BAB IV PENUTUP PEMANFAATAN LABU KUNING

Tanaman labu kuning adalah tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Labu kuning
mempunyai beberapa keunggulan yaitu buah dengan daya awet yang tinggi serta aroma dan
citarasa yang khas. Sejak dulu labu kuning telah dimanfaatkan sebagai sayur, kolak, dodol, cake,
kue-kue kering atau makanan setengah basah. Dewasa ini, labu kuning telah digunakan sebagai
bahan baku industri pembuatan selai, jelly, buah kalengan, manisan, permen, dan minuman
beralkohol, serta diolah menjadi tepung.
Labu kuning banyak mengandung beta-karoten yang berfungsi sebagai antioksidan,
disamping mengandung komponen nutrisi lain seperti karbohidrat, protein, lemak, serat
dan mineral. Beta-karoten dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang bermanfaat
untuk pertumbuhan, pemeliharaan jaringan tubuh dan penglihatan, reproduksi,
perkembangan janin, mengurangi resiko timbulnya penyakit kanker dan hati, serta
mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin A (KVA) sebagai salah satu
bentuk defisiensi mikronutrien utama merupakan ancaman terhadap kesehatan karena
menimbulkan kebutaan, kerusakan sistem kekebalan, serta meningkatkan resiko sakit dan
kematian.
Diantara beberapa bahan pangan lokal yang tersedia melimpah di Indonesia dan
kaya akan vitamin A, labu kuning adalah salah satu bahan pangan yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai upaya diversifikasi produk pangan dan turut mendukung upaya
penanggulangan KVA pada anak-anak 0-59 bulan serta wanita hamil dan menyusui. Pada
saat ini Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian sedang
mengembangkan labu kuning menjadi produk setengah jadi (intermediate) berupa puree

dan tepung yang dapat diolah lebih lanjut menjadi produk pangan yang siap dikonsumsi
seperti mie, es krim, frozen dessert, permen, dan minuman instan.
Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam rangka mengembangkan produkproduk prospektif berbahan baku labu kuning antara lain adalah penelitian tentang labu
kuning secara komprehensif meliputi karakterisasi labu kuning (umur, sifat, jenis),
eksplorasi produk yang disukai masyarakat dan dapat bersaing dengan produk komersial
serta studi manfaatnya terhadap kesehatan tubuh. Selain itu diperlukan dukungan oleh
instansi pemerintah yang terkait. Berdasarkan hasil penelitian sementara, produk yang
diperkirakan cukup prospektif adalah es krim yang disukai dari berbagai tingkatan usia
serta produk minuman instan untuk diet (kadar serat kasar yang cukup tinggi) yang
diperkirakan mempunyai pangsa pasar baik dikalangan wanita sebagai upaya
mempertahankan kelangsingan tubuh.