Pemanfaatan labu kuning sebagai bahan baku minuman kaya serat

PEMANFAATAN LABU KUNING SEBAGAI BAHAN BAKU
M Z N ~ ~ ~KAYA
~ W VS&AT

Oleh:

j k o H~ ~ N D R PURBA
I
Pd4101125

2008
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTIU PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

-

Jhon Hendri Purba. F34101125. Pemanfaatan Labu Kuninp. Sebagai
- Bahan
Baku Minuman Kaya Serat. Di bawah bimbingan Chilwan Pandji dan Sri Yuliani.


RINGKASAN
Labu kuning merupakan tanaman sayuran yang sangat potensial untuk
dikembangkan sebagai salah satu altematif pangan. Potensi itu dilihat dari tingkat
produksi dan kandungan gizi labu kuning. Namun, konsumsi labu k b g di
Indonesia masih sangat rendah dan pemanfaatamya rnasih sebatas untuk sayur,
kolak, atau dodol. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan pemanfaatnya
di beberapa negara lain, yaitu untuk selai, manisan, jelly, pie, dan kue. Oleh
karena itu, penelitian-penelitian untuk rneningkatkan pemanfaatan labu kuning
masih diperlukan. Salah satunya adalah melalui penelitian yang mernanfaatkan
kandungan serat rnakanannya. Pengembangan produk yang dapat dilakukan
adalah suatu produk serbuk rninuman instan kaya serat makanan.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan formulasi yang tepat untuk
menghasilkan serbuk minunIan kaya serat makanan dan yang sesuai dengan
karakteristik yang diinginkan konsumen.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan utama.
Pada penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah penentuan komoditi yang
akan dikombinasikan dengan labu kuning, pembuatan puree, penentuan formula
awal, uji organoleptik, dan analisa awal masing-masing komoditi.
Pada penelitian utama yang dilakukan adalah penentuan formulasi serbuk

rninuman, pembuatan serbuk minuman, uji organoleptik, dan analisa fisko-kimia
serbuk minuman. Perlakuan yang dilakukan dalam formulasi adalah perbandingan
masing-masing komoditi sebagai sumber serat dan perbandingan antara campuran
puree dengan tepung gula. Campuran puree yang dihasilkan ada 5 kombinasi,
yaitu perbandingan antara labu kuning: wortel: apel: jambu biji sebesar 12,5%:
12,5%: 25%: SO%, kedua 12,5%: 12,5%: 50%: 25%, ketiga 25%: 25%: 25%:
25%, keempat 50%: 25%: 12,5%: 12,5%, dan kelima 25%: 50%: 12,5%: 12,5%.
Sementara perbandingan canlpuran puree dengan tepung gula ada 2 perbandingan,
yaitu 1:1 dan2:l.
Pembuatan serbuk minuman menggunakan peralatan yang bemama mollen
dryer, pada kondisi suhu 70°C selama 3 jam dengan kecepatan putar 6 rpm.
Setelah itu dilakukan uji organoleptik terhadap serbuk minuman yang dihasilkan.
Berdasakan hasil uji organoleptik diperoleh 4 formula yang paling disenangi.
Perfirnu adalah perbandingan puree labu kuning: wortel: apel: jambu biji (25%:
25%: 25%: 25%) dengan perbandingan campuran puree: tepung gula (1:1), k e h
25%: 50%: 12,5%: 12,5% dan 1:1, ketiga 25%: 25%: 25%: 25% dan 2:1, serta
keetnput 25%: 50%: 12,5%: 12,5% dan 2:l.
Berdasarkan hasil analisa fisiko-kimia terhadap empat formula terbaik,
rendemen serbuk minuman yang dihasilkan berkisar antara 31,28-45,39%,
viskositas antara 5-7 cP, densitas kamba 0,77-0,8'% glrnl, pH 6,O-6,5, kadar air

3,79-4,07%, kadar abu 0, 45-0,59%, kadar protein 3,42-4,12%, total gula 27,2546,55%. Sementara kadar serat makanan yang rnerupakan suatu parameter penting
dari penelitian ini berada pada kisaran 12,78-15,22%. Formula yang rnemiliki
kadar serat makanan tertinggi itu adalah formula yang perbandingan labu kuning:
wortel: apel: jambu biji sebesar 25%: 50%: 12,5%: 12,596.

Jhon Hendri Purba. F34101125. The Used of Yellow Pumpkin as a Based High
Fiber Beverage. Supervised by Chilwan Pandji and Sri Yuliani.

ABSTRACT
Yellow pumpkin (Cucurbita moschata) is one of vegetables plant that is
potential to be developed as food alternatives. However, the consumption of
yellow pumpkin in Indonesia is still low, that is 5 kglcapitalyear and the
utilization is stiII limited as for meal, kolak or dodol. This is quite different if we
compare it to the other countries that are used for jam, sweetener, jelly, pie and
cake. So in Indonesia, it is needed much more researches to develop the utilization
of yellow pumpkin. One of the most important researches is how to take
advantage of its food fiber.
The purpose of this research is to determine the suitable formula to produce
an instant fiber beverage powder product that is suitable to consumer's preference.
This research consists of two phases, preliminary and primary phase.

Preliminary phase consists of the determination of substances that is combined
with yellow pumpkin as food fiber sources, the determination of initial formula,
organoleptic test, and initial analysis on each substance. As for primary phase, it
consists of the determination of beverage powder formula, beverage powder
production, organoleptic test, and beverage powder physical-chemical analysis.
The types of commodity modification are commodities those are being used
as food fiber source, puree combination ratio of those commodities, and
combination ratio between puree and sugar powder. There are five combination,
those are ratio combination of yellow pumpkin : carrot : apple : psidium guajaya
is as many as 12,5% : 12,5% : 25% : SO%, then the second ratio combination is as
many as 12,5% : 12,5% : 50% : 25%, the third is 25% : 25% : 25% ,: .25%, the
fourth is 50% : 25% : 12,5% : 12,5%, and the last one is 25% : 50% : 12,5% :
12,5%. Meanwhile, there are two ratio on combination of puree and sugar powder,
thoseare 1 : 1 and2: 1.
The production of beverage powder is done by tool that is called mollen
djyer at temperature of 70°C for 3 hours on 6 rpm rotation speed. Organoleptic
test on beverage powder is done to obtain the product that consumer like the most.
Based on organoleptic test, four best formula can be achieved, those are first
formula [puree ratio of yellow pumpkin : carrot : apple : psidium guajaya = 25% :
25% : 25% : 25% with combination ratio of puree : sugar powder = 1 : 11, second

formula (25% : 50% : 12,5% : 12,5% and 1 : I), third formula (25% : 25% : 25% :
25% and 2 : I), and also the fourth formula (25% : 50% : 12,5% : 12,5% and 2 :
1).

Rendement of beverage powder that has been produced is as many as 3 1,2845,39%. viscosity value is 5-7 Cp, density of instant 0,77-0,82 gtml. pH of instant
beverage is about 6,O-6,5, water content 3,79-4,07%, ash content 0,45-0,59,
protein content 3,42-4,12%, sugar content 27,25-46,55%. The result of food fiber
content is about 12,78-15,22%. The best formula for the highest food fiber content
is formula that has ratio of yellow pumpkin: carrot: apple: psidium guajaya as
many as 25%: 50%: 12,5%: 12,5%.

INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PEltTANlAN
PEMANFAATAN LABU KUNING SEBAGAI BAHAN BAKU
MINUMAN KAYA SERAT

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
Jhon Hendri Purba

F 34101125

Dilahirkan pada tanggal: 13 Mei 1982
di Pematang Siantar
Tanggal lulus:

Juli 2008

Menyetujui,

Drs. Chilwan Pandji, Apt, MSc
Pembimbing Akademik 1

Pembimbing Akademik I1


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul "Pemanfaatan Labu Kuning Sebagai Bahan Baku
Minurnan Kaya Serat".
Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada orangorang yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama saya
menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini ingin saya sampaikan
kepada:

1. Drs. Chilwan Pandji, Apt, MSc dan Dra. Sri Yuliani, Apt sebagai Dosen
Akademik yang dengan penuh

kesabaran telah membimbing,

memotivasi, dan "menangkap anak hilang" ini untuk melanjutkan
tanggungjawabnya sebagai mahasiswa.
2. Ir. Farah Fahma, MT selaku Dosen Penguji yang telah banyak


memberikan masukan dan kritikan yang menyadarkan penulis untuk
lebih banyak-terus

dan terus-belajar

lagi.

3. Kedua orang tua dan saudara sekandung, terutama kepada kakak saya,

Tetty H Purba, yang tak lelah-lelahnya memberi dorongan dan
kepercayaan pada saya.
4. Guru-guru saya yang telah membuat mata saya menjadi melek,

"menghasut" saya untuk membenci kebodohan, serta "mendoktrin" saya
untuk tetap mencintai pengetahuan dan kebenaran.

5. Hezmela R dan Adlie Tdan "Si Gadis Kupang" yang secara tidak
langsung telah banyak menginspirasi penulis untuk berkata, "Ya, akan
saya selesaikan..."
6 . Para pegawai, baik yang berada di Departemen TIN maupun yang di

Fakultas, yang telah banyak membantu saya dalam urusan administrasi,
khususnya "Si Cantik" Mbak Yuli yang membuat saya jadi rajin ke
Departemen.
7. Angkatan TIN'38, anak kos "Rumah Bolon" dan anak-anak Parmasi.

8. Yang lain ingin saya sebutkan dalam hati.

DAFTAR IS1
Halaman

...
..................................................................................................... 111
DAFTAR ISI ....................................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vi
..
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... V I I
I '.
...


KATA PENGANTAR

LAMPIRAN .................................................................................................

VIII

P E N D A ~ ~ L U A........................................................................................................
N

I

A . Latar belakang ........................................................................................................

1

B . T ~ j u a n.....................................................................................................................

2

ii,T ~ N J A ~ J APUSTAKA

N
.............................................................................................

3

DAFTAR
I.

A . Serat Makanan .......................................................................................................
..
I . Definrsr Serat iviakanan ...............................................................................
2 . benibsigian S e t d Makanan .................................................................................
3 . Sifdt-sifdt Serat Makanan ..................................................................................

3
3

3
5

............................ 5
B . Sumber Serat Makanan ......................................................................................... 7
1. Labu Kuning ...................................................................................................... 7
2 . Wortel ............................................................................................................... 9
...
3 . Jambu BIJI..........................................................................................................
10
4 . Ape1.................................................................................................................... 11
I11. BAHAN DAN METODE.......................................................................................... I 3
A . Bahan dan Alat ...................................................................................................... 13
..
B . Metode Penelrtran .................................................................................................. 14
..
1. Penelrt~anPendahuluan .................................................................................... 15
4 . Manfaat Serat Makanan dan Kebutuhan Konsurnsi per Hari

..................................................................................................... 19
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................. 24
..
A . Penelit~anPendahuluan .........................................................................................24
1. Komoditi yang Dikornbinasikan dengan Labu Kuning ..................................... 24
C. Metode Analisa

2 . Pernbuatan Puree ............................................................................................... 25
3 . Formulasi Awal

.................................................................................................

..
4 . UJI Organoleptik Awal ......................................................................................

27
27

5. Analisa Awal Komoditi ..................................................................................... 31
B . Penelitian Utama .................................................................................................. 33

1 . Formulasi Serbuk Minurnan

............................................................................. 33
2 . Pernbuatan Serbuk Minurnan ........................................................................... 35
3 . Uji Organoleptik Serbuk Minurnan ................................................................... 36
. . . . m~a
4 . Analisa F ~ s ~ k o - k ~.........................................................................................
38
V . KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 47
50
LAMPIRAN .......................................................................................................................