kuat, infrastruktur pendukung yang mencukupi, dan perlindungan konsumen. API merupakan sa lah satu langkah yang di ambil untuk meyakinkan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan perbankan di Indonesia.

Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh pencapaian dunia perbankan itu sendiri dan bagaimana upaya perbankan mengantisipasi setiap perubahaan yang terjadi pada lingkungannya baik nasional maupun global. Perubahan-perubahan yang dimaksud menyangkut masalah teknologi informasi, kebijakan atau regulasi pemerintah, otoritas moneter, serta tuntutan konsumen yang semakin variatif. Bagi sebuah bank, tidaklah cukup hanya dengan me mberikan jasa-jasa keuangan saja, tetapi yang terpenting adalah bagaimana cara untuk meningkatkan


(17)

sehat, sehingga kepentingan semua pihak terjaga dan kelanjutan hidup bank terjamin. Hal tersebut mengindikasikan bahwa nilai perusahaan (firm value) telah menjadi aspek fundamental dalam penilaian dan pengambilan keputusan, sehingga diperlukan kajian yang lebih pasti mengenai nilai perusahaan.

Memperoleh keuntungan semaksimal mungkin bukanlah satu-satunya tujuan utama perusahaan perbankan. N ilai perusahaan menjadi tolak ukur untuk melihat pencapaian prestasi perusahaan atas pelaksanaan fungsi- fungsi keuangannya, dan perlu diingat bahwa suatu perusahaan memiliki nilai yang baik hanya jika perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik pula. N ilai perusahaan dapat digunakan para investor sebagai reaksi terhadap informasi yang diberikannya yang mencakup harga pasar saham dan volume saham yang beredar. Jika calon investor melihat bahwa pengembalian yang diterimanya di kemudian hari memiliki nilai yang tinggi kemungkinan dia akan mengambil keputusan untuk melakukan investasi. Dengan kata lain investor dapat memperoleh informasi mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang dengan mengetahui peningkatan nilai perusahaan saat ini.

Mempertahankan para investor yang potensial sebagai stakeholder yang dapat memberi kontribusi bagi perkembangan perusahaan merupakan salah satu starategi untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan menjadi perusahaan yang mampu memberikan potensi kemakmuran besar bagi mereka, hal inilah yang sering menjadi syarat pertama melihat minat investor dalam menginvesatsikan modalnya dalam suatu perusahaan. Jadi dapat disimpulkan nilai perusahaan menjadi hal utama atau pundamental dalam meningkatkan laba perusahaan yang


(18)

pada akhirnya akan mempengaruhi stakeholder dalam membuat keputusan investasi di perusahaan tersebut.

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal bersifat

controllable artinya dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti kinerja perusahaan, keputusan keuangan, struktur modal, biaya ekuitas, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor eksternal dapat berupa tingkat suku bunga, fluktuasi nilai valas, dan keadaan pasar modal. Dalam hal ini penulis melihat bahwa rasio

leverage, profitabilitas, earning per share dan ukuran perusahaan akan mempengaruhi nilai perusahaan perbankan. Seperti ditunjukkan oleh data berikut ini

Tabel 1.1

Rata-rata PBV, ROA, EPS, Ukuran peurusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2008-2011

Secara kasat mata dapat kita amati tabel diatas yang menunjukkan hubungan yang tidak konsisten antara data yang ada. PBV yang menjadi variabel dependen yang mengalami kenaikan dari tahun 2008 sampai 2010 dan mengalami penurunan tahun 2011. Hal ini jika dibandingkan dengan rasio leverage yang

Variabel 2008 2009 2010 2011

PBV 1.47 1.90 2.19 1.81

Rasio leverage 0.88 0.88 0.88 0.87

Profitabilitas 1.10 1.21 1.32 1.92

EPS 105.19 112.51 162.96 174.7


(19)

informasi bahwa nilai perusahaan tidak berhubungan positif dengan rasio leverage. Demikian halnya dengan ukuran perusahaan yang mengalami peningkatan tiga tahun pertama namun drastis turun tahun ke empat, walaupun penilaian tidak sama namun kita dapat melihat hubungan yang positif antara nilai perusahaan dengan ukuran perusahaan. Sementara profitabilitas dan EPS menunjukkan kenaikan dari tahun 2008-2011. Penulis melihat ada kejanggalan data, mari kita amati data PBV tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, justru EPS dan profitabilitas meningkat (174.7) dan (1.92) dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Dalam hal ini juga didapati kurang konsistensi data yang ada.

Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan Nova (2010) dan Prapaska (2012) yang meneliti hubungan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Nova (2010 ) melihat bahwa profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sementara Prapaska (2012) menyatakan bahwa p rofitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sebtika (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan yang merupakan faktor penting dalam menentukan nilai perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini juga didukung oleh penelitian Pakpahan (2010) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berhubungan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, semantara berbeda dengan yang dinyatakan oleh Utami (2009) bahwa ukuran perusahaan secara pasrial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.


(20)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Darmis (2011) mengungkapkan bahwa secara parsial rasio leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio

Price to Book Value. Berbeda dengan hal tersebut, Andri dan Hanung (2007) menyatakan bahwa secara parsial leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV).

Penelitian mengenai hubungan antara earning per share (EPS) dengan nilai perusahaan dilakukan oleh Ana (2010) dan Putra (2006). Ana (2010) mengungkapkan bahwa earning per share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan Putra (2006) menyatakan sebaliknya, bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap PBV.

Hasil penelitian yang belum menunjukkan konsistensi penelitian yang satu dengan penelitian yang lainnya, baik karena perbedaan lokasi maupun karena periode waktu, mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan perbankan, Rasio

leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran perusahaan sebagai variabel independen. Peneliti memilih perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI sebagai objek penelitian dengan periode pengamatan 2008-2011. Perbedaan periode pengamatan, serta variabel independen yang dipilih diharapkan bisa memberikan hasil yang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi perkonomian saat ini. Maka penelitian ini mengambil judul : “Analisis Pengaruh Rasio leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran pe rusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI”


(21)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui analisis rasio leverage, profitabilitas, earning per share,

dan ukuran perusahaan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Untuk mengetahui analisis rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh yang signi fikan terhadap nilai perusahaan.

1.4Manfaat Penelitian


(22)

1. Bagi peneliti, untuk menambah pemahaman dan wawasan tentang analisis pengaruh rasio leverage, profitabilitas, earning per share dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

2. Bagi peneliti lainnya, dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dasar pengembangan penelitian yang bersifat sejenis

3. Bagi manajemen perusahaan, memberikan informasi dan sumbansih dalam meningkatkan nilai perusahaan

4. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat d igunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pengguna laporan keuangan, terkhusus para investor yang akan melakukan investasi. Sinyal ini dapat berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik (Investor).

Signaling theory juga menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan infomasi laporan keuangan pada pihak internal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi tersebut adalah karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak investor karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang dibandingkan dengan pihak luar (Minar Simanungkalit, 2009). Pada motivasi signaling manajemen melakukan kebijakan akrual yang mengarah pada presistensi laba. Motivasi signaling mendorong manajemen menyajikan laporan laba yang dapat mencerminkan laba sesungguhnya.

Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri


(24)

informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tepat.

Asumsi utama dari teori sinyal ini memberikan ruang bagi investor untuk mengetahui bagaimana keputusan yang akan diambilnya berkaitan dengan nilai perusahaan tersebut. Akibatnya, ketika rasio leverage, profitabilitas, earning per share dan Ukuran perusahaan menunjukkan nilai yang berubah, hal ini otomatis memberikan informasi pada investor dalam memberikan pe nilaian terhadap nilai perusahaan.

2.1.1 Nilai Perusahaan

Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan. N ilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap keberhasilan perusahaan, nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya pada kinerja perusahaan dan kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan serta prospek yang menjanjikan dari kemampuan perusahaan tersebut di masa yang akan datang dalam meningkatkan kemakmuran para investor.

Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan harga pasar saham perusahaan, karena


(25)

keseluruhan atas ekuitas perusahaan. Van Horne (1998) menyatakan bahwa “firm value is represented by the market price og the company’s common stock” artinya nilai perusahaan ditunjukkan dari harga saham

perusahaan itu sendiri.

Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang saham. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan, maka semakin tinggi pula harapan kemakmuran para pemegang sahamnya. N ilai perusahaan atau dikenal juga dengan istilah firm value merupakan konsep yang penting bagi para investor, karena firm value merupakan indikator bagi pasar untuk dapat menilai suatu perusahaan secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diukur dengan Price to Book Value (PBV). PBV dapat menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. PBV merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya, yang dirumuskan sebagai berikut:

PBV= �� �� ℎ� � �

� � ℎ� � �

Price to Book Value merupakan rasio untuk menentukan nilai intrinsik saham, yang akan mempengaruhi keputusan investor untuk membeli atau menjual saham. PBV menunjukkan seberapa besar kemampuan suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relative tinggi terhadap jumlah modal yang diinvestasika n. Perusahaan yang memiliki rasio PBV yang meningkat dari


(26)

tahun ke tahun berarti perusahaan tersebut berhasil menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi rasio PBV dapat diartikan semakin tinggi suatu perusahaan dinilai oleh para investor dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan. Beberapa keunggulan dari PBV yaitu :

1. PBV mempunyai ukuran intuitif yang relatif stabil yang dapat diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan metode discounted cash flow dapat menggunakan PBV sebagai perbandingan.

2. PBV memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan antara perusahaan- perusahaan yang sama sebagai petunjuk adanya under/ over valuation.

3. Perusahaan dengan negative earning yang tidak dapat dinilai dengan PER dapat dievaluasi dengan menggunakan PBV.

Keterbatasan dari PBV adalah :

1. Dalam mengukur PBV berkaitan dengan historical cost basis, walaupun lebih objektif dibandingkan dengan nilai lainya, tetap saja tidak dapat mencerminkan nilai terkini.

2. Jika nilai rasio sama dengan 1,0 maka market price sama dengan book value, dan jika nilainya kurang dari 1, price lebih rendah dari book value. 3. Investor harus bijak dan lebih berhati-hari dalam menginterpretasi rasio


(27)

rasio ini, sebaiknya investor terlebih dahulu mempertimbangkan jawaban atas pertanyaan seperti, how relevant is book value to the business?

2.1.2 Rasio leverage

Menurut Kasmir (2008:159), rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang dengan kekayaan yang dimilikinya. Perusahaan yang mempunyai proporsi hutang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih besar, maka perusahaan dengan leverage yang tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi krediturnya.

Menurut Brigham dan Houston (2001) stuktur modal merupakan kombinasi hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan. Dalam studi- studi empiris, leverage didefinisikan sebagai sebuah ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat penggunaan hutang dalam membiayai aktiva perusahaan.

Ada tiga ukuran leverage yang sering digunakan sebagai proxy dari struktur modal yaitu rasio total debt to total asset, rasio long-term debt to total asset dan short-term debt to total asset. Penggunaan modal pinjamam yang biasa disebut leverage dimaksudkan untuk meningkatkan kekayaan pemilik. Menurut Brigham dan Houston (2001), Hal ini dikarenakan penggunaan leverage mempunyai implikasi penting dan memberikan manfaat yaitu ;


(28)

1) Pembayaran bunga adalah tax deductible, yang menurunkan biaya efektif hutang.

2) Debt holder memperoleh return yang pasti.

3) Melalui leverage dimungkinkan laba per lembar saham akan meningkat. 4) Kendali terhadap operasi perusahaan oleh pemegang saham yang ada

tidak berubah.

Kerugian yang ditimbulkan dari penggunaan leverage, yaitu :

1) Semakin tinggi debt ratio, semakin beresiko perusahaa, karena semakin tinggi biaya tetapnya yaitu berupa pembayaran bunga.

2) Jika sewaktu-waktu perusahaan kesulitan keuangan dan operating

income tidak cukup untuk menutup beban bunga, maka akan menyebabkan kebangkrutan.

Dari pendapat Brigham dan Houston tersebut dapat dijelaskan bahwa hutang bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap nilai perusahaan. Pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya. Para pemilik perusahaan biasanya menciptakan hutang pada tingkat tertentu untuk menaikkan nilai perusahaan. Bagi perusahaan, hutang mempunyai dua keuntungan. Pemegang hutang (debt holder) mendapat pengembalian yang tetap yang pertama. Kedua, bunga yang dibayarkan dapat mengurangi beban pajak


(29)

sehingga menurunkan efektif dari hutang. Mengingat hutang adalah instrumen yang sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan.

Semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi harga saham karena penggunaan hutang diharapkan mampu menambah tingkat pengembalian perusahaan sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan harga perusahaan tersebut melalui pemenuhan modal yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka melancarkan kegiatan operasional. Ketersediaan modal akan membuat perusahaan mampu bertahan bahkan mampu berkembang menjadi lebih besar.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rasio

leverage mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya semakin tinggi rasio leverage suatu perusahaan, maka nilai perusahaannya akan turun.

2.1.3 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusa haan untuk menghasilkan laba yang akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin baik, karena kemakmuran pemilik perusahaan meningkat dengan semakin tingginya profitabilitas. Variabel profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Investment (ROI) yang merupakan ukuran efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.


(30)

Profitabilitas berpengaruh signifikan dalam meningkatkan nilai perusahaan, artinya profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.

2.1.4 Earning per share

Earning per share adalah perbandingan antara laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba setelah pajak dikurangi dividen saham preferen) dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama per iode perhitungan yang dilakukan. Dengan demikian, EPS merupakan besaran pendapatan yang diterima oleh para pemegang saham dari setiap lembar saham biasa yang beredar dalam periode waktu tertentu. Laba per lembar saham akan sangat diperhatikan oleh peserta saham, karena besarnya laba per lembar saham dari suatu bank merupakan cerminan dari nilai bank tersebut. Berikut adalah rumus earning per share:

Rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS berarti semakin besar laba yang disediakan bagi pemegang saham, artinya EPS merupakan ukuran tingkat kesejahteraan para pemegang saham. Hal ini otomatis akan

x 100% NIAT – Devidend Preferred Stock

Number of share outstanding


(31)

mempengaruhi nilai perusahaan, hubungannya positif artinya EPS yang tinggi akan memberikan indikasi nilai perusahaan semakin baik.

2.1.5 Ukuran perusahaan

Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan log of total assets. Log of total assets ini digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil, maka nilai total aset dibentuk menjadi logar itma natural. Perusahaan-perusahaan besar biasanya lebih suka melakukan diversifikasi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kecil dan memiliki kemungkinan untuk bangkrut lebih kecil. Perusahaan yang melakukan diversifikasi dan perusahaan yang memiliki kemungkinan untuk bangkrut yang lebih kecil tentunya menyiratkan akan nilai perusahaan yang lebih baik.

Selain itu jika perusahaan memiliki total asset yang besar, maka pihak manajemen akan lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan itu tentunya dimanfaatkan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan, meningkatkan kegiatan operasional perusahaan, dan tentu saja untuk meningkatkan nilai perusahaan tersebut.

2.2 Review Penelitian Terdahulu


(32)

faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, antara lain : Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti

Judul Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Sebtika (2013)

“Pengaruh Kinerja Keuangan,Struktur, Modal,UkuranPeru sahaan,Pertumbuha n Perusahaan,dan Kebijakan Investasi terhadap N ilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI.”

Variabel dependen: Nilai Perusahaan Variabel independen: Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kebijakan Investasi

Secara simultan, seluruh variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, kinerja keuangan (ROE), ukuran perusahaan (size), dan kebijakan investasi (PER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), sedangkan struktur modal (DER) dan pertumbuhan

perusahaan (growth) tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadapnilai

perusahaan (PBV).

2 Prapaska (2012)

“Analisis

Pengaruh Tingkat

Variabel dependen:

Secara parsial, variabel tingkat profitabilitas


(33)

Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan

Pendanaan, dan Kebijakan

Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2009-2010”

Nilai Perusahaan Variabel independen: Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen

dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan,

sedangkan variabel keputusan pendanaan dan kebijakan deviden berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Berikut ini disajikan tabel penelitian terdahulu yang membahas tentang nilai perusahaan

3 Nova H.(2010)

“Analisis Pengaruh

Kinerja Arus Kas, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Variabel dependen : Nilai Perusahaan Variabel independen: Arus Kas, Profitabilitas Dan

Kebijakan Dividen

Secara simultan, arus kas bersih, profitabilitas (ROE), dan kebijakan dividen (DPR) berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, arus kas bersih berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan profitabilitas (ROE) dan kebijakan dividen (DPR)tidakberpengaruh


(34)

secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

4 Utami (2009)

“Pengaruh

Struktur Modal, Ukuran, dan Kebijakan

Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI”. Variabel dependen: Nilai Perusahaan Variabel independen :

Struktur Modal, Ukuran, dan Kebijakan Dividen

Secara simultan, struktur modal (DER), ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen (DPR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sedangkan secara parsial, hanya kebijakan dividen

(DPR) yang

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

5 Safrida (2008)

“Pengaruh

Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan

terhadap N ilai Perusahaan pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Variabel dependen: Nilai Perusahaan Variabel independen : Struktur Modal dan Pertumbuhan

Secara simultan, struktur modal dan pertumbuhan

perusahaan

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial, struktur modal berpengaruh


(35)

Perusahaan negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan pertumbuhan

perusahaan

berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sumber : Penelitian Sebtika (2013), Prapaska (2012), Nova H(2010), Utami (2009), dan Safrida (2008)

2.2 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan antara variabel- variabel penelitian, yaitu antara variabel independen (variabel bebas) dengan variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio leverage, profitabilitas, earning per share, dan ukuran perusahaan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka, dan hasil penelitian terdahulu, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:


(36)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

H1

H2

H3

H4

H5

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, dapat diketahui bahwa variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio leverage, profitabilitas, earning per share, ukuran perusahaan. Sedangkan variable dependenya adalah nilai perusahaan.

Rasio leverage didefinisikan sebagai sebuah ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat penggunaan hutang jangka pendek maupun jangka panjang dalam membiayai aktiva perusa haan. bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap nilai perusahaan. Pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang

Nilai Perusahaan

(Y)

Rasio leverage(X1)

Profitabilitas (X2)

Earning per share(X3)


(37)

ditimbulkannya. Para pemilik perusahaan biasanya menciptakan hutang pada tingkat tertentu untuk menaikkan nilai perusahaan.

Profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusa haan untuk menghasilkan laba baik dalam hubunganya dengan penjualan, assets maupun laba bagi modal sendiri yang akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Profitabilitas berpengaruh signifikan dalam meningkatkan nilai perusahaan, dalam penelitiannya menunjukkan profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat akan menyebabka n nilai perusahaan yang meningkat.

Earning per share adalah perbandingan antara laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba setelah pajak dikurangi dividen saham preferen) dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode perhitungan yang dilakukan”. Semakin tinggi nilai EPS berarti semakin besar laba yang disediakan bagi pemegang saham, artinya EPS merupakan ukuran tingkat kesejahteraan para pemegang saham. Hal ini otomatis akan mempengaruhi nilai perusahaan, hubungannya positif artinya EPS yang tinggi akan memberikan indikasi nilai perusahaan semakin baik.

Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan log of total assets. Log of total assets ini digunakan untuk mengurangi perbedaan


(38)

signifikan antara ukuran perusahaan yang besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil,maka nilai total aset dibentuk menjadi logaritma natural. Selain itu jika perusahaan memiliki total asset yang besar, maka pihak manajemen akan lebi leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan itu tentunya dimanfaatkan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan.


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini akan dilihat Analisis Pengaruh Rasio leverage, Profitabilitas,

Earning per share dan Ukuran perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari website Indonesia Stock Exchange (IDX), www.idx.co.id yaitu berupa laporan keuangan perusahaan yang akan diteliti. Penelitian ini mengambil periode tahun 2008-2011.

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

Tahap

Penelitian Maret April Mei Juni Juli

Pengajuan Judul - Acc

Penyetujuan

Proposal

Penyelesaian

Proposal

Bimbingan

Skripsi

Penulisan

Skripsi

Penyelesaian

Skripsi


(40)

3.3 Batasan Operasional

Pembatasan penelitian perlu dilakukan dengan tujuan agar pokok penelitian yang diteliti tidak terlalu melebar dari yang sudah ditentukan. Peneliti dalam hal ini membatasi penelitian sebagai berikut :

1. Periodisasi data penelitian mencakup data tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011 yang dipandang cukup untuk analisis yang membutuhkan pengamatan yang bersifat time series dan mewakili kondisi di BEI.

2. Variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini adalah Rasio leverage

(Debt Ratio/Debt to Assets Ratio), Profitabilitas (ROI), Earning per share (EPS) dan Ukuran perusahaan (Firm Size)

3. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diproksikan dengan rasio Price to Book Value (PBV).

3.4 Defenisi Operasional

Setiap variabel yang digunakan dalam suatu penelitian harus memiliki konsep dan definisi yang jelas. Menurut Erlina (2011 : 48) “pengoperasian konsep (operational the concept) adalah menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian.” Dilihat dari sudut pandang hubungan variabel, variabel yang


(41)

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel stimulus atau variabel ya ng mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi :

3.4.1.1Rasio Leverage

Rasio Leverage didefinisikan sebagai sebuah ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat penggunaan hutang jangka pendek maupun jangka panjang dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio leverage dapat dihitung dengan rumus berikut ini:

DAR = � � �

� � � 3.4.1.2Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba baik dalam hubunganya dengan penjualan, assets maupun laba bagi modal sendiri yang akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Profitabilitas diukur dengan ROI (return on investment)

dirumuskan sebagai berikut:

� = 3.4.1.3 Earning Per share


(42)

Earning per share adalah perbandingan antara laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba setelah pajak dikurangi dividen saham preferen) dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode perhitungan yang dilakukan”. Berikut adalah rumus earning per share:

3.4.1.4Ukuran Perusahaan

Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan log of total assets. Log of total assets ini digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil, maka nilai total aset dibentuk menjadi logaritma natural.

Ukuran Perusahaan = Log (Total Aset)

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang memberikan reaksi atau respons jika dihubungkan dengan variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan Price to Book Value (PBV), yaitu merupakan rasio antara

EPS = x 100%

NIAT Devidend Preferred Stock Number of share outstanding


(43)

harga saham terhadap nilai bukunya, yang dirumuskan sebagai berikut = �� �� ℎ� � ℎ� �

Tabel 3.6 Pengukuran Variabel

No Variabel Indikator Skala

1

Price to book value (PBV) (Y)

= �

Rasio

2

Rasio

Leverage ((X1) = �

Rasio

3

Profitabilitas (X2)

= � Rasio

4

Earning per

share (X3) = �

� ℎ Rasio

5 Ukuran Perusahaan (X4)

�� = ln � Rasio

Sumber : Hasil olahan penulis, 2013

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah kumpulan individu atau objek penelitian yang memiliki kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang ditetapkan. Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau objek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi yang


(44)

digunakan dalam penelitian ini adalah populasi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Jumlah populasi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI adalah sebanyak 31 emiten.

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah penentuan sampel secara purposive (purposive sampling). Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang konsisten dan representatif, sesuai dengan kriteria-kriteria yang digunakan.

Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008, 2009, 2010, 2011

2. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan (tahun 2008-2011)

3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti dan tidak mengalami kerugian selama tahun 2008-2011

Berdasarkan kriteria tersebut, maka didapat sampel perusahaan berjumlah 20 perusahaan, dengan 4 tahun pengamatan.

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan Perbankan yang Dijadikan Sampel N

O. Nama Perusahaan Kode Listing Date

1. Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC 29 Agustus 1990 2. Bank Bukopin Tbk. BBKP 10 Juli 2006 3. Bank Bumi Artha Tbk. BNBA 31 Desember 1999 4. Bank Capital Indonesia Tbk. BACA 4 Oktober 2007


(45)

6. Bank CIMB Niaga Tbk. BNGA 29 November 1989 7. Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN 6 Desember 1989 8. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. SDRA 15 Desember 2006 9. Bank Kesawan Tbk. BKSW 21 November 2002 10. Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI 14 Juli 2003

11. Bank Mayapada Tbk. MAYA 29 Agustus 1997 12. Bank Mega Tbk. MEGA 17 April 2000 13. Bank Negara Indonesia Tbk. BBNI 25 November 1996 14. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP 10 Januari 2001 15. Bank OCBC NISP Tbk. NISP 20 Oktober 1994 16. Bank Pan Indonesia Tbk. PNBN 29 Desember 1982 17. Bank Permata Tbk. BNLI 15 Januari 1990 18. Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI 11 November 2003 19. Bank of India Indonesia Tbk. BSWD 1 Mei 2002

20. Bank Victoria International Tbk. BVIC 30 Juni 1999

3.6 Jenis Data

Data yang digunakan berupa data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tesusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

Data yang diperoleh adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Sifat data ini adalah data time series dan data cross section. Penelitian ini mengambil data dari 21 perusahaan perbankan selama periode 4 tahun (series) yaitu tahun 2008 sampai tahun 2011.


(46)

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya. Agar diperoleh data dan keterangan yang lengkap maka harus digunakan teknik pengumpulan data yang tepat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada benda-benda tertulis. Metode ini dilakukan dengan cara melihat dan mempelajari dokumen- dokumen serta mencatat data tertulis yang ada hubungannya dengan objek penelitian. Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengambil data laporan keuangan perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia, melalui website Indonesia Stock Exchange (IDX) yaitu www.idx.co.id.

3.8 Teknik Analisis

Teknik analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, untuk memperkirakan secara kuantitatif pengaruh dari beberapa variabel independen secara bersama-sama maupun secara sendiri send iri terhadap variabel dependen. Hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan variable independen dapat dilakukan dengan regresi berganda dan menggunakan data gabungan antara cross section dan time series. Metode analisis yang digunakan adalah regresi model linier dengan model sebagai berikut : = � + � + � + � + � + �

Keterangan :


(47)

α = Konstanta

βi = Koefisien regresi X1 = Rasiol leverage

X2 = Profitabilitas X3 = Earning per share

X4 = Ukuran perusahaan

e = Tingkat kesalahan variabel pengganggu

Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat dilihat dari nilai R2 atau koefisien determinasi yang ditunjukkan dalam tabel Model Summary

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

Tabel 3.4

Hubungan antar Variabel

Nilai Interpretasi

0.0 - 0.19 Sangat Tidak Erat 0.2 - 0.39 Tidak Erat 0.4 - 0.59 Cukup Erat

0.6 - 0.79 Erat

0.8 - 0.99 Sangat Erat Sumber : Situmorang dkk (2008 : 114)

Penelitian ini bersifat fundamental method sehingga koefisien regresi sangat penting karena digunakan sebagai dasar analisis. Koefisien b akan bernilai positif (+) jika menunjukkan hubungan yang searah antara variabel independen dengan variabel dependen. Artinya kenaikan variabel indepe nden akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen, begitu pula sebaliknya jika variabel independen mengalami penurunan. Model persamaan yang diperoleh dari pengolahan data diupayakan tidak terjadi gejala


(48)

multikolinieritas, heterokedastisitas dan autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala-gejala tersebut akan dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

3.8.1 Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum. Statistik deskriptif memberikan gambaran nilai paling kecil (minimum), nilai paling besar (maximum), nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard deviation) dari suatu data.

3.8.2 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat, yaitu memenuhi model estimasi yang Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Model analisis regresi linier penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.

3.8.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen, variabel independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak (Umar, 2008 : 181). Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan


(49)

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini tidak dipenuhi, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas dapat dilakukan dengan pendekatan histogram, pendekatan grafik dan uji Kolmogorv-Smirnov. Model regresi yang baik adalah regresi yang berdistribusi normal atau mendekati normal.

Pada prinsipnya normalitas data dapat dilihat dari penyebaran data pada diagonal grafik atau histogram dari diagonalnya. Data normal dan tidak normal dapat diuraikan sebagai berikut (Ghozali, 2005) :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau grafik histogramnya, menunjukkan pola terdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau grafik histogramnya, tidak menunjukkan pola terdistribusi norma, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Dalam pendekatan histogram, variabel berdistribusi normal jika grafik histogram memperlihatkan distribusi data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dalam pendekatan grafik, variabel berdistribusi normal jika scatterplot menunjukkan titik-titik yang mengikuti data berada di sepanjang garis diagonal.

Namun demikian uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati- hati secara visual, kemungkinan bisa kelihatan normal,akan tetapi secara statistik tidak menunjukkan hasil


(50)

yang sebenarnya, artinya data tersebut tidak normal. Oleh karena itu disarankan

untuk menguji secara grafik dan statistic yang disebut uji Kolmogorv-Smirnov, dengan ketentuan variabel berdistribusi normal jika table menunjukkan nilai Asymp. Sig di atas nilai signifikan 5% (0.05). H0 (< 5%) HA (>5%)

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel- variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Menurut Motgomery dan Peck dalam Situmorang dkk (2008 : 97), beberapa sumber penyebab multikolinieritas adalah sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan data yang digunakan membatasi nilai dari variabel regressor.

2. Kendala-kendala model pada populasi yang diamati. 3. Spesifikasi model.

4. Penentuan jumlah variabel eksplanatoris yang lebih banyak dari jumlah observasi atau overdetermined model.

5. Data time series, dimana nilai trend tercakup dalam nilai variabel eksplanatoris yang ditunjukkan oleh penurunan tau peningkatan sejalan dengan waktu.

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance digunakan untuk mengukur


(51)

variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. VIF adalah suatu estimasi berapa besar multikolinieritas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah Tolerance < 0.1 dan VIF > 5 dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Keputusan dalam Uji Multikolinieritas

VIF > 5 Diduga mempunyai persoalan multiko linieritas VIF < 5 Tidak terdapat multikolinieritas

Tolerance < 0.1 Diduga mempunyai persoalan multiko linieritas

Tolerance > 0.1 Tidak terdapat multikolinieritas Sumber : Situmorang dkk (2008 : 104)

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya (Umar, 2008 : 179). Umumnya heteroskedastisitas sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section (silang waktu) daripada data time series (runtut waktu), hal ini bukan berarti bahwa model yang menggunakan data runtut waktu bebas dari heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah heteroskedastisitas tidak terjadi pada model regresi atau model regresi dengan varian residual bersifat


(52)

homokedastisitas atau bersifat tetap (konstan). Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji Park. Dalam analisis grafik, heteroskedastisitas tidak terjadi jika grafik pada scatterplot

menunjukkan titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas dan tersebar baik di atas mauoun di bawah angka nol pada sumbu Y. dalam uji Park, heteroskedastisitas tidak terjadi jika pada table menunjukkan semua variabel independen tidak signifikan (sig > 0.05)

3.8.2.4 Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antardata yang ada pada variabel- variabel penelitian (Umar, 2008 : 182). Menurut Erlina (2011 : 106), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya.

Menurut Situmorang dkk (2008 : 79), beberapa alasan penyebab terjadinya autokorelasi adalah sebagai berikut :

1. Inersia, yaitu terjadinya kelembaman atau kelambanan data ekonomi.

2. Bias spesifikasi mengeluarkan variabel yang relevan dari model.

3. Bias spesifikasi : bentuk fungsional yang tidak benar. 4. Fenomena Cobweb.


(53)

6. Manipulasi data.

7. Non-stasioneritas, yaitu data time series sering mengalami rata-rata varians dan kovarians tidak konstan sejalan dengan waktu.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

Tabel 3.6

Kriteria Keputusan dalam Uji Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dL Tidak ada autokorelasi positif No decision dL ≤ d ≤ dU

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 -dL < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 -dU ≤ d ≤ 4 –dL Tidak ada autokorelasi positif

atau negative

Tidak ditolak dU < d < 4 – dU

Sumber : Situmorang dkk (2008 : 86)

3.8.3 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hasil suatu perhitungan statistik yang diperoleh signifikan atau tidak signifikan. Untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak dilakukan melalui uji t (uji parsial) dan uji F (uji simultan/serempak).

3.8.3.1 Uji t (Uji Parsial)

Uji t adalah uji yang menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (K uncoro, 2003 : 218). Uji t dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan :


(54)

H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung < ttabeluntuk α = 0.05

Ha diterima dan H0 ditolak jika thitung > ttabeluntuk α = 0.05

3.8.3.2 Uji F (Uji Simultan)

Uji F adalah uji yang menunjukkan apakah semua variabel independen yang terdapat dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Kuncoro, 2003 : 219). Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel

dengan ketentuan :

H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung < Ftabeluntuk α = 0,05


(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2011. Perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel berjumlah 20 perusahaan.

Berikut ini merupakan daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian :

Tabel 4.1

Daftar Perusahaan Perbankan yang Dijadikan Sampel N

O. Nama Perusahaan Kode Listing Date

1. Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC 29 Agustus 1990 2. Bank Bukopin Tbk. BBKP 10 Juli 2006 3. Bank Bumi Artha Tbk. BNBA 31 Desember 1999 4. Bank Capital Indonesia Tbk. BACA 4 Oktober 2007 5. Bank Central Asia Tbk. BBCA 31 Mei 2000 6. Bank CIMB Niaga Tbk. BNGA 29 November 1989 7. Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN 6 Desember 1989 8. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. SDRA 15 Desember 2006 9. Bank Kesawan Tbk. BKSW 21 November 2002 10. Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI 14 Juli 2003

11. Bank Mayapada Tbk. MAYA 29 Agustus 1997 12. Bank Mega Tbk. MEGA 17 April 2000 13. Bank Negara Indonesia Tbk. BBNI 25 November 1996 14. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP 10 Januari 2001 15. Bank OCBC NISP Tbk. NISP 20 Oktober 1994 16. Bank Pan Indonesia Tbk. PNBN 29 Desember 1982


(56)

17. Bank Permata Tbk. BNLI 15 Januari 1990 18. Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI 11 November 2003 19. Bank of India Indonesia Tbk. BSWD 1 Mei 2002

20. Bank Victoria International Tbk. BVIC 30 Juni 1999 Sumber: Penulis, 2013

Periode penelitian dimulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 (4 tahun berturut-turut) sehingga data penelitian secara keseluruhan yaitu : 4 tahun observasi x 20 sampel adalah sebanyak 80 sampel observasi.

Berikut adalah tabel data mengenai variabel- variabel yang akan diuji dalam penelitian ini:

Tabel 4.2

Variabel-variabel yang akan diuji

No Kode Perusahaan

Tahun PBV DAR ROI EPS SIZE 1

INPC

2008 0.32 0.92 0.17 2.54 16.36 2009 0.68 0.93 0.27 4.88 16.55 2010 0.87 0.93 0.49 9.76 16.65 2011 0.71 0.93 0.39 12 9.86 2

BBKP

2008 0.53 0.93 1.13 65 17.30 2009 0.85 0.93 0.97 63 17.43 2010 1.39 0.94 1.04 86 17.67 2011 1.05 0.92 0.64 94 10.95 3

BNBA

2008 0.35 0.80 1.35 12 14.53 2009 0.74 0.82 1.17 12 14.69 2010 0.87 0.83 1.01 12 14.79 2011 0.67 0.84 0.55 18 7.99 4

BACA

2008 0.79 0.88 0.71 8 14.34 2009 0.88 0.85 0.65 5 15.05 2010 0.85 0.87 0.53 5 15.29 2011 1.19 0.87 0.47 14 8.45 5

BBCA

2008 3.44 0.90 2.35 234 19.31 2009 4.29 0.90 2.41 276 19.45 2010 4.63 0.89 2.61 344 19.59 2011 5.69 0.88 1.41 437 12.85 6 BNGA 2008 1.27 0.90 0.66 28.33 18.45


(1)

(2)

Lampiran xiii

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .548a .301 .263 .97404 1.803

a. Predictors: (Constant), SIZE, DAR, EPS, ROI b. Dependent Variable: PBV

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.594 2.657 1.729 .088

DAR -4.400 3.092 -.161 -1.423 .159

ROI -.027 .204 -.017 -.132 .895

EPS .003 .001 .505 4.329 .000

SIZE .046 .037 .138 1.257 .213

a. Dependent Variable: PBV


(3)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.594 2.657 1.729 .088

DAR -4.400 3.092 -.161 -1.423 .159

ROI -.027 .204 -.017 -.132 .895

EPS .003 .001 .505 4.329 .000

SIZE .046 .037 .138 1.257 .213

a. Dependent Variable: PBV

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 30.588 4 7.647 8.060 .000a

Residual 71.157 75 .949

Total 101.745 79

a. Predictors: (Constant), SIZE, DAR, EPS, ROI b. Dependent Variable: PBV


(4)

Lampiran xiv

Tabel Durbin-Watson (DW)

α = 5%

N

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5

dL dU dL dU dL dU dL dU Dl dU

71 1.5865 1.6435 1.5577 1.6733 1.5284 1.7041 1.4987 1.7358 1.4685 1.7685 72 1.5895 1.6457 1.5611 1.6751 1.5323 1.7054 1.5029 1.7366 1.4732 1.7688 73 1.5924 1.6479 1.5645 1.6768 1.5360 1.7067 1.5071 1.7375 1.4778 1.7691 74 1.5953 1.6500 1.5677 1.6785 1.5397 1.7079 1.5112 1.7383 1.4822 1.7694 75 1.5981 1.6521 1.5709 1.6802 1.5432 1.7092 1.5151 1.7390 1.4866 1.7698 76 1.6009 1.6541 1.5740 1.6819 1.5467 1.7104 1.5190 1.7399 1.4909 1.7701 77 1.6036 1.6561 1.5771 1.6835 1.5502 1.7117 1.5228 1.7407 1.4950 1.7704 78 1.6063 1.6581 1.5801 1.6851 1.5535 1.7129 1.5265 1.7415 1.4991 1.7708 79 1.6089 1.6601 1.5830 1.6867 1.5568 1.7141 1.5302 1.7423 1.5031 1.7712 80 1.6114 1.6620 1.5859 1.6882 1.5600 1.7153 1.5337 1.7430 1.5070 1.7716 81 1.6139 1.6639 1.5888 1.6898 1.5632 1.7164 1.5372 1.7438 1.5109 1.7720 82 1.6164 1.6657 1.5915 1.6913 1.5663 1.7176 1.5406 1.7446 1.5146 1.7724 83 1.6188 1.6675 1.5942 1.6928 1.5693 1.7187 1.5440 1.7454 1.5183 1.7728 84 1.6212 1.6693 1.5969 1.6942 1.5723 1.7199 1.5472 1.7462 1.5219 1.7732 85 1.6235 1.6711 1.5995 1.6957 1.5752 1.7210 1.5505 1.7470 1.5254 1.7736 86 1.6258 1.6728 1.6021 1.6971 1.5780 1.7221 1.5536 1.7478 1.5289 1.7740 87 1.6280 1.6745 1.6046 1.6985 1.5808 1.7232 1.5567 1.7485 1.5322 1.7745 88 1.6302 1.6762 1.6071 1.6999 1.5836 1.7243 1.5597 1.7493 1.5356 1.7749 89 1.6324 1.6778 1.6095 1.7013 1.5863 1.7254 1.5627 1.7501 1.5388 1.7754 90 1.6345 1.6794 1.6119 1.7026 1.5889 1.7264 1.5656 1.7508 1.5420 1.7758 91 1.6366 1.6810 1.6143 1.7040 1.5915 1.7275 1.5685 1.7516 1.5452 1.7763 92 1.6387 1.6826 1.6166 1.7053 1.5941 1.7285 1.5713 1.7523 1.5482 1.7767 93 1.6407 1.6841 1.6188 1.7066 1.5966 1.7295 1.5741 1.7531 1.5513 1.7772 94 1.6427 1.6857 1.6211 1.7078 1.5991 1.7306 1.5768 1.7538 1.5542 1.7776 95 1.6447 1.6872 1.6233 1.7091 1.6015 1.7316 1.5795 1.7546 1.5572 1.7781 96 1.6466 1.6887 1.6254 1.7103 1.6039 1.7326 1.5821 1.7553 1.5600 1.7785 97 1.6485 1.6901 1.6275 1.7116 1.6063 1.7335 1.5847 1.7560 1.5628 1.7790 98 1.6504 1.6916 1.6296 1.7128 1.6086 1.7345 1.5872 1.7567 1.5656 1.7795 99 1.6522 1.6930 1.6317 1.7140 1.6108 1.7355 1.5897 1.7575 1.5683 1.7799 100 1.6540 1.6944 1.6337 1.7152 1.6131 1.7364 1.5922 1.7582 1.5710 1.7804

Sumber : http://junaidichaniago.wordpress.com

Keterangan :

k = jumlah variabel independen

n = jumlah observasi


(5)

α = 5%

Pr df 0.25 0.50 0.10 0.20 0.05 0.10 0.025 0.050 0.01 0.02 0.005 0.010 0.001 0.002

41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127

42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595

43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089

44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607

45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148

46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710

47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291

48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891

49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508

50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141

51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789

52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451

53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127

54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815

55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515

56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226

57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948

58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680

59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421

60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171

61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930

62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696

63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471

64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253

65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041

66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837

67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639

68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446

69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260

70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079

71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903


(6)

Lampiran xvi

Tabel F

α = 5%

df untuk

penyebut

(N2)

df untuk pembilang (N1)

1

2

3

4

5

6

7

61

4.00

3.15

2.76

2.52

2.37

2.25

2.16

62

4.00

3.15

2.75

2.52

2.36

2.25

2.16

63

3.99

3.14

2.75

2.52

2.36

2.25

2.16

64

3.99

3.14

2.75

2.52

2.36

2.24

2.16

65

3.99

3.14

2.75

2.51

2.36

2.24

2.15

66

3.99

3.14

2.74

2.51

2.35

2.24

2.15

67

3.98

3.13

2.74

2.51

2.35

2.24

2.15

68

3.98

3.13

2.74

2.51

2.35

2.24

2.15

69

3.98

3.13

2.74

2.50

2.35

2.23

2.15

70

3.98

3.13

2.74

2.50

2.35

2.23

2.14

71

3.98

3.13

2.73

2.50

2.34

2.23

2.14

72

3.97

3.12

2.73

2.50

2.34

2.23

2.14

73

3.97

3.12

2.73

2.50

2.34

2.23

2.14

74

3.97

3.12

2.73

2.50

2.34

2.22

2.14

75

3.97

3.12

2.73

2.49

2.34

2.22

2.13

76

3.97

3.12

2.72

2.49

2.33

2.22

2.13

77

3.97

3.12

2.72

2.49

2.33

2.22

2.13

78

3.96

3.11

2.72

2.49

2.33

2.22

2.13

79

3.96

3.11

2.72

2.49

2.33

2.22

2.13

80

3.96

3.11

2.72

2.49

2.33

2.21

2.13

81

3.96

3.11

2.72

2.48

2.33

2.21

2.12

82

3.96

3.11

2.72

2.48

2.33

2.21

2.12

83

3.96

3.11

2.71

2.48

2.32

2.21

2.12

84

3.95

3.11

2.71

2.48

2.32

2.21

2.12

85

3.95

3.10

2.71

2.48

2.32

2.21

2.12

86

3.95

3.10

2.71

2.48

2.32

2.21

2.12

87

3.95

3.10

2.71

2.48

2.32

2.20

2.12

88

3.95

3.10

2.71

2.48

2.32

2.20

2.12

89

3.95

3.10

2.71

2.47

2.32

2.20

2.11

90

3.95

3.10

2.71

2.47

2.32

2.20

2.11


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Hutang Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di BEI

7 54 86

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI

1 10 17

"Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Earning Per Share , dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Properti di Bursa Efek Indonesia ".

3 20 28

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 2 132

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

0 0 13

PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI

0 1 18

1. Bank Agroniaga Tbk. - Analisis Pengaruh Rasio leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Rasio leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 0 9

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE , KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH

0 0 21

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

1 7 16